Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : HUBUNGAN MENYAPIH ANAK USIA 0-4 TAHUN DENGAN PERTUMBUHAN ANAK DI KELURAHAN PRINGANOM MASARAN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Makanan utama bayi adalah air susu ibu (ASI) sehingga perlu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Fun (UNICEF), dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui. SK.Menkes No.450/Menkes./SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Evi Nur Faidah* Supratman**

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Program Millenium Development Goals (MDG s) yang terdiri dari delapan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Vol. 12 Nomor 4 Oktober 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Persetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

Transkripsi:

HUBUNGAN MENYAPIH ANAK USIA 0-4 TAHUN DENGAN PERTUMBUHAN ANAK DI KELURAHAN PRINGANOM MASARAN SRAGEN Relationships Weaning Children Age 0-4 Years With Child Growth In Pringanom Masaran Sragen Darah Ifalahma Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta ABSTRACT World Health Organization (WHO) recommends weaning after the baby is 2 years old. Weaning too early can increase the risk of obesity, leading to reduced mother and child relationships, increased incidence of diarrheal disease, malnutrition in children. This study aimed to know Relationship wean Aged 0-4 Years With Child Growth. The research method uses analytic correlation with cross sectional approach. The samples used were mothers and children aged 0-4 years are weaned there are 184 by using probability sampling. Test bivariate statistical tests x2 (α = 0.05). The research result was a weaned child under 2 years of age there are 110 children (59.8%). A weaned child under 2 years of age whose growth is normal there are 38 children (20.7%) and the growth is not normal there are 72 children (39.1%). From the analysis using chi squre in getting value x2 = 48.311> 3.841 and the value of ρ = 0.000 <0.05 and then Ho rejected and Ha accepted. The conclusion of this research that there Relationship Weaning Children Aged 0-4 Years With Child Growth in Pringanom. Suggestions for health workers in Pringanom expected to enhance the knowledge of the mother about the impact of early weaning age. Keywords: Weaning, Child growth ABSTRAK World Health Organization (WHO) merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia 2 tahun. Menyapih anak telalu dini dapat meningkatkan resiko obesitas, menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang, insiden penyakit diare meningkat, malnutrisi pada anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan Menyapih Anak Usia 0-4 Tahun Dengan Pertumbuhan Anak. Metode penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah ibu dan anaknya yang berusia 0-4 tahun Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 21

yang disapih yaitu ada 184 dengan menggunakan probability sampling. Uji analisis bivariat uji statistic x 2 ( α = 0,05). Hasil penelitian diperoleh anak yang disapih usia dibawah 2 tahun ada 110 anak (59,8 %). Anak yang disapih usia dibawah 2 tahun yang pertumbuhannya normal ada 38 anak (20,7 %) dan yang pertumbuhannya tidak normal ada 72 anak (39,1 %). Dari hasil analisis dengan uji chi squre di dapatkan nilai x 2 = 48,311 > 3,841 dan nilai ρ = 0,000 < 0,05 maka H O di tolak dan H a diterima. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada Hubungan Menyapih Anak Usia 0-4 Tahun Dengan Pertumbuhan Anak di Kelurahan Pringanom. Saran bagi petugas kesehatan di Kelurahan Pringanom diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai dampak penyapihan usia dini. Kata kunci : Menyapih, Pertumbuhan anak PENDAHULUAN Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur angsur atau sekaligus. Proses tersebut dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu ibunya, atau bisa juga berhentinya seorang ibu untuk menyusui anaknya. World Health Organization (WHO) merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia 2 tahun. Pada usia ini anak sudah mempunyai pondasi kuat bagi perkembangan selanjutnya.menurut beberapa penelitian komposisi Air Susu Ibu (ASI) terus berubah hingga anak usia 2 tahun dan masih tetap mengandung nutrisi penting yang berguna untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak. Proses pemberian ASI hingga bayi berusia 2 tahun dapat mendatangkan keuntungan secara psikologis. Kontak fisik antara ibu dan bayinya melalui aktifitas menyusui ini bisa memberikan rasa tenang bagi ibu dan mengurangi stres (Prasetyono, 2009). Keputusan berhenti menyusui adalah pilihan masing-masing ibu. Usia menyapih biasanya 2 tahun, namun ada juga yang sampai 4 tahun atau lebih. Menyapih terlalu dini (sebelum usia 1 tahun) dapat meningkatkan resiko obesitas, menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang keeratannya karena proses bounding attachman terganggu, insiden penyakit infeksi terutama diare Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 22

