2 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA A KERJA POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KONAWE UTARA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1956 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1091) ; 3.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2013 T E N T A N G

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan P

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 104 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANDUNG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEPARA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAMBI

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

2011, No Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Re

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI D

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG

NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

PEMERINTAH KABUPATEN MERANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 139 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BALIKPAPAN

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

LAMPIRAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA


PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

Transkripsi:

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 47 TAHUN 2016 KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang, perlu untuk mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jombang dalam Peraturan Bupati Jombang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 5094); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

2 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1837); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja; 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dan Angka Kreditnya; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabuapaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI JOMBANG TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JOMBANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Jombang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jombang. 3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 6. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Satpol PP, adalah Satpol PP Kabupaten Jombang. 7. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satpol PP sebagai aparat pemerintah daerah dalam penegakan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 8. Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Jabatan Fungsional Pol PP, adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan penegakan peraturan daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat sesuai dengan peraturan perundang undangan.

3 9. Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib dan teratur. 10. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan adalah Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja yang wilayah kerjanya pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Jombang. 11. Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya di sebut Satlinmas adalah Organisasi yang dibentuk oleh Pemerintah Desa/Kelurahan dan beranggotakan warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta ketrampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Satpol PP merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang dalam operasionalnya dibantu Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan. (2) Satpol PP dipimpin oleh Kepala Satuan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (3) Satpol PP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang penengakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, ketentraman, ketertiban umum, sumber daya aparatur dan perlindungan masyarakat, sub urusan ketentraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran. (4) Satpol PP dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, ketentraman, ketertiban umum, sumber daya aparatur dan perlindungan masyarakat, sub urusan ketentraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran;

4 b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, ketentraman, ketertiban umum, sumber daya aparatur dan perlindungan masyarakat, sub urusan ketentraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran; c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, bidang ketentraman, ketertiban umum, sumber daya aparatur dan perlindungan masyarakat, sub urusan ketentraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran; d. Pelaksanaan administrasi Satpol PP; e. Penyelenggaraan fungsi-fungsi pelaksana urusan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; f. Pembinaan penyelenggaraan fungsi-fungsi pelaksana urusan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 3 (1) Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Satpol PP yang wilayah kerjanya pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Jombang di bidang pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Perundang-undangan Daerah serta perlindungan masyarakat pada wilayah kerjanya. (2) Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan dipimpin oleh Kepala Unit Satpol PP Kecamatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satpol PP Kabupaten Jombang dan secara teknis operasional dikoordinasikan oleh Camat yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Satpol PP, terdiri dari: a. Kepala Satuan. b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan 3. Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi.

5 c. Bidang Penegakan Peraturan Perundangundangan Daerah, membawahi : 1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; dan 2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan. d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Kemasyarakatan, membawahi : 1. Seksi Operasi dan Pengendalian; dan 2. Seksi Kerjasama. e. Bidang Sumber Daya Aparatur, membawahi : 1. Seksi Pelatihan Dasar; dan 2. Seksi Teknis Fungsional. f. Bidang Perlindungan Masyarakat, membawahi : 1. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; dan 2. Seksi Bina Potensi Masyarakat. g. Kelompok Jabatan Fungsional. h. Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan. (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. (4) Masing - masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Satpol PP Kabupaten Jombang, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 5 Susunan organisasi Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf h terdiri dari: a. Kepala Satuan Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan yang secara ex officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum. b. Kelompok Jabatan Fungsional.

6 BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Sekretariat Pasal 6 (1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Satpol PP dalam merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan aset, penyusunan program dan evaluasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat, mempunyai fungsi: a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan; d. Pengelolaan administrasi perlengkapan; e. Pengelolaan administrasi aset Satpol PP; f. Pengelolaan urusan rumah tangga; g. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan; h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugastugas Bidang; i. Pengelolaan kearsipan Satpol PP; j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; k. Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan penyelerenggaraan Satpol PP; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP. Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 7 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas: a. Melaksanakan penyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasian kegiatan; b. Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan; c. Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban dan kebersihan di lingkungan kerja; d. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran; e. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian di lingkungan Satpol PP; f. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta pemberian penghargaan;

7 g. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai; h. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai; i. Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; j. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan; k. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan dan Aset Pasal 8 Sub Bagian Keuangan dan Aset, mempunyai tugas: a. Melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; b. Melaksanakan penyusunan laporan prognosis realisasi keuangan; c. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran; d. Melakukan penyusunan laporan keuangan akhir tahun; e. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan; f. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainya; g. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di Satpol PP; h. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris; i. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

