JURNAL Analisis Kecemasan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar di SMP Negeri 2 Papar Anxiety Analysis of Studendts in Mathematics Subjects on the Subject of Operation Calculate Algebraic in SMP Negeri 2 Papar Oleh: NAMA : Lilik Gunawanti NPM : 13.1.01.03.0173 Dibimbing oleh : 1. Aan Nurfahrudianto, S.Pd.M.Pd 2. Nurita Primasatya, M.Pd PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : LILIK GUNAWANTI NPM : 13.1.01.05.0173 Telepun/HP : 0857 555 63 555 Alamat Surel (Email) : Lie10587@gmail.com Judul Artikel : Analisis Kecemasan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar di SMP Negeri 2 Papar Fakultas Program Studi : Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pembimbing I Mengetahui Pembimbing II Kediri,.. Penulis, Aan Nurfahrudianto, S.Pd.M.Pd NIDN. 0724077901 Nurita Primasatya, M.Pd NIDN. 07022039001 Lilik Gunawanti 13.1.01.05.0173 1
Analisis Kecemasan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar di SMP Negeri 2 Papar Lilik Gunawanti 13.1.01.05.0173 Lie10587@gmail.com 1. Aan Nurfahrudianto, S.Pd.M.Pd 2. Nurita Primasatya, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Lilik Gunawanti: Analisis Kecemasan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika dalam Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Alajabar di SMP Negeri 2 Papar, Skripsi, Pendidikan Matematika, FKIP UN PGRI Kediri, 2013. Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan dan pengalaman peneliti selama PPL, bahwa ada beberapa siswa di SMP Negeri 2 Papar yang menunjukkan kecemasan terhadap matematika. Ada ketakutan dan kekhawatiran yang menyebabkan perasaan cemas sehingga nilai prestasi belajar mereka rendah. Permasalahan pada penelitian ini adalah (1)Faktor apa saja yang mempengaruhi kecemasan siswa dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar di SMP Negeri 2 Papar? (2) Bagaimana tingkat kecemasan siswa dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar di SMP Negeri 2 Papar? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, menggunakan instrument berupa lembar tes tulis, lembar angket (kuisioner), dan pedoman wawancara. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan siswa dalam mata pelajaran matematika dalam pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar, diantaranya. Faktor dari kepribadian siswa itu sendiri, faktor keadaan sosial, faktor keadaan psikologis, dan faktor keadaan fisiologis (2) Tingkat kecemasan siswa dalam mata pelajaran matematika dalam pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar adalah: ditemukan bahwa siswa yang mengalami tingkat kecemasan ringan mempunyai tingkat kemampuan matematis tinggi, siswa yang mengalami tingkat kecemasan sedang mempunyai tingkat kemampuan matematis sedang, siswa yang mengalami tingkat kecemasan tinggi/berat mempunyai tingkat kemampuan matematis sedang, dan siswa yang mengalami tingkat kecemasan panik mempunyai tingkat kemampuan matematis tinggi. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan (1) Bagi Guru, dapat digunakan bahan referensi dalam pembelajaran matematika, khususnya pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. (2) Bagi Lembaga Sekolah, dapat meningkatkan kualitas pemdidikan di SMP Negeri 2 Papar serta dapat memberikan gambaran tingkat kecemasan siswa dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar di SMP Negeri 2 Papar, sehingga pihak sekolah dapat melakukan usaha-usaha untuk mengurangi tingkat kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Misalnya menambah kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan bakat dan ketrampilan siswa dengan harapan agar prestasi belajar matematika meningkat. (3) Bagi Peneliti Lain, sebagai dasar bagi peneliti untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas setelah mengetahui gambaran tingkat kecemasan siswa dalam mata pelajaran matematika ketika suatu saat nanti menjadi guru mata pelajaran matematika. KATA KUNCI : analisis kecemasan, kecemasan siswa pada mata pelajaran matematika 2
