BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterampilan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI SE KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian. Untuk lebih mudah membedakannya, maka data hasil tes

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jlegiwinangun, Kutowinanngun, Kebumen. beranggotakan sebelas pemain tiap regu yang bertujuan mencetak gol ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Analisis Data Pengaruh Latihan Power Tungkai. Terhadap Kemampuan Menyundul Bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1 (Skor Tes Awal)

TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Majenang yang didalamnya ada kegiatan ekstrakurikuler bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 1 COMAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN CONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TAHUN MAHMUDIN MATONDANG S.Pd, M.Pd

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. klub-klub sepakbola yang memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Bengkulu dengan SD Negeri 45 Kota Bengkulu. orientasi/visi program futsal di SD Negeri 1 Kota Bengkulu,

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mean (M), median (Me), Modus (Mo), standar deviasi (St. Dev), dan varians ( ),

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. ini, permainan sepakbola telah mengalami banyak perubahan, dari permainan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan olahraga, dimana kualitas olahraga yang di

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PROFIL KONDISI FISIK DAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 GODEAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA TEAM SMPN 1 PANGEAN KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh YAN OKTA IRSYADI

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan perwujudan minatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang,Kabupaten Cilacap. Setelah pengambilan data dilakukan, maka data ditabulasi, diskor, dan dianalisis, sehingga diperoleh statistik tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap. Deskripsi hasil penelitian dari 65 pemain sepakbola di tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap diperoleh nilai minimum = 27,52; nilai maksimum = 59,63; rata-rata (mean) = 41,41; median = 42,27; modus sebesar = 41,85; standard deviasi = 7,02. Deskripsi hasil tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel 5. Deskripsi Data Tingkat Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola Peserta Ekstrakurikuler Di SMP Negeri Se Kecamatan Sampang No Interval Kriteria Frekuensi Persentase (%) 1 < 34,81 Sangat Baik 8 12,31 2 40,78-34,81 Baik 17 26,15 3 46,76-40,79 Cukup 32 49,24 4 52,73-46,77 Kurang 4 6,15 5 > 52,73 Kurang Sekali 4 6,15 Jumlah 65 100 52

Frekuensi Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Keterampilan teknik Dasar bermain Sepak Bola 35 49,24 % 30 25 20 15 10 5 12,31% 26,15% 6,15 % 6,15 % < 34,81 (Sangat Baik) 40,78-34,81 (Baik) 46,76-40,79 (cukup) 52,73-46,77 (kurang) > 52,73 (Kurang Sekali) 0 SB B C K KS Gambar 15. Diagram Hasil Penelitian Tingkat Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola di SMP Negeri se-kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap yang masuk kedalam kategori baik sekali sebanyak 8 siswa atau sebesar 12,31 %, kategori baik sebanyak 17 siswa atau sebesar 26,15 %, kategori cukup sebanyak 32 siswa atau sebesar 49,24 % dan pada kategori kurang sebanyak 4 siswa atau sebesar 6,15 % dan pada kategori kurang sekali sebanya 4 siswa atau sebesar 6,15%. 53

B. Pembahasan Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain,dan salah satunya penjaga gawang,tujuan dari permainan adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah pemain lawan untuk membuat gol ke gawang bertahan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam permainan sepakbola. Untuk memperoleh hasil yang masimal maka seorang pemain sepak bola harus mempunyai keterampilan bermain sepak bola yang baik, dengan kereampilan yang baik dapat mendukung penguasaan teknik dasar sepak bola. Untuk mendapatkan keterampilan sepak bola yang baik dibutuhkan metode latihan yang baik dan efektif. Bagi seorang pemain sepakbola harus menguasai beberapa teknik dasar dalam permainan sepak bola diantarannya yaitu: menendang bola, mengontrol bola, menggiring bola, menyundul bola dan merebut bola. Untuk mengetahui bakat atau kemampuan anak dalam permainan sepak bola tentu saja harus di bina sejak usia dini, sehingga perlu diketahui kemampuan teknik dasar keterampilan bermain sepakbola. Tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se-kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap merupakan salah satu sekolah yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sepak bola dan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi belum diketahui tingkat kemampuan dasar bermain sepakbola. Berdasarkan hasil penelitian tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP 54

Negeri se Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap yang masuk kedalam kategori baik sekali sebanyak 8 siswa atau sebesar 12,31 %, kategori baik sebanyak 17 siswa atau sebesar 26,15 %, kategori cukup sebanyak 32 siswa atau sebesar 49,24 % dan pada kategori kurang sebanyak 4 siswa atau sebesar 6,15 % dan pada kategori kurang sekali sebanya 4 siswa atau sebesar 6,15 %. Dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa sebagian siswa mempunyai tingkat keterampilan cukup. Hasil tersebut diartikan bahwa siswa selama ini berlatih dengan cukup baik. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa kebanyakan siswa berlatih dengan cukup baik dan disiplin, beberapa siswa tidak hanya latihan pada saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi mereka melakukan latihan di luar jam ekstrakurikuler, sehingga dengan bertammbahnya intensitas latihan akan meningkatkan keterampilan bermain sepak bola. Sedangkan siswa yang mempunyai keterampilan kurang dan kurang sekali, hal tersebut menurut pengamatan penelitia bahwa siswa mempunyai minat dan antusias terhadap sepak bola yang tinggi, akan tetapi bakat dan kemampuan dalam berlatih masih kurang. Dengan demikian siswa tersebut hanya semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, akan tetapi kemampuannya masih perlu ditingkatkan lebih baik lagi. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang diantaranya sebagai berikut: 55

