III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Banjarsari bedeng 29, kecamatan Metro

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

I. BAHAN DAN METODE. Bahan-bahan penelitian yaitu benih varietas Kancil dan Singa yang merupakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP),

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Banjarsari bedeng 29, kecamatan Metro Utara, Kota Metro, dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung, dari bulan Juni sampai Oktober 2013. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung hibrida Bisi 18, benih kacang tanah varietas Kelinci, pupuk Urea, pupuk KCl, pupuk SP-36, furadan 3G, insektisida Regent, dan fungisida Dithome M-45. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah traktor, cangkul, meteran, tali rafia, koret, alat tugal, alat semprot punggung, penggaris, oven, timbangan digital, alat ukur kadar air, selang, gunting, kloropil meter SPAD 502 plus, dan ember. 3.3 Metode Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan dan delapan perlakuan (Tabel 1).

20 Tabel 1. Perlakuan tumpangsari jagung dan kacang tanah dengan penerapan pupuk Urea. Perlakuan Keterangan M 1 Monokultur jagung, jarak tanam 20x75 cm M 2 Monokultur kacang tanah, jarak tanam 20x37,5 cm Tumpangsari jagung dan kacang tanah : S P 0 Single row jagung, 20 x75 cm, pupuk Urea 0 kg/ha S P 1 Single row jagung, 20 x75 cm, pupuk Urea 150 kg/ha S P 2 Single row jagung, 20 x75 cm, pupuk Urea 300 kg/ha D P 0 Double row jagung, 20 x 20 x 75 cm, pupuk Urea 0 kg/ha D P 1 Double row jagung, 20 x 20 x 75 cm, pupuk Urea 150 kg/ha D P 2 Double row jagung, 20 x 20 x 75 cm, pupuk Urea 300 kg/ha Homogenitas ragam diuji dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, maka data dianalisis dengan sidik ragam dan apabila hasil uji F nyata selanjutnya dilakukan uji perbandingan ortogonal kontras (Tabel 2) pada taraf nyata 5 %. Tabel 2. Perbandingan ortogonal penelitian tumpangsari jagung dan kacang tanah. Monokultur Tumpangsari Perbandingan Single row Double row Jagung/Kacang Tanah P0 P1 P2 P0 P1 P2 C1 : Monokultur vs Tumpangsari -6 1 1 1 1 1 1 Tumpangsari: C2 : Single row vs Double row 0-1 -1-1 1 1 1 Single row (S): C3 : P 0 vs P 1,P 2 0-2 1 1 0 0 0 C4 : P 1 vs P 2 0 0-1 1 0 0 0 Double row (D): C5 : P 0 vs P 1,P 2 0 0 0 0-2 1 1 C6 : P 1 vs P 2 0 0 0 0 0-1 1 Keterangan : P 0 = dosis pupuk Urea 0 kg/ha P 1 = dosis pupuk Urea 150 kg/ha = dosis pupuk Urea 300 kg/ha P 2

21 3.4 Pelaksanaan Penelitian Tanah diolah dua kali dengan menggunakan traktor dan cangkul, setelah itu dibuat petak percobaan dengan ukuran 3 x 4 m sebanyak 24 petak. Jarak antarpetak 0,5 m dan jarak antarkelompok 1 m. Tata letak percobaan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. III II I D P 2 M 1 S P 2 S P 1 S P 0 S P 1 D P 1 D P 2 M 1 M 1 M 2 M 2 S P 0 S P 1 S P 0 D P 0 D P 1 D P 2 M 2 S P 2 D P 1 S P 2 D P 0 D P 0 Gambar 1. Tata Letak Percobaan

