ARTIKEL SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DAN MOTIVASI DIRI DENGAN PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 GAMPING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang, sehingga setiap siswa memerlukan orang lain untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, seorang anak

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. siswa diharuskan aktif dalam kegiatan pembelajaran. dengan pandangan Sudjatmiko (2003: 4) yang menyatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang penuh dengan persaingan dalam seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Media dalam pendidikan digunakan untuk membantu dalam menyampaikan

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. siswa tentang penyalahgunaan HP dan Motor. Pada sub bab selanjutnya pun akan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Saat belajar siswa tidak lepas dari sumber belajar. Sumber belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cerminan dari kemajuan suatu bangsa. Bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

Transkripsi:

ARTIKEL SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DAN MOTIVASI DIRI DENGAN PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 GAMPING TAHUN AJARAN 2016-2017 A. Paparan Layanan bimbingan sosial merupakan jenis bimbingan yang bertujuan untuk membantu konseli (siswa) dalam menyelesaikan permasalahanpermasalahan sosial yang di alami konseli (siswa) sehingga ia mampu bertumbuh kembang secara maksimal sesuai dengan tugas perkembangan pada usianya. Bimbingan sosial sangat baik diterapkan pada siswa SMP karena pada usia SMP siswa mengalami masa transisi dari masa anak-anak ke masa remaja yang memerlukan sebuah pengakuan baik keluarga maupun lingkungan sosial bahwa siswa sudah dewasa mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan sendiri. Manusia, selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sebuah interaksi antara satu dengan yang lain agar mampu beradaptasi untuk saling memenuhi kebutuhannya. Interaksi tersebut memerlukan sebuah keberanian dalam menyampaikan apa yang ingin disampaikan, apabila seseorang memiliki rasa percaya diri yang kurang maka tingkat interaksi maupun beradaptasi dengan

lingkungan sekitar ia berada kurang maksimal. Dalam perkembangan lingkungan sekitar kita yang sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan, dilatar belakangi oleh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), hal ini terbukti dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi melalui Smartphone yang memudahkan kita untuk mendapatkan berbagai informasi dan komunikasi, sehingga menimbulkan tantangan bagi dunia pendidikan agar mampu meningkatkan kualitas penduduk di muka bumi ini supaya mampu sejajar dengan perkembangan tersebut. Kesejajaran tersebut dapat diukur melalui kemampuan penduduk untuk beradaptasi dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dialaminya. Hal ini berdampak pada dunia pendidikan agar mampu menghasilkan generasi penerus yang memiliki akhlak mulia, berwawasan luas, kreatif dan mandiri. UU RI No. 20 Tahun 2003 pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan tersebut menunjukan adanya keinginan untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki siswa, oleh sebab itu sekolah dapat mengembangkan segala potensi siswa tersebut melalui layanan bimbingan sosial sehingga siswa merasa dituntut untuk menjalin komunikasi yang baik dengan lingkungan dimana siswa berada dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa itu sendiri.

Siswa sebagai generasi penerus bangsa, sikap percaya diri ini sangatlah dibutuhkan untuk mengembangkan potensi yang siswa miliki secara maksimal. Percaya diri timbul dari dorongan dirinya sendiri dan dipengaruhi oleh lingkungannya untuk mengembangkan sesuatu hal yang ia pelajari dan melakukanya secara sadar, sehingga dengan sikap percaya diri sebagai bangsa mampu untuk bersaing di dunia internasional sesuai potensi yang dimiliki bangsa itu sendiri. Apabila generasi penerus bangsa tersebut tidak memilik rasa percaya diri yang kuat maka dapat diduga bangsanya kurang maksimal dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga untuk bersaing di dunia internasional bangsa tersebut dapat tertinggal. Untuk mengembangkan rasa percaya diri siswa dapat di lakukan melalui layanan bimbingan konseling di sekolah. Hal ini dapat diwujudkan melalui layanan bimbingan sosial, karena dengan bimbingan sosial siswa merasa dituntut untuk menciptakan komunikasi secara baik dengan orangorang yang ada di sekelilingnya, dengan komunikasi yang baik tersebut diharapkan tidak adanya dinamika sosial sehingga tercipta kehidupan sosial yang harmonis. Rasa dituntut untuk menjalin komunikasi, baik dengan lingkungan yang baru maupun lingkungan yang lama untuk melatih dirinya agar lebih percaya diri. Selain melalui layanan bimbingan sosial sebagai salah satu langkah untuk menanamkan rasa percaya diri, motivasi yang tinggi dari siswa itu sendiri juga ikut mempengaruhi penanaman rasa percaya diri. Peranan motivasi

