DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG,

dokumen-dokumen yang mirip
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

Undang-Undang

.s*" '^.WttB' WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang, maka perlu mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dalam Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Acara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang (Lembaran Daerah Kabuapaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabuapaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D).

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI JOMBANG TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Jombang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jombang. 3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang. 5. Dinas Pertanian adalah Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. (2) Dinas Pertanian dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (3) Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang pertanian. (4) Dinas Pertanian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang b. Pelaksanaan kebijakan di bidang c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang d. Pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian; e. Penyelenggaraan fungsi-fungsi pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang

3 f. Pembinaan penyelenggaraan fungsi-fungsi pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian, terdiri dari : a. Kepala Dinas. b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset; dan 2. Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi. c. Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura, membawahi : 1. Seksi Produksi Tanaman Pangan; 2. Seksi Produksi Tanaman Perkebunan; dan 3. Seksi Produksi Hortikultura. d. Bidang Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Pertanian, membawahi: 1. Seksi Prasarana Pertanian; 2. Seksi Sarana Pertanian; dan 3. Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian. e. Bidang Perlindungan Tanaman, Pasca Panen dan Pemasaran, membawahi : 1. Seksi Perlindungan Tanaman; 2. Seksi Pasca Panen dan Standarisasi Mutu Produk Pertanian; dan 3. Seksi Pemasaran dan Pengembangan Usaha f. Unit Pelaksana Teknis Dinas. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

4 BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian Dinas Pertanian dalam merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, aset, penyusunan program dan evaluasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat, mempunyai fungsi: a. Pengelolaan pelayanan administrasi umum; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan; d. Pengelolaan administrasi perlengkapan; e. Pengelolaan administrasi aset Dinas Pertanian; f. Pengelolaan urusan rumah tangga; g. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan; h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugastugas Bidang; i. Pengelolaan kearsipan Dinas Pertanian; j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; k. Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Paragraf 1 Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset Pasal 5 Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset mempunyai tugas: a. Menyiapkan data dan informasi guna penyusunan kebijakan teknis dan operasional; b. Melaksanakan administrasi kepegawaian dan Sistem Informasi Pegawai; c. Melaksanakan urusan administrasi umum, rumah tangga/keprotokolan, perjalanan dinas dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; d. Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan dan keamanan kantor; e. Menyusun rencana kebutuhan meliputi perencanaan pengadaan, perencanaan pemeliharaan, perencanaan pemanfaatan dan perencanaan pemindahtanganan barang; f. Melaksanakan pengadaan barang;

5 g. Mengatur dan mengelola barang-barang inventaris; h. Mengatur dan mengelola barang persediaan dan barang habis pakai serta pendistribusiannya; i. Menyusun laporan pengelolaan aset secara berkala; j. Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai Dinas Pertanian; k. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan; l. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; m. Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan barang dengan laporan keuangan; n. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan kepustakaan; o. Menangani pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaan tugas; p. Memproses Pembuatan Daftar Gaji Pegawai Daerah; q. Memproses Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran Gaji (SKPP); r. Menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); dan s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Paragraf 2 Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi Pasal 6 Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi, mempunyai tugas: a. Menghimpun, mengelola, mengkaji dan meneliti data dalam rangka penyusunan rencana program dan anggaran satuan kerja; b. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen pembangunan bidang pengelolaan keuangan daerah; c. Melaksanakan koordinasi perencanaan program dan kegiatan anggaran; d. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran; e. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pengelolaan keuangan dan aset; f. Mengkoordinasi dan evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pengelolaan keuangan dan aset; g. Melaksanakan pembuatan umpan balik hasil penyusunan dan penetapan anggaran guna perencanaan program dan anggaran untuk tahun berikutnya;

6 h. Mengelola pengembangan data dan sistem informasi lingkup Perangkat Daerah; i. Melaksanakan supervisi, pelaporan evaluasi dan monitoring pelaksanaan; dan j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Kedua Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura Pasal 7 (1) Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian bidang produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura, mempunyai fungsi: a. Penanggung jawab program produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura; b. Perumusan kebijakan strategis dalam pembinaan dan pengawalan produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura; c. Penyusunan dan analisa data sasaran tanam, sasaran panen, produktivitas dan produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura; d. Penyedia rakitan teknologi produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura; e. Pengawalan proses produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura; f. Fasilitasi pengadaan benih dan bibit tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura; g. Pelaksanaan standarisasi mutu dan sertifikasi produk h. Fasilitasi petak percontohan pembangunan pertanian secara terpadu sesuai bidangnya; i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura; dan j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Paragraf 1 Seksi Produksi Tanaman Pangan Pasal 8 Seksi Produksi Tanaman Pangan, mempunyai tugas: a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan produksi tanaman pangan; b. Mengumpulkan dan menganalisa data potensi produksi tanaman pangan; c. Menyusun peta potensi dan pengembangan sentra produksi tanaman pangan;

