BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

Oleh Saryana PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

ASSESSMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(produk, proses dan sikap ilmiah). Pembelajaran IPA berawal dari rasa ingin tahu,

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Pembelajaran matematika membutuhkan proses bernalar yang tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching And Learning (CTL)

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Sehingga proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 3 SENTOLO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

Shinta Arwidya Pendidikan Sosiologi Antropologi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Sanjaya, 2009: ), pembelajaran kooperatif merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengajarkan siswa untuk bekerjasama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu hasil pembelajaran di sekolah misalnya penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sekarang KTSP menjadi Kurikulum 2013. Seiring perkembangan zaman, modelmodel pembelajaran dan media pun menjadi semakin bervariasi sejalan dengan perubahan Kurikulum. Hal ini dapat dilihat dari penerapan model-model pembelajaran yang diterapkan oleh kebanyakan guru pada saat mengajar. Dalam menerapkan model pembelajaran tersebut guru memerlukan media untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya. Media pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan perkembangan teknologi. Media yang digunakan sangat bervariasi dari media kartu, komik, peta konsep dan media komputer (Trini Prastati dalam Sutirman, 2013). Pada abad ke-21 ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) semakin berkembang pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, manfaat yang telah ditemukan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran konseptual kimia (Hakerem dalam Nur Lita Rina, 2011). Metode belajar alternatif seperti animasi, simulasi, video, multimedia dan alat teknologi lain yang serupa menjadi lebih penting dalam pendidikan kimia. ICT memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan membentuk model mental berkualitas tinggi. Dengan penggunaan teknologi ini dalam lingkungan pendidikan, modus pendidikan beralih dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa sehinga siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran (pemecahan masalah, membangun pengetahuan). Penggunaan ICT dalam proses pembelajaran akan memberikan

2 kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok maupun individu. Dalam kelompok, siswa dapat saling bertukar pikiran untuk mendiskusikan peristiwa dalam kimia maupun konsep kimia yang telah mereka dapatkan dari belajar dengan media alat-alat teknologi seperti animasi, simulasi, video. Guru berperan penting dalam penggunaan ICT untuk mencapai keberhasilan siswa dalam memahami kimia. Guru perlu menggunakan ICT dalam lingkungan kelas untuk mendukung dan meningkatkan cara mereka mengajar. Secara ilmiah siswa tidak dapat mengembangkan konsep dalam kimia. Pengetahuan mereka tentang kimia tidak lengkap dan kacau (Kozma & Russell, 1997 dalam Nur Lita Rina, 2011). Banyak siswa, pada kenyataannya, hanya menghafal konsep-konsep kimia tanpa benar-benar mempelajarinya. Struktur atom merupakan salah satu Materimata pelajaran kimia kelas X SMA yang isi materinya bersifat abstrak. Standar kompetensi yang dituntut pada Materistruktur atom ialah memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa. Dari standar kompetensi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Materi struktur atom ini memiliki karakteristik pemahaman konsep yang bersifat abstrak serta Perbedaan (Sutresna, 2007). Siswa akan sangat kesulitan dalam memahami materi ini, karena yang dipelajarinya adalah suatu benda-benda yang sangat kecil dan tidak pernah dilihat oleh siswa itu sendiri, sehingga jangankan untuk memahami, untuk membayangkannya saja siswa sangat merasa kesulitan. Pendekatan yang digunakan hendaknya bukanlah pendekatan dengan yang berpusat kepada guru (teacher centered) tetapi pendekat berpusat pada siswa (student centered). Maka guru perlu berusaha meningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan. Seperti yang kita ketahui bahwa peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, guru diharapkan dapat menerapkan model-model pembelajaran dan penggunaan media. Saat ini, terdapat beberapa model pembelajaran belajar yang dianggap inovatif terhadap perkembangan kemampuan kognitif dan kemandirian siswa.

