Pengetahuan, Sumber Informasi, Umur, Kepercayaan terhadap Perilaku Personal Hygiene pada Remaja Putri

dokumen-dokumen yang mirip
KOSALA JIK. Vol. 3 No. 2 September 2015

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

Hubungan Akses Media Massa dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja ( Studi Kasus di SMK Kristen Gergaji)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: NORDINA SARI J

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DAN SIKAPKEBERSIHAN ORGAN KEWANITAAN DENGAN PERILAKU DALAM KEBERSIHAN ORGAN KEWANITAAN PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI PEDESAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE ORGAN GENITALIA PADA PELAJAR PUTRI DI SMK N 7 SURAKARTA

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

INTISARI PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI SMK FARMASI ISFI BANJARMASIN FARMASI YANG MENGALAMI KEPUTIHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERAWATAN VULVA HYGIENE PADA WANITA DI LAPAS SEMARANG TAHUN 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks dan Pengetahuan Cara Pencegahan Kanker Serviks di Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE ORGAN GENITALIA PADA PELAJAR PUTRI DI SMK N 7 SURAKARTA

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 15 SEMARANG

UPAYA MENINGKATKAN KEBERSIHAN GENETALIA REMAJA PUTRI UNTUK MENCEGAH KEJADIAN FLOUR ALBUS DI SMA DALAM MUHAMMADIYAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI KELAS TIGA SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

PERILAKU REMAJA PUTRI TENTANG PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI WANITA DI SMA NEGERI 1 DOBO KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

STIKES NGUDI WALUYO HUBUNGAN PENGETAHUAN ANC TERHADAP PRAKTEK ANC PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

Nikmah Ayu Ramadhani Amir R

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

RIA MISTIKA MARDALENA NIM.

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

KARYA TULIS ILMIAH. PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI Di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Kabupaten Ponorogo

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti. Keywords : Health Education, Lecture, Discussion Group, Knowledge, Hygiene of Genital Organs

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG VULVA HIGIENE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI WANITA PADA SISWI SMP NASIONAL BANTUL DIY TAHUN 2011

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMA KANJENG SEPUH GRESIK

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

Transkripsi:

ARTIKEL PENELITIAN Pengetahuan, Sumber Informasi, Umur, Kepercayaan terhadap Perilaku Personal Hygiene pada Remaja Putri Sinta Puspitasari 1, Yossi Fitria D 2 1,2 Program Studi D-IV Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA Husada Jl.Karya Bhakti No.3 Cibubur, Jakarta Timur,13720, Indonesia Email: yossikamek@gmail.com Abstrak Kesehatan Reproduksi tidak lepas dari kesehatan di bidang kebidanan dan kandungan. Hingga saat ini masih banyak dijumpai penyakit- penyakit infeksi yang menggangu alat reproduksi (alat kelamin/ genetalia) wanita. Salah satu penyebabnya yaitu penanganan bagaimana cara menjaga personal hygiene dengan baik dan benar untuk dapat menghindari bahaya infeksi alat reproduksi berdasarkan hasil studi pendahuluan di dapatkan hasil bahwa masih ada siswi yang belum memahami tentang personal hygiene yang benar serta pengetahuan mereka tentang personal hygiene yang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku personal hygiene siswi SMAN 1 Megamendung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dengan populasi seluruh siswi kelas X dan XI di SMAN 1 Megamendung tahun 2017 yaitu sebanyak 124 orang. metode pengambilan sampel dengan teknik random sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Berdasarkan hasil analisa univariat masih terdapat (61,3%) siswi yang memiliki pengetahuan rendah mengenai kesehatan reproduksi. Analisa bivariat menunjukkan bahwa perilaku personal hygiene dengan pengetahuan menunjukkan hubungan yang bermakna (0,001), sumber informasi (0,027), umur (0,009), dan kepercayaan (0,014). Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswi SMAN 1 Megamendung dan dijadikan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya, serta pembuatan kebijakan dengan pihak sekolah dalam perilaku personal hygiene. Penyuluhan secara berkala bagi siswi SMAN 1 Megamendung sebagai upaya pencegahan sehingga diharapkan masalah kesehatan reproduksi Indonesia dapat menurun. Kata kunci : Kesehatan Reproduksi, Personal Hygiene, Remaja Putri Abstract Reproductive Health can not be separated from health in the field of obstetrics and gynecology. Until now there are still many infectious diseases that interfere with the reproductive organs (genitals / genetalia) women. One of the causes is the handling of how to keep personal hygiene well and correctly to be able to avoid the danger of reproductive infections based on the results of preliminary studies in getting results that there are still students who do not understand about the correct personal hygiene and their knowledge of personal hygiene is still low. The purpose of this study is to determine the relationship of reproductive health knowledge level to the behavior of personal hygiene Megamendung 1 Senior High School student. This research is a quantitative research with cross sectional approach. With the population of all students of class X and XI in Megamendung Senior High School student in 2017 that is as many as 124 people. Sampling method with random sampling technique using inclusion and exclusion criteria. Based on the univariate analysis, there are (61,3%) students who have low knowledge about reproduction health. Bivariate analysis showed that personal hygiene behavior with knowledge showed significant relationship (0.001), source of information (0,027), age (0,009), and trust (0,014). The results of this study are expected to increase the knowledge of female students of Megamendung 1 Senior High School and be used as input for subsequent researchers, and policy making with the school in personal hygiene behavior. Guidance on a regular basis for students Megamendung 1 Senior High School as prevention efforts so that Indonesia's reproductive health problems are expected to decrease. Keywords : Reproductive Health, Personal Hygiene, female 201

