ABSTRAK Desa Buahan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Saat ini Desa Buahan belum terdaftar sebagai konsumen PDAM Bangli karena faktor akses dan fasilitas yang belum memadai, sementara itu sumber mata air Danau Batur yang potensial belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga masyrakat desa masih kesulitan mencari air baku untuk air minum. Salah satu upaya mengatasi masalah tersebut adalah memanfaatkan sumber mata air Danau Batur dengan menggunakan sumur bor. Analisis kebutuhan air minum masing-masing dusun dilakukan untuk perencanaan jaringan air Desa Buahan. Analisis tersebut menggunakan proyeksi kebutuhan air selama 20 tahun. Selanjutnya dilakukan perhitungan estimasi dimensi pipa kemudian dibuat rancangan skema jaringan air minum Desa Buahan, dengan kontrol menggunakan software water net. Hasil dari analisis kebutuhan air hingga 20 tahun mendatang adalah 6,27 l/dt, dengan daerah layanan Dusun Buahan, Binyan, Mundukwaru, dan Tabih. Upaya perencanaan jaringan air dilakukan dengan menghitung kapasitas reservoir sebesar 110 m 3, yang mampu menampung dan mengalirkan air sebesar 6,37 l/dt dan perencanaan jaringan pipa dengan panjang total 579,67 m, dengan besar diameter pipa transmisi 0,15 m dan pipa distribusi masing-masing ke dusun Tabih dan Buahan 0,05 m, sedangkan Dusun Binyan dan Mundukwaru 0,075 m. Kata Kunci : Desa Buahan, Kebutuhan Air, Perencanaan, Reservoir dan WaterNet i
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Sistem Penyediaan Air Minum Desa Buahan Dengan Memanfaatkan Air Danau Batur di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Terselesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Kadek Diana Harmayani, ST, MT, Ph.D dan Bapak Ir. I Gusti Ngurah Kerta Arsana, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua atas dukungan moril dan materilnya serta semua pihak yang telah membantu dalam rangka penyusunan Tugas Akhir ini. Jimbaran, Agustus 2017 Penulis ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 2 Tujuan Penelitian... 3 Manfaat Penelitian... 3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah... 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 4 Sistem Penyediaan Air Bersih... 4 2.1.1 Pengertian... 4 2.1.2 Komponen Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan... 6 Kebutuhan Air Bersih... 9 2.2.1 Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik... 9 2.2.2 Fluktuasi Penggunaan Air... 11 2.2.3 Ketersediaan Air... 13 2.2.4 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih... 14 2.2.5 Proyeksi Jumlah Penduduk... 15 Jaringan Perpipaan... 17 Pengertian Pompa... 20 2.4.1 Klasifikasi Pompa... 20 Analisis Hidrolika Pada Perpipaan... 23 2.5.1 Persamaan Energi... 23 2.5.2 Kehilangan Tekanan Dalam Perpipaan... 24 2.5.3 Jaringan Pipa... 28 Program WaterNet... 29 2.6.1 Gambaran Umum Program WaterNet... 30 2.6.2 Pengoperasian Program WaterNet... 31 2.6.3 Menggambar Jaringan Pipa... 34 iii
BAB 3 METODE PENELITIAN... 37 3.1Lokasi Penelitian... 37 3.2Teknik Pengumpulan Data... 38 3.3Analisis Data... 39 3.4Bagan Alir Penelitian... 39 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 43 4.1 Gambaran umum Desa Buahan... 43 4.2 Sistem Penyediaan Air... 44 4.2.1 Evaluasi Sistem Penyediaan Air Minum Danau Batur... 44 4.3 Proyeksi Penduduk... 46 4.3.1 Metode Aritmatik... 47 4.3.2 Metode Geometrik... 48 4.3.3 Metode Least Square... 48 4.3.4 Pemilihan Metode Proyeksi Jumlah Penduduk... 49 4.4 Proyeksi Kebutuhan Air... 51 4.4.1 Pemakaian Air Rumah Tangga (RT)... 52 4.4.2 Kebutuhan Air Bersih... 52 4.5 Perencanaan Sistem Penyediaan Air Sumber Danau Batur... 57 4.5.1 Rencana Daerah Pelayanan... 57 4.5.2 Rencana Sistem Penyediaan Air Minum... 58 4.6 Pengoperasian Jaringan Perpipaan Dengan Program WaterNet... 72 4.6.1 Node... 72 4.6.2 Pipa... 73 4.6.3 Reservoir dan Tangki... 73 4.6.4 Hasil Running WaterNet... 73 BAB 5 PENUTUP... 76 5.7 Kesimpulan... 76 5.8 Saran... 76 DAFTAR PUSTAKA... 77 GAMBAR SKEMA JARINGAN... 78 TABEL PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK... 79 TABEL PROYEKSI KEBUTUHAN AIR... 80 TABEL PROYEKSI KEBUTUHAN AIR... 81 LAMPIRAN OUTPUT WATERNET... 