3 Salah satu dari beberapa model pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan ialah Inkuiri atau penemuan. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian Schlenker menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan mengperbedaan informasi. (Trianto, 2007). Menurut Gulo (Trianto, 2010), model pembelajaran Inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, Perbedaan, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual. Menurut Diedrich dalam Sardiman (2010) pengelompokkan jenis-jenis aktivitas belajar itu sendiri meliputi; Visual activities, misalnya : membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. Oral activities, misalnya : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. Listening activities, misalnya mendengarkan : uraian percakapan, diskusi, musik dan pidato. Writing activities, misalnya : menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun dan berternak. Mental activities, misalnya : menganggap, mengingat, memecahkan soal, mengperbedaan, melihat hubungan dan mengambil keputusan. Emotional activities, misalnya : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup. Aktivitas di dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor penting karena aktivitas merupakan proses pergerakan secara berkala dan proses pembelajaran tidak akan tercapain secara efektif apabila tidak adanya aktivitas.

4 Aktivitas belajar siswa adalah bergerak aktif secara berkala yang melibatkan fisik, fikiran dan semua indera yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh sebab itulah aktivitas dikatakan asas yang sangat penting dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran inkuiri diharapkan siswa yang pasif menjadi aktif, aktivitas-aktivitas siswa akan jauh berkembang karena secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Sehingga aktivitas siswa dalam belajar akan semakin meningkat. (Trianto, 2007). Ada beberapa tahapan model pembelajaran inkuiri dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah siswa mengperbedaan data, pada tahap ini siswa akan mengperbedaan konsep yang bersifat abstrak sebagai dasar untuk memahami materi berikutnya. Pada tahap inilah kesesuaian pendekatan inkuiri dengan konsep struktur atom yang bersifat abstrak. Untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran Inkuiri maka perlu digunakan media berbasis komputer seperti Ms.Power Point. Beberapa penelitian sebelumnya yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan inkuiri dengan media Microsoft Power Point yaitu Tartiyoso, Seget (2011) menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran inkuiri dengan power point = 0,546 dan pada materi pokok Struktur Atom peningkatan hasil belajar siswa dengan media Power Point sebesar 68,2%. Bedasarkan identifikasi dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Media Ms. Power Point Pada Materi Struktur Atom di SMA N 1 Binjai T.A 2014/2015.

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada di sekolah tersebut diantaranya: 1. Apakah guru dan siswa sudah memanfaatkan fasilitas belajar yang tersedia di sekolah secara optimal dalam pembelajaran khususnya pada pelajaran kimia? 2. Apakah guru sudah menggunakan model pembelajaran yang variatif dan menarik? 3. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Point pada Materi Struktur Atom? 1.3 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Point pada Materi Struktur Atom? 2. Berapa persentase (%) peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Point pada Materi Struktur Atom? 3. Bagaimana hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Point pada Materi Struktur Atom?

6 1.4 Batasan Masalah Dari identifikasi masalah penelitian yang dikemukakan diatas, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada: 1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran Inkuiri. 2. Media pembelajaran yang digunakan adalah Ms.Power Point. 3. Pada Materi Struktur Atom yang membahas tentang perkembangan model atom, struktur atom Bohr dan mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa isobar, isoton, dan isotop. 4. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai. 5. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre test dan post test. 6. Peningkatan aktivitas diukur dari hasil penilaian lembar penilaian. 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point pada Materi Struktur Atom. 2. Untuk mengetahui persentase (%) peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Point pada Materi Struktur Atom. 3. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Point pada Materi Struktur Atom.

7 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Sebagai masukan bagi guru kimia dalam menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan media Ms.Power Point dalam pelajaran kimia. 2. Sebagai masukan bagi sekolah dalam menerapkan pembelajaran dengan media elektronik dalam pembelajaran. 3. Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi saya sebagai calon guru. 4. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti yang sama. 1.7 Definisi Operasional 1. Model pembelajaran Inkuiri Inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa inggris Inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. (Trianto, 2007). 2. Ms.Power Point Micorosoft Offce Power Point adalah program aplikasi untuk membuat presentasi secara elektronik yang handal. Presentasi PowerPoint dapat terdiri dari teks, grafik, objek gambar, clipart, movie, suara, dan objek yang dibuat program lain. 3. Hasil Belajar Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan belajar adalah hasil posttest. 4. Struktur Atom Struktur atom adalah salah satu Materi kimia dikelas X SMA semester ganjil yang membahas perkembangan model atom, struktur atom Bohr dan mekanika kuantum, serta nomor atom dan nomor massa.