diri untuk meningkatkan percaya diri tidak diragukan lagi, karena melalui motivasi diri siswa lebih percaya diri dalam usaha mencapai keinginannya. Menurut Subini (2012:88) motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang yang telah disadari atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin tinggi pula rasa percaya diri pada seseorang tersebut. Berdasarkan hasil observasi selama Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 2 Gamping, terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa. Beberapa fakta di lapangan terungkap sebagai berikut: 1. Layanan bimbingan sosial sudah diterapkan di sekolah. 2. Masih ditemukan siswa yang takut ketika ingin mengekpresikan apa yang dimiliki karena kurangnya percaya diri. 3. Masih ditemukan siswa yang merasa malu dan minder ketika disuruh untuk menyampaikan pendapatnya. Dalam rangka mengatasi hal tersebut, sekolah perlu memberikan layanan bimbingan sosial sebagai upaya untuk menanamkan dan mengembangkan rasa percaya diri sehingga siswa tidak akan merasa minder atau pun takut ketika mengahadapi berbagai masalah. Siswa akan mempunyai kepercayaan diri dalam mengekspresikan potensi yang dimilikinya dan pada akhirnya akan terwujud generasi penerus bangsa yang berkualitas. Motivasi yang tinggi pada siswa juga mempengaruhi terwujudnya rasa percaya diri pada masing-masing individu.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Hubungan Antara Layanan Bimbingan Sosial Dan Motivasi Diri Dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017. Dari beberapa paparan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa, di SMP N 2 Gamping terdapat berbagai masalah yang timbul, antara lain : 1. Layanan bimbingan sosial dan motivasi diri merupakan faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri siswa di sekolah. 2. Masih terdapat siswa kurang dapat percaya diri di sekolah. 3. Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, sikap percaya diri ini sangatlah dibutuhkan untuk mengembangkan potensi yang siswa miliki agar mampu bersaing di dunia internasional. 4. Semakin tinggi motivasi siswa untuk mencapai keinginan maka semakin percaya diri. 5. Layanan bimbingan sosial dan motivasi diri dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa di sekolah. 6. Layanan bimbingan sosial yang diberikan sekolah belum optimal. Berdasarkan pengamatan dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui : 1. Hubungan Antara Layanan Bimbingan Sosial Dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017

2. Hubungan Antara Motivasi Diri Dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017 3. Hubungan Antara Layanan Bimbingan sosial Dan Motivasi Diri Dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017 Setelah mengamati dari Rumusan masalah dan Tujuan masalah maka yang diharapkan oleh peneliti setelah melakukan penelitian tersebut adalah dapat bermanfaat secara : 1. Manfaat Teoritis a. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya literatur mengenai percaya diri siswa. b. Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan, khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling serta aplikasinya. 2. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi sekolah Memberikan masukan-masukan untuk meningkatkan percaya diri siswa melalui layanan bimbingan sosial dan motivasi diri. b. Bagi peneliti Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam penelitian tentang hubungan antara layanan bimbingan sosial dan motivasi diri dengan percaya diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping.

Pada artikel yang dibuat peneliti, peneliti akan menyajikan secara berturut-turut mengenai laporan hasil penelitian yang telah dilakukan yang meliputi deskripsi data, pengujian persyaratan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian. Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu variabel layanan bimbingan sosial (X1) dan motivasi diri (X2) sebagai variabel bebas percaya diri (Y) sebagai variabel terikat. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada 50 responden pada siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017. Skor yang diperoleh dari masing-masing butir pernyataan tiap-tiap variabel ditabulasikan dan dihitung dengan rumus-rumus tertentu yang telah disampaikan pada Bab III. Pada pembahasan berikut ini akan disajikan deskripsi data yang telah diperoleh dalam penelitian. Di dalam deskripsi data akan disajikan mengenai Mean (M), Median (Me), Modus (Mo) dan simpangan baku dari masingmasing variabel yang telah ada dalam penelitian dan disajikan pada distribusi frekuensi data dan histogram dari masing-masing variabel. Adapun untuk mengetahui secara lengkap mengenai data dalam penelitian ini dapat dilihat dalam uraian di Bab IV yang telah dicetak oleh peneliti. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Ada hubungan yang positif signifikan antara layanan bimbingan sosial dengan percaya diri siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017. Dengan demikian semakin efektif pelaksanaan layanan

