BAHASA. SASTRA. DAN BUDAYA JAWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGAJARAN SASTRA. Suwardi Endraswara

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : Dwi Kincoko A

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

Pembelajaran Sastra yang Integratif Berbasis Kompetensi. Dra. Elfia Sukma, M.Pd. Dosen PGSD FIP UNP

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

bercerita kurang mendapat perhatian. Padahal, dari kegiatan bercerita itu akan membantu anak didik meningkatkan pengetahuan dan daya pikirnya.

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

BAB V PENUTUP A. Simpulan

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

2015 KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang sistematis dan teratur

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. surat) dengan tulisan melihat banyaknya manfaat yang akan diperoleh siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

I. PENDAHULUAN. Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. di muka, dapat ditarik beberapa simpulan hasil penelitian berikut ini.

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. negaranya. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menciptakan generasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diberlakukan untuk meningkatkan mutu serta hasil pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. sangat penting. Kegiatan baca tulis adalah modal utama dalam memperoleh

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dina Herawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAHASA INDONESIA UNTUK

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

MITOS DRUPADI DEWI BUMI DAN KESUBURAN (Dasar-dasar Perancangan Karya Seni Pedalangan)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

I. PENDAHULUAN. dengan lingkungannya. Dari proses belajar mengajar itu akan diperoleh suatu hasil, yang pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan di SMA.

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN

Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF

Transkripsi:

METODE PEMBELA.JARAN BAHASA. SASTRA. DAN BUDAYA JAWA Dr. Suwardi, M. Hum

METODE PEMBELAJARAN BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA JAWA Penulis: Dr. Suwardi, M. Hum Editor: Swasti Maysuhara Desain sarnpul: D, Hafid F'erpustakaan Nasional; Katalog Dalam Terbitan ISBN 978-979-185-302-6 Penerbit Pararaton (KELOMPOK PENERBIT ELMA'TERA) JI. Solo Km. 9 5ambilegi Baru, Maguwoharjo Yogyakarta. Telp. 0274-4332287 E-MAIL: elmaterapublisher@yahoo.com ANGGOTA IKAPI KATA PENGANTAR Buku ajar ini digunakan untuk bahan pembelajaran k:uliah Metode Pembelajaran Bahasa, ;sastra, dan BuDaya Jawa. Dalam buku ajar ini, penulis mencoba rnenawarkan rrnetode yang rrremungkinkan Untuk penguasaan life skill bahasa dan sas,tra Jawa. Hal ini penulis pert.imbang lkan, sebab b,anyak sakali guru-guru yang nnasih berkutat pada rnetode lama yang penulis anggap kurang m:,nguntungka:m. Dari berbaciai seminar dan pelatilran teni:ang rrretode pembelajaran, - sering rancu, rnana yang disc:but rwodel, r - nana roetode, dan nnana teknik pembelajaran. PJelalui k)ahan ajar ini, semogci akan rnembuk;a wawasan poara guru yang kelak, akan terjun ke sekolah Ivbih F ; rofesional. Metode yang pr;nulis tampilkan di blku ajar ini, dapat digunakar,, dimodifikaksi bagi peembelajaran bahasa (Ian sastra atau :}ebalikr,ya. Bah!kan di clalamnya juga dapat diselipi rriateri budaya. ;:;elamat mencoba, siap tahu anda rrnungkin termasuk oranc;i inovatrf dan kreatif. Maka, derogan rnembac-a buku ini, kelak siswal ada ah;an lebilo hebat dari r, iswa yang lain. Akhirnya penuli::c berharap para mahasiswa dapat k;elajar nnengotaic-atik metode yang disajikan ini. Bagi yang pernah k.enal metode larna, mari kita cc:>ba buka mata I,ita. L.ebih penting lagi, kirarya diperlukan percobaan me, :ode dari wakl:u ke waktu. PE::nulis mamsih rneyakini, kalau kita nrau mencoba dengan variasi rnetode, hasilnya pun akan IE:bih optimal. ;3etidakrnya, pembelajama menjadi tidak riembos<ankan. Selamat menfi;lgunakan dan mem-baca Iobih cernat. Yogyakartta, 1 Feb!uari 2012 Dr. Suwarcii, M.Hurn.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ii Daftar Isi. iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Cakupan Buku ajar 1 B. Kompetensi Yang Diharapkan 2 BAB II METODE PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF. 3 A. Antara Inovatif, Kreatif, Life Skill. 3 B. Metode Pembelajaran: Dari Kognitif Ke Afektif.. 5 C. Memahami Metode-Metode Pembelajaran.. 7 BAB III METODE QUANTUM LEARNING BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA 12 A. Apa dan Bagaimana Quantum Learning 12 B. Metode AMBAK. 15 C. Metode Musik Learning 17 D. Tugas dan Latihan 18 E. Metode CBSGA 19 BAB IV METODE PEMBELAJARAN EKSPRESI BAHASA, SASTRA, DAN 21 BUDAYA JAWA.. 21 A. Eksprpesi dan Kreativitas.. 21 B. Menceritakan Kembali Sebuah Cerita 23 C. Menceritakan Kembali dengan Sudut Pandang Lain 25 D. Menceritakan Kembali dengan Menambah Episode Khayal.. 26 E. Penulisan Kreatif 27 BAB V METODE PSIKOLOGIS.. 29 A. Aspek Kejiwaan dan Metode Pengajaran.. 29 B. Pembelajaran Metode Gestalt 31 1. Konsep Gestalt 31 2. Langkah Pembelajaran Gestalt. 34 C. Metode Immersion-Learning... 37 1. Pembelajaran Unggah-ungguh... 37 2. Tahap Penyajian... 39 3. Pacelathon Unggah-Ungguh... 40 BAB VI METODE TELAAH KRITIS. 42 A. Telaah Obyektif. 42 B. Telaah Historis-biografis. 43 C. Telaah Moral-filosofis.. 44 D. Telaah formalistis. 45 E. Telaah strukturalistis. 46 F.Telaah semiotic 48 G.Telaah Psikologis 49 H. Telaah Sosiologis.. 51 I. Telaah Resepsi Estetika 52 BAB VII METODE PERFOMANCE ART... 54 A. Latihan Meditasi... 54 iv