8 Paragraf 3 Sub Bagian Penyusunan Program dan Evalusai Pasal 9 Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Stratigis; b. Mengumpulkan bahan-bahan dalam menyusun program dan kegiatan; c. Melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan; d. Mengkompilasi hasil penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran; e. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran; f. Menyusun laporan capaian kinerja dan ikhisar realisasi kinerja; g. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan; h. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Kedua Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah Pasal 10 (1) Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Satpol PP dalam melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan serta melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan peraturan lainnya. (2) Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah, mempunyai fungsi: a. Perumusan rencana program kegiatan dan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengawasan, penyuluhan serta penyelidikan dan penyidikan terhadap penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap masyarakat, aparatur, dan/ atau Badan Hukum untuk meningkatkan kesadaran, kepatuhan dan ketaatan terhadap Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; c. Penyusunan prosedur tetap proses penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;

9 d. Pelaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau Instansi terkait dalam rangka proses penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati; e. Pelaksanaan fasilitasi penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh PPNS; f. Pelaksanakan koordinasi dalam rangka proses administrasi penyidikan dan pengiriman berkas perkara pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati sampai ke tingkat Pengadilan; g. Pelaksanaan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau Instansi terkait, dalam rangka pembentukan Tim Pembina Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah; h. Penyusunan laporan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Kepala Satpol PP; dan i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP. Paragraf 1 Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Pasal 11 Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan untuk penyusunan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum terhadap penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; b. Menyusun rencana program kerja di bidang pembinaan, pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum terhadap penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; c. Melaksanakan program kegiatan bidang pembinaan, pengawasan dan penyuluhan masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum terhadap penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; d. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan/atau instansi lain dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan; e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; f. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah.

10 Paragraf 2 Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Pasal 12 Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan untuk penyusunan kebijakan teknis di bidang penyelidikan dan penyidikan kepada masyarakat, aparatur dan/atau Badan Hukum terhadap pelanggaran Peraturan Daerah; b. Menyusun rencana program kerja di bidang penyelidikan dan penyidikan; c. Melaksanakan program kegiatan bidang penyelidikan dan penyidikan; d. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan/atau instansi lain dalam rangka pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Melaksanakan kegiatan fasilitasi penyelidikan, penyidikan, pemeriksaan dan pemanggilan oleh PPNS; f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelidikan dan penyidikan; g. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah. Bagian Ketiga Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Pasal 13 (1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Satpol PP bidang operasi, pengendalian dan kerjasama pengamanan dengan instansi lain. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai fungsi: a. Perumusan rencana program dan kebijakan teknis di bidang operasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat baik operasi yang bersifat terbuka maupun operasi yang bersifat tertutup/rahasia terhadap segala bentuk kegiatan masyarakat yang berindikasi adanya pelanggaran terhadap Peraturan Daerah dan peraturan Bupati;

11 b. Perumusan rencana program dan kebijakan teknis pengendalian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang bersifat pengendalian internal yaitu meliputi jumlah kebutuhan personel/anggota, beban tugas dan kewenangan serta pengendalian eksternal yang meliputi berbagai bentuk pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; c. Perumusan rencana program dan kebijakan teknis Kerjasama Pengamanan bersama Instansi lingkup daerah dan instansi vertikal lainnya yang meliputi Pengamanan protokoler Bupati dan Wakil Bupati, tamu pejabat tinggi dan/atau tamu Pejabat Negara Asing; d. Perumusan rencana program dan kebijakan teknis kerjasama pengamanan bersama yang meliputi kantor Bupati, rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati, Rumah Dinas dan aset daerah dan fasilitas umum lainnya yang dipandang perlu; e. Perumusan rencana teknis kerjasama pengamanan bersama instansi lain dalam bentuk pengendalian masa kegiatan Daerah, Kegiatan tempat keramaian, hiburan dan tempat rekreasi masyarakat, tempat peribadatan, perayaan hari besar nasional dan keagamaan dan/atau kegiatan lainnya yang berpotensi terganggunya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; f. Pelaksanaan koordinasi internal Bidang yang meliputi kesekretariatan dan koordinasi ekternal yang meliputi instansi lingkup daerah serta instansi vertikal lainnya dalam rangka melaksanakan tugas pokok fungsi di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan, pengendalian administrasi bidang maupun pengendalian personel secara berjenjang kepada Kepala Satpol PP; h. Pelaporan tertulis secara berjenjang dan khusus hasil operasi dan kerjasama pengamanan bersama sebagai bahan penyelidikan dan penyidikan kepada Kepala Satpol PP; dan i. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP. Paragraf 1 Seksi Operasi dan Pengendalian Pasal 14 Seksi Operasi dan Pengendalian, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasi terbuka dan operasi tertutup/rahasia dalam bentuk Penugasan personil dan rencana kegiatan yang berjenjang maupun rencana kegiatan bersifat insidental/pengaduan masyarakat;