7 d. Menyusun dan menganalisa data sasaran tanam, sasaran panen, produktivitas dan produksi tanaman pangan; e. Menyusun petunjuk teknis program produksi tanaman pangan; f. Melaksanakan Penyedia rakitan teknologi produksi tanaman pangan; g. Mengawal proses produksi tanaman pangan; h. Melaksanakan fasilitasi pengadaan benih dan bibit tanaman pangan; i. Melaksanakan standarisasi mutu dan sertifikasi produk tanaman pangan; j. Melaksanakan fasilitasi petak percontohan pembangunan pertanian secara terpadu komoditas tanaman pangan; k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan produksi tanaman pangan; l. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan produksi tanaman pangan; dan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura. Paragraf 2 Seksi Produksi Tanaman Perkebunan Pasal 9 Seksi Produksi Tanaman Perkebunan, mempunyai tugas: a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan produksi tanaman perkebunan; b. Mengumpulkan dan menganalisa data potensi produksi tanaman perkebunan; c. Menyusun peta potensi dan pengembangan sentra produksi tanaman perkebunan; d. Menyusun dan menganalisa data sasaran tanam, sasaran panen, produktivitas dan produksi tanaman perkebunan; e. Menyusun petunjuk teknis program produksi tanaman perkebunan; f. Melaksanakan penyedia rakitan teknologi produksi tanaman perkebunan; g. Mengawal proses produksi tanaman perkebunan; h. Melaksanakan fasilitasi pengadaan benih dan bibit tanaman perkebunan; i. Melaksanakan standarisasi mutu dan sertifikasi produk tanaman perkebunan; j. Melaksanakan fasilitasi petak percontohan pembangunan pertanian secara terpadu komoditas tanaman perkebunan; k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan produksi tanaman perkebunan; l. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan produksi tanaman perkebunan; dan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura.

8 Paragraf 3 Seksi Produksi Hortikultura Pasal 10 Seksi Produksi Hortikultura, mempunyai tugas: a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan produksi tanaman hortikultura; b. Mengumpulkan dan menganalisa data potensi produksi tanaman hortikultura; c. Menyusun peta potensi dan pengembangan sentra produksi tanaman hortikultura; d. Menyusun dan menganalisa data sasaran tanam, sasaran panen, produktivitas dan produksi tanaman hortikultura; e. Menyusun petunjuk teknis program produksi tanaman hortikultura; f. Melaksanakan penyedia rakitan teknologi produksi tanaman hortikultura; g. Mengawal proses produksi tanaman hortikultura; h. Melaksanakan fasilitasi pengadaan benih dan bibit tanaman hortikultura; i. Melaksanakan standarisasi mutu dan sertifikasi produk tanaman hortikultura; j. Melaksanakan fasilitasi petak percontohan pembangunan pertanian secara terpadu komoditas tanaman hortikultura; k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan produksi tanaman hortikultura; l. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan produksi tanaman hortikultura; dan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura. Bagian Ketiga Bidang Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Pertanian Pasal 11 (1) Bidang Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian bidang Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia pertanian. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sarana Prasarana dan Suber Daya Manusia Pertanian, mempunyai fungsi : a. Penanggung jawab dan pelaksana program sarana prasarana dan sumber daya manusia b. Penyusunan kebijakan strategis pendayagunaan lahan dan pengelolaan air, sarana produksi pertanian, alat mesin pertanian, dan pembiayaan usaha tani; c. Penyusunan standart, prosedur dan kriteria di bidang pendayagunaan lahan dan pengelolaan air, sarana produksi pertanian, alat mesin pertanian dan pembiayaan usaha tani;

9 d. Pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pendayagunaan lahan dan pengelolaan air, sarana produksi dan pembiayaan usaha tani; e. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia f. Fasilitasi pembinaan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha g. Pemberdayaan penyuluh h. Fasilitasi kegiatan dan sarana penyuluhan i. Pembinaan dan motivasi kepada para pelaku pembangunan dan j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Paragraf 1 Seksi Prasarana Pertanian Pasal 12 Seksi Prasarana Pertanian, mempunyai tugas: a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan prasarana b. Melaksanakan identifikasi, penyusunan serta analisa data lapang; c. Melaksanakan penetapan regulasi tentang fasilitasi prasarana d. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan fasilitasi prasarana e. Melaksanakan fasilitasi prasarana pertanian berdasarkan perencanaan yang telah disusun; f. Melaksanakan pembinaan kepada para penerima manfaat dalam rangka pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan prasarana g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan fasilitasi prasarana h. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan fasilitasi prasarana dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Pertanian. Paragraf 2 Seksi Sarana Pertanian Pasal 13 Seksi Sarana Pertanian, mempunyai tugas : a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan fasilitasi peralatan mesin (Alsintan) dan sarana produksi pupuk bersubsidi; b. Melaksanakan identifikasi, penyusunan serta analisa data lapang; c. Melaksanakan penetapan regulasi tentang fasilitasi peralatan mesin dan sarana produksi