meningkat, pengaruh gizi yang menyebabkan malnutrisi pada anak, mengalami reaksi alergi yang menyebabkan diare, muntah, ruam dan gatal-gatal karena reaksi dari sistem imun. Studi menunjukan bukti adanya efek dosis menyusui. Hal ini berarti bahwa semakin lama menyusui dan semakin banyak ASI dikonsumsi oleh seorang anak, maka baik anak maupun ibu akan semakin sehat. Penelitan lebih lanjut menunjukan anak yang disusui lebih lama saat berusia satu tahun, memiliki hasil tes kemampuan kognitif dan prestasi akademis yang lebih baik (Nichol, 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Bandarharjo Semarang dari 26 ibu yang melakukan penyapihan secara dini sebanyak 14 orang (53%), sedangkan hasil penelitian di desa Kebonagung Sumowono Semarang menunjukkan balita yang disapih pada usia > 1 tahun sebanyak 73,3%. Berdasarkan data observasi yang diambil di wilayah Kelurahan Pringanom didapatkan hasil bahwa jumlah anak usia 0-4 tahun pada bulan Februari sebanyak 335 anak. Hasil wawancara dengan 10 ibu-ibu yang memiliki anak dan menyusui, dimana sebanyak 60 % ibu melakukan penyapihan setelah berumur 2 tahun dan sebanyak 40 % ibu melakukan penyapihan kurang dari 2 tahun. Alasan penyapihan dilakukan secepatnya karena anak sebelum waktu penyapihan memiliki berat badan yang berkurang secara terus menerus. Berdasarkan latar belakang diatas yang menunjukan bahwa masih adanya anak yang disapih usia dibawah 2 tahun dan adanya anggapan yang salah tentang penyapihan, padahal untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal ASI perlu diberikan secara ekslusif sampai umur 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan menyapih anak usia 0-4 tahun tahun dengan pertumbuhan anak di Kelurahan Pringanom Sragen Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 23

METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Menyapih Anak Usia 0-4 Tahun. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Anak. Hipotesis pada penelitian ini adalah Ada Hubungan Menyapih Anak Usia 0-4 Tahun Dengan Pertumbuhan Anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 0-4 tahun di Kelurahan Pringanom, Sragen. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 0-4 tahun yang telah disapih di Kelurahan Pringanom, Sragen. Rumus Estimasi besar sampel N n 1 N d Keterangan : n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi d : Tingkat Signifikasi (0,05) Penelitian ini peneliti menggunakan disproportionate stratified random sampling yaitu menentukan jumlah sampel bila populasi bersrata tetapi kurang proporsional (Sugiono, 2009). Rumus n K 2 X Jumlah Sampel Keterangan n : Jumlah Responden K : Jumlah populasi Menurut Notoatmodjo (2010) instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Penyapihan anak usia 0-4 tahun dengan Daftar Wawancara. Pertumbuhan anak dengan Timbangan, Metelin, dan Pita Pengukur. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 24

Analisa univariat merupakan analisis setiap variabel yang dinyatakan dengan sebaran frekuensi baik secara angka-angka maupun secara presentasi disertai dengan penjelasan kualitatif. Rumus f P x100% N Keterangan : P : Presentase yang dicari f : Frekuensi N : Jumlah seluruh responden (Sugiono, 2009) Analisa bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu menganalisis hubungan menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak dengan menggunakan uji Chi Square (X 2 ) dan menggunakan table kontingensi 2 X 2. Rumus X 2 O - E E Uji kebermaknaan statistik tentang hubungan antara menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak adalah : a. X 2 hitung X 2 tabel P < 0,05 (H 0 di tolak, H a diterima) adalah bermakna. 2 b. X 2 hitung < X 2 tabel P 0,05 (H a di tolak, H 0 diterima) adalah tidak bermakna. Untuk mengetahui keeratan atau kekuatan hubungan antara variabel dalam penelitian ini, yaitu hubungan menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak menggunakan uji koefisien kontingensi, dengan rumus: C = Keterangan: C : Nilai Contingensi X 2 : Nilai X 2 Hitung N : Jumlah Populasi Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien hubungan menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak adalah : a. 0,00 0,199 : Sangat Rendah b. 0,20 0,399 : Rendah c. 0,40 0,599 : Sedang d. 0,60 0,799 : Kuat e. 0,80 1,000 : Sangat kuat (Sugiono, 2009) Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 25

Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Penyapihan Anak Usia 0-4 tahun Tabel 1.Distribusi Penyapihan Anak Usia 0-4 Tahun No Penyapihan Frekuensi (x) Presentase (%) 1. <2 tahun 108 59,3 2. >=2 tahun 74 40,7 Jumlah 182 100 Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah anak yang disapih pada usia dibawah 2 tahun ada 108 anak (59,3 %), sedangkan anak yang disapih usia 2 tahun atau lebih ada 74 anak (40,7 %). Pertumbuhan Anak Tabel 2.Distribusi Pertumbuhan Anak No Pertumbuhan anak Jumlah anak Presentase (%) 1. Normal 102 56 2. Tidak 80 44 normal Jumlah 182 100 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa pertumbuhan anak dikelurahan Pringanom yang pertumbuhannya normal ada 102 anak (56%), sedangkan yang pertumbuhan tidak normal ada 80 anak (44%). Hasil Analisis Tabel 3. Hubungan Menyapih Anak Usia 0-4 tahun Dengan Pertumbuhan Anak No Penyapihan Pertumbuhan Normal 1. < 2 tahun 38 20,9% 2. >=2 tahun 64 35,2 % Jumlah 102 56,1 % anak Total X 2 P Tidak normal 70 38,4 % 10 5,5% 82 43,9 % 108 59,3% 74 40,7 % 182 100 % Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa anak yang disapih dibawah 2 tahun yang pertumbuhannya normal ada 38 anak (20,9%) dan pertumbuhan yang tidak normal ada 70 anak (38,4 %), sedangkan anak yang tidak disapih pada usia dibawah 2 tahun, yang pertumbuhannya normal ada 64 anak (35,2%) dan pertumbuhannya yang tidak normal ada 10 anak (5,45%). Hasil uji statistik dengan chi square didapatkan hasil nilai df=1 dengan taraf signifikansi (α) 5%(0,05), X 2 hitung = 46,913, nilai X 2 tabel = 3,841, nilai p = 0,000, sehingga X 2 hitung X 2 tabel yaitu 46,913 > 3, 841 46,913 0,000 Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 26

dan nilai p < α yaitu 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti secara statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan antara menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak di Kelurahan Pringanom. Keeratan hubungan antara menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak yaitu cukup dengan nilai contingency 0,453. Pembahasan Penyapihan Anak Usia 0-4 Tahun Hasil wawancara kepada 182 responden di Kelurahan Pringanom diperoleh data, terdapat 110 anak (59,8%) yang disapih pada usia kurang dari 2 tahun, sedangkan anak yang disapih pada usia 2 tahun atau lebih ada 74 anak (40,2%). Hasil tersebut menunjukan di Kelurahan Pringanom masih banyak didapatkan ibu yang menyapih anaknya pada usia kurang dari 2 tahun. Hal tersebut mungkin disebabkan karena ibu-ibu belum mengetahui dampak dari penyapihan anak pada usia dibawah 2 tahun, serta kesibukan ibu dalam bekerja, sehingga harus melakukan penyapihan anak pada usia dini. Menyapih anak usia dini dapat meningkatkan resiko obesitas, menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang keeratanya karena proses bounding attachman terganggu, insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat, pengaruh gizi yang menyebabkan malnutrisi pada anak, dan mengalami reaksi alergi (Nurheti, 2010). Berdasarkan teori dari WHO, UNICEF dan Depkes RI melalui SK Menkes No.450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 merekomendasikan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal, bayi harus diberi ASI Ekslusif 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi, ibu memberikan MP-ASI dan ASI hingga bayi berusia 2 tahun (Prasetyono, 2009). Pertumbuhan Anak Hasil penelitian menunjukan dari 182 anak yang disapih di Kelurahan Pringanom, anak yang pertumbuhannya normal ada 102 anak (56,0%) dan anak yang pertumbuhannya tidak normal ada Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 27