22 Penanaman dilakukan dengan cara ditugal sedalam 3-5 cm. Setiap lubang ditanam 1 benih per lubang tanam. Saat benih jagung dan kacang tanah ditanam, setiap lubang diberi Furadan 3G. Untuk lubang tanam kacang tanah diberi tanah bekas tanaman kacang tanah yang terdapat Rhizobium. Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam. Pada jagung dan kacang tanah yang belum berkecambah ditanam ulang untuk benih jagung dan kacang tanah ditanam 1 benih per lubang tanam. Pemupukan dasar dilakukan dua minggu setelah tanam dengan tujuan semua tanaman telah tumbuh 100% dan memenuhi jumlah populasi tanaman per petak perlakuan. Pupuk Urea diberikan 2 kali dengan dosis setengah bagian, sedangkan SP-36 dan KCl diberikan sekaligus pada awal tanam. Dosis Urea untuk tanaman jagung sesuai dengan perlakuan, tetapi dosis pupuk KCl 100 kg/ha dan SP-36 150 kg/ha. Sedangkan untuk kacang tanah dosis Urea 100 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Pupuk diberikan dengan cara larikan dalam baris. Pengendalian gulma dilakukan setiap minggu dengan koret dan cangkul. Pada saat penyiangan gulma (umur 30 hari) sekaligus dapat dilakukan pembumbunan. Pencegahan serangan hama dilakukan dengan menyemprot insektisida Regent dengan konsentrasi 2ml/L pada tanaman jagung dan kacang tanah. Pemanenan dilakukan jika tanaman jagung telah menunjukkan ciri matang panen yang ditandai dengan rambut pada klobot sudah berwarna coklat dan tongkol sudah penuh, serta biji kalau ditekan tidak mengeluarkan cairan putih. Sedangkan untuk tanaman kacang tanah ditandai dengan adanya bercak hitam pada kulit

23 polong bagian dalam serta polong sudah terisi penuh serta daun yang sudah menguning dan rontok. 3.5 Pengamatan 3.5.1 Untuk Pertumbuhan Jagung dan Kacang Tanah (1) Tinggi tanaman: Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ujung daun terpanjang untuk jagung dan dari pangkal batang sampai titik tumbuh untuk kacang tanah serta sampel yang diambil berjumlah 5 tanaman tiap perlakuan. Pengukuran tinggi tanaman dilaksanakan pada minggu ke-6 setelah tanam sebelum tanaman jagung berbunga. (2) Tingkat kehijauan daun: Tingkat kehijauan daun diukur pada saat tanaman memasuki umur 8 MST atau waktu munculnya bunga betina jagung dan dilakukan menggunakan kloropil meter jenis SPAD 502Plus pada tanaman jagung dengan jumlah sampel 3 tanaman tiap perlakuan. Untuk daun jagung yang diamati adalah daun yang terdapat tongkol jagungnya dan daun kacang tanah yang merupakan cabang primer. (3) Bobot brangkasan kering: Bobot kering semua bagian tanaman selain akar diukur dalam satuan gram dari 1 tanaman yang diambil pada saat pertumbuhan maksimum, kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 70 ºC sampai diperoleh bobot yang konstan. (4) Umur bunga penuh: Umur berbunga penuh adalah saat tanaman jagung dan kacang tanah telah berbunga 50 % pada satuan percobaan.

24 3.5.2 Pada Komponen Hasil Jagung (1) Panjang tongkol: Panjang tongkol diukur mulai dari pangkal sampai ujung tongkol yang ada biji, dilakukan saat panen pada 5 sampel tanaman. (2) Diameter tongkol: Diameter tongkol diukur dengan jangka sorong mulai dari pangkal, tengah, dan ujung tongkol kemudian dirata-ratakan, dilakukan saat panen pada 5 sampel tanaman. (3) Bobot 100 butir kadar air 14% : Pengukuran bobot benih pada kadar air 14 % menggunakan timbangan analitik. Bobot benih (KA 14%) = 100 KA terukur 100 14 x (bobot pada KA terukur) (4) Bobot pipilan (t/ha) pada kadar air 14%. 3.5.3 Pada Komponen Hasil Kacang Tanah (1) Jumlah cabang produktif: Jumlah cabang produktif diperoleh dengan menghitung semua cabang yang berasal dari batang utama dan menghasilkan polong bernas pada saat panen untuk 5 sampel tanaman. (2) Jumlah polong total per tanaman: Jumlah polong dihitung per tanaman saat panen dari 5 sampel tanaman. (3) Jumlah polong isi: Dihitung berdasarkan seluruh polong bernas yang ada dalam satu tanaman saat panen, paling sedikit berisi satu biji per polong dari 5 sampel tanaman.

25 (4) Bobot 100 butir: Pengukuran bobot 100 benih pada kadar air 12 % : Bobot benih (KA 12%) = 100 KA terukur 100 12 x (bobot KA terukur) (5) Bobot biji pada kadar air 12% (t/ha). 3.5.4 Data Pendukung Analisis Tanah Dilakukan analisis tanah sebelum penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kandungan N, P, K dalam tanah dan nilai ph tanah. Serta setelah penelitian untuk setiap petak perlakuan diketahui nilai N totalnya.