1. Faktor Siswa Siswa merupakan subjek balajar, sehingga pencapaian tingkat keterampilan bermain sepak bola sangat tergantung pada faktor ini. Motivasi siswa sangat penting untuk menentukan hasil tingkat keterampilan bermain sepak bola pemahaman dan keaktifan siswa sangatlah berpengaruh. Meskipun siswa yang mempunyai kemampuan dan bakat kurang, asalkan motivasinya tinggi pasti akan rajin berlatih dan keterampilannya pasti akan lebih baik lagi. Dapat dilihat bahwa peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang mempunyai motivasi yang baik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan demikian haru menjadi pendorong untuk meningkatkan keterampilan bermain sepak bola. Motivasi yang tinggi terlihat dari saat keggiatan ekstrakurikuler sepak bola hampir semua siswa hadir mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. 2. Faktor Pelatih Dalam proses kegiatan ekstrakurikuler, seorang pelatih memiliki tugas yang amat penting. Pelatih di ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang cukup baik dalam memotivasi untuk mempelajari teknik dasar bermain sepakbola. Pelatih mempunyai peranan penting dalam kegiatan ekstrakurikuler, seorang pelatih tidak hanya mampu menguasai materi saja melainkan juga harus mampu memberikan contoh yang benar kepada siswanya dan menjadi motivator bagi siswanya. Karena keberhasilan ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang tergantung pada keberhasilan pelatih dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler. 56

3. Faktor Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendidikan jasmani diperlukan dalam kegiatan ekstrakurikuler sepka bola di sekolah merupakan hal yang vital. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler tidak akan berjalan. Fasilitas untuk ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang ini sangatlah mendukung. Sekolah ini sudah mempunyai fasilitas lapangan sepakbola yang statusnya adalah milik sekolah itu sendiri, yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Fasilitas lain yang mendudukung kegiatan ekstrakurikuler sepakbola ini yaitu adanya bola sepak, rompi, pancang, cones yang kondisinya masih cukup baik. Fasilitas tersebut adalah diantara hal yang terpenting, untuk memperlancar dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri se Kecamatan Sampang. 4. Faktor Alokasi Waktu Dalam proses latihan, alokasi waktu sangat penting. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Dengan intensitas tersebut menjadi penunjang bagi kemampuan siswa dalam mengambangkan keterampilan sepak bola anak. Beberapa siswa yang merasa inetensitas waktu latihan kurang mereka melakukan latihan sendiri dengan latih tanding anatar sesama teman. Dalam hal ini waktu dapat menjadi kendala jika saat latihan kondisi lapangan yang hujan dan becek mengakibatkan latihan kurang maksimal, dengan hal tersebut banyak siswa yang ikut dalam klub sepak bola pada hari minggu untuk mengembangkan keterampilan sepak bolanya. Di SMP Negeri 1 57

Sampang kegiatan ekstrakurikuler sepak bola kurang berjalan dengan rutin, sedangkan di SMP Negeri 2 Sampang berjalan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut menjadikan beberapa anak khusunya dari SMP Negeri 1 Sampang mempunyai keterampilan bermain sepak bola yang kurang dan kurang sekali. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se-kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap yang masuk kedalam kategori baik sekali sebanyak 8 siswa atau sebesar 12,31 %, kategori baik sebanyak 17 siswa atau sebesar 26,15 %, kategori cukup sebanyak 32 siswa atau sebesar 49,24 % dan pada kategori kurang sebanyak 4 siswa atau sebesar 6,15 % dan pada kategori kurang sekali sebanyak 4 siswa atau sebesar 6,15 %. B. Implikasi Dari kesimpulan di atas dapat ditemukan beberapa implikasi yaitu: 1. Hasil penelitian ini merupakan masukan yang bermanfaat bagi guru dan pelatih untuk mengetahui tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola peserta ekstrakurikuler di SMP Negeri se Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, agar dijadikan referensi untuk memilih bibit unggul dalam olahraga sepak bola. 2. Menjadi masukan bagi pihak sekolah di SMP Negeri se Kecamatan Sampang, mengenai data tingkat keterampilan gerak dasar sepakbola peserta ekstrakurikuler sepakbola. 3. Guru dan pelatih akan semakin paham untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar sepakbola dapat dilakukan dengan latihan yang rutin dan intensif. 59

C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dengan seksama, tetapi masih ada keterbatasan dan kelemahan, antara lain: 1. Peneliti tidak mengontrol kondisi fisik dan psikis siswa terlebih dahulu apakah siswa dalam keadaan fisik yang baik atau tidak saat melakukan tes. 2. Kesungguhan testi saat melakukan tes tidak peneliti kontrol, sehingga ada siswa yang melakukan dengan tidak sungguh-sungguh. 3. Terbatasnya sampel penelitian, hal tersebut merupakan diluar kemampuan peneliti. 4. Terbatasnya sarana penunjang seperti bola, hanya terdapat 6 buah bola yang layak digunakan dari 11 bola, sehingga pelaksanaan tes memakan waktu cukup lama. 5. Terbatasnya Pembatas arena tes (cone) sehingga beberapa testi ragu dan kurang maksimal dalam melaksanakan tes. 6. Kondisi lapangan yang kurang rata sehingga testi kurang maksimal dalam melakukan tes. D. Saran Dari hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran diantaranya: 1. Kepada siswa yang masih belum mempunyai keterampilan sepakbola kurang dan kurang sekali, hendaknya meningkatkan latihan agar keterampilan dasar sepakbolanya dapat meningkat. 2. Kepada guru dan sekolah agar selalu melakukan pembinaan yang rutin sehingga keterampilan bermain sepak bola semakin meningkat. 60

3. Kepada para peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan sampel yang lebih luas dan banyak. 61