12 b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengendalian internal meliputi penugasan personil, beban tugas dan pengendalian eksternal/pengendalian di lapangan; c. Memimpin operasi yang meliputi operasi rutin/patroli dan operasi yang direncanakan karena adanya indikasi pelanggaran Peraturan Bupati dan peraturan kepala Dearah baik operasi yang bersifat terbuka maupun operasi yang bersifat tertutup/rahasia; d. Memimpin dan melakukan pengendalian jumlah personil, beban tugas serta pengendalian resiko keamanan personil dalam menjalankan tugas di lapangan terhadap segala bentuk ancaman dari luar baik ancaman kekerasan maupun ancaman penuntutan hukum; e. Membuat laporan tertulis hasil monitoring, operasi dan pengendalian serta administrasi seksi secara berjenjang dan khusus kepada Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; dan f. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Paragraf 2 Seksi Kerjasama Pasal 15 Seksi Kerjasama, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis bentuk kerjasama pengamanan protokloer Bupati Wakil Bupati, tamu pejabat tinggi dan tamu pejabat negara asing; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis kerjasama pengamanan kantor Bupati, rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati serta aset daerah lainnya; c. Melaksanakan program kerja kegiatan dan penunjukan personil keprotokolan Bupati, Wakil Bupati, tamu pejabat tinggi negara dan tamu pejabat negara asing; d. Melaksanakan program kerja kegiatan dan penunjukan personil pengamanan atau pejagaan pos Kantor Bupati, rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati dan juga aset daerah lainnya; e. Melaksanakan program kerja kerjasama pengamanan bersama kegiatan di instansi lingkup Pemerintah Daerah, instansi vertikal maupun kegiatan masyarakat lainnya; f. Melaksanakan hasil koordinasi perihal kerjasama pengamanan bersama dengan instansi lingkup Pemerintah Daerah, instansi vertikal maupun lembaga swasta dan kelompok masyarakat lainnya;

13 g. Membuat laporan tertulis hasil kerja kerjasama pengamanan bersama secara berjenjang dan khusus kepada Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; dan h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Bagian Keempat Bidang Sumber Daya Aparatur Pasal 16 (1) Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Satpol PP bidang pembinaan dan pengembangan aparatur, analisis dan penyusunan rencana kebutuhan personil, pendidikan, pelatihan sasar dan teknis fungsional serta pembinaan kesamaptaan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan perumusan kebijakan dan pembinaan terhadap aparatur; b. Pelaksanaan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya; c. Pelaksanaan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidang tugasnya; d. Perumusan kebijakan dan pembinaan terhadap aparatur; e. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya; f. Penyusunan laporan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Kepala Satpol PP; g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP. Paragraf 1 Seksi Pelatihan Dasar Pasal 17 Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas : a. Melaksanakan perumusan kebijakan fasilitas pelaksanaan penyiapan peningkatan sumber daya manusia; b. Menyiapkan bahan rumusan kebijaksanaankebijaksanaan pelatihan aparatur Satpol PP;

14 c. Menyelenggarakan kegiatan analisa kebutuhan dan penyusunan rencana pelatihan dasar, kesiapan, kesigapan, kedisiplinan dan kesamaptaan fisik dan non fisik anggota Polisi Pamong Praja; d. Menyiapkan bahan rumusan kebijaksanaankebijaksanaan pelatihan dan penanggulangan bencana untuk aparatur Satpol PP; e. Menyusun evaluasi dan pelaporan pelatihan sumber daya manusia Satpol PP; f. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur. Paragraf 2 Seksi Teknis Fungsional Pasal 18 Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas : a. Menyiapkan perumusan kebijakan teknis fungsional; b. Melaksanakan kegiatan analisa kebutuhan dan penyusunan rencana pelatihan teknis fungsional serta pengembangan ketrampilan dan ketangkasan Polisi Pamong Praja; c. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan d. Melaksanakan tugas-tugas lain diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur. Bagian Kelima Bidang Perlindungan Masyarakat Pasal 19 (1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Satpol PP di bidang kesiagaan, pengerahan dan pengendalian Satlinmas penggerakan semua unsur masyarakat yang dapat dikerahkan dalam rangka bina potensi masyarakat menghadapi bencana. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud ayat (1), Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan peningkatan kemampuan dan ketrampilan SDM perlindungan masyarakat; b. Perumusan rencana strategis pemetaan jumlah personil dan kesiapan Satlinmas;