84 iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kehilangan tenaga... 23 Gambar 2.2 Layar WaterNet saat dibuka... 31 Gambar 2.3 Jendela Default... 32 Gambar 2.4 Tombol Default... 32 Gambar 2.5 Jendela Paper Size and Orientation yang telah disisi... 33 Gambar 2.6 Layar WaterNet Siap Menggambar Jaringan Pipa... 33 Gambar 2.7 Jaringan Pipa Sederhana... 34 Gambar 2.8 Jaringan Pipa Sederhana dengan Reservoir... 35 Gambar 2.9 Tampilan Editing untuk Reservoir... 35 Gambar 2.10 Tampilan Variabel Yang Digunakan... 36 Gambar 2.11 Lapaoran Hasil Simulasi... 36 Gambar 3.1 Lokasi Penelitian... 37 Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian... 40 Gambar 3.3 Diagram Alir Aplikasi Waternet... 41 Gambar 4.1 Peta lokasi mata air di Desa Buahan Kecamatan Kintamani... 44 Gambar 4.2 Peta lokasi Mata Air Damau Batur... 45 Gambar 4.3 Peta Desa Buahan Rencana pelayanan... 46 Gambar 4.4 Penempatan node, reservoir, tangka air, pipa dan pompa... 73 Gambar 4.5 Jendela informasi variabel... 74 Gambar 4.6 Jendel report constant... 74 Gambar 4.7 Arah aliran pada jaringan... 75 v
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kriteria Pipa Transmisi... 7 Tabel 2.2 Kebutuhan Minimum Air Bersih (domestik dan non domestik)... 11 Tabel 2.3 Koefisien Fluktuasi Harian... 12 Tabel 2.4 Koefisien Fluktuasi Harian Sekolah dan Perkantoran... 13 Tabel 2.5 Diameter Kekasaran ( ) beberapa bahan pipa baru... 19 Tabel 2.6 Koefisien Cu untuk berbagai dimensi atau satuan yang digunakan... 26 Tabel 2.7 Koefisien kehilangan energi minor akibat belokan pipa 27 Tabel 4.1 Elevasi setiap dusun daerah pelayanan... 46 Tabel 4.2 Data Jumlah Penduduk Desa Buahan tahun 2011-2016... 47 Tabel 4.3 Perhitungan metode Least Square... 49 Tabel 4.4 Hasil perhitungan mundur penduduk Desa Buahan... 49 Tabel 4.5 Standar deviasi dari hasil perhitungan metode Aritmatik... 50 Tabel 4.6 Standar deviasi dari hasil perhitungan metode Geometrik... 50 Tabel 4.7 Standar deviasi dari hasil perhitungan metode Least Square... 51 Tabel 4.8 Perkiraan jumlah penduduk 20 tahun mendatang (metode aritmatik). 51 Tabel 4.9 Konsumsi air rumah tangga daerah layanan... 52 Tabel 4.10 Kebutuhan air setiap dusun di setiap desa pada tahun 2016... 54 Tabel 4.11 Kebutuhan air setiap dusun di setiap desa pada tahun 2021... 54 Tabel 4.12 Kebutuhan air setiap dusun di setiap desa pada tahun 2026... 55 Tabel 4.13 Kebutuhan air setiap dusun di setiap desa pada tahun 2031... 55 Tabel 4.14 Kebutuhan air setiap dusun di setiap desa pada tahun 2036... 56 Tabel 4.15 Hasil analisa total kebutuhan air setiap tahun... 57 Tabel 4.16 Daerah layanan optimalisasi SPAM... 58 Tabel 4.17 Estimasi dimensi pipa... 60 Tabel 4.18 Kehilangan tekanan mayor... 62 Tabel 4.19 Kehilangan tekanan minor... 64 Tabel 4.20 Sisa tekanan... 66 Tabel 4.21 Dimensi reservoir... 67 Tabel 4.22 Head pompa... 68 Tabel 4.23 Operasional pompa... 69 Tabel 4.24 Dimensi tangki... 70 Tabel 4.25 Daerah pelayanan eksisting dan rencana... 71 Tabel 4.26 Diameter pipa dan hasil perhitungan... 71 Tabel 4.27 Perubahan kapasitas dan penambahan pompa... 72 vi
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kintamani merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Bangli yang terletak di sebelah Utara Pulau Bali. Kintamani termasuk kawasan wisata pemandangan alam yang memiliki daya tarik di mata pewisata. Kintamani terdiri dari 48 desa/kelurahan. Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kintamani adalah Desa Buahan. Desa Buahan merupakan desa yang telah berdiri sejak tahun saka 916 atau 994 Masehi. Desa Buahan terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Buahan, Dusun Binyan, Dusun Munduk Waru dan Dusun Tabih. Desa Buahan ini dibatasi oleh beberapa desa yakni di sebelah utara dibatasi oleh Desa Batur, sebelah selatan dibatasi oleh Desa Pengotan, di sebelah timur dibatasi oleh Desa Abang Batu Dinding dan di sebelah barat dibatasi oleh Desa Kedisan. Berdasarkan data dari Kantor Desa Buahan, jumlah penduduk di desa tersebut sebanyak 1.821 jiwa dengan 421 kepala keluarga. Desa ini memiliki ketinggian 1000-1200 mdpl dengan luas 707,60 Ha yang sebagian besar