Disusun Oleh: EKO HARMASTO J

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Diajukan Oleh: : LINA WULANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. bagian bawah adalah tungkai. Dan lutut merupakan salah satu sendi utama

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

BAB I PENDAHULUAN. tentunya keadaan ini juga akan berdampak pada penurunan kondisi fisik. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 40%

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA) merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. persendian melakukan aktivitas atau gerakan (Helmi, 2012). Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi osteoarthritis.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BEDA PENGARUH TERAPI INFRA RED DENGAN PARAFFIN BATH TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT REMATOID ARTRITIS JARI-JARI TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan definisi fisioterapi yaitu suatu upaya kesehatan professional yang. A. Latar Belakang

Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Sekitar 70-85% dari seluruh

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA DI RSO Prof. Dr SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan. kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Sendi Lutut. Fanny Aliwarga Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

BAB I PENDAHULUAN. Knee joint atau sendi lutut adalah salah satu sendi yang mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan.

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI MANIPULASI DENGAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN PENDULUM

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA. DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pergelangan tangan dan jari-jari tangan merupakan kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

Indri Susilawati*, Ketut Tirtayasa**, S. Indra Lesmana***

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. osteoartritis sering mengalami nyeri sendi dan keterbatasan gerak. Tidak seperti

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT BILATERAL DI RSUD SUKOHARJO

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Transkripsi:

PENGARUH PENAMBAHAN TERAPI LATIHAN SETELAH DIBERIKAN INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION TERHADAP NYERI DALAM AKTIVITAS BERJALAN PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS SENDI LUTUT Disusun Oleh: EKO HARMASTO J 110 080 201 PROGRAM DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri lutut saat berjalan merupakan keluhan yang sangat mengganggu dalam beraktivitas sehari-hari, bekerja maupun bermasyarakat, sehingga akan menurunkan produktivitas. Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak. Insidensi dan prevalensi osteoarthritis berbeda-beda antar negara. Penyakit ini merupakan jenis arthritis yang paling sering terjadi yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa (Muchid, et al., 2006). Berdasarkan data prevalensi dari National Centers for Health Statistics, diperkirakan 15.8 juta (12%) orang dewasa antara 25-74 tahun mempunyai keluhan sesuai osteoarthritis. Prevalensi dan tingkat keparahan OA berbeda-beda antara rentang usia dewasa dan usia lanjut. Sebagai gambaran, 20% pasien dibawah 45tahun mengalami osteoarthritis tangan dan hanya 8,5% terjadi pada usia 75-79 tahun. Sebaliknya osteoarthritis lutut terjadi < 0.1% pada kelompok usia 25-34 tahun, tetapi terjadi 10-20% pada kelompok 65-74 tahun. Osteoarthritis lutut moderat sampai berat dialami 33% pasien usia 65-74 tahun dan osteoarthritis panggul moderat sampai berat dialami oleh 50% pasien dengan rentang usia yang sama (Muchid, et al., 2006). Di Amerika 33% orang berumur 1

2 63 tahun hingga 94 tahun terkena osteoarthritis lutut, yang sering mengurangi kemampuan untuk bangkit dari kursi, berdiri dengan nyaman, berjalan, dan naik turun tangga (Deyle, 2000). Osteoarthritis adalah suatu kelainan pada kartilago yang ditandai dengan perubahan klinis, histologi, dan radiologi, penyakit ini bersifat asimetris tidak meradang dan bersifat progresif (Kalim,1995 & Parjoto, 2002). Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif, maka dengan bertambahnya usia proses degeneratif akan meningkat. Akibat keluhan nyeri penderita akan mengurangi aktivitasnya, pembatasan aktivitas ini lama kelamaan akan menimbulkan problematika fisioterapi seperti adanya nyeri lutut baik berupa nyeri tekan maupun nyeri gerak, keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS), penurunan kekuatan, dan daya tahan otot oleh karena kurangnya aktivitas gerak pada otot lokal lutut dimana otot ini sangat penting pada sebagian besar aktivitas fungsional yang melibatkan anggota gerak bawah seperti jongkok, duduk ke berdiri, berjalan, dan naik turun tangga akan mengalami gangguan karena adanya nyeri, bahkan penderita tidak dapat beraktivitas di lingkungan baik di lingkungan sekitar maupun di lingkungan kerja, hal ini kalau tidak ditangani secara benar dapat menimbulkan kecacatan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penanganan osteoarthritis lutut memerlukan kerjasama dari beberapa disiplin ilmu seperti Dokter, Perawat, Fisioterapi, Okupasi Terapi, dan Ortotik Prostetik. Fisioterapi sebagai salah satu profesi yang mempunyai peran aktif dan bertanggung jawab dalam peningkatan derajad kesehatan masyarakat sesuai dengan obyek disiplin ilmunya, yaitu