I. LATAR BELAKANG Masih ada image yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh Cockroft (1982:68) bahwa Mathematics is a difficult subject both to teach and to learn yang artinya matematika adalah pelajaran yang sulit baik untuk mengajar dan belajar. Sehingga menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa kurang memuaskan, ini dapat dilihat dari rendahnya nilai matematika dibanding dengan mata pelajaran lainnya sesuai hasil diskusi dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 2 Papar diperoleh informasi bahwa mereka selalu merasa kesulitan dan takut dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Sriyati (2010) dalam penelitiannya juga mengemukakan bahwa tidak jarang keluhan muncul matematika membuat siswa pusing sehingga merupakan mata pelajaran yang dianggap momok menakutkan bagi siswa dan dianggap mata pelajaran yang sulit, sehingga hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika rendah. Matematika merupakan mata pelajaran yang paling ketercapaian dikhawatirkan standar kelulusannya, baik oleh guru maupun peserta didik. Kekhawatiran itu bisa muncul karena matematika tetap dianggap sebagai mata pelajaran yang dianggap sulit. Kesulitan dan rendahnya hasil belajar merupakan salah satu faktor yang menjadi sorotan dunia pendidikan. Dalam Slameto (2010:186), Spielberger (1966) menunjukan bahwa pada tahap dimana pekerjaan sekolah paling menantang bagi siswa (tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah), siswa-siswa dengan tingkat kecemasan yang rendah berprestasi lebih baik daripada siswa-siswa dengan kecemasan tinggi. Jadi dalam hal ini kecemasan merupakan hal utama yang harus diperhatikan, jika seorang siswa mengalami kecemasan pasti akan berakibat dirinya 3
mengalami kesulitan dalam belajar. Ketika kecemasan meningkat pada diri siswa maka siswa tersebut akan berusaha lebih keras, tetapi pemahaman mereka justru semakin memburuk yang berakibat kecemasan mereka justru semakin meningkat. Dan ini erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa tersebut, semakin tinggi tingkat kecemasannya semakin rendah juga prestasi belajarnya. Kesulitan siswa dapat diidentifikasi dari hasil penyelesaian persoalan aljabar secara tertulis, karena hasil prestasi belajar yang rendah tidak hanya disebabkan oleh kesulitan belajar tetapi juga karena adanya kecemasan dalam diri siswa tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai materi operasi hitung bentuk aljabar sebagai judul penelitian. Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik mengadakan suatu penelitian dengan judul ANALISIS KECEMASAN SISWA DALAM MATA II. PELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 2 PAPAR METODE Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penarikan subjek pada penelitian ini dengan cara peneliti memilih sampel satu kelas VII H yang jumlah siswanya ada 36 siswa. Instrumen penelitian yang digunaan yaitu angket, tes tulis, dan wawancara. Tes angket digunakan untuk memperoleh data siswa yang mempunyai tingkat kecemasan terhadap mata pelajaran matematika. Peneliti memberikan 20 butir pernyataan dalam tes angket tersebut, alokasi waktu untuk mengerjakan adalah 10 menit. 4
Data angket yang terkumpul akan dibagi kedalam 4 (empat) kriteria, yaitu kelompok siswa yang matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. Alokasi waktu untuk mengerjakan soal tes tulis ini mempunyai kecemasan adalah 45 menit. matematika rendah, kelompok siswa yang mempunyai kecemasan matematika sedang, kelompok siswa yang Data nilai siswa yang terkumpul melalui tes tulis tersebut akan dibagi ke dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu kelompok mempunyai kecemasan siswa berkemampuan matematika tinggi, dan matematika tinggi, kelompok kelompok siswa yang siswa berkemampuan mempunyai kecemasan matematika sedang, dan matematika panik. Setelah kelompok siswa mengklasifikasikan tingkat berkemampuan matematika kecemasan siswa, peneliti mengambil 1 siswa dari setiap rendah. mengklasifikasikan Setelah kelompok teratas untuk mewakili tiap kriteria. Tes tulis digunakan untuk memperoleh data siswa yang kemampuan matematis siswa, peneliti hanya akan mengambil subjek penelitian berdasarkan tingkat kecemasan siswa dari mempunyai kemampuan tingkat matematika. angket. Peneliti akan melakukan Peneliti memberikan 10 soal essay dalam mata pelajaran wawancara kepada 4 (empat) siswa yang telah 5
