BUPATI PATI PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 15 TAHUN TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 06 TAHUN 2003 T E N T A N G IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BUPATI SIDOARJO,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONTRUKSI

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG NOMOR : 3 TAHUN : 2006 SERI : C NO.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 44 TAHUN : 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG JASA KONSTRUKSI DI KOTA CIMAHI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA JASA KONTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PALANGKA RAYA

DINAS PEKERJAAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 5 Tahun : 2014

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN INSTALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 10 SERI E

LEMBARAN DAERAH KOTA METRO. Tahun 2009 Nomor 04 PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 04 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BUPATI MUSI RAWAS, TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2015

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, a.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

Hal : Permohonan Izin Usaha Permukiman Kota Surabaya Jasa Konstruksi (IUJK) di- SURABAYA

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 18 Tahun : 2005 Serie : E Nomor : 8

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA NOMOR TAHUN. TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 13 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR OLEH BADAN UNTUK UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

- 1 - BUPATI PONOROGO

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS CIPTA KARYA TANDA TERIMA DOKUMEN SURAT PERMOHONAN IJIN (SPI)

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2008

Transkripsi:

BUPATI PATI PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (4) dan Pasal 17 ayat (4) Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Izin Usaha Jasa Konstruksi, tata cara dan persyaratan pengajuan IUJK dan tata cara dan persyaratan permohonan daftar ulang dan perubahan IUJK serta efektivitas pelaksanaan perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah ; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3955); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3957);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 14. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 369/KPTS/M/2001 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional; 15. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 339/KPTS/M/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pati Nomor 3 Tahun 1989 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pati Tahun 1989 Nomor 10 Seri D Nomor 6); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 22);

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pati. 2. Bupati adalah Bupati Pati. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pati. 4. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum atau Satuan Kerja Perangkar Daerah dengan sebutan lain yang membidangi pekerjaan umum di Kabupaten Pati. 5. Bagian Pembangunan adalah Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pati. 6. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. 7. Registrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kompetensi profesi keahlian dan ketrampilan tertentu, orang perseorangan dan badan usaha untuk menentukan izin usaha sesuai klasifikasi dan kualifikasi yang diwujudkan dalam sertifikat. 8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang melakukan usaha meliputi Perseroan terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, Firma, Kongsi, Koperasi, Lembaga bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya. 9. Pengguna Jasa adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

10. Penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa kontruksi. BAB II PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI Bagian Pertama Pemberian Izin Pasal 2 (1) Setiap Badan usaha atau orang perseorangan yang menyelenggarakan usaha jasa konstruksi wajib memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi yang diterbitkan oleh Bupati. (2) Kewenangan penerbitan izin usaha jasa konstruksi dapat dilimpahkan kepada Kepala Dinas yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Pemeriksaan kelengkapan administrasi dan fisik pengajuan izin jasa konstruksi dilaksanakan oleh Tim Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi yang ditetapkan oleh Bupati. (4) Tim penerbitan izin usaha jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) beranggotakan wakil Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait. (5) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. (6) Izin usaha berlaku untuk melaksanakan kegiatan usaha jasa konstruksi di seluruh Wilayah Republik Indonesia. Bagian Kedua Tata Cara Mendapatkan Izin Pasal 3 (1) Untuk mendapatkan Izin usaha Jasa Konstruksi (IUJK), pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati melalui Dinas. (2) Tata cara permohonan dan persyaratan pengajuan Izin Usaha Jasa Konstruksi adalah sebagai berikut :

a. mengajukan permohonan penerbitan IUJK kepada Bupati lewat Dinas sebagaimana contoh dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Bupati ini; b. mengisi formulir permohonan yang disediakan; c. melampirkan persyaratan-persyaratan sebagai kelengkapan mengajukan permohonan untuk mendapatkan Izin Usaha Jasa Konstruksi : 1. a. surat keterangan bukan pegawai negeri sipil bagi direktur yang diketahui Desa/Kelurahan dan Camat kecuali atas Izin Bupati sesuai peraturan yang berlaku; b. surat keterangan dari atasan yang bersangkutan yang memperbolehkan pejabat negara/daerah untuk mendirikan usaha jasa konstruksi sesuai peraturan perundang-undangan. 2. surat Keterangan Domisili Perusahan yang diketahui Desa/Kelurahan dan Camat; 3. foto copy sertifikat badan usaha dari asosiasi yang diregistrasi lembaga dan menunjukkan sertifikat yang asli; 4. daftar Pengurus perusahaan; 5. foto copy KTP Direktur; 6. pas Foto Direktur 4 x 6 (3 lembar) hitam putih; 7. foto copy NPWP terakhir; 8. foto copy akta pendirian perusahaan; 9. foto copy akta perubahan (apabila ada perubahan); 10. foto copy ijazah terakhir direktur; 11. tenaga non teknik tugas penuh : a) foto copy KTP; b) foto copy ijazah; 12. tenaga Teknik Tugas Penuh : a) foto copy KTP; b) foto copy ijazah dilegalisir; c) surat pernyataan Tenaga Teknik Tugas Penuh; d) foto copy sertifikat keahlian tenaga kerja yang diterbitkan Lembaga;