10 d. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan fasilitasi peralatan mesin dan sarana produksi pupuk bersubsidi; e. Melaksanakan fasilitasi sarana produksi pertanian berdasarkan perencanaan yang telah disusun; f. Mengawal dan mengawasi distribusi pupuk bersubsidi; g. Melaksanakan pembinaan kepada para penerima manfaat dalam rangka pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan peralatan mesin dan sarana produksi h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan peralatan mesin dan sarana produksi i. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan fasilitasi peralatan mesin dan sarana produksi dan j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Pertanian. Paragraf 3 Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian Pasal 14 Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian, mempunyai tugas: a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia serta kelembagaan b. Melaksanakan identifikasi, penyusunan dan analisa data pengembangan Sumber Daya Manusia serta kelembagaan c. Melaksanakan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia d. Melaksanakan motivasi kerja Sumber Daya Manusia e. Melaksanakan fasilitasi petak percontohan pembangunan pertanian secara terpadu; f. Melaksanakan pembinaan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha g. Melaksanakan pemberdayaan penyuluh h. Melaksanakan fasilitasi kegiatan penyuluhan i. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia dan kelembagaan dan j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Pertanian.

11 Bagian Keempat Bidang Perlindungan Tanaman. Pasca Panen dan Pemasaran Pasal 15 (1) Bidang Perlindungan Tanaman, Pasca Panen dan Pemasaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian bidang perlindungan tanaman, pasca panen dan pemasaran. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perlindungan Tanaman, Pasca Panen dan Pemasaran, mempunyai fungsi : a. Penanggung jawab program perlindungan, pasca panen dan pemasaran produk b. Perumusan kebijakan strategis perlindungan tanaman, pasca panen dan pemasaran produk c. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data serangan Organisme Pengganggu Tanaman pasca panen dan pemasaran produk d. Penyedia rakitan teknologi perlindungan tanaman, adaptasi iklim dan pasca panen serta pemasaran produk e. Pembinaan kelembagaan petani dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan adaptasi iklim; f. Pengembangan kelembagaan usaha pasca panen produk g. Fasilitasi kegiatan perlindungan tanaman dan asuransi h. Fasilitasi kerjasama dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha i. Fasilitasi promosi, publikasi dan informasi produk j. Fasilitasi pemasaran pelaku usaha k. Fasilitasi petak percontohan pembangunan pertanian secara terpadu sesuai bidangnya; l. Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan perlindungan tanaman, pasca panen dan pemasaran produk dan m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Pertanian. Paragraf 1 Seksi Perlindungan Tanaman Pasal 16 Seksi Perlindungan Tanaman, mempunyai tugas : a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan perlindungan tanaman; b. Menyusun dan menganalisa data iklim serta serangan Organisme Pengganggu Tanaman;

12 c. Menyusun peta rawan bencana dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman; d. Melaksanakan penerbitan dan sosialisasi peringatan dini serangan Organisme Pengganggu Tanaman, bencana dan dampak iklim; e. Menyusun dan melaksanakan petunjuk teknis pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, bencana dan dampak perubahan iklim. f. Melaksanakan fasilitasi perlindungan tanaman dan asuransi g. Melaksanakan pengendalian serangan Organisme Pengganggu Tanaman dan dampak perubahan iklim; h. Melaksanakan penyediaan rakitan teknologi perlindungan tanaman dan adaptasi iklim kegiatan i. Mengawal penggunaan pestisida kimia dan pengembangan teknologi pengendalian ramah lingkungan. j. Melaksanakan pembinaan kelembagaan petani dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan adaptasi iklim. k. Fasilitasi petak percontohan pembangunan pertanian secara terpadu melalui perlindungan tanaman. l. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan perlindungan tanaman; dan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Tanaman, Pasca Panen dan Pemasaran. Paragraf 2 Seksi Pasca Panen dan Standarisasi Mutu Produk Pertanian Pasal 17 Seksi Pasca Panen dan Standarisasi Mutu Produk Pertanian, mempunyai tugas : a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan penanganan pasca panen dan standarisasi mutu produk b. Menyusun database pasca panen dan standarisasi mutu produk c. Merumuskan kebijakan teknis bidang penanganan pasca panen dan standarisasi mutu produk d. Menyusun dan melaksanakan petunjuk teknis penanganan pasca panen dan standarisasi mutu produk e. Melaksanakan penyediaan rakitan teknologi penanganan pasca panen; f. Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan peningkatan mutu produk