Puspitasari &Fitria Pendahuluan Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa, individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi lebih berbeda. 1 Remaja memasuki usia reproduksi pada hakekatnya mengalami suatu masa kritis. Dalam masa tersebut banyak kejadian penting dalam hal biologis dan demografi yang sangat menetukan kualitas kehidupanya, dan jika di masa kritis itu tidak mendapatkan informasi dan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi yang dibutuhkan dari keluarga, mereka cenderung mencari dari luar pendidikan formal yang sering tidak bisa dipertanggungjawabkan, seperti menonton film dan membaca majalah porno ataupun dari teman sebaya yang sama- sama memiliki keterbatasan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. 2 Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional (BKKBN) tahun 2012 kehamilan diluar nikah akibat seks bebas sebanyak 48,1% terjadi pada remaja usia 15-19 tahun. Diantara angka tersebut tingkat aborsi mencapai 2,5 juta dimana 800 ribu kali aborsi dilakukan oleh remaja. 3 Menurut WHO tahun 2006, angka prevalensi Candidiasis (25-50)%, bacterial vaginosis 20-40% dan Trichomonas 5-15%. Di Indonesia, kejadian keputihan semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa tahun 2002, 50% perempuan Indonesia prnah mengalami keputihan, sedangkan tahun 2004 ampir 70% perempuan Indonesia pernah mengalami keputihan sekali dalam hidupnya dan 45% diantaranya mengalami keputihan sebanyak 2 kali atau lebih. 4 Dari studi pendahuluan yang dilakukan di SMAN 1 Megamendung Bogor, diketahui bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terutama tentang keputihan dan personal hygiene pada diri responden masih sangat kurang dan mengakibatkan tindakan personal hygiene yang kurang sehingga ditemukan 4 dari 10 responden mengalami keputihan baik Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat normal maupun abnormal yang diakibatkan oleh cara hygiene yang tidak benar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku personal hygiene pada remaja putri di SMAN 1 Megamendung Bogor Tahun 2017. Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena masih tingginya perilaku personal hygiene yang buruk pada remaja putri di SMAN 1 Megamendung Metode Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu pengumpulan data baik untuk variabel resiko atau sebab (independent variabel) maupun variabel akibat (dependent variabel) dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2017. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Megamendung yang berlokasi di Jl. Pasir Kaliki Desa Sukamaju Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti.21 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X dan XI jurusan IPA di SMAN 1 Megamendung sejumlah 179 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 124 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrument penelitian dengan kuesioner pertanyaan tertutup. Sebelum lembar kuesioner dibagikan pada responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 1 analisis univariat menunjukan distribusi frekuensi bahwa dari 124 responden dalam penelitian ini, yang mempunyai perilaku personal 202

