PENGARUH PERBEDAAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Oleh: Fauzia Niode Program Studi S1 Akuntansi Jurusan Akuntansi ABSTRACT This research aimed to find out the effect of book tax differences on the earnings growth at manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. This research used secondary data which were financial statement of the manufacturing companies obtained from the Indonesia Stock Exchange year periode 2010-2012. Total population in this research were all the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2012. Sample of the research were 53 companies in which it applied purposive sampling method in taking the sample. Hypothesis of the research was tested using panel data regression analysis. The research result showed that the book tax differences has a significant effect on the earnings growth. It means that the more negative the book tax differences the more the earnings growth of companies. Keywords: Book Tax Differences, Earnings Growth PENDAHULUAN Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Standar Akuntansi Keuangan, 2009). Tujuan lainnya yakni untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba (Harahap, 2011: 125). Pemakai laporan keuangan perusahaan terutama laporan laba rugi adalah pemegang saham, investor, kreditor dan pemerintah (Lestari, 2011). Akibat dari perbedaan sudut pandang antara pemakai laporan keuangan membawa kepentingan pada persepsi masing-masing pihak dalam menyusun serta membaca sebuah laporan keuangan utamanya dalam menilai laba bersih perusahaan. Bagi perusahaan dalam menyajikan suatu laporan keuangan sedapat mungkin dapat menunjukkan kecilnya laba bersih, Sedangkan bagi para pemakai laporan keuangan lainnya cenderung
menginginkan suatu laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan dapat memperlihatkan kondisi yang sebenarnya guna pengambilan keputusan. Perusahaan menyelenggarakan pembukuan atau menyusun laporan keuangan berdasarkan standar yang berlaku yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan menyusun laporan keuangan fiskal berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam hal ini perusahaan tidak perlu melakukan pembukuan ganda untuk memenuhi kedua tujuan tersebut. Untuk menjembatani adanya perbedaan tujuan kepentingan dalam penyusunan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal, perusahaan hanya perlu menyelenggarakan pembukuan menurut akuntansi komersial. Namun, ketika perusahaan akan menyusun laporan keuangan fiskal maka dilakukan rekonsiliasi terhadap laporan keuangan komersial tersebut (Lestari, 2011). Berawal dari hal tersebut kemudian muncul istilah laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal. Kedua laporan keuangan ini dapat memberikan informasi mengenai perbedaan kualitas dan jumlah besarnya laba perusahaan. Hal itu dikarenakan terdapat perbedaan perlakuan pengakuan dalam perhitungan laba menurut komersial (book income) dengan laba/penghasilan menurut pajak (taxable income) atau sering disebut dengan istilah book-tax differences (Saputro, 2011). Beberapa penelitian menyatakan bahwa perbedaan laba komersial dan laba fiskal dapat digunakan dalam memprediksi pertumbuhan laba (Lestari, 2011 dan Saputro, 2012). Pertumbuhan laba merupakan perubahan laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode (Lestari, 2011). Selain itu penelitian lain menyatakan bahwa perbedaan laba komersial dan laba fiskal mengindikasikan adanya praktik manajemen laba yang berkaitan dengan persistensi laba (Wiryandari dan Yulianti, 2008). Dari penelitian-penelitian inilah diketahui bahwa perbedaan laba komersial dan laba fiskal (book tax differences) yang berkaitan dengan informasi laba dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini untuk menguji dan mengetahui pengaruh perbedaan laba komersial dan laba fiskal terhadap pertumbuhan laba.
METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Laporan Keuangan Peraturan Perpajakan Standar Akuntansi Keuangan Perbedaan Laba Komersial dan Laba Fiskal (X) Pertumbuhan Laba (Y) ROA Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga terdapat pengaruh antara perbedaan laba komersial dan laba fiskal terhadap pertumbuhan laba. Variabel Penelitian 1) Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode berjalan dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya (Lestari, 2011). Pertumbuhan laba dirumuskan sebagai berikut: ΔNI = NI it NI i (t-1) Keterangan: NI i (t-1) ΔNI = pertumbuhan laba
NI it = laba bersih perusahaan i pada tahun t NI i (t-1) = laba bersih perusahaan i pada tahun t-1 2) Variabel Independen Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah perbedaan laba komersial dan laba fiskal. Perbedaan laba komersial dan laba fiskal dapat dirumuskan sebagai berikut (Saputro, 2011): TAXDIFF = Penghasilan Kena Pajak Laba Bersih Aktiva Rata-rata 2011): Penghasilan kena pajak diperoleh dengan menggunakan perhitungan (Saputro, Penghasilan Kena Pajak = * (1-t)) / Aktiva Rata-rata Populasi dan Sampel Populasi yang akan menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012 berjumlah 131 perusahaan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penentuan sampel penelitian ini adalah: 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2010-2012. 2) Perusahaan manufaktur harus memperoleh laba selama periode pengamatan 2010-2012. Perusahaan harus memperoleh laba karena laba merupakan dari dasar pengenaan besarnya penghasilan kena pajak yang dikenakan oleh perusahaan. 3) Memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan terkait dengan indikatorindikator perhitungan yang dijadikan variabel pada penelitian ini.
4) Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Dikarenakan penelitian dilakukan di Indonesia maka laporan keuangan yang digunakan adalah yang dinyatakan dalam Rupiah. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 53 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 tahun sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 melalui home page situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan atau data-data yang berkaitan dengan objek pembahasan. Data-data tersebut berupa bukubuku, jurnal akuntansi serta laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia. Tehnik Analisis Data Analisis Regresi Data Panel Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi dengan panel data (data pooling). Adapun model yang akan diestimasi menurut Efferin dkk (2008: 180) adalah: Keterangan: Y it = Variabel dependen (disebut juga response variable) perusahaan ke-i pada periode t. β 0 = Y intercept dari populasi. β 1 = Slope dari populasi. X it = Variabel independen (disebut juga explanatory variable) perusahaan ke-i pada periode t. 1 = Kesalahan acak pada Y untuk observasi i
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) (Algifari, 2000: 83). Pengujian Hipotesis Metode yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelian ini adalah analisis regresi data panel, koefisien determinasi dan uji statistik t dalam menjelaskan pengaruh antara perbedaan laba komersial dan laba fiskal terhadap pertumbuhan laba. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan 2010-2012. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Untuk melakukan pengujian asumsi normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian metode Jarque Berra (JB) yang dirumuskan sebagai berikut: n k 2 1 JB S K 3 2 6 4 Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan bantuan Eviews versi 7.1 terlihat bahwa nilai JB untuk variabel pertumbuhan laba pada seluruh perusahaan manufaktur yang diamati mempunyai nilai signifikansi diatas 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel perubahan laba usaha untuk seluruh perusahaan manufaktur yang diamati telah berdistribusi normal Uji Autokorelasi Autokorelasi bisa dideteksi dengan pengujian Durbin-Watson dengan rumus berikut (Efferin dkk, 2008):
d n e i 2 i n i 1 e e 2 i 2 i 1 Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,056. Nilai ini berada pada interval 1.65 < DW < 2.35 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam data tidak terjadi gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Hasil regresi untuk pengujian heteroskedastisitas dengan metode Glejser (Gujarati, 2002) menunjukkan nilai F hitung sebesar 1,343 dengan nilai signifikansi sebesar 0,265. Nilai signifikansi ini lebih besar dari nilai alpha (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model. Analisis Regresi Analisis Regresi Data Panel Interpretasi dari hasil analisis regresi data panel adalah sebagai berikut: 1) Jika pengaruh dari book tax differences dan ROA diabaikan, maka rata-rata pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 49,55%. 2) Book tax differences berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 3) Nilai ROA berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pengujian Model Regresi Dalam melakukan uji kebaikan model digunakan uji F yang dirumuskan sebagai berikut: F JK Re gresi / N k 1 JK Re sidu / NT N k
Dari hasil analisis sebelumnya didapat nilai F hitung sebesar 12,863 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000007. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F hitung yang diperoleh jauh lebih besar dari F tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah sesuai dengan data. Interpretasi Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara perbedaan laba komersial dan laba fiskal serta nilai ROA terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur adalah sebesar 0,1416. Nilai ini berarti bahwa sebesar 14,16% pertumbuhan laba usaha dari perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012 dipengaruhi oleh perbedaan laba komersial dan fiskal yang ada serta nilai ROA yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 85,84% dipengaruhi oleh variabel lain. Pengujian Hipotesis Secara eksplisit hasil pengujian signifikansi pengaruh book tax difference dan ROA terhadap pertumbuhan laba diketahui nilai t hitung untuk variabel book tax difference adalah sebesar 5,07. Sedangkan nilai t tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 105 adalah sebesar 1,983. Jika dibandingkan antara nilai t hitung yang diperoleh dengan nilai t tabel maka nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh yang signifikan dari book tax differences terhadap pertumbuhan laba perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012. Pengujian variabel ROA terhadap pertumbuhan laba diketahui nilai t hitung adalah sebesar 3,606. Sedangkan nilai t tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 105 adalah sebesar 1,983. Jika dibandingkan antara nilai t hitung yang diperoleh dengan nilai t tabel maka nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh yang signifikan dari ROA terhadap pertumbuhan laba perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012.
