Kata Kunci: Tindak Tutur Direktif, Pragmatik, Novel Sabtu Bersama Bapak

dokumen-dokumen yang mirip
TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Diajukan Oleh: SEPTIN ARIYANI A

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ujaran atau tuturan. Tuturan-tuturan yang digunakan tersebut biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

OLEH: SURAHMAT NPM:

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 11 No. 2 (2016) 21 31

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

TINDAK SKRIPSI A Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA WACANA HUMOR AH TENANE DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS ASPEK MAKNA TUJUAN PADA SLOGAN LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA : TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK KARYA ADHITYA MULYA KAJIAN PRAGMATIK DAN RELEVANSINYA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMK KELAS XI Asri Musyayudah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta Email: asrimusyayudah@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya serta mendeskripsikan relevansi tindak tutur direktif dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya sebagai alternatif bahan ajar bahasa Indonesia materi menyimak kalimat perintah yang diungkapkan atau yang tidak diungkapkan dalam konteks bekerja di SMK Kelas XI. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Cara penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa tuturan direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dan sumber data pada penelitian ini adalah novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik baca dilakukan dengan membaca keseluruhan dan mencermati dialog yang termasuk tuturan direktif kemudian mencatat data yang diperoleh. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi metode. Ketekunan pengamatan dengan membaca sumber data secara cermat dan berulang-ulang untuk menemukan data dalam situasi yang relevan. Hal ini dilakukan agar data yang dihasilkan lebih akurat. Triangulasi metode dilakukan untuk mendapatkan kecakupan referensi teori tindak tutur direktif, yakni dengan mengecek berbagai pustaka dan dokumen untuk memperoleh kecukupan rujukan. Buku-buku dan karya-karya yang diperoleh dari perpustakaan atau internet digunakan sebagai perbandingan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa data yang ditemukan pada penelitian ini terdapat 91 tuturan direktif. Jenis tuturan direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya terdapat 6 jenis yaitu, perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan, dan larangan. Fungsi tuturan direktif terdapat 18, yaitu memerintah, menyuruh, menginstruksikan, menyilakan, meminta, mengharap, menawarkan, mengajak, mendorong, mendukung, menagih, menasihati, menganjurkan, menyarankan, mengingatkan, menegur, memarahi, melarang. Jenis tindak tutur direktif perintah dengan fungsi menyuruh paling banyak ditemukan yaitu berjumlah 38 tuturan. Kata Kunci: Tindak Tutur Direktif, Pragmatik, Novel Sabtu Bersama Bapak

BAB I PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan orang lain. Interaksi yang dilakukan tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Interaksi terjalin dengan baik apabila manusia menggunakan bahasa yang dipahami oleh kedua belah pihak. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginannya kepada orang lain. Bahasa juga menjadi ciri khas manusia yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Selain itu, bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik di antara alat komunikasi lainnya. Oleh karena itu, bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2009:24). Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan memudahkan kedua belah pihak memahami pesan yang disampaikan sehingga memungkinkan munculnya komunikasi timbal balik. Pada dasarnya pembicaraan tentang bahasa tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan komunikasi. Namun, suatu peristiwa komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak melalui konteks yang jelas. Itulah sebabnya konteks mempengaruhi suatu peristiwa komunikasi. Selain digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikai, bahasa juga digunakan dalam penulisan misalnya dalam sebuah novel. Di dalam novel terdapat peristiwa pertuturan dan tindak tutur yang dihubungkan dalam percakapan antartokoh. Percakapan antartokoh ini dapat dianalisis secara pragmatik.

Penelitian ini dapat direlevansikan sebagai alternatif bahan ajar bahasa Indonesia di SMK kelas XI semester gasal dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), khususnya pada Standar Kompetensi 2. yaitu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya dan Kompetensi Dasar 2.2. yaitu menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak diungkapkan dalam konteks bekerja. Pada dasarnya, tindak tutur direktif merupakan bentuk tuturan yang bermaksud agar mitra tutur melakukan sesuatu atau dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dapat disebut dengan tuturan perintah. Pada pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, guru dapat mengajarkan kepada siswa tentang tindak tutur direktif yang dapat digunakan untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja. Penelitian ini diharapkan agar siswa tidak hanya mengerti tentang tuturan direktif, tetapi siswa juga mengerti jenis serta fungsi tuturan direktif dan apabila siswa sudah memasuki dunia kerja mereka dapat memahami maksud tuturan perintah yang dilakukan atasannya atau rekan kerjanya baik yang diungkapkan atau yang tidak diungkapkan.

