1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pertanian sekarang ini para petani membutuhkan informasi tentang peralatan dan perlengkapan pertanian contohnya traktor,pembajak sawah, cultivator, mesin perontok padi dan yang lain, dalam kenyataannnya masih banyak sekali para petani maupun calon konsumen yang kesulitan dalam mendapatkan produk tersebut. Dalam kasus ini PT.YANMAR DIESEL INDONESIA belum memiliki fasilitas penjualan on-line, sehingga masih banyak masyarakat yang kesulitan dalam pembelian dan kurang mengenal produk Yanmar. Dikarenakan perusahaan tidak memasarkan produknya melalui televisi,maupun koran dan cara penjualannya masih secara konvensional yaitu harus datang ke toko terlebih dahulu. Dengan semakin maraknya penggunaan layanan internet sebagai media pemasaran di harapkan melalui cara ini juga dapat mendongkrak nilai jual PT.YANMAR DIESEL INDONESIA di kalangan masyarakat luas dan juga penjualan produk YANMAR itu sendiri karena masyarakat luas telah di permudah dengan fasilitas pembelian secara on-line sehingga konsumen dapat menghemat waktu dalam pembeliannya. 1
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara membantu penjualan produk Yanmar? 2. Bagaimana konsumen menyampaikan keluhan produk Yanmar? 3. Bagaimana membantu konsumen dalam bertransaksi setelah membeli barang? 1.3 Tujuan Tujuan Proyek Akhir ini adalah : 1. Membuat aplikasi yang dapat membantu penjualan produk Yanmar. 2. Membuat aplikasi yang dapat membantu konsumen dalam menyampaikan keluhan. 3. Membuat aplikasi yang dapat membantu konsumen dalam bertransaksi setelah membeli barang. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Area penjualan di Indonesia saja. 2. Tidak melayani pembelian secara kredit. 3. Transaksi pembayaran melalui bank. 2
1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Waterfall Model Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial dan terdiri dari 5 tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar berikut (BudiHermawan 2009). Gambar 1.1 Waterfall Model Keterkaitan dan pengaruh antar tahap ini ada karena output sebuah tahap dalam Waterfall Model merupakan input bagi tahap berikutnya, dengan demikian ketidaksempurnaan hasil pelaksanaan tahap sebelumnya adalah awal ketidaksempurnaan tahap berikutnya.kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, dan benar di awal proyek, maka sistem dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit 3
yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahaptahap selanjutnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini, yaitu: 1. Requirements Analisis (Analisis kebutuhan) Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software enginer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, konsumen interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. 2. Design Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk blueprint software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software. 3. Coding Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman 4
melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. 4. Testing / Verification Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. 1.6 Jadwal Pengerjaan Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Tahap Mei Juni juli Agustus September Oktober November Desember Analisis kebutuhan Desain Pembuatan kode Pengujian Dokumentasi 5