BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2011

- 1 - QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 7 TAHUN 2014

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENT ANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013

PARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

NOMOR 7 TAHUN 2017 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI ACEH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG : TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitu

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIANTAN SELATAN

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BOMBANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA,

PROVINSI JAWA TIMUR. TENTANG TANGGUNG\,AtrIAB SOSIAL PERUSAHAAN. kemakmuran masyarakat perusahaan mempunyai

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 103 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 3 TAHUN 2015 T E N T A N G

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 18 TAHUN 2017

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Transkripsi:

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Berau, diperlukan peran serta perusahaan sebagai salah satu mitra pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan; b. bahwa agar program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dapat terlaksana dengan baik, berdayaguna dan berhasilguna sesuai dengan nilai, norma dan budaya masyarakat, diperlukan suatu upaya untuk mensinergikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dengan program pembangunan pemerintah daerah; c. bahwa untuk memberikan pedoman, landasan dan kepastian hukum bagi semua pihak yang telibat dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusaahaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BERAU dan BUPATI BERAU MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Berau. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom Kabupaten Berau. 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Berau. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau. 5. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan yang selanjutnya disingkat TJSLP adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya selainzdiluar kewajiban membayar Pajak dan Retribusi. 6. Perusahaan adalah Seluruh Perusahaan yang beroperasi didalam wilayah Kabupaten Berau baik perusahaan pertambangan, perusahaan perkebunan dan Z atau usaha lain yang berdampak terhadap lingkungan dan masyarakat disekitarnya. 7. Tim Pelaksana TJSLP tingkat Kabupaten yang selanjutnya disebut Tim Pelaksana Kabupaten atau TPK adalah lembaga yang dibentuk oleh pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten yang unsur-unsurnya berasal dari masyarakat, perusahaan, pemerintah daerah dan akademisi yang memiliki pengetahuan kemauan dan kemampuan untuk memfasilitasi pelaksanaan program TJSLP diwilayah Kabupaten.

- 3-8. Forum Pelaksana TJSLP tingkat Kabupaten yang selanjutnya disebut dengan Forum Pelaksana Kabupaten atau FPK adalah lembaga yang dibentuk oleh pemangku ditingkat Kabupaten yang anggotanya berasal dari perwakilan dari berbagai perusahaan yang menjalankan TJSLP diwilayah Kabupaten tempat perusahaan beroperasi. Pasal 2 Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk: a. menyelaraskan program TJSLP dengan program kerja Pemerintah Daerah; b. memberi kepastian dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan TJSLP; dan c. memberi arahan dan pedoman kepada Perusahaan dan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program TJSLP. Pasal 3 Peraturan Daerah ini bertujuan untuk: a. mewujudkan kesepakatan program TJSLP yang terintegrasi dengan program pembangunan Daerah; b. menghindari timbulnya penyalahgunaan dalam pelaksanaan TJSLP; c. mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan TJSLP secara terpadu dan berdaya guna; d. mewujudkan iklim investasi yang kondusif melalui interaksi harmonis antara Pemerintah Daerah, Perusahaan, dan masyarakat; dan e. mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan menuju masyarakat yang sejahtera. Pasal 4 TJSLP dilaksanakan berdasarkan asas: a. kepastian hukum; b. akuntabilitas; c. kepentingan umum; d. partisipatif dan aspiratif; e. keterbukaan; f. berkelanjutan; g. berwawasan lingkungan; h. kemandirian; i. kepedulian; j. keterpaduan; dan k. kemitraan. BABU RUANG LINGKUP Pasal 5 Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi: a. organisasi TJSLP; b. program TJSLP; c. pengawasan, pelaporan dan evaluasi; dan

- 4 - penghargaan. BAB III ORGANISASI TJSLP Pasal 6 Dalam rangka memadukan, mensinkronkan dan mengharmonisasikan program TJSLP beberapa Perusahaan dapat membentuk Forum TJSLP. Bupati memfasilitasi pembentukan Forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Perusahaan dan unsur Pemerintah Daerah. Struktur organisasi forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas: a. Dewan Pengarah : I. Ketua : Bupati Berau II. Wakil Ketua III. Anggota : Wakil Bupati Berau b. Badan Pelaksana Sinkronisasi: : 1. Ketua dan Komisi II DPRD Kabupaten Berau 2. Komandan Kodim 0902 Tanjung Redeb 3. Kepala Kepolisian Resort Berau 4. Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Redeb 5. Sekretaris Daerah Kabupaten Berau 6. Asisten Pembangunan dan Perekonomian Setda Kabupaten Berau I. Ketua : Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan II. Wakil Ketua III. Sekretaris IV. Anggota Pengembangan Kabupaten Berau : Peru sediaan : Kepala Bagian Perekonomian Setda Kab Berau : 1. Perangkat Daerah Terkait secara teknis 2. Perusahaan Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b mempunyai tugas: a. memfasilitasi pelaksanaan program TJSLP; b. menerima dan memverifikasi program yang diusulkan serta mensinkronkan dengan program pembangunan Daerah yang bersifat reguler; c. melakukan survey kebutuhan program dan lokasi kegiatan; d. memverifikasi dokumen permohonan kegiatan yang didanai dalam program TJSLP; e. merekomendasikan pengeluaran dana untuk pembiayaan program TJSLP; f. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan program TJSLP; g. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program TJSLP.