BAB II KAJIAN TEORI A. Pragmatik Menurut (Leech, 2015:8) pragmatik adalah studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situations). Wijana (dalam Rohmadi, 2010:2-3) pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi. Jadi, makna yang dikaji pragmatik adalah makna yang terikat konteks atau dengan kata lain mengkaji maksud penutur. Pragmatik adalah language in use, studi terhadap makna ujaran dalam situasi tertentu. Sifat-sifat bahasa dapat dimengerti melalui pragmatik, yakni bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi (Djajasudarma, 2012:60). B. Aspek-aspek Situasi Tutur Sebuah tuturan dapat digunakan untuk menyampaikan beberapa maksud dan sebaliknya satu maksud dapat disampaikan dengan beraneka ragam tuturan. Hal itu dipengaruhi oleh konteks yang melengkapi tuturan itu. Leech (dalam Muhammad, 2010:27) mengemukakan sejumlah aspek yang harus dipertimbangkan dalam studi pragmatik. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut penutur dan lawan tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan tuturan sebagai produk tindak verbal. C. Peristiwa Tutur

Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan mitra tutur dengan satu pokok tuturan di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu (Chaer dan Agustina, 2010:47). Menurut (Yule, 2014:99) peristiwa tutur adalah suatu kegiatan para peserta berinteraksi dengan bahasa dalam cara-cara konvensional untuk mencapai suatu hasil. D. Tindak Tutur Menurut (Djajasudarma, 2012:53) tindak tutur merupakan unsur pragmatik yang melibatkan pembicara dengan pendengar atau penulis dengan pembaca serta yang dibicarakan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Suwito (dalam Rohmadi, 2010:32) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah gejala individual yang bersifat psikologis dan ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Jenis-jenis tindak tutur tersebut yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. E. Tindak Tutur Direktif Tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang berfungsi agar pendengar mengerjakan sesuatu, misalnya dalam anjuran, permintaan, atau komando (Djajasudarma, 2012:74). Menurut (Djatmika, 2016:17) tindak tutur direktif merupakan tindak tutur untuk membuat orang kedua melakukan sesuatu atau tidak melakukan suatu tindakan untuknya, seperti memerintah, memesan, menginstruksikan, meminta, menasihati, menyarankan, mengundang, melarang, mengonfirmasi, dan sebagainya. F. Jenis dan Fungsi Tindak Tutur Direktif

Jenis tindak tutur direktif mempunyi enam jenis, yaitu perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan, dan larangan. Jenis direktif perintah mempunyai fungsi memerintah, menyuruh, menginstruksikan, memaksa, meminjam, dan menyilakan. Jenis direktif permintaan mempunyai fungsi meminta, mengharap, memohon, dan menawarkan. Jenis direktif ajakan mempunyai fungsi mengajak, membujuk, merayu, mendorong, mendukung, mendesak, menuntut, menantang, menagih, dan menargetkan. Jenis direktif nasihat mempunyai fungsi menasihati, menganjurkan, menyarankan, mengarahkan, mengimbau, menyerukan, dan mengingatkan. Jenis direktif kritikan mempunyai fungsi menegur, menyindir, mengumpat, mengecam, mengancam, dan memarahi. Jenis direktif larangan mempunyai fungsi melarang dan mencegah (Prayitno, 2011:46-84). G. Novel Novel merupakan struktur yang bermakna, novel tidak sekadar serangkaian tulisan yang menggairahkan ketika dibaca, tetapi merupakan struktur pikiran yang tersusun dari unsur-unsur yang padu (Sugihastuti dan Suharto, 2015:43). Novel adalah cerita rekaan (cerkan) yang panjang, yang mengetengahkan tokoh-tokoh dan menampakan serangkaian peristiwa dan latar (setting) secara terstruktur (Noor, 2009:27). H. Konteks Leech (dalam Rohmadi, 2010:27-28) menyatakan bahwa konteks tuturan penelitian linguistik adalah konteks dalam semua aspek fisik atau seting sosial yang relevan dari tuturan bersangkutan. Konteks pada hakikatnya adalah semua

latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur. Sedangkan menurut (Nadar, 2009:6) konteks adalah halhal yang berhubungan dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan ataupun latar belakang pengetahuan yang sama oleh penutur dan mitra tutur, sehingga membantu mitra tutur menafsirkan makna tuturan. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data-data pada penelitian ini berupa tuturan atau dialog yang termasuk tindak tutur direktif dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Teknik yang digunakan pada pengumpulan data adalah menggunakan teknik baca dan teknik catat yaitu pengambilan data yang dilakukan dengan membaca secara cermat untuk menemukan tuturan yang merupakan tindak tutur direktif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi metode. BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data

Peneliti akan memaparkan data dalam bentuk kartu data. Kartu data digunakan agar lebih mudah mengklasifikasikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif. Sesuai dengan subjek penelitian, data yang akan dipaparkan yaitu berupa tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Nomor data ditulis secara urut dari halaman pertama. Data yang didapatkan dan konteks ditulis sesuai tuturan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Jenis tuturan yang ditemukan dalam penelitian ini ada enam: (1) Perintah, (2) Permintaan, (3) Ajakan, (4) Nasihat, (5) Kritikan, (6) Larangan. Jenis tuturan yang sesuai dengan data dan konteks diberi tanda ceklis, kemudian fungsi tuturan ditulis pada kolom kelima. Misalnya, menyuruh, meminta, mengajak, menyilakan, menyarankan, menegur, menasihati, melarang, dan sebagainya. Berikut paparan data tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. No Data Konteks 1. Kalian duduk di sini. Sudah, kalian berhenti menangis! Mamah nyalain TV dulu. Konteks tuturan tersebut dilakukan oleh seorang ibu kepada kedua anaknya. Penutur bernama Ibu Itje sedangkan mitra tutur bernama Satya dan Saka. Tuturan tersebut dilakukan ketika sore hari di rumah. Penutur bermaksud menyuruh mitra tutur untuk duduk dan berhenti Jenis Tindak Tutur Direktif 1 2 3 4 5 6 Fungsi Tindak Tutur Direktif Menyuruh

No Data Konteks menangis. (D.1/SBB/Hlm.3-4) Jenis Tindak Tutur Direktif 1 2 3 4 5 6 Fungsi Tindak Tutur Direktif B. Temuan Penelitian Berdasarkan paparan data tersebut, dapat dilihat frekuensi kemunculan jenis dan fungsi tindak tutur direktif. Jumlah keseluruhan tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya yaitu 91 tuturan. Jenis tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya ada enam yaitu, perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan, dan larangan. Fungsi tindak tutur direktif ada 18, yaitu memerintah, menyuruh, menginstruksikan, menyilakan, meminta, mengharap, menawarkan, mengajak, mendorong, mendukung, menagih, menasihati, menganjurkan, menyarankan, mengingatkan, menegur, memarahi, dan melarang. Dari 18 fungsi tindak tutur direktif di atas, fungsi tindak tutur direktif menyuruh paling banyak ditemukan, yaitu terdapat 38 tuturan. BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Jenis dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya a. Permintaan 1. Data (D.2/SBB/Hlm.5)