15 c. Penyusunan rencana strategis operasional perlindungan masyarakat dalam membantu proses penyelamatan dan penyaluran bantuan korban bencana, PAM kamtibmas dan PAM pemilihan umum; d. Pelaksanakan koordinasi dalam rangka perumusan kebijakan kesiagaan evakuasi dan rehabilitasi korban bencana serta rekonstruksi daerah bencana; e. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan Satlinmas dan bina potensi masyarakat; f. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya; g. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka penanganan perlindungan masyarakat; h. Penyusunan laporan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Kepala Satpol PP; dan i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP. Paragraf 1 Seksi Satuan Perlindungan Masyarkat Pasal 20 Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat, mempunyai tugas: a. Menyusun prosedur tetap pengerahan anggota perlindungan masyarakat dalam rangka membantu proses evakuasi, rehabilitasi dan penyaluran bantuan korban bencana serta rekonstruksi daerah bencana; b. Melakukan pendataan dan pemutakhiran data jumlah anggota perlindungan masyarakat; c. Melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan dan ketrampilan anggota perlindungan masyarakat; d. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau instansi terkait, dalam rangka pengerahan anggota perlindungan masyarakat untuk pengamanan daerah bencana, kamtibmas, pemilihan umum dan atau kegiatan lainnya; e. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau instansi terkait dalam rangka pengiriman bantuan dan penggunaan peralatan tanggap darurat bencana; f. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat.

16 Paragraf 2 Seksi Bina Potensi Masyarakat Pasal 21 Seksi Bina Potensi Masyarakat, mempunyai tugas: a. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait, dalam rangka mendata jumlah Lembaga Masyarakat yang bergerak di bidang kemanusiaan; b. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau Instansi terkait, dalam rangka menyiapkan dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan Personil Taruna Tanggap Bencana; c. Melaksanakan sosialisasi peningkatan partisipasi dan kepekaan darurat bencana bagi masyarakat di daerah rawan bencana; d. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau Instansi terkait dalam rangka pendataan jumlah korban bencana dan penyaluran bantuan kepada korban bencana; e. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau Instansi terkait, dalam rangka pendataan dan penanganan pengungsi; f. Melaksanakan koordinasi dengan dinas dan Instansi terkait untuk pemetaan kategori daerah rawan bencana dan/atau penyusunan rute peninjauan/pemantauan bencana serta pos kamling; g. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugas kepada Atasan Langsung; dan h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 22 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional tertentu yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior sesuai dengan bidang keahliannya. (3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

17 BAB V ESELON ATAU JABATAN ASN PERANGKAT DAERAH Pasal 23 (1) Kepala Satuan merupakan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau jabatan struktural eselon II.b. (2) Sekretaris merupakan Jabatan Administrator atau jabatan struktural eselon III.a. (3) Kepala Bidang merupakan Jabatan Administrator atau jabatan struktural eselon III.b. (4) Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian merupakan Jabatan Pengawas atau jabatan struktural eselon IV.a BAB VI TATA KERJA Pasal 24 (1) Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dalam lingkungan masing-masing maupun antar Perangkat Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan rentang koordinasi Asisten Sekretaris Daerah masingmasing. (2) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang undangan. (3) Setiap pemangku jabatan struktural bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan langsung dan menyiapkan laporan berkala yang diserahkan kepada atasan langsung. (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan langsung, tembusan laporan wajib disampaikan kepada Kepala Satpol PP. (6) Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Jombang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

18 Pasal 26 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan berlaku efektif sejak tanggal 2 Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Jombang. Diundangkan di Jombang Pada tanggal 3 Oktober 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JOMBANG, ttd Ditetapkan di Jombang Pada tanggal 3 Oktober 2016 BUPATI JOMBANG, ttd NYONO SUHARLI WIHANDOKO ITA TRIWIBAWATI BERITA DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2016 NOMOR 47/D D:\HUKUM 0\HUKUM 0\HIMPUNAN PERBUB\PERATURAN BUPATI 2016\TUPOKSI 2016\47 THN 2016 SATPOL PP.doc

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JOMBANG LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR : 47 TAHUN 2016 TANGGAL : 3 OKTOBER 2016 KEPALA SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan dan Aset Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi BIDANG PENEGAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT BIDANG SUMBERDAYA APARATUR BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT Seksi Pembinaan Pengawasan dan Penyuluhan Seksi Operasi dan Pengendalian Seksi Pelatihan Dasar Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Seksi Kerjasama Seksi Teknis Fungsional Seksi Bina Potensi Masyarakat Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan BUPATI JOMBANG, ttd D:\HUKUM 0\HUKUM 0\HIMPUNAN PERBUB\PERATURAN BUPATI 2016\TUPOKSI 2016\47 THN 2016 LAMPIRAN SATPOL PP.doc NYONO SUHARLI WIHANDOKO