merupakan hutan dan sebagian lagi dikelola sebagai lahan pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Mata pencaharian penduduk Desa Buahan sebagian besar adalah di bidang pertanian dan perikanan yang sesuai dengan keadaan topografinya yang merupakan daerah dataran tinggi dan berada di tepi Danau Batur. Danau Batur sendiri termasuk jenis danau kaldera aktif yang berada pada ketinggian 1.050 meter diatas permukaan laut (dpl). Secara geografis, Danau Batur terletak pada posisi 115o 22'42,3" 115o 25'33,0" Bujur Timur dan 8o 13' 24,0" 8o 17'13,3" Lintang Selatan. Luas permukaan air danau adalah 16,55 km2, dengan volume air 773,33 juta m3 dan kedalaman 80 m. Air Danau Batur bersumber dari air hujan dan rembesan-rembesan air dari pegunungan sekitarnya dengan luas daerah tangkapan 105,35 km2 (Sumber : Balai Wilayah Sungai Bali Penida, 2015). Walupun Desa Buahan telah ditetapkan sebagai kawasan efektif pariwisata, namun kawasannya belum berkembang secara optimal. Hal ini disebabkan oleh 1
beberapa faktor salah satunya adalah kekurangan air di wilayah ini yang ditandai dengan rendahnya tingkat distribusi air baku ke masyarakat. Saat ini Desa Buahan Kintamani Bangli belum dikelola oleh PDAM daerah Bangli, maka daripada itu mayoritas penduduk menggunakan sumber mata air Danau Batur untuk kebutuhan sehari hari, disisi lain kekhawatiran masyarakat akan naiknya tarif harga air yang mereka bayar dengan membeli setiap tangki air baku sebesar 500 Liter dengan harga Rp.250.000,00 akan berkurang dengan merencanakan upaya distribusi air Danau Batur ke masyarakat Desa Buahan, selain itu permasalahan yang timbul adalah fasilitas dan akses untuk mendapatkan air danau batur masih mengalami kendala, jam penggunaan air yang tidak menentu juga membuat warga kesulitan untuk menggunakan air secara efektif, adanya sumber mata air yang berlimpah, diharapkan Danau Batur menjadi solusi bagi masyarakat Desa Buahan yang mengalami kesulitan dalam air baku. Dari latar belakang tersebut, maka diperlukan sebuah rancangan system penyediaan air minum, memanfaatkan sumber mata air Danau Batur dengan menggunakan sumur bor yang sudah melalui proses filtrasi, untuk mendistribusikan air ke rumah warga, dan program yang digunakan adalah WaterNet, dimana WaterNet adalah program aplikasi yang digunakan untuk memodelkan dan menganalisis system jaringan pipa transmisi dan distribusi air. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah proyeksi kebutuhan air 20 tahun mendatang di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli? 2. Bagaimanakah upaya untuk merencanakan jaringan air minum yang memanfaatkan mata air Danau Batur untuk meningkatkan persediaan air minum di Desa Buahan,Kecamatan Kintamani,Kabupaten Bangli? 2
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis proyeksi kebutuhan air di Desa Buahan,Kecamatan Kintamani,Kabupaten Bangli. 2. Menganalisis bagaimana upaya untuk merencanakan jaringan air minum yang memanfaatkan mata air Danau Batur untuk meningkatkan persediaan air minum di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Diri Sendiri Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan kedalam permasalahan yang bersifat praktis. 2. Bagi Pemerintah Khususnya dapat digunakan sebagai acuan dan masukan, dari segi sistem penyediaan air minum bagi instansi terkait di kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli 3. Bagi Penduduk Dengan adanya rancangan system penyediaan air minum ke rumah warga diharapkan kebutuhan air warga terpenuhi untuk kebutuhan sehari hari. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Permasalahan yang ada didalam penyediaan kebutuhan air memiliki ruang lingkup yang sangat luas, oleh karena keterbatasan waktu dan biaya maka lingkup penelitian ini dibatasi atas hal-hal berikut: 1. Kualitas sumber air dianggap sudah memenuhi syarat standar air baku untuk air minum setelah melewati instalasi pengolahan air (IPA). 2. Pemanfaatan air danau menggunakan sumur bor terdekat sudah melalui proses filtrasi. 3. Perhitungan struktur pada sistem tidak ditinjau. 4. Tidak melakukan hitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB). 3