80 anak (44%). Hasil tersebut menunjukan masih terdapat anak yang pertumbuhannya tidak normal di kelurahan pringanom. Hal tersebut mungkin disebabkan karena beberapa faktor seperti pemberian makanan terlalu dini, usia penyapihan terlalu dini, dan jenis makanan sapihan yang diberikan. Selain itu pertumbuhan juga dapat di pengaruhi oleh faktor budaya lingkungan yang menentukan bagaimana seseorang atau masyarakat mempersepsikan pola hidup sehat, status sosial ekonomi, nutrisi yang diperoleh anak (protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, air) dan juga status kesehatan anak yang dapat mempengaruhi pencapaian pertumbuhan anak (Hidayat, 2008). Pertumbuhan adalah bertambah jumlah sel dan ukuran yang mengakibatkan balita bertambah besar tubuhnya secara keseluruhan. Pertumbuhan yang erat dihubungkan dengan bertambahnya ukuran fisik seperti tinggi badan berat badan dan lingkar kepala. Tinggi badan dan berat badan yang tidak normal dapat menjadi pertanda adanya gangguan pertumbuhan (Anggraini, 2010). Hubungan Menyapih Anak Usia 0-4 Tahun dengan Pertumbuhan Anak. Hasil penelitian menunjukan anak yang disapih pada usia dibawah 2 tahun, pertumbuhannya normal ada 38 anak (34,5 %) dan yang tidak normal ada 72 anak (39,1 %), sedangkan anak yang disapih pada usia 2 tahun atau lebih yang pertumbuhannya normal ada 64 anak (34,8 %) dan yang tidak normal ada 10 anak (5,4 %). Hasil analisis uji statistik menggunakan chi square dalam penelitian ini diperoleh nilai X 2 = 48,311 > 3,841 dan nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti secara statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan antara menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak di kelurahan Pringanom. Masa bayi mulai disapih merupakan masa-masa rawan gizi. Bila makanan pendamping ASI tidak memadai, kurang takaran dan tidak Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 28

lengkap kandungan gizinya, selain berat badan tidak sesuai dengan pertambahan umurnya, tubuhnya berisiko kekurangan sejumlah zat gizi (Nadesul, 2007). Hegar, Badriul (2006) mengatakan bahwa pengaruh menyapih usia dini dapat menyebabkan pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi pada bayi, selain itu menyapih terlalu dini dapat meningkatkan resiko obesitas (Anonim, 2007). Penelitian di Kelurahan Gunung Sitoli menunjukan bahwa ada hubungan antara pola penyapihan dengan status gizi anak. Sedangkan menurut penelitian lain menunjukan tidak adanya hubungan antara pola penyapihan dengan pertumbuhan anak. Dalam penelitian tersebut didapatkan masih terdapat anak yang pola penyapihan baik dan status gizinya tidak baik. Keadaan ini mungkin disebabkan karena dalam penelitian yang diteliti sehubungan dengan pola penyapihan adalah hanya cara dan umur penyapihan tanpa melihat makanan sapihan yang diberikan baik jenis maupun kualitas. Menurut penelitian yang pernah ada menunjukkan gangguan pertumbuhan atau masalah gizi utama selama anak menyusui adalah karena tidak tersedianya makanan sapihan yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Dari hasil analis uji statistik menggunakan chi squre dapat disimpulkan terdapat hubungan antara menyapih anak usia 0-4 tahun dengan pertumbuhan anak. Hubungan cukup dengan nilai contingency 0,453. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Mayoritas anak disapih usia dibawah 2 tahun ada 108 anak (59,3%) 2. Mayoritas anak pertumbuhannya normal ada 102 anak (55,4 %) 3. Hasil uji statistik menggunakan chi square dapat disimpulkan Ada Hubungan Menyapih Anak Usia 0-4 Tahun Dengan Pertumbuhan Anak di Kelurahan Pringanom, dengan nilai X 2 = 46,913 >3,481 dan p = 0,000<0,05. Saran 1. Bagi ibu yang mempunyai balita Diharapkan ibu dapat menambah wawasan mengenai dampak Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 29

penyapihan anak usia dibawah 2 tahun, metode atau cara penyapihan, serta meningkatkan partisipasi untuk menyusui anak hingga umur 2 tahun. 2. Bagi petugas kesehatan setempat Petugas kesehatan terutama bidan desa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu di Kelurahan Pringanom tentang penyapihan dan pertumbuhan anak melalui penyuluhan. 3. Bagi pembaca dan peneliti lain Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh menyapih terhadap pertumbuhan anak dengan cangkupan lebih luas, untuk lebih membuktikan pengaruh menyapih terhadap pertumbuhan anak Hidayat, AAA. Ilmu kesehatan anak. Jakarta : Salemba Medika ; 2008 Nadesul. Membesarkan bayi jadi anak pintar. Jakarta. Kompas. Agustus 2007 Nichol, KP. Panduan menyusui. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya; 2005 Notoadmodjo. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta ; 2010 Nurheti, Y. Keajaiban ASI. Yogyakarta : CV Andi ; 2010 Prasetyono, DS. Buku pintar ASI ekslusif. Yogjakarta: Diva Press; 2009 Sugiono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta; 2009 DAFTAR PUSTAKA Anggraini, BS. Menu sehat alami untuk batita & balita. Jakarta : Demedia; 2010 Anonym. Pola asuh dalam hubungan dengan status gizi anak balita. April 2006. Didapat dari: http : //www.blogger.com/ Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 30