3 mengembangkan, memelihara, dan memulihkan maksimalisasi gerak dan fungsi. Usaha untuk meningkatkan kesehatan oleh fisioterapi meliputi semua unsur yang terkait dalam upaya peningkatan derajad kesehatan, yaitu peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemeliharaan (rehabilitatif). Peran fisioterapi dalam penanganan osteoarthritis sendi lutut sebenarnya sangat besar. Berbagai modalitas yang digunakan fisioterapi memanfaatkan bentuk energi alam sangat sedikit memiliki efek samping. Modalitas fisioterapi yang sudah banyak digunakan dan terbukti bermanfaat untuk terapi nyeri adalah Short Wave Diathermy (SWD), dan Transcutaneous Elektrical Nerve Stimulation (TENS), sedangkan untuk meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional adalah Terapi Latihan (TL). Penelitian Effectiveness of Manual Physical Therapy and Exercise in Osteoarthritis of the Knee menyimpulkan bahwa kombinasi latihan secara kinetik dan statik serta teknik terapi latihan stretcing, ROM exercise, strengthening exercise dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan fungsi tubuh pada pasien osteoarthritis sendi lutut (Deyle, 2000). Data pelayanan di Poliklinik Fisioterapi RSUD Kabupaten Sragen menyebutkan bahwa modalitas Short Wave Diathermy (SWD), Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS) sering sekali dilakukan dengan harapan SWD akan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, sedangkan TENS untuk menurunkan nyeri, terapi latihan (TL) sangat jarang dilakukan. Hal tersebut yang mendasari peneliti untuk mengambil permasalahan ini sebagai tema penelitian.

4 Dari penelitian diharapkan diperoleh tambahan informasi tentang efektivitas Short Wave Diathermy (SWD), Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan (TL) dalam penanganan osteoarthritis sendi lutut. B. Identifikasi Masalah Problem yang sering dikeluhkan oleh penderita osteoarthritis sendi lutut adalah adanya nyeri. Nyeri ini biasanya memburuk di pagi dan sore hari. Nyeri juga akan bertambah berat bila penderita banyak berjalan, naik turun tangga, atau bergerak tiba tiba. Nyeri yang belum lanjut biasanya akan berkurang dengan istirahat, namun pada keadaan lanjut nyeri akan menetap walaupun penderita sudah istirahat. Penatalaksanaan nyeri merupakan tujuan utama program terapi pada penderita osteoarthritis di Instalasi Fisioterapi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Sragen. Hal ini dapat dilihat dari tingginya frekuensi pemakaian Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation yang diberikan pada penderita osteoarthritis dan dikombinasikan dengan Short Wave Diathermy. Berdasarkan hasil interview beberapa pasien merasakan nyerinya berkurang setelah mendapatkan terapi kombinasi SWD dan TENS. Pada sebagian pasien masih ada yang mengeluh nyeri berkurang bila saat istirahat. Tetapi saat penderita melakukan aktivitas berjalan nyeri masih dirasakan. Maka peneliti mencoba menambah modalitas Terapi Latihan (TL) untuk membandingkan pengaruh penambahan TL setelah diberikan intervensi SWD dan TENS terhadap nyeri dalam aktivitas berjalan pada penderita osteoarthritis sendi lutut.

5 C. Pembatasan Masalah Masalah yang ditimbulkan akibat osteoarthritis sendi lutut sangatlah banyak, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah hanya pada pengukuran tingkat nyeri saat subyek beraktivitas berjalan dengan skala Western Ontario and McMaster University Index of Osteoarthritis (Skala WOMAC), yang merupakan alat ukur yang sempurna untuk menilai kemampuan aktivitas berjalan pada penderita osteoarthritis sendi lutut. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh penambahan Terapi Latihan setelah diberikan intervensi Short Wave Diathermy dan Transcutaneous Elektrical Nerve Stimulation terhadap nyeri dalam aktivitas berjalan pada penderita osteoarthritis sendi lutut? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan Terapi Latihan setelah diberikan intervensi Short Wave Diathermy dan Transcutaneous Elektrical Nerve Stimulation terhadap nyeri dalam aktivitas berjalan pada penderita osteoarthritis sendi lutut. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh pemberian SWD dan TENS terhadap nyeri dalam aktivitas berjalan pada penderita osteoarthritis sendi lutut.

