BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND TABLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh WILUDJENG HERAWATI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

PEMETAAN SK KD. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan pengertian norma, kebiasaan dan adat istiadat. Menjelaskan manfaat norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang diambil dalam penelitian dan selain itu menjelaskan tentang rumusan masalah yang diuraikan dari latar belakang, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala daya upaya dan semua usaha untuk membuat masyarakat dapat mengembangkan potensi manusia agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Di samping itu pendidikan merupakan usaha untuk membentuk manusia yang utuh lahir dan batin cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. Pendidikan mampu membentuk kepribadian melalui pendidikan lingkungan yang bisa dipelajari baik secara sengaja maupun tidak. Pendidikan juga mampu membentuk manusia itu memiliki disiplin, pantang menyerah, tidak sombong, menghargai orang lain, bertaqwa, dan kreatif, serta mandiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan baik sengaja maupun tidak, akan mampu membentuk kepribadian manusia yang matang dan wibawa secara lahir dan batin, menyangkut keimanan, ketakwaan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Pendidikan diartikan sebagai proses timbal-balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman, dan dengan alam semesta. Pendidikan pula merupakan perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensi manusia; moral, intelektual dan jasmani ( panca indera) dan untuk kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya, yang diarahkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya. Pendidikan adalah proses dimana potensi-potensi ini ( kemampuan, kapasitas ) manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik oleh alat ( media ) yang disusun sedemikian rupa dan di kelola oleh manusia untuk menolong orang lain 1

2 atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan ( Brubacher; Modern Philosophies of Education 2:371 ). Menurut Suparlan Suhartono (2008: 43,46), mengatakan ada 2 arti penting pendidikan : A. Arti penting menurut sudut pandang luas Segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui. Keadaan seperti itu berlangsung di dalam segala jenis dan bentuk lingkungan sosial sepanjang kehidupan. B. Pendidikan menurut sudut pandang sempit Pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di lembaga pendidikan sekolah. Dalam hal ini pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang diselenggarakan oleh institusi persekolahan (school education) untuk membimbing dan melatih peserta didik agar tumbuh kesadaran tentang eksistensi kehidupan dan kemampuan menyelesaikan setiap persoalan kehidupan yang selalu muncul. Pendidikan berperan sangat penting didalam kehidupan bangsa dan tanah air, dimana pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. PKn adalah salah satu mata pelajaran yang mengajarkan banyak hal di dalam kehidupan bermasyarakat dan yang di butuhkan siswa untuk membentuk watak dan tingkah laku. Yang dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang dimaksud seperti yang tercantum di dalam penjelasan Undang-Undang tentang sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39 ayat 2, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang bersifat persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan. Dan berbagai upaya yang telah ditempuh untuk mewujudkan individu yang berakhlak mulia dan dapat menanamkan perilaku-perilaku siswa

3 yang diharapkan dan dapat di terapkan didalam kehidupan sehari-hari. Bukan itu saja, tapi untuk meningkatkan hasil yang diharapkan di dalam pembelajaran, siswa di harapkan dapat menerima dan memahami proses pembelajaran PKN di kelas. 1. Tujuan PKN Tujuan mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi-lompetensi sebagai berikut : a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 2. Ruang Lingkup PKN Dalam BSNP, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi : hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebangaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelajaran Negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hokum dan peraturan, meliputi : tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib sekolah, norma yang berlaku dimasyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hokum dan peradilan nasional, hokum dan perdilan internasional.

4 c. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan Kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga Negara meliputi : Hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,persamaan kedudukan warga Negara. e. Konstitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar Negara dengan konstitusi. f. Kekuasaan dan Politik meliputi : pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasial meliputi : kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan ideology Negara, proses perumusan pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi meliputi : Globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era golbalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi pada mata pelajaran PKN di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 dari hasil observasi dapat dilihat bahwa nilai siswa pada mata pelajaran PKN masih kurang dan masih mempunyai banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru kelas yang mengajar. Pada saat penyampaian, siswa terkadang merasa bosan dengan mata pelajaran PKN dalam pembelajaran dan kurang menangkap pembelajaran, itu dikarenakan siswa terkadang malas dalam belajar, kurang memperhatikan karena bosan dan kurang niat dalam belajar. Dan di karenakan dalam pembelajaran PKN ini materi yang cukup sulit dan pemahaman anak yang masih kurang. Karena dalam proses pembelajaran jika hanya belajar materi saja, anak akan sulit dalam memahami, maka perlu di bantu dengan menggunakan media seperti media gambar dan disertai penjelasan. Di kelas IV sendiri untuk

5 pembelajaran nya siswa lebih suka menggunakan media, seperti gambar. Tapi di dalam kelas IV penggunaan media seperti LCD belum bisa karena memang alat nya masih terbatas. Dan untuk media gambar memang guru yang perlu mempersiapkannya. Berdasarkan permasalahan yang ada pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negari Dukuh 01 dalam pelajaran PKN yang belum memenuhi KKM itu masih banyak,dan masih perlu peningkatan. Tabel 1. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Pra Siklus Banyak siswa Persentase Siklus Jumlah siswa Nilai TT T T TT Ketuntasan Prasiklus 34 70 18 16 47,06 % 52,94 % Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa dari 34 siswa memperoleh nilai lebih dari 70 sebanyak 16 siswa ( 47,06% ), sedangkan siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 sebanyak 18 siswa ( 52,94% ) dan dari tabel bisa dilihat bahwa tingkat ketuntsan nilai siswa masih perlu peningkatan didalam pembelajaran. Dalam hal ini menjadi suatu tantangan bagi guru agar dapat meningkatkan lagi hasil pembelajaran siswa dan meningkatkan nilai siswa di kelas. 1.2 Permasalahan Penelitian Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, jadi dalam penelitian ini dapat di temukan beberapa masalah baik dari faktor Internal dan faktor Eksternal. Faktor internal siswa meliputi;

6 1. Pada mata pelajaran PKN Siswa kurang memahami materi, merasa materi PKN sulit dimengerti dan kurangnya konsentrasi pada pelajaran yang disampaikan oleh guru dikelas. 2. Media gambar dalam mengajar adalah salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa menjadi menyenangkan. 3. Siswa kurang memahami materi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan karena materi PKN cukup sulit bagi siswa. Faktor eksternal : Mungkin pada saat dirumah siswa tidak belajar dan waktu yang ada digunakan untuk bermain bersama teman-temannya. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pada kelas IV untuk mata pelajaran PKN, jadi dengan menggunakan media bergambar diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 1.3 Cara pemecahan Masalah Dari permasalahan yang telah ditemukan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01, maka dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran dan dalam proses pembelajaran di harapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi dan dapat belajar dengan rasa nyaman dan menyenangkan. Berdasarkan permasalahan yang ada pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01. 1.4 Rumusan Masalah Pada Rumusan masalah penelitian ini adalah; Apakah dengan penerapan model pembelajaran dengan menggunakan model Example Non Example dapat meningkatkan hasil belajar PKN siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01.

7 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01. 1.6 Manfaat Penelitian Bagi siswa : 1. Untuk meningkatkan hasil siswa yang masih kurang pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Meningkatkan minat belajar siswa dan menumbuhkan semangat belajar siswa dengan model yang akan digunakan.