13 g. Melaksanakan fasilitasi sertifikasi produk h. Melaksanakan fasilitasi kelengkapan perizinan usaha, merk, hak paten dan legalitas usaha produk pertanian lain; i. Melaksanakan fasilitasi sarana dan prasarana penanganan pasca panen dan standarisasi mutu produk j. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan penanganan pasca panen dan standarisasi mutu produk k. Melaksanakan pengembangan kelembagaan usaha pasca panen produk dan l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Tanaman, Pasca Panen dan Pemasaran. Paragraf 3 Seksi Pemasaran dan Pengembangan Usaha Pasal 18 Seksi Pasca Panen dan Standarisasi Mutu Produk Pertanian, mempunyai tugas : a. Bertanggung jawab atas teknis kegiatan pemasaran dan pengembangan usaha b. Menyusun database dan dokumentasi pemasaran produk c. Menyusun dan pelaksanaan petunjuk teknis pemasaran produk dan pengembangan usaha d. Melaksanakan pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemasaran dan pengembangan usaha e. Sumber informasi harga pasar produk f. Melaksanakan fasilitasi pelaku utama dan pelaku usaha dalam memasarkan produk g. Melaksanakan fasilitasi promosi dan publikasi produk h. Melaksanakan fasilitasi sarana dan prasarana pemasaran dan pengembangan usaha produk i. Melaksanakan fasilitasi kerjasama dan kemitraan dalam membangun jejaring pasar, permodalan dan pengembangan usaha lain; j. Melaksanakan penanganan permasalahan lain yang berkaitan dengan pemasaran dan pengembangan usaha dan k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Tanaman, Pasca Panen dan Pemasaran.

14 BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 19 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh tenaga fungsional senior sesuai dengan bidang keahliannya. (3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V ESELON ATAU JABATAN APARATUR SIPIL NEGARA PERANGKAT DAERAH Pasal 20 (1) Kepala Dinas merupakan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau jabatan struktural eselon II.b. (2) Sekretaris Dinas merupakan Jabatan Administrator atau jabatan struktural eselon III.a. (3) Kepala Bidang merupakan Jabatan Administrator atau jabatan struktural eselon III.b. (4) Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian merupakan Jabatan Pengawas atau jabatan struktural eselon IV.a. BAB VI TATA KERJA Pasal 21 (1) Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, simplifikasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar Perangkat Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan rentang koordinasi Asisten Sekretaris Daerah masing-masing. (2) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Setiap pemangku jabatan struktural bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

15 (4) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan langsung masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan langsung, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (7) Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Unit Pelaksana Teknis yang sudah terbentuk tetap melaksanakan tugas sampai dengan ditetapkannya Peraturan Bupati tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis yang baru. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Dengan berlakunya ketentuan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Jombang Nomor 26 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Jombang sebagaimana diubah dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 2 Tahun 2012, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

16 Diundangkan di Jombang Pada tanggal 3 Oktober 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JOMBANG, ttd Pasal 24 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan berlaku efektif sejak tanggal 2 Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Jombang. Ditetapkan di Jombang Pada tanggal 3 Oktober 2016 BUPATI JOMBANG, ttd NYONO SUHARLI WIHANDOKO ITA TRIWIBAWATI BERITA DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2016 NOMOR 34/D D:\HUKUM 0\HUKUM 0\HIMPUNAN PERBUB\PERATURAN BUPATI 2016\TUPOKSI 2016\34 THN 2016 DINAS PERTANIAN.doc

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG LAMPIRAN :PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR : 34 TAHUN 2016 TANGGAL : 3 Oktober 2016 KEPALA DINAS SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN HORTIKULTURA BIDANG SARANA PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BIDANG PERLINDUNGAN TANAMAN, PASCA PANEN DAN PEMASARAN Seksi Produksi Tanaman Pangan Seksi Prasarana Pertanian Seksi Perlindungan Tanaman Seksi Produksi Tanaman Perkebunan Seksi Sarana Pertanian Seksi Pasca Panen dan Standarisasi Mutu Produk Pertanian Seksi Produksi Hortikultura Seksi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian Seksi Pemasaran dan Pengembangan Usaha UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BUPATI JOMBANG, ttd NYONO SUHARLI WIHANDOKO D:\HUKUM 0\HUKUM 0\HIMPUNAN PERBUB\PERATURAN BUPATI 2016\TUPOKSI 2016\34 THN 2016 DINAS PERTANIAN.doc