13. tenaga teknik tidak tugas penuh : a) foto copy KTP; b) foto copy ijazah; 14. bukti pemilikan peralatan/perlengkapan kantor; 15. bukti pemilikan peralatan lapangan perusahaan; 16. denah lokasi kantor perusahaan; 17. denah ruangan kantor; 18. foto kantor perusahaan; dan 19. foto peralatan lapangan. (3) Persetujuan atau penolakan permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah permohonan diterima, terhitung sejak persyaratan telah dipenuhi. (4) Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan tidak ada pemberitahuan persetujuan atau penolakan permohonan Izin, maka permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi dinyatakan disetujui. (5) Sebagai tanda telah dikeluarkannya Izin Usaha Jasa Konstruksi diberikan surat tanda Izin usaha yang dikeluarkan oleh Bupati atau Kepala Dinas yang ditunjuk beserta kartu pengawasan. Bagian Ketiga Masa Berlakunya Izin dan Daftar Ulang Pasal 4 (1) Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) berlaku selama 3 (tiga) tahun. (2) Untuk pengendalian dan pengawasan setiap tahun pemegang Izin wajib melaporkan perolehan pekerjaan dan disahkan dalam kartu pengawasan. (3) Pemegang Izin Usaha Jasa Konstruksi wajib daftar ulang setiap 3 (tiga) tahun sekali. (4) Perpanjangan Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diajukan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum Izin masa berlakunya habis.

Bagian Keempat Pembekuan dan Pencabutan Izin Pasal 5 (1) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dibekukan apabila : a. Pemegang Izin telah melakukan pelanggaran atau penyimpangan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bupati ini dan atau aturan lain yang ditetapkan dalam perizinan dan telah diperingatkan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu masingmasing satu bulan, namun tetap tidak memenuhi kewajiban dan tidak mengindahkan peringatan yang telah disampaikan; b. Pemegang Izin sedang diperiksa oleh pengadilan karena didakwa melakukan tindak pidana ekonomi atau perbuatan lain yang berkaitan dengan kegiatan usahanya. (2) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dicabut apabila : a. persyaratan yang menjadi dasar diberikannya Izin terbukti tidak benar; b. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) diperoleh dengan cara yang tidak sah; c. pemegang Izin yang terkena sanksi pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terbukti masih mencari pekerjaan lain; d. tidak mengajukan balik nama; e. tidak melakukan daftar ulang (registrasi). BAB III SANKSI ADMINISTRASI Pasal 6 (1) Pelanggaran terhadap Peraturan Bupati ini dikenakan sanksi administratif oleh Bupati kepada Lembaga, penyedia jasa dan/atau pengguna jasa. (2) Sanksi administrasi kepada Lembaga berupa peringatan tertulis.

(3) Sanksi administrasi kepada penyedia jasa berupa : a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara, sebagian atau keseluruhan pekerjaan konstruksi; c. pembekuan Izin Usaha; d. pencabutan Izin Usaha; e. pembekuan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; f. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan kontruksi; g. larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi; atau h. larangan melakukan pekerjaan. (4) Sanksi administrasi kepada pengguna jasa berupa: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara, sebagian atau keseluruhan pekerjaan konstruksi; c. pembekuan Izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; d. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; e. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; atau f. larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi. BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 7 (1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan jasa konstruksi dalam bentuk pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan. (2) Pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan penetapan peraturan perundang-undangan dan standar-standar teknis. (3) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap usaha jasa konstruksi dan masyarakat untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan hak, kewajiban dan perannya dalam pelaksanaan jasa konstruksi.

