BAB I PENDAHULUAN. Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al Qur an, Bumi Aksara, Jakarta, 1994, hlm. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hal. 1-2.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm. 1.

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus, Cet. 1, 2010, hal. 35.

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan, Rajawali Pres, Jakarta, 2011, hlm. 266.

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

( ). BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

AL QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

KISI-KISI UTS AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala puja dan puji hanya milik Allah Yang Maha Mulia, Maha Pemurah, dan Mahakarya akan keutamaan dan kebaikan. Yang telah menunjukkan kita kepada keimanan.yang mengutamakan agama Islam dari agama-agama yang lainnya. Dan yang berkenan mengutus kepada manusia seorang yang paling mulia, paling utama, yang menjadi kekasih, hamba, dan Rasul-Nya, yakni Nabi Muhammad saw. yang karenanya hancurlah segala kemusyrikan, kemaksiatan, dan kemungkaran. Allah telah memuliakan Nabi Muhammad saw. berkat kitab suci Al Qur an yang mengandung mukjizat di segala zaman. Dengan Al Qur an itulah Nabi saw. mampu menundukkan segenap manusia dan jin, serta membungkam orang-orang yang suka menyimpang dan berbuat kerusakan di muka bumi. Allah menjadikan al Qur an sebagai musim semi bagi hati orangorang yang mengerti, yang diciptakan demikian mudah untuk dibaca dan tetap actual sepanjang masa, mudah untuk dihafal walaupun oleh orang-orang yang belum mengerti isi kandungannya.al Qur an adalah kitab yang terjaga dari pemalsuan berkat puji dan kebaikan Allah, betapapun ujian datang silih berganti.1 Al Quran ialah Kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, membaca terhitung sebagai ibadah dan tidak akan ditolak kebenarannya. Kebenaran Al Qur an dan keterpeliharaannya sampai saat ini justru semakin terbukti. Dalam beberapa ayat Al Qur an Allah swt, telah memberikan penegasan terhadap kebenaran dan keterpeliharaannya. 2 1 Sa dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al Qur an, Gema Insani, Jakarta, 2008 2 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al Qur an, Bumi Aksara, Jakarta, 1994, hlm. 1 1

2 Allah berfirman : Artinya : Sesungguhnya Al Qur an itu benar-benar firman Allah yang dibawa oleh utusan yang mulia (Jibril) yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah Yang Mempunyai Arsy, yang ditaati di sana (di alam Malaikat) lagi dipercaya. (QS. At Taubah : 19-21).3 Al Qur an merupakan kitab suci yang paling istimewa. Betapa tidak, Al Qur an adalah firman Allah SWT, Dzat yang menciptakan manusia dan seluruh isi alam raya ini. Al Qur an dapat menyelamatkan manusia dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Al Qur an mengandung banyak kemukjizatan yang tidak dapat tertandingi. Al Qur an diturunkan kepada seorang Nabi yang juga istimewa, Muhammad saw. Al Qur an menjadi penyempurna kitab suci yang datang sebelumnya. Dan Al Qur an, dapat menjadi obat bagi penyakit zhahir dan bathin manusia.4 Kitab Allah yang mulia dan wahyu langit yang terakhir ke bumi ini di jaga oleh Allah dari segala bentuk pengubahan. Ia dijadikan sebagai rahmatserta petunjuk bagi manusia. Allah juga menjadikannya sebagai tabir 3 Al Qur an surat At Taubah ayat 19-21, Al-Qur an Tajwid dan Terjemahnya Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits shahih, Kementrian Agama RI, PT Sigma Examedia Arkanleema, Bandung, 2010, hlm. 189-190 4 Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan membaca Al Qur an, Ruang kata, Bandung, 2012, hlm. 2

3 dan penjaga bagi pembaca dan pengahafalnya. Pada saat yang sama, Al Qur an juda akan menambahkan petunjuk dan keimanan mereka.5 Allah SWT berfirman : Artinya : Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugia (QS. Al-Israa :82)6 Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatnya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al Anfaal:2)7 Begitulah Al Qur an yang mengandung nilai ibadah dalam membaca, menghafal, dan mengamalkan hukum-hukum, etika-etika, serta akhlak-akhlak yang dikandungnya.al Qur an bukan kitab ibadah atau kitab pengambilan berkah saja sebagaimana yang diduga banyak orang. Namun, ia juga kitab aturan-aturan yang mencakup kehidupan manusia, baik di dunia maupun akhirat. Nabi dan para penghafal Al Qur an akan terancam apabila mereka mengabaikan hukum-hukumnya dan hanya membacanya saja, sebagaimana perkataan Nabi, Al Qur an adalah hujjah yang mendukungmu atau melawanmu. Untuk itu, seluruh umat wajib mulai menekankan masalah ini: di dalam hatinya, kemudian dalam realitas kehidupan, baik sebagai bacaan, hafalan, pengetahuan, pengajaran, pembuatan keputusan hukum maupun 5 Ahmad Salim Badwilan, Panduan cepat menghafalkan Al Qur an, Diva press, Yogyakarta, 2009, hlm. 6 6 Kementrian Agama RI, Op Cit, hlm. 290 7 Ibid, hlm. 177