6 b. Mengetahui pengaruh pemberian SWD, TENS, dan TL terhadap nyeri dalam aktivitas berjalan pada penderita osteoarthritis sendi lutut. c. Mengetahui perbedaan pemberian SWD,TENS, dan TL dengan SWD dan TENS, terhadap nyeri dalam aktivitas berjalan pada penderita osteoarthritis sendi lutut. 1. Bagi Peneliti F. Manfaat Penelitian Meningkatkan pemahaman tentang osteoarthritis sendi lutut serta pengaruh penambahan TL setelah diberikan intervensi SWD, dan TENS, bagi penderita osteoarthritis sendi lutut. 2. Bagi Institusi Pendidikan a. Menambah kasanah pengetahuan dalam menangani kasus keterbatasan aktivitas fungsional pada pasien osteoarthritis sendi lutut. b. Dapat digunakan sebagai acuan bagi Institusi Pendidikan Fisioterapi. 3. Bagi Institusi a. Sebagai sarana evaluasi pelayanan b. Mewujudkan pelayanan yang lebih baik bagi pasien maupun masyarakat. c. Memberikan informasi pentingnya terapi latihan pada penderita OA sendi lutut. G. Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian Effectiveness of Manual Physical Therapy and Exercise in Osteoarthritis of the Knee menyimpulkan bahwa bahwa kombinasi latihan secara

7 kinetik dan statik serta teknik terapi latihan stretcing, ROM exercise, strengthening exercise dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan fungsi tubuh pada pasien osteoarthritis sendi lutut (Deyle, 2000). Menurut Fuett dan Griffin (1996) menyimpulkan bahwa latihan dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tubuh pada pasien yang terkena OA lutut. Terapi fisik ini berupa terapi manual pada lutut, panggul, ankle dan bagian bawah tulang belakang dan dikombinasikan dengan jangkauan gerak (ROM), latihan kekuatan dan latihan jantung (aerobik) dapat lebih efektif untuk meningkatkan fungsi tubuh, mengurangi nyeri dan kekakuan serta dapat meningkatkan jarak jalan dalam hitungan menit. Dalam Osteoarthritis treatment Non pharmalorogic therapise menyimpulkan bahwa program latihan yang bervariasi mulai yang sederhana seperti, mengangkat kaki yang dapat dilakukan di rumah, sedangkan yang canggih seperti program dengan pengawasan yang terdiri dari edukasi, strengthening, dan aerobik dapat meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional (Fuett & Griffin,1994). The American Collage of Reumatologi merekomendasikan latihan sebagai perawatan utama pada osteoarthritis knee. Beberapa latihan aerobik dan resisted exercise dapat mengurangi nyeri dan disabilitas serta dapat meningkatkan kapasitas fisik pada penderita OA knee (Chamberlain, et al., 1982 & Ettinger, 1994). Penelitian Physical Therapy Interventions for Patients With Osteoarthritis of the Knee menyimpulkan bahwa TENS mempunyai kualitas pembuktian sedang

8 dimana TENS dengan metode konvensional dapat mengurangi nyeri (Jamtvedt, 2008). Penelitian Effects of TENS on Knee OA Pain, Hyperalgesia, and Function menyimpulkan bahwa TENS dengan frekuensi pulsa 100 Hz lebih efektif untuk mengurangi nyeri pada kondisi OA yang kronis (Barbara, 2003). Penelitian Role of Physical Therapy in Management of Knee Osteoarthritis menyimpulkan dalam analisis efek AL TENS lebih signifikan dalam mengurangi nyeri OA sendi lutut dibandingkan dengan TENS konvensional (Kelley & Oatis, 2004). Penelitian Efficacy of Ice and Short Wave Dhiathermy in the Management of Osteoarthritis of the Knee menyimpulkan bahwa SWD lebih efektif untuk mengurangi nyeri kronis pada OA sendi lutut, sedangkan penggunaan es efektif pada kasus nyeri akut OA sendi lutut yang disertai pembengkakan (Adegoke & Gbeminiyi, 2004).