(4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi untuk menjamin terwujudnya ketertiban jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Pembinaan jasa konstruksi dilaksanakan oleh Tim Pembina Jasa Konstruksi yang dibentuk dengan Keputusan Bupati. (6) Pelaksanaan pembinaan dapat dilakukan bersama-sama dengan masyarakat jasa konstruksi. (7) Sebagian tugas pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilimpahkan pada Dinas sesuai dengan salah satu tugas pokok dan fungsinya yang berwenang dalam pembinaan jasa konstruksi dan/atau satuan kerja lainnya yang terkait. Pasal 8 Tim Pembina Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5) memiliki tugas pokok dan kewenangan : a. memberikan pertimbangan kepada Bupati atau Kepala Dinas yang ditunjuk berkaitan dengan kebijakan penerbitan peraturan perundang-undangan dan standar-standar teknis jasa konstruksi serta mensosialisasikannya kepada masyarakat. b. menumbuhkembangkan kesadaran akan hak, kewajiban dan peran dari pengusaha jasa konstruksi dan masyarakat dalam pelaksanaan jasa konstruksi. c. pengawasan akan terwujudnya ketertiban jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 9 (1) Izin Usaha Jasa Konstruksi yang telah diberikan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini harus disesuaikan selambatlambatnya 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkannya Peraturan Bupati ini. (2) Penanggung jawab/pemilik/pengurus usaha orang perseorangan, Penanggung jawab/pemilik/pengurus Badan Usaha (CV aktif/pasif) dan perseroan terbatas, dan tenaga teknik tugas penuh yang merangkap di badan usaha lain sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini harus memilih salah satu kepengurusan badan usaha selambat-lambatnya 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkannya Peraturan Bupati ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur dan ditentukan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan yang berkembang serta berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pati. Ditetapkan di Pati pada tanggal 2 Januari 2010 BUPATI PATI, Ttd T A SI M A N

Diundangkan di Pati pada tanggal 2 Januari 2010 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PATI Kepala Badan Kepegawaian Daerah Ttd HARYANTO, SH. MM Pembina Tingkat I NIP. 19640408 199103 1011 BERITA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN 2010 NOMOR 1

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI. CONTOH FORM PERMOHONAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Nomor : Pati,... Lampiran : Kepada Yth. BUPATI PATI Lewat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati, di P A T I. Perihal : Permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Dengan hormat, Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh Izin Usaha Jasa Konstruksi untuk *) : 1. Permohonan Izin baru 2. Memperpanjang Izin usaha 3. Mengubah data Di Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah untuk bidang pekerjaan sebagai berikut *) : 1. Pekerjaan Arsitektur 2. Pekerjaan Sipil 3. Pekerjaan Mekanikal 4. Pekerjaan Elektrikal 5. Pekerjaan Tata Lingkungan Bersama ini kami lampirkan persyaratan-persyaratan dan keterangan sebagai berikut : 1. Rekaman Sertifikat badan Usaha LPJK Propinsi... 2. Tanda bukti pembayaran Izin 3. dst... Demikian permohonan kami atas perkenannya kami sampaikan terima kasih. Pemohon, PT/CV...... Penanggung Jawab Badan usaha / Orang Perorangan NAMA JELAS Catatan : *) untuk bidang pekerjaan dan layanan dilingkari/dipilih sesuai yang diinginkan BUPATI PATI, Ttd T A S I M A N

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI. CONTOH FORM PERMOHONAN JASA PERENCANAAN/PENGAWASAN KONSTRUKSI Nomor : Pati,... Lampiran : Kepada Yth. BUPATI PATI Lewat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati, di P A T I. Perihal : Permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Dengan hormat, Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh Izin Usaha Jasa Konstruksi untuk : 1. Permohonan Izin baru 2. Memperpanjang Izin usaha 3. Mengubah data Di Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah, untuk bidang pekerjaan sebagai berikut *) : Bidang Lingkup Layanan Lingkup Layanan Pekerjaan 1. Arsitektural 2. Sipil 3. Mekanikal 4. Elektrikal 5. Tata Lingkungan Perencanaan 1. Jasa Survey 2. Jasa Testing Laboratorium 3. Jasa Perencanaan Umum dan Studi Mikro lainnya 4. Studi Kelayakan 5. Jasa Perencanaan Teknik, Operasi dan Pemeliharaan 6. Jasa Bantuan dan Nasehat Teknis 7. Jasa Penelitian 8. Jasa Manajemen Konstruksi 9. Jasa Manajemen Proyek Pengawasan 1. Jasa Inspeksi / Supervisi 2. Jasa Testing Laboratorium 3. Jasa Manajemen Konstruksi 4. Jasa Manajemen proyek Bersama ini kami lampirkan persyaratan dan keterangan sebagai berikut *) : 1. Rekaman Sertifikat badan Usaha LPJK Propinsi... 2. dst...

Demikian permohonan kami atas perkenannya kami sampaikan terima kasih. Pemohon, PT/CV...... Penanggung Jawab Badan usaha / Orang Perorangan Catatan : *) untuk bidang pekerjaan dan layanan dilingkari/dipilih sesuai yang diinginkan NAMA JELAS BUPATI PATI, Ttd T A S I M A N