a.) Tuturan dan Konteks Bentuk Tuturan: Saka nggak mau nonton TV. Saka mau Bapak! Konteks: Konteks tuturan tersebut dilakukan oleh seorang anak kepada ibunya. Penutur bernama Saka dan mitra tutur bernama Ibu Itje. Tuturan tersebut dilakukan ketika sore hari di rumah. b.) Analisis Data Data (D.2/SBB/Hlm.5) di atas termasuk tindak tutur direktif permintaan dengan fungsi meminta. Tuturan direktif permintaan dengan fungsi meminta tampak pada Saka nggak mau nonton TV. Saka mau Bapak!. Tuturan tersebut dituturkan oleh seorang anak kepada ibunya. Penutur bernama Saka dan mitra tutur bernama Ibu Itje. Tuturan tersebut berlangsung ketika sore hari di rumah. Mitra tutur sedang menyiapkan sebuah video player dan TV untuk memutar video dari almarhum Bapak. Pada saat itu, penutur yang masih berusia lima tahun sedang menangis dalam gendongan mitra tutur dan masih belum mengerti kalau bapaknya sudah meninggal. Tuturan tersebut bermaksud meminta mitra tutur untuk memenuhi keinginannya, yaitu bertemu dengan Bapak. c.) Fungsi Tindak Tutur Direktif Meminta Data (D.2/SBB/Hlm.5) di atas termasuk tindak tutur direktif permintaan dengan fungsi meminta. Tuturan direktif permintaan dengan fungsi meminta tampak pada Saka nggak mau nonton TV. Saka mau Bapak!. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif permintaan dengan fungsi meminta karena sesuai dengan pengertian fungsi meminta yaitu bentuk tuturan yang bermaksud untuk memohon dan

mengharapkan agar mendapatkan sesuatu dari mitra tutur sebagaimana yang dikehendaki oleh penutur. Dalam konteks tersebut penutur tidak ingin menonton TV karena yang diinginkan adalah bertemu dengan Bapak. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang tindak tutur direktif dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya terdapat jenis dan fungsi tindak tutur direktif. Berikut ini hasil kesimpulan dari analisis tindak tutur direktif dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya yaitu terdapat 91 tuturan yang termasuk tindak tutur direktif. Selanjutnya, terdapat enam jenis tindak tutur direktif yaitu perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan, dan larangan. Tindak tutur direktif yang paling banyak ditemukan adalah jenis tindak tutur direktif perintah dengan fungsi menyuruh yaitu berjumlah 38 tuturan. Fungsi tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya terdapat 18 fungsi tindak tutur direktif yaitu meliputi perintah yang memiliki fungsi memerintah 3 tuturan, menyuruh 38 tuturan, menginstruksikan 1 tuturan, dan menyilakan 2 tuturan. Permintaan memiliki fungsi meminta 4 tuturan, mengharap 6 tuturan, dan menawarkan 6 tuturan. Ajakan memiliki fungsi mengajak 13 tuturan, mendorong 1 tuturan, mendukung 1 tuturan, dan menagih 1 tuturan. Nasihat memiliki fungsi menasihati 6 tuturan,

menganjurkan 1 tuturan, menyarankan 4 tuturan, dan mengingatkan 1 tuturan. Kritikan memiliki fungsi menegur 1 tuturan dan memarahi 1 tuturan. Larangan memiliki fungsi melarang 1 tuturan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan saran sebagai berikut. 1. Para peneliti yang berminat pada kajian pragmatik bisa meneliti tentang jenisjenis tindak tutur yang lain seperti tindak tutur deklarasi, ekspresif, asertif, dan komisif. 2. Peneliti berharap agar penelitian mendatang tidak hanya tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel, tetapi merujuk kepada tokoh yang hidup di tengahtengah kita. Misalnya tindak tutur direktif dalam interaksi belajar mengajar di sekolah, tindak tutur direktif dalam interaksi penjual dan pembeli di pasar, dan sebagainya. Sehingga tindak tutur direktif terkesan lebih nyata, tidak hanya pada objek yang bersifat fiksi saja. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djajasudarma, T Fatimah. 2012. Wacana dan Pragmatik. Bandung: PT Refika Aditama. Djatmika. 2016. Mengenal Pragmatik Yuk!?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kamus Linguistik Edisi Empat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Leech, Geoffrey. 2015. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press). Noor, Redyanto. 2009. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prayitno, Harun Joko. 2011. Kesantunan Sosiopragmatik. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik:Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugihastuti dan Suharto. 2015. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yule, George. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.