HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Dahniar Stikes Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Pemeriksaan Antenatal merupakan komponen pelayanan kesehatan terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Keberhasilan upaya pemeriksaan antenatal selain tergantung pada petugas kesehatan diperlukan juga partisipasi ibu hamil itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan keteraturan serta hubungan pengetahuan dan sikap terhadap keteraturan pemeriksaan antenatal. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriktif dengan desain Cross Sectional Study yang dilakukan pada semua ibu hamil di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar terhitung tanggal 22 s/d 28 agustus 2011 dengan jumlah populasi sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara accidental dan mengacu pada kusioner. Pengolahan dan analisis data dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu pada kategori cukup, sikap pada kategori mengerti dan keteraturan pada kategori teratur. Analisa hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan dengan uju chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan p=0,000 (<α 0,005). Dan analisa hubungan sikap terhadap keteraturan dengan uji chi square menunjukkan adanya hubungan dengan p=0,002 (<α 0,015). Dari hasil di sarankan kepada ibu untuk tetap melaksanakan perawatan antenatal care pada fasilitas kesehatan yang tersedia dan bagi petugas kesehatan tetap memberikan informasi kepada ibu hamil dengan peyuluhan. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Keteraturan Pemeriksaan Antenatal PENDAHULUAN Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Menurut beberapa definisi WHO angka kematian maternal ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup. Perkembangan ini terlihat pula pada semua negara-negara maju umummnya angka kematian maternal kini berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup. Antenatal Care (ANC) bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi obstetri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta di tangani secara memadai. Keberhasilan upaya ANC selain tergantung pada petugas kesehatan juga perlu partisipasi ibu hamil itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilannya, dengan demikian diharapkan dengan memperbaiki pengetahuan ibu khususnya ibu hamil terhadap perawatan kehamilan sehingga akan dapat merubah sikap serta keteraturan melaksanakan pemeriksaan antenatal. AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia masih sangat tinggi bahkan tertinggi diantara negara-negara ASEAN dimana AKI saat melahirkan tahun 2005 tercatat 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi 35 per 1.000 kelahiran hidup. AKI di tingkat Provinsi Sul-Sel pada tahun 2008 sebesar 116 per 100.000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh komplikasikehamilan dan persalinan, seperti perdarahan 72 orang, infeksi 4 orang, eklamsi 19 0rang dan lain-lain 20 orang. Ini disebabkan karena deteksi dini terhadap kehamilan dan komplikasi yang menyertainya tidak dilakukan sedini munkin. Terlihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sul-Sel tahun 2009 menunjukkan sebesar 10.144 orang ibu hamil tidak menjalani perawatan antenatal pada trimester pertama dengan sasaran ibu hamil sebesar 191.648 orang, tahun 2010 jumlah ibu hamil sebesar 181.427 orang tidak semua melakukan pemeriksaan ulang pada antenatal care, dan tahun 2011 jumlah ibu hamil 167.763 orang terhitung Januari sampai Juni dengan 95.424 orang yang melakukan pemeriksaan antenatalcare. Sedangkan data yang di peroleh dari RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar jumlah ibu hamil yang berkunjung pada tahun 2010 sebanyak 3.934 orang tidak semua 107
108 melaksanakan kunjungan ulang pemeriksaan antenatal dan tahun 2011 sebanyak 2.408 orang tidak melakukan kunjungan ulang, hal ini dapat merugikan kondisi dari kehamilan ibu tersebut sehingga dapat menyebabkan kondisi kehamilan yang tidak terkordinir dengan baik yang dapat menyebabkan bertambahnya angka kematian ibu dan bayi. Bertolak dari uraian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa kurangnya pengawasan dan perawatan antenatal care pada ibu selama kehamilannya, baik secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kurangnya pengetahuan dan informasi serta pelayanan kesehatan yang memadai semakin memperburuk kondisi antenatal care. BAHAN DAN METODE Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu metode pemilihan dan perumusan masalah serta hipotesis untuk memberikan gambaran mengenai metode dan teknik hendak dilaksanakan dalam suatu penelitian (Nursalam,2008). Penelitian ini di lakukan menggunakan jenis penelitian survey dengan pendekatan Cross Sectional dimana data dari setiap variabel independen dan dependen di kumpulkan secara bersamaan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar sebanyak 80 orang saat melakukan penelitian. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 ibu hamil yang berkunjung ke RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Dengan teknik penarikan sampel dengan cara accidental. Kriteria insklusi pada penelitian ini 1) Ibu hamil trimester ke III yang berkunjung ke RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah. 2) Ibu hamil trimester ke III yang bersedia di teliti. Kriteria eksklusi pada penelitan ini adalah ibu hamil yang mengalami komplikasi/faktor risiko. HASIL PENELITIAN Pengambilan data penelitian di RSKD Ibu dan Anak di Siti Fatimah Makassar dengan menganalisa hasil jawaban tertulis dari responden dengan jumlah responden 77 orang berdasarkan teknik pengambilan sampel dengan cara accidental. Tabel 4: Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Pemeriksaan Antenatal di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2011 Keteraturan Total Pengeta Responden huan Responden n % N % N % Cukup 46 59,7 14 5,2 50 64,9 Kurang 13 16,9 4 18,2 27 35.1 Total 59 76,6 18 23,4 77 100 p = 0.000 Sumber: Data Primer Berdasarkan Tabel 4 di atas yaitu dari pengetahuan ibu hamil terhadap keteraturan pemeriksaan antenatal menunjukkan hamper seluruh responden yaitu pengetahuan cukup dengan kepatuhan teratur sebanyak 46 responden dengan persentase 59,7% dan pengetahuan cukup dengan tidak teratur sebanyak 4 responden dengan persentase 52,2% dan pengetahuan kurang dengan teratur 13 responden dengan persentase 16,9% sedangkan pengetahuan kurang dan tidak teratur sebanyak 14 responden dengan persentase 18,2%. Setelah di lakukan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p = 0,00 dengan demikian p < α (0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan interpretasi Ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan antenatal di RSIA Sitti Fatimah Makassar tahun 2011. Tabel 5: Hubungan Sikap Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Pemeriksaan Antenatal di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2011 Sikap Responden Keteraturan Responden N % N % Total n % Mengerti 54 70,1 11 14,3 65 84,4 Mengerti 5 6,5 7 9,1 12 15,6 Total 59 76,6 18 23,3 77 100 p = 0.002 Sumber: Data Primer 2011 Berdasarkan Tabel 5 di atas yaitu dari sikap ibu hamil terhadap keteraturan pemeriksaan antenatal menunjukkan hamper seluruh responden yaitu sikap mengerti dengan keteraturan sebanyak 54 responden dengan persentase 70,1% dan sikap menegerti dengan tidak teratur sebanyak 11 responden dengan persentase 14,3% sedangkan sikap tidak mengerti dan teratur sebanyak 5 responden dengan persentase 65% dan sikap tidak mengerti dengan tidak teratur sebanyak 7 responden dengan persentase 9,1%. Setelah dilakukan uji statistic Chi-square
diperoleh nilai p = 0,002. Dengan demikian p < α (0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi Ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan antenatal di RSKD Ibu dan Anak Sitti Fatimah Makassar Tahun 2011. PEMBAHASAN Pengetahuan Ibu Hamil Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki engetahuan cukup yaitu begitu juga dengan cara perawatan selama kehamilannya, sebagaian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 50 responden dengan persentase 64,9%, sedangkan yang terendah kurang sebanyak 27 responden dengan persentase 35,1%. Dari sebaran jawaban responden tentang pengetahuan, hamper seluruh ibu hamil mengetahui tentang pengertian dan tanda-tanda kehamilan. Begitu juga dengan cara perawatan selama kehamilan. Berdasarkan hasil analisis oleh data SPSS menggunakan rumus Chi-square Test df=1 dan α (0,05) diperoleh nilai p=0,000 yang menunjukkan p < α (0,005) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan interpretasi Ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan antenatal di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2011. Dominasi tingkat tinggi pengetahuan tentang pemeriksaan antenatal di dukung oleh latar belakang pendidikan ibu terbanyak yaitu SMS. Adanya fasilitas pos pelayanan terpadu, poliklinik bersalin desa dan RS bersalin mendukung tingginya tingkat pengetahuan ibu serta menjadikan tenaga kesehatan sebagai sumber informasi yang paling banyak mentransfer pengetahuan tentang perawatan antenatal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dilakukan oleh Lia (2008), dimana penelitiannya menunjukkan ada hubungan pengetahuan Ibu Primigravida tentang kehamilan dengan kepatuhan pelaksanaan antenatal care di puskesmas aikmel Lombok timur dan diperoleh nilai p = 0,003 (P<0,005). Dimana pengetahuan ibu hamil yaitu dengan memberikan informasi tentag kehamilan, tanda-tanda kehamilan, cara memelihara kehamilan dan tanda bahaya kehamilan akan meningkatkan pengetahuan ibu primigravida tentang hal tersebut. Pengetahuan responden yang baik tentang kehamilan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kepatuhan dari ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal. Adanya hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan kepatuhan ibu hamil yang menunjukkan bahwa sebagian besar informasi yang diperoleh ibu tentang kehamilan berasal dari penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Selanjutnya dengan pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebabkan ibu berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sikap Ibu Hamil Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, sikap ibu hamil terhadap pemeriksaan antenatal hamper seluruh responden yaitu sikap mengerti sebanyak 65 responden dengan persentase orang 84,4%, sedangakan terendah dengan sikap tidak mengerti sebanyak 12 responden dengan persentase 15,6%. Dari sebaran responden ibu hamil terhadap pemeriksaan antenatal menunjukkan sikap yang menyetujui beberapa aspek penting dalam perawatan ibu hamail. Berdasarkan hasil analisis oleh data SPSS menggunakan rumus Chi-square Test df=1 dan α (0,05) diperoleh nilai p=0,002 yang menunjukkan p < α (0,005) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan interpretasi Ada hubungan sikap ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan antenatal di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2011. Adanya sikap yang baik dan respon mendukung terhadap perawatan ibu hamil dimungkingkan karena dirasakan perlu untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan selam kehamilan. Pentingnya antisipasi ini adalah membentuk sikap yang baik terhadap pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil. Beberapa faktor lain yang mempengaruhisikap menurut Azwar,S (2002) Adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi/lembaga pendidikan, agama serta faktor individu. Seperti yang di ungkapkan oleh Kurt Lewin yang di kutip oleh azwar (2002) menguraikan bahwa sikap itu dapat mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan. Secara sedarhana teori ini menjelaskan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya. Menurut WHO, seperti yang di kutip oleh Notoatmodjo (2003) bahwa sikap akan terwujud dalam tindakan tergantung pada situasi saat itu, mengacu pada pengalaman orang lain, berdasarkan pada banyak dan sedikitnya pengalaman seseorang, dan nilai dalam masyarakat. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutupterhadap stimulus atau obyek yang berupa kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan responden tentang kehamilan maka semakin baik pula sikapnya. Selain itu 109
faktor budaya, pengalaman pribadi dan orang lain yang dianggap penting dapat mempengaruhi pembentukan sikap dri ibu tersebut. Dari sebaran kusioner yang telah diberikan selain tingkat pendidikan responden yang sebagian besar SMU, penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang merupakan orang yang dianggap penting dalam masyarakat dapat pila mempengaruhi sikap ibu. Adanya sikap yang baik pada ibu hamil terhadap kehamilannya akan dapat meningkatkan perilaku berupa kepatuhan dalam pemeriksaan antenatal. Keteraturan Ibu Hamil Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keteraturan ibu hamil terhadap pemeriksaan antenatal hamper seluruhnya yaitu keteraturan teratur sebanyak 59 responden dengan persentase 76,6% sedangkan yang terendah dengan keteraturan tidak teratur sebanyak 18 responden dengan persentase 23,4%. Komponen keteraturan pada antenatal terdiri dari kegiatan kunjungan dan perilaku kunjungannya. Salah satu faktor pendukung yang dapat mempengaruhi keteraturan ibu dalam memeriksakan antenatal adalah karena adanya kesadaran dari ibu tentang pentringnya pemeriksaan kehamilan sedini mungkin yang dilakukan secara teratur selama kehamilan, kesadaran ini berawal dari pengetahuan ibu yang baik tentang kehamilan. Sehingga baik saran maupun informasi yang dapat melalui media massa ataupun dari tenaga kesehatan yang lain dapat denganmudah di terima dan difahami oleh ibu, sehingga ketentuan kunjungan serta beberapa aktifitas selama antenatal care pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus, suntikan tetanus toxoid dan pemberian tablet tambah darah serta konseling kehamilan telah dilakaukan oleh ibu. KESIMPULAN Pengambilan data berlangsung dari tanggal 22 s/d 28 Agustus 2011 dengan jumlah responden 77 orang berdasarkan teknik penarikan sampel dengan cara accidental disimpulkan bahwa : 1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil terhadap keteraturan pemeriksaan antenatal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa dari 77 responden yang mempunyai pengetahuan yang cukup serta teratur memeriksakan kehamilannya 38 orang (49,35%). 2. Ada hubungan antara sikap ibu hamil terhadap keteraturan pemeriksaan antenatal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa dari 77 responden yang mempunyai sikap mengerti dan teratur memeriksakan kehamilannya sebanyak 53 orang (68,83) SARAN 1. Bagi ibu hamil tetap melaksanakan perawatn antenatal selama masa kehamilan pada fasilits kesehatan yang tersedia. 2. Bagi peneliti diharapakan bisa menambah khasana pengetahuan dan menambah wawasan serta ibu ibu hamil menjadi pengalaman berharga dalam melakukan penelitian. 3. Bagi profesi Kebidanan diharapkan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan antenatal pada setiap ibu hamil. 4. Bagi institusi kesehatan diharapkan bisa menjadi referensi dalam penentuan kebijakan pada instansi terkait dalam menyusun kebijakan pada pemeriksaan antenatal. DAFTAR PUSTAKA Mufdlilah, 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Edisi pertama. Nuha Medika Press dan Nuha Litera Offset : Yogyakarta. Kusmiyati Yuni, Wahyuningsih Heni Puji, Sujiyatini, 2009. Perawatan Ibu Hamil. Edisi ketiga. Fitramaya : Yogyakarta. Depkes RI. 2004. Profil Kesehatan Indonesia 2002. Bakti Husada. Jakarta. Manjoer, Arief et al. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Media Ausculapius : Jakarta. Manuaba IBG. 2002. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan : Jakarta. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta. Marsall, Conyie. 2002. Awal Menjadi Ibu. Arcan : Jakarta. 110
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri 1. EGC : Jakarta. Ngatimin, M.R. 2002. Ilmu Prilaku Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat. UNHAS : Makassar. Niven N. 2002. Psikologi Kesehatan. EGC : Jakarta. Noland, Mery. 2003. Kehamilan dan Melahirkan. Arcan : Jakarta. Notoatmodjo, S.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta : Jakarta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. FKUI. Jakarta. Saifuddin, Abdul Bari. Et al. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta.\ 111