bimbingan sosial maka percaya diri siswa akan meningkat dan semakin kurang efektif layanan bimbingan sosial pada siswa, maka semakin rendah percaya diri siswa. 2. Ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi diri dengan percaya diri siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017. Dengan demikian semakin baik motivasi diri siswa, maka semakin tinggi percaya diri siswa. Demikian pula sebaliknya, apabila semakin kurang motivasi diri siswa maka percaya diri siswa semakin rendah. 3. Ada hubungan yang positif signifikan antara layanan bimbingan sosial dan motivasi diri dengan percaya diri siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2016-2017. Dengan demikian semakin efektif pelaksanaan layanan bimbingan sosial dan semakin baik motivasi diri siswa maka percaya diri siswa akan semakin meningkat. 4. Layanan bimbingan sosial dan motivasi diri mempunyai peranan penting dalam meningkatkan percaya diri siswa. Kedua faktor tersebut mempunyai sumbangan efektif terhadap percaya diri siswa sebesar 37,292% meliputi sumbangan efektif layanan bimbingan sosial sebesar 12,515% dan motivasi diri sebesar 24,777%. Sedangkan sumbangan relatif layanan bimbingan sosial terhadap percaya diri sebesar 33,559% dan sumbangan relatif motivasi diri terhadap percaya diri sebesar 66,441%. Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis di atas diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan dari variabel bebas dengan variabel terikat. Hal ini memberi petunjuk kepada pihak sekolah dan guru bahwa layanan

bimbingan sosial dan motivasi diri siswa adalah penting artinya bagi meningkatkan percaya diri pada siswa. Layanan bimbingan sosial merupakan proses pemberian bantuan kepada orang baik individu maupun kelompok untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dialaminya atas dasar norma-norma yang berlaku agar mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Layanan bimbingan sosial terhadap siswa sangat penting karena dengan adanya layanan bimbingan sosial yang efektif, siswa akan meningkatkan pemahaman dan wawasan tentang motivasi diri dan kemampuan diri siswa. Motivasi diri siswa yang baik akan mendukung dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Dengan pelaksanaan layanan bimbingan sosial yang efektif dan didukung motivasi diri siswa yang baik maka siswa akan lebih mudah dalam memahami dan menyelesaikan tugas dengan baik sehingga percaya diri siswa akan meningkat. Berdasarkan hal di atas, sekolah khusus guru bimbingan konseling dituntut bekerjasama dalam meningkatkan motivasi dan percaya diri siswa dengan memberikan layanan bimbingan sosial yang efektif terhadap siswa. Berdasarkan hasil keseluruhan dalam penelitian ini maka ada beberapa pandangan-pandangan peneliti yang sekiranya dapat diangkat sebagai saran. 1. Bagi sekolah Hendaknya sekolah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan layanan bimbingan konseling terutama layanan bimbingan sosial dalam rangka pemahaman tentang kemampuan dan potensi siswa dalam memahami motivasi diri dan percaya diri siswa di sekolah. Sekolah diharapkan dapat

mendukung program kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan percaya diri pada siswa. 2. Bagi guru BK Hendaknya senantiasa memberikan bimbingan dan konseling terutama layanan bimbingan sosial yang dapat menumbuhkan pemahaman motivasi diri, potensi dan kemampuan siswa yang baik dalam upaya peningkatan percaya diri siswa di sekolah. 3. Bagi siswa Hendaknya siswa memahami tentang layanan bimbingan sosial dan motivasi diri yang baik untuk selalu dipahami dan ditingkatkan sehingga percaya diri yang tinggi dapat tercapai.