B. Konsentrasi. 55 C. Olah Vokal dan Pernafasan... 55 Daftar Pustaka 59 BAB I PENDAHULUAN A. Cakupan Buku ajar Eahan ajar ini rraembicarakan bagaimaroa penal.aan clan pengembargan metode iaembelajaran bahasa dan sastra Jawa. Ycing dima:;ksud pe::nataan adalah penye;;uaian, seleksi, dan adaptasi berbagai me:aode p::mbelafaran cialam bidang bahasa dan sa:,tra Jawa. Pen!jembanqan, terkait dengan sejumlah upaya untuk mengkreasi clan i - 7ovasi rr7etode plembela;jaran. Yang pernulis uta,makan dalam bahan ajar ini adalah inovasi (Jan kreaasi metode pe:mbelajaran bahasa Jaawa. Irnovasi dan kre:asi selalu menanrtang dan rnerang;;ang siapa s;.ija. Harapan penulis, semoga tulisan ini Ivbih rrnembuka wawasan kita ke depan. H;;unci ui:ama daalam rnetode sebenarnya ;pada aspek integrasi. Inte,r,arasi rw-~~~wmayaiall jgiqj IIICI IUIILUL Z~~CMIq11 Vd llqjl II ICLVUC. HUd k, eberapa hal yang terc:akup c'alam bahan ajar ini, -aitu rrieliputi :~neka konsep dan pragmatic sebagai berikut. F'ertama. memlaicarakcan mei:ode pembelajaran k:vahasa clan sastra J;awa dcan kemungkinarmya untuk rnelakuk;sn inovatif, kre.atif, life skill. K:unci utama acalah k:rada pf,mberdayaan metode menuju kreativitas yang rnenunj2ing life skill. Ppelajara!n baha.sa Jaw.a diaralokan pada penguasaan kompetensi skill teri:entu. Yang penulis r.itamakan, melafui gerakan mek.ode ini juga pada mas,alah rnengub,ah paham kognitif ke pv.,ngembangan afektif. 0 -:ikap rvemancf suatu knal yang pentincf bagi pembelajaran bal'asa.lawa. Dengarr demikian, para mahahsiswa a kan rvemahami seuira tuntas ber - bagai m~?tode pembelajaran yang layak digur7akan. E<;edua, tawaran yang s(::ngaja penulis lempar y'aitu kaemanfaatan metode Quanturn Learning dalam be-9ajar bahasa dan sastra 4awa. Giri quantum learning yaitu rnenggur7akan AMBAK, yaitu kons{:=p keb, ;)rmanfaatan belajar. IJntuk itr,r, apa ;>alahnyca belajar bahasa clan

sastra Jawa menggunakan iringan musik. Yang paling penting, justru ki-atifan belajar bahasa clan sastra Jawa tidak hanya ::ubjek didik melainkan juga guru. k;etiga, yang penulis ui:amakaro dalam metode ini aadalah cipta kreasi. Kreativitas menjadi tolok ~,akur k,.eberha~yilan dalam pernbelajaran. Suk,ses menulis sa;stra, kverarti ji,iga sedang suk.ses bel,ajar bahasa. BE~gitulah /,ira kira ruh dari bagian buku ini, Melalui tahapan penulisan kreatir", subjek clidik akan memperoleh rnanfaat luar bis;aa. Keempat, belajar bahasa dan sastra perlu memperhatikan aspek psikologis. Maka tawaran ini mencaba mengapresiasi aspek psikologis dalam metode pembelajaran. Dua kansep psikologis, yaitu Gestalt clan imersi yang sengaja diterapkan dalam pembelajaran. Keduanya dapat meniunjang pembelajaran bahasa clan sastra Jawa sec:ara menyeluruh. Kelima, kunci dari pembelajaran bahasa dan sastra adalah telaah. Tefaah adalaki kajian. Setiap hal akan memanfaatkan kajian. Kajian yang dibutuhkan yaitu ekstrinsik clan instrinsil<. Kajian obyektif dan non obyektif. Dengan cara i'tu, subjek didik akan mampva memahami fenomena bahasa dan sastra Jawa. Keenann, metode yang berkaitan dengan penampilan jucla penting digarap. Performanc:e art adalah salah satu car;a rnenampilkan bahasa dan sastra secara komprehensif. B. I I xomipetensa Yang fjiharapkan (1) Mahahsiswa dapat memilih, mengadaptasi, clan,j avva. va1 100-a U011 :~aau u