Pembahasan Bentuk pengaruh dari perbedaan laba komersial dan laba fiskal (book tax difference) terhadap pertumbuhan laba perusahaan, berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan regresi data panel yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bersifat negatif. Ini terlihat dari koefisien regresi untuk variabel ini yang sebesar -6,596. Artinya apabila perbedaan laba komersial dan laba fiskal semakin menunjukkan angka negatif yang artinya laba komersial lebih besar daripada laba fiskal, sehingga dapat menunjukan bahwa semakin negatif perbedaan laba komersial dan laba fiskal (book-tax differences) maka pertumbuhan laba perusahaan akan semakin besar karena laba komersial yang diperoleh perusahaan juga akan besar dibandingkan dengan jumlah laba kena pajak. Adapun untuk variabel ROA, hasil pengujian secara statistika menunjukkan bahwa variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan. Koefisien regresi yang negatif menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif dari ROA terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur. Setiap kenaikan nilai ROA justru akan menurunkan pertumbuhan laba perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa efisien manajemen perusahaan dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2011) yang menemukan bahwa book tax differences berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba satu periode kedepan. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011) yang menemukan bahwa book tax differences yang diproksi dengan perbedaan permanen dan perbedaan temporer tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan laba komersial dan laba fiskal terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel akhir yang digunakan sejumlah 53 perusahaan pada periode pengamatan 2010-2012, yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan laba komersial dan laba fiskal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan antara lain: 1) Manajemen perusahaaan disarankan agar dapat mengelola timbulnya perbedaan permanen dan perbedaan sementara sehingga perbedaan yang timbul antara laba komersial dengan penghasilan kena pajak dapat diminimalkan. 2) Pada penelitian selanjutnya sebaiknya komponen perbedaan laba komersial dan laba fiskal dibagi menjadi normal/abnormal book tax differences dalam model regresi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat atas penyebab timbulnya perbedaan laba komersial dan laba fiskal dan pengaruh yang disebabkan book tax differences tersebut. 3) Jangka waktu riset sebaiknya diperpanjang dan dengan jumlah sampel yang lebih besar. Perpanjangan periode penelitian dan penambahan jumlah sampel mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik dalam penelitian. 4) Mengambil sampel perusahaan yang memperoleh laba maupun rugi serta mengembangkan model penelitian ini pada sektor lain selain sektor manufaktur.
DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi. BPFE: Yogyakarta Damodar, N Gujarati. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi 5. Salemba Empat: Jakarta Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi Darmadji, dan Yuliawati Tan. 2008. Metode Penelitian Akuntansi. Graha Ilmu: Yogyakarta. Harahap, S Sofyan. 2011. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Rajawali Pers: Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta. Lestari, Budi. 2011. Analisis Pengaruh Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-2009. Saputro, Adi Nugroho. 2011. Pengaruh Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Wiryandari, Aryn Santi dan Yulianti, 2008. Hubungan antara Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Pajak dengan Perilaku Manajemen Laba dan Persistensi Laba perusahaan dalam industri manufaktur, retail dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2001-2006 www.idx.co.id