SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS X PJ 2 SEMESTER 1 SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Hypnoteaching Berbasis Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Menyimak Informasi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Prioritas Pembangunan Pendidikan Nasional tahun sebagaimana telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB 4 KESIMPULAN. 79 Universitas Indonesia. Materi dan metode..., Muhammad Yakob, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

I. PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada. Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Pendek di Kelas V SDN 1

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

L PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

SILABUS. Penilaian. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar. Materi Pokok. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Bentuk Instrumen

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

RIA ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek dasar, yaitu berbicara, menyimak, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BAKI, SUKOHARJO) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS MELALUI PENDEKATAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

ELSA YUNIAR PRAMITA DEWI A

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 KRENDOWAHONO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh : ARIEF RAHMAWATI SURYANI A 310 060 092 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia khususnya di negara-negara maju mendukung untuk mengembangkan diri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini kemajuan teknologi komunikasi berkembang sangat pesat, diantaranya satelit, radio, TV, video/vcd dan komputer memberi arti tersendiri bagi komunikator. Tuntutan masyarakat yang semakin pesat terhadap pendidikan serta kemajuan IPTEK pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya melalui pola tradisional. Saat ini pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dinilai belum menunjukkan hasil yang optimal seperti yang diharapkan. Proses pembelajarannya berlangsung timpang, seadanya, tanpa bobot dan monoton, sehingga peserta didik terpasung dalam suasana pembelajaran yang kaku dan membosankan. Pembelajaran bahasa Indonesia masih mempr ihatinkan hasilnya, keterampilan berbahasa siswa rendah, sehingga tidak mampu mengungkapkan gagasan pikirannya secara logis runtut dan mudah dipahami. Kondisi pembelajaran bahasa Indonesia yang demikian memprihatinkan mau atau tidak mau haruslah melakukan pembenahan, yaitu dengan menghidupkan dan menggairahkan kembali proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah 1

2 didukung semangat guru yang profesiona l dan gairah siswa yang terus meningkat intensitasnya dalam belajar dan berlatih berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak terlepas dari belajar membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, dan sastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca siswa dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata -kata istilah dan memaknainya. Selain itu siswa juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya. Dari hasil membaca siswa dilatih berbicara, bercerita, dan mampu mengungkapkan pendapat dan membuat simpulan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dijumpai guru masih menggunakn cara-cara pembelajaran yang monoton, baik penggunaan metode belajar maupun media pembelajaran. Dinje Borman Rumumpuk (1988:6) mendefinisikan media pembelajaran sebagai alat fisik dimana pesan-pesan intruksional dikomunikasikan. Media pembelajaran juga merupakan wahana informasi yang bertujuan terjadinya proses belajar pada diri siswa sehingga akan terjadi perubahan perilaku baik berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) maupun psikomotor (ketrampilan). Penggunaan media pembelajaran masih terbatas pada buku paket yang tersedia, da n metode belajar yang digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan ceramah saja, dan tidak ada komunikasi timbal balik dengan siswa. Hal tersebut memungkinkan siswa menurunnya prestasi siswa dalam mempelajari materi sehingga mereka miskin akan kreativitas dan apabila ini

3 dilakukan terus -menerus maka akan menghambat kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Lain halnya apabila pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode baru dan pemanfaatan media yang sesuai, maka diharapkan kreativit as dan semanga t siswa meningkat. Demikian dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri 01 Krendowahono Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia yang dilakukan oleh peneliti ya kni rendahnya kemampuan pembelajaran bahasa Indonesia siswa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : (1) siswa kurang tertarik pada pelajaran bahasa Indonesia, (2) guru kesulitan membangkitkan minat siswa, (3) guru kesulitan dalam menemukan teknik yang tepat dalam mengajarkan materi pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu juga adanya fsktor guru dalam menyampaikan materi pembelajaran masih monoton, guru tidak memanfaatkan media pembelajaran, guru hanya menghandalkan buku teks sehingga siswa menjadi bosan dan tidak kondusif dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Hal tersebut diungkapkan oleh guru bahasa, sastra Indonesia yang bersangkutan di sekolah tersebut. Pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa tersebut seharusnya dapat disajikan secara apik dan menarik ketika pembelajaran bahasa Indonesia disajikan seharusnya dilakukan dengan menggunakan media yang dapat menarik siswa. Berbagai hal yang muncul terkait dengan kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, maka dari it u