hygiene buruk sebanyak 61,3% dan responden yang mempunyai perilaku personal hygiene baik sebanyak 38,7%. Dapat disimpulkan bahwa responden dengan perilaku personal hygiene buruk lebih banyak dibandingkan responden yang memiliki perilaku personal hygiene yang baik. Tabel 1. Hasil Analisis Univarait Variabel Kategori n % Perilaku Buruk 76 61,8 hygiene Baik 48 38,7 Pengetahuan Kurang 80 65,4 Baik 44 35,5 Sumber Tidak mendapatkan 65 52,4 Informasi Mendapatkan 59 47,8 Umur <16 tahun 71 57,3 16 tahun 53 42,7 Kepercayaan Yakin 79 63,7 Tidak yakin 45 36,3 Dari keseluruhan responden, pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 64,5% lebih tinggi di bandingkan dengan yang mempunyai pengetahuan baik yaitu dengan sebanyak 35,5%. Responden secara keseluruhan lebih banyak yang tidak mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi dengan presentase 52,4% dibandingkan dengan yang mendapatkan informasi sebesar 47,6%. Remaja putri dalam penelitian ini paling banyak berada pada umur <16 tahun dengan presentase 57,3% dibandingkan dengan remaja putri yang berumur 16 tahun dengan presentase 42,7 %. Dan remaja yang memiliki kepercayaan terhadap perkataan orang yang mereka anggap sebagai panutan sebesar 63,7% lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak yakin terhadap perkataan orang yang mereka anggap panutan sebesar 36,3%. Hasil analisis bivariat antara pengetahuan dengan perilaku personal hygiene pada tabel 5.2 diketahui dari 124 responden mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebanyak 80 responden. Dari 80 responden yang berperilaku kurang, 27,5% memiliki perilaku personal hygiene yang baik dan sebanyak 72,5 % memiliki perilaku personal hygiene yang buruk. Hasil analisis antara sumber informasi dengan perilaku personal hygiene pada tabel 5.2 diketahui dari 124 responden mayoritas tidak mendapatkan informasi sebanyak 65 responden. Dari 65 responden yang tidak mendapatkan informasi, 70,8% memiliki perilaku personal hygiene yang buruk dan sebanyak 28,2 % memiliki perilaku personal hygiene yang baik. Hasil analisis antara umur dengan perilaku personal hygiene pada tabel 5.2diketahui mayoritas responden yang berumur <16 sebanyak 71 responden. Dari 71 responden yang berperilaku baik sebanyak 28,2 % dan yang berperilaku buruk sebanyak 71,8%. Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat. Perilaku Hygiene Variabel Kategori Buruk Baik Pv OR n % n % Pengetahuan Kurang 58 72,5 22 27,5 0,001 3,808 Baik 18 40,9 26 59,1 Sumber Informasi Tidak mendapatkan 46 70,8 19 29,2 0,027 2,340 Mendapatkan 29 49,2 30 50,8 Umur <16 tahun 51 71,8 20 28,2 0,009 2,856 16 tahun 25 47,2 28 52,8 Kepercayaan Yakin 55 69,6 24 30,4 0,014 2,619 Tidak yakin 21 46,7 24 53,3 203