diklasifikasikann berdasarkan rendah ternyata mempunyai tes angket. Dalam proses wawancara peneliti hanya berfokus kepada 4 (empat) siswa yang sudah dipilih untuk semangat belajar matematika yang tinggi, mendapat motivasi belajar, merasa percaya diri dan yakin terhadap jawaban soal mewakili masing-masing yang telah diberikan dan klasifikasi dimana siswa tidak diberi tahu bahwa mereka adalah siswa yang telah dipilih untuk wawancara. Wawancara ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kecemasan siswa dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. mempunyai daya konsentrasi yang kuat dalam belajar matematika. keadaan sosial, siswa X mendapat motivasi belajar dari kakak dan orang tua di lingkungan keluarga, serta guru dan teman dalam lingkungan sekolah. keadaan Psikologis, siswa X III. HASIL DAN KESIMPULAN Dari data hasil wawancara, berdasarkan tolak ukur kepribadian siswa (sifat/sikap) siswa X yang mempunyai tingkat kecemasan pada mata pelajaran matematika hanya merasakan telapak tangan berkeringat. keadaan Fisiologis, siswa X merasa tenang ketika ada ujian/ulangan harian mata pelajaran matematika pada 6
pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. kepribadian siswa (sifat/sikap) siswa Z yang mempunyai tingkat kecemasan pada mata pelajaran matematika sedang ternyata mempunyai semangat belajar matematika yang tinggi, mendapat motivasi belajar, kurang percaya diri dan kurang yakin terhadap jawaban soal yang telah diberikan dan mempunyai daya konsentrasi yang kurang dalam belajar matematika. keadaan sosial, siswa Z mendapat motivasi belajar dari orang tua di lingkungan keluarga, serta guru dan teman dalam lingkungan sekolah. keadaan Psikologis, siswa Z hanya merasakan hati berdebardebar. Sedangkan berdasarkan tolak ukur keadaan Fisiologis, siswa Z merasa tenang ketika ada ujian/ulangan harian mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. kepribadian siswa (sifat/sikap) siswa AD yang mempunyai tingkat kecemasan pada mata pelajaran matematika berat ternyata mempunyai semangat belajar matematika yang tinggi, mendapat motivasi belajar, merasa kurang percaya diri dan kurang yakin terhadap jawaban soal yang telah diberikan dan mempunyai daya konsentrasi yang kuat dalam belajar matematika. keadaan sosial, siswa AD mendapat motivasi belajar dari ibu dalam lingkungan keluarga, 7
serta guru dan teman dalam dalam belajar matematika. lingkungan sekolah. keadaan keadaan Psikologis, siswa AD hanya merasakan telapak tangan sosial, siswa AE mendapat motivasi belajar dari kakak dan orang tua dalam lingkungan berkeringat. Sedangkan keluarga, serta guru dan teman berdasarkan tolakm ukur keadaan Fisiologis, siswa AD merasa tenang ketika ada ujian/ulangan harian mata dalam lingkungan sekolah. keadaan Psikologis, siswa AE hanya merasakan telapak tangan pelajaran matematika pada berkeringat. Sedangkan pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. kepribadian siswa (sifat/sikap) siswa AE yang mempunyai tingkat kecemasan pada mata berdasarkan tolak ukur keadaan Fisiologis, siswa AE merasa tenang ketika ada ujian/ulangan harian mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. pelajaran matematika panik Menurut Hawari ternyata mempunyai semangat belajar matematika yang tinggi, mendapat motivasi belajar, tidak (2011:66) tentang keluhan - keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang percaya diri dan tidak yakin mengalami gangguan terhadap jawaban soal yang telah diberikan dan mempunyai daya konsentrasi yang kuat kecemasan ternyata juga dirasakan oleh siswa X, siswa Z siswa AD dan siswa AE. 8
IV. Sedangkan menurut Dacey, 2000 : 147 (147 (dalam Laili Masruroh & M. Dicky Reza : 2015) dalam mengenali gejala kecemasan ternyata terpenuhi tiga komponen yang dialami siswa X, siswa Z siswa AD dan siswa AE yakni komponen Psikologis, Fisiologis dan Sosial. Menurut Stuart (2013 :144) tingkat kecemasan dibagi menjadi 4 tingkatan, yakni tingkat kecemasan siswa ringan, kecemasan siswa sedang, tingkat kecemasan siswa tinggi/berat, dan tingkat kecemasan siswa panik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Dasardasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: RINEKA CIPTA. Cockcroft. (1982). Mathematics counts. (http://www.educationen gland.org.uk/documents/ cockcroft/cockcroft1982. html) Hawari, Dadang. 2001. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI. Lexy J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,Cetakan keduapuluh sembilan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Masruroh & Reza (2015). Pengaruh Kecemasan siswa Pada Matematika terhadap Hasil belajar Matematika di SMP. STKIP PGRI Sidoarjo. Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Edisi Revisi 5, cetakan ke lima. Jakarta : Rineka Cipta. Sriyati. (2010). Interaksi Pembelajaran Matematika Menghadapi UN. Stuart, Gail W. 2013. Keperawatan Jiwa. EGC: Jakarta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kulaitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta 9