- 5 - (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur organisasi forum TJSLP serta tugas dan fungsi ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 7 (1) Bupati memberikan fasilitasi dalam rangka penyusunan program TJSLP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1). (2) Fasilitasi Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa penyampaian program skala prioritas pembangunan Daerah kepada Forum TJSLP. (3) Berdasarkan program skala prioritas pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Forum TJSLP menyusun program TJSLP dan menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatannya kepada Bupati melalui perangkat daerah yang membidangi perencanaan pembangunan daerah. BAB IV PROGRAM TJSLP Pasal 8 (1) Program TJSLP disusun oleh Perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut: a. menitikberatkan pada aspirasi masyarakat setempat yang disampaikan kepada Perusahaan dan memperhatikan program TJSLP yang disusun oleh Perusahaan lain; b. dilengkapi dengan rincian anggaran biaya yang disertai dengan dokumen pendukung lainnya yang berkaitan dengan rencana program kegiatan; dan c. harus sinergis dengan perencanaan regular desa, kecamatan dan program pembangunan Pemerintah Daerah. (2) Program TJSLP meliputi: a. bina lingkungan dan sosial; b. kemitraan usaha mikro dan koperasi; c. program bantuan langsung pada masyarakat; d. program pembangunan sarana prasarana fasilitas umum, sosial dan peribadatan; dan e. program sosial dan lingkungan lainnya yang mendesak. Pasal 9 Program bina lingkungan dan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a merupakan program yang bertujuan mempertahankan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaannya serta memberi bantuan langsung kepada masyarakat yang berada dalam wilayah sasaran meliputi bina lingkungan fisik dan bina lingkungan sosial. Pasal 10 (1) Program kemitraan usaha mikro dan koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b merupakan program yang bertujuan untuk menumbuhkan, meningkatkan dan membina kemandirian berusaha masyarakat di wilayah sasaran. (2) Program kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. penelitian dan pengkajian kebutuhan; b. penguatan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat;

-6- c. pelatihan dan pendampingan berwirausaha; d. pelatihan pengembangan usaha seperti peningkatan mutu produk dan desain kemasan, jejaring kerjasama dan peningkatan klasifikasi Perusahaan; e. meningkatkan kemampuan manajemen dan produktifitas; dan f. mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas. Pasal 11 Program bantuan langsung pada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf c dapat berupa: a. hibah yang merupakan bantuan secara langsung yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat yang membutuhkan; b. penghargaan berupa beasiswa kepada karyawan atau warga yang berkemampuan secara akademik namun tidak mampu membiayai pendidikannya; c. subsidi berupa penyediaan pembiayaan untuk proyek pengembangan masyarakat, bantuan modal usaha skala mikro dan kecil; d. bantuan sosial, berupa bantuan dalam bentuk uang, barang maupun jasa kepada panti sosialzjompo, para korban bencana dan pada penyandang masalah kesejahteraan sosial; e. pelayanan sosial berupa layanan pendidikan, kesehatan, olahraga dan santunan pekerja sosial; dan f. perlindungan sosial berupa kesempatan kerja bagi atlet nasionalz daerah yang sudah purna bhakti dan bagi penyandang disabilitas yang mempunyai kemampuan khusus. Pasal 12 Program pembangunan sarana prasarana fasilitas umum, sosial dan peribadatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d dapat berupa: a. pembangunan gedung untuk mendukung program pendidikan, tempat ibadah dan bangunan untuk mendukung kesehatan masyarakat; dan b. pembangunan dan pemeliharaan akses jalan masyarakat. Pasal 13 (1) Pemerintah Daerah menyampaikan program skala prioritas pembangunan Daerah sebagai bahan dalam penyusunan rencana program TJSLP dalam hal ini kepada Tim Pelaksana Kabupaten. (2) Tim Pelaksana Kabupaten menyampaikan program skala prioritas pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Perusahaan melalui forum TJSLP untuk menjadi kerangka acuan dalam penyusunan program TJSLP. (3) Tim Pelaksana TJSLP mengkaji program TJSLP yang disusun oleh Perusahaan melalui Forum TJSLP untuk melihat sinergitasnya dengan rencana pembangunan Daerah. (4) Setelah melakukan pengkajian program sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Tim Pelaksana Kabupaten melakukan verifikasi ke lapangan dengan melibatkan Perusahaan dan masyarakat penerima manfaat program. (5) Hasil kajian dan verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dibahas dalam rapat sinkronisasi akhir dan hasilnya dituangkan dalam bentuk naskah kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh Bupati dan pihak Perusahaan.