4 pembuatan undang-undang. Dengan begitu, mereka hanya menghalalkan apa yang dibolehkan dan mengharamkan apa yang dilarangnya saja, disamping menegakkan aturan-aturan hukumnya demi sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya serta hal-hal lain yang tidak mungkin disebutkan di sini.8 Al Qur an berisi pokok-pokok ajaran dan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Untuk menuai pelajaran dan ajaran penting itu, di samping akal juga diperlukan kesadaran jiwa dan kebersihan hati. Membacanya yang disertai dengan proses penghayatan akan dapat mengembangkan wawasan berfikir dan kelembutan batin kita. Bacalah Al Qur an, kata Nabi Muhammad saw, Selama hatimu mantap bersatu dengannya dan kulit kamu merasa lembut mendengarnya. Apabila kamu mengingkarinya, hendaklah kamu bangkit membacanya. 9 Menghafal Al Qur an bukanlah hal yang imposible alias mustahil dan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Bagi orang Islam yang ingin melakukannya, Allah telah memberi garansi akan mudahnya Al Qur an untuk dihafalkan. Oleh sebab itu, setelah membaca buku ini, diharapkan pembaca akan menemukan tekad dan niat yang kuat untuk menghafalkan Al Qur an. Dorongan untuk menghafal Al Qur an sendiri telah dijelaskan dalam Al Qur an dan hadits. Allah berfirman, Artina : Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al Qur an untuk peringatan maka adakah orang yang mengambil pelajaran (QS Al-Qomar : 22).10 Ayat ini mengindikasikan kemudahan dalam menghafalkan Al Qur an. Untuk menegaskannya, Allah pun menggunakan gaya bahasa sumpah. Bahkan, 8 Ahmad Salim Badwilan, Op Cit, hlm. 6-7 9 Islah Gusmian, Al Qur an, Surat Cinta Sang kekasih, Pustaka Marwa, Yogyakarta, 2005, hlm. 93 10 Kementrian RI, Op Cit, hlm. 529

5 Allah juga mengulang ayat sebanyak empat kali dengan redaksi yang sama. Ini dimaksudkan agar orang Islam semakin yakin akan kemudahan tersebut.11 Setiap individu memiliki perbedaan dalam kemampuan menghafal dan mengingat Al Qur an. Tetapi setiap individu dapat meningkatkan kemampuan menghafal dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang lebih baik serta memperhatikan metode yang tepat agar cepat menghafal Al Qur an. Merujuk pada uraian tersebut kiranya jelas, bahwa proses-proses dalam menghafal Al Qur an sangat kompleks. Karena setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda upaya melestarikan Al Qur an melalui hafalan. Untuk mencapai tujuan dibutuhkan suatu strategi dan cara yang pantas dan cocok, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Demikian pula dengan pelaksanaan menghafal Al Qur an, memerlukan suatu teknik dan metode yang dapat memudahkan usaha-usaha tersebut, sehingga mendapat hasil yang memuaskan. Oleh sebab itu, teknik dan metode merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam menghafal Al Qur an. Salah satunya metode yang digunakan dalam menghafal Al Qur an adalah metode talaqqi. Metode ini salah satu diterapkan di Pondok Pesantren Al Masyithoh desa Serangan Bonang Setiap para santriwati menggunakan metode talaqqi untuk menyetorkan/mendengarkan hafalan yang baru dihafal kepada guru atau bu nyai. Tetapi sebelum mereka menyetorkan hafalan mereka kepada guru/bu nyai yang biasanya dilakukan pada waktu setelah ashar tepatnya jam 16.00 wib, mereka juga melakukan metode takrir dan tasmi dengan teman-teman yang sesama menghafal Al Qur an. Untuk itulah peneliti tertarik mengangkat permasalahan yang berjudul Implementasi Metode Talaqqi dalam Menghafal Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. 11 Mukhlishoh Zawawie, Pedoman membaca, mmendengar, mengahafal Al Qur an, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2011, hlm. 71

6 B. Fokus Penelitian Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, dan referensi. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di lapangan. 12 Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik (menyeluruh tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variable penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (aktor) dan aktifitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.13 Fokus penelitian yang akan peneliti kaji disini adalah menyangkut dengan hafalan Al Qur an, yaitu metode talaqqi apa saja yang mempengaruhi seseorang untuk hafalan Al Qur an, tepatnya di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten C. Rumusan Masalah Agar penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, penelitian merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi metode talaqqi dalam menghafal Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Bonang 2. Apa saja faktor yang pendukung dan penghambat dalam hafalan Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Bonang 3. Bagaimana solusi mengatasi hambatan-hambatan dalam menghafal Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Bonang D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu : 12 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 396 13 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005, hlm. 32

7 1. Untuk mengetahui implementasi metode talaqqi dalam menghafal Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Bonang 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam hafalan Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Bonang 3. Untuk mengetahui solusi mengatasi hambatan-hambatan dalam menghafal Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Bonang E. Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat, manfaat tersebut bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.14 Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat dan nilai yang berguna pada berbagai pihak, yaitu : 1. Secara Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan bidang agama Islam, lebih khusus pada santriwati yang menghafal Al Qur an di Pondok Pesantren Al Masyithoh Desa Serangan Bonang 2. Secara praktis a. Bagi Pengasuh Hasil penelitian ini bisa menjadi acuan untuk mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas hafalan santriwati khususnya santriwati yang diasuhnya. 14 Sugiyono,Op Cit, hlm. 397-398

8 b. Bagi santriwati Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menghafal Al Qur an sehingga menjadi lebih baik.