4 peneliti dan guru merumuskan media apa yang akan digunakan mengatasi kesulitan tersebut. Berdasarkan hasil diskusi tersebut ditetapkan media pembelajaran yang digunakan adalah media rekaman (VCD). Media yang digunakan tersebut merupakan suatu media pembelajaran yang efektif dan dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Soeparno (1988:10) mengemukakan bahwa media yang dipilih sudah barang tentu media yang paling baik. Kriteria baik buruknya suatu media tidak tergantung mentereng tidaknya peralatan yang dipakai, melainkan sejauhmana media itu dapat menyalurkan informasi sehingga informasi tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh si penerima. Sejalan dengan pendapat tersebut, penggunaan rekaman dapat dijadikan alternatif sebagai media pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dimanfaatkan untuk mempelajari keterampilan berbahasa. Teknologi komunikasi ini dapat berupa media cetak maupun elektronik. Media cetak meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, poster dan sebagainya sedangkan media elektronika meliputi TV, radio, komputer, internet, parabola dan sebagainya. Melalui internet diperoleh berbagai informasi aktual sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Melalui TV, dan radio dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan mendengarkan dan menulis, dan melalui komputer dapat

5 dikembangkan keempat keterampilan berbahasa sekaligus (Betterlhim Bruno, 2006). Penggunaan media rekaman dalam pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan akan menumbuhkan motivasi belajar siswa, hal ini dikarenakan siswa dapat mendengar, sekaligus menyimak cerita, tokoh-tokoh yang terdapat didalamnya yang divisualisasikan melalui suara atau rekaman melalui tape recorder. Selain itu apabila motivasi belajar telah terbentuk pada diri siswa, maka pembelajaran pun akan berjalan lancar sebagaimana mestinya dan akan tercapai pula indikator-indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diharapkan tidak terasa gersang, dan suasana kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Pembelajaran akan lebih efektif dan sekaligus dapat memperlancar proses belajar-mengajar. Berdasarkan uraian di atas, kiranya cukup beralasan bahwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan siswa baik di dalam dan di luar lingkungan sekolah. Oleh karena itu para siswa harus menguasai kemampuan tersebut sehingga mereka memperoleh manfaat optimal. Sejalan dengan hal tersebut, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menyimak dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media VCD pada Siswa Kelas V

6 Sekolah Dasar Negeri 01 Krendowahono Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. B. Perumusan Masalah 1. Apakah dengan media VCD dapat meningkatkan keterampilan menyimak pada peserta didik? 2. Bagaimana tanggapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menyimak dengan menggunakan media VCD? 3. Bagaimana aktifitas peserta didik dalam mengikuti keterampilan menyimak? 4. Bagaimana kemampuan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran menyimak dengan menggunakan VCD? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengidentifikasi pembelajaran menyimak pada peserta didik dengan menggunakan media VCD 2. Memaparkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada ketrampilan menyimak dengan media VCD. 3. Memaparkan keberanian maju dan kemampuan menganalisis unsur-unsur instrinsik dengan menggunakan media VCD. 4. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik di dalam mengikuti pembelajaran menyimak dengan media VCD

7 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat peneliti sampaikan terbagi dalam manfaat praktis dan teoritis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi teori pembelajaran bahasa Indonesia dan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Bahasa Indonesia 1) Media rekaman VCD dapat dijadikan sebagai contoh dalam kegiatan belajar-mengajar. 2) Memberikan masukan pada guru untuk menggunakan media rekaman VCD dalam mengajar pembelajaran bahasa Indonesia. b. Bagi Siswa Dapat meningkatkan kemampuan belajar bahasa Indonesia. c. Bagi Peneliti Untuk mengetahui sejauhmana peningkatan pembelajaran bahasa Indonesia melalui media menyimak rekaman (VCD) tersebut. d. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan khususnya di Sekolah Dasar Negeri 01 Krendowahono Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karangbanyar.

8 e. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk mempelajari kemampuan mengidentifikasi isi dongeng melalui media rekaman (VCD) pada khususnya, serta sebagai bahan perbandingan dan motivasi untuk menghasilkan mutu yang lebih baik.