Pasal 14 Program TJSLP dilaksanakan sepenuhnya oleh Perusahaan termasuk wewenang pengelolaan pembiayaannya. BAB V PENGAWASAN, PELAPORAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pengawasan Pasal 15 (1) Bupati melalui Tim Pelaksana TJSLP melakukan pengawasan atas pelaksanaan program TJSLP untuk menjamin agar pelaksanaan program TJSLP berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan program yang telah sepakati. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui kegiatan pemantauan di lokasi pelaksanaan program TJSLP. (3) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Pelaporan dan Evaluasi Pasal 16 (1) Pelaporan dilakukan dalam rangka memberikan informasi mengenai proses, kendala, dan tingkat pencapaian pelaksanaan program TJSLP. (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Perusahaan dan memuat mengenai: a. realisasi capaian kinerja pelaksanaan program TJSLP; b. realisasi penggunaan biaya program TJSLP; c. kendala yang dihadapi dan upaya pemecahannya; dan d. rencana tindak lanjut. (3) Laporan pelaksanaan program TJSLP bersifat terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat umum. (4) Pelaksanaan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara bertahap per triwulan dan diserahkan kepada Bupati melalui Tim Pelaksana TJSLP untuk dievaluasi. (5) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan untuk mengetahui hambatan, peluang dan tingkat keberhasilan pelaksanaan program TJSLP. BAB VI PENGHARGAAN Pasal 17 (1) Pemerintah Daerah memberikan penghargaan kepada Perusahaan yang telah melaksanakan program TJSLP secara terus menerus dengan hasil baik dan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. penghargaan tertulis (piagam/sertifikat);

-9- PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN I. UMUM Kegiatan ekploitasi sumberdaya alam diseluruh Indonesia pada saat ini sudah tergolong dalam skala besar, termasuk di dalam wilayah Kabupaten Berau. Kegiatan eksploitasi tersebut telah menimbulkan beerbagai dampak, baik yang positif atau negative. Untuk mengontrol serta meminimalisir dampak negative dari kegiatan eksploitasi tersebut, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan membentuk peraturan perundang-undangan sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Pertambangan yang menyebutkan bahwa Fungsi perusahaan pertambangan sebagai gromth center Pertambangan merupakan kegiatan pionir di daerah terpencil. Dengan kewajiban itu, kekayaan di dalam bumi harus ditransformasikan menjadi kekayaan sosial berupa perkembangan ekonomi, yang akan mengambilalih kegiatan tambang pada masa pascapenambangan. b. Dalam Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mengatur tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berbunyi: 1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan TJSLP. 2) TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai TJSLP diatur dengan Peraturan Pemerintah. c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang didalamnya mengatur mengenai Kewajiban setiap penanam modal di Indonesia melaksanakan: 1) Tanggung jawab sosial perusahaan, 2) Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal, dan 3) Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan. d. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, yang menyebutkan bahwa Kewajiban pemegang usaha pertambangan untuk melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM), sebagaimana tertera pada Pasal 95, 106, 107, dan 108. Undang-Undang ini dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 dan 23 Tahun 2010.

- 10- Untuk menjamin amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967, Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 sebagai mana dijelaskan diatas benar-benar dilaksanakan oleh perusahaanperusahaan yang beroperasi didalam wilayah Kabupaten Berau, maka Pemerintah Kabupaten Berau membentuk peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan TJSLP di Kabupaten Berau dengan Peraturan Daerah Tentang TJSLP. Selain untuk menjamin program TJSLP benar-benar dilaksanakan di Kabupaten Berau. n. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11

- 8 - b. pengumuman dimedia massa; atau c. pemberian kemudahan dan/atau fasilitas tertentu yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. (3) Ketentuan mengenai pemberian dan bentuk penghargaan serta tata cara penilaian diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 18 (1) Perusahaan yang tidak melaksanakan program TJSLP dapat dikenakan sanksi administratif. (2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Keputusan Bupati Berau Nomor 477 Tahun 2017 tentang Pembentukan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kabupaten Berau, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Berau. Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal^4--iuni 2018 U, Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal, 4 Juni 2018 ERAH U, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2018 NOMOR 6 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN: (18/6/2018).