Puspitasari &Fitria Hasil analisis antara kepercayaan dengan perilaku personal hygiene pada tabel 5.2 diketahui dari 124 responden mayoritas yang masih yakin dengan perkataan orang-orang yang dianggap bisa menjadi panutan sebanyak 79 responden. Dari 79 responden 69,6% memiliki perilaku personal hygiene yang buruk dan sebanyak 30,4 % memiliki perilaku personal hygiene yang baik. Pembahasan Hasil penelitian antara pengetahuan yang bermakna antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dan personal hygiene. Dari 124 responden dalam penelitian ini, yang mempunyai perilaku personal hygiene buruk sebanyak 61,3% dan responden yang mempunyai perilaku personal hygiene baik sebanyak 38,7%. Dapat disimpulkan bahwa responden dengan perilaku personal hygiene buruk lebih banyak dibandingkan responden yang memiliki perilaku personal hygiene yang baik. Kebanyakan responden yang berperilaku buruk yaitu mereka cenderung menggunakan daun sirih dan air hangat dalam membersihkan vaginanya padahal hal tersebut malah akan merubah PH vagina yang alami. sebelumnya oleh Wawan dan Dewi yang menyimpulkan dari hasil uji statistik koefisien Kontingensi menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan dan perilaku personal hygiene. Dengan nilai taraf signifikan 0,000. 5 Menurut asumsi peneliti pengetahuan juga bisa menjadi salah satu tolak ukur tercapainya perilaku yang baik, karena jika mereka memiliki pengetahuan yang baik, maka mereka pun akan tahu resiko jika mereka melakukan perilaku yang salah. sehingga mereke cenderung memiliki kepibadian dan berperilaku baik khususnya dalam menjadi kebersihan organ reproduksi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Hasil penelitian antara sumber informasi responden dengan perilaku personal hygiene menunjukan adanya hubungan yang bermakna. Responden secara keseluruhan lebih banyak yang tidak mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi dengan presentase 52,4% dibandingkan dengan yang mendapatkan informasi sebesar 47,6%. Sehingga perilaku mereka cenderung buruk. Kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan informasi karena mereka cenderung tidak memanfaatkan HP atau teknologi lainya untuk mencari tahu tentang kebersihan diri sendiri. sebelumnya oleh Kurniawan dan Margawati yaitu adanya hubungan antara informasi dengan perilaku personal hygiene dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05) didapatkan nilai p yaitu sebesar 0,004. 6 Hasil penelitian antara umur yang bermakna. Remaja putri dalam penelitian ini paling banyak berada pada umur <16 tahun dengan presentase 57,3% dibandingkan dengan remaja putri yang berumur 16 tahun dengan presentase 42,7 % sehingga kebanyakan dari mereka berperilku buruk. sebelumnya oleh Wawan dan Dewi yang menyatakan adanya hubungan antara umur dengan perilaku vulva hygiene didapatkan nilai p yaitu sebesar 0,004 dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05). 5 Hasil penelitian antara kepercayaan yang bermakna. Remaja yang memiliki kepercayaan terhadap perkataan orang yang mereka anggap sebagai panutan sebesar 63,7% lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak yakin terhadap perkataan orang yang mereka anggap panutan sebesar 36,3%. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ningsih 204

yang menyatakan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh penting terhadap kepribadian individu. Jika kepercayaan atau budaya sekitar sudah membiasakan unruk menjaga kebersihan maka individu tersebut akan terlatih secara sendirinya untuk menjaga kebersihan. 7 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1 Megamendung Bogor Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa perilaku personal hygiene remaja putri di SMAN 1 Megamendung Bogor sebagian besar masih buruk dan ini terkait dengan faktor tingkat pengetahuan. sumber informasi, umur dan kepercayaan. Saran Bagi pihak SMAN 1 Megamendung Bogor disarankan agar pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi lebih ditingkatkan kembali baik dengan cara memberikan edukasi oleh guru ataupun orang tua agar perilaku personal hygiene remaja dapat dilakukan dengan benar sehingga dapat meminimalkan kejadian keputihan pada remaja. Selain itu penulis juga menyarankan agar pihak sekolah mengadakan penyuluhan rutin dan bekerja sama dengan puskesmas serta memasang lebih banyak spanduk- spanduk dan poster tentang kesehatan reproduksi di lingkungan sekolah. Daftar Pustaka 1. Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Jakarta : Salemba Medika 2. Kumalasari, Intan dan Iwan Andyantho. 2012. Kesehatan Reproduksi untukmahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 3. Effendi F dan Makhfuli. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika; 2009. 4. Marwati. Hubungan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Personal hygiene; 2005. 5. Wawan A dan Dewi M. Teori dan Pengukuran Sikap dan Perilaku. Yogyakarta : 2010. 6. Kurniawan, Tripapto, dan Megawati. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Praktik Kesehatan Reproduksi di SMAN 1 Purbalingga kabupaten Purbalingga. Semarang: FKM Universitas Diponegoro. Jurnal Ilmiah; 2008. 7. Ningsih RR. Tingkat Pengetahuan remaja Putri Tentang Personal hygiene di Desa Kwangsan Karangayar. D-III Kebidanan: STIKes Kusuma Husada Surakarta : Karya Tulis Ilmiah; 2015. 205