PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MEMIJAT BAYI SECARA MANDIRI DI KELURAHAN GIRIMARGO SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi Daftar Pustaka : 6 ( ) ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI DESA TUNGGUL SRAGEN


NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi Terhadap Praktik Pijat Bayi pada Ibu di Desa Tugu Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

SUCI ARSITA SARI. R

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN BEDSIDE TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI TINJAU DARI PARITAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

PENGARUH HEALTH EDUCATION

METODE MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN TEHNIK MARMET DAN BREAST CARE DI RSUD KARANGANYAR

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS METODE EDUKASI KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN SUKOHARJO TENTANG SWAMEDIKASI DEMAM PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I LATAR BELAKANG

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

Oleh : IKA NURAINI S

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ABOUT FEEDING ADDITIONAL FOOD TOWARD MOTHER S KNOWLEDGE LEVEL WITH MALNUTRITION IN JENAWI PUBLIC HEALTH CENTER AREA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

RANI SURAYA NIM

BAB IV. Pendidikan SMP SMA DIII S1 S2 Jumlah 2.9% 100% S2 3% SMP 29% DIII 15%

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI PREMATUR USIA 6 SAMPAI 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SE-KECAMATAN BANJARSARI

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Sandu Siyoto* *Progam Studi Pendidikan Ners STIKES Surya Mitra Husada Kediri Jl. Manila Sumberece No. 37 Kediri

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Journal of Health Education

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

Kata kunci: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), media audio visual, pendidikan kesehatan, perilaku ibu, balita

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

PENGARUH KONSELING MENYUSUI TERHADAP PRAKTEK MENYUSUI IBU DI KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2010

1

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Watik Ariyanti*) ABSTRAK

Sri Lestari Dwi Astuti, Asrining Surasmi Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh FENNY NIM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM DETEKSI DINI KEKAMBUHAN GANGGUAN JIWA WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MEMIJAT BAYI SECARA MANDIRI DI KELURAHAN GIRIMARGO SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan DISUSUN OLEH : Butsainatul Baroo ah J20131016 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

1

2 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MEMIJAT BAYI SECARA MANDIRI DI KELURAN GIRIMARGO SRAGEN Butsainatul Baroo ah 1, Siti Arifah 2, Wachidah Yuniartika S 3 Abstrak Pijat bayi merupakan bentuk pengobatan alternatif yang menjadi semakin popular karena kesederhanaan, efektivitas biaya, mudah dipelajari dan dapat dilakukan di rumah oleh keluarga, namun banyak ibu yang belum bisa melakukan pijat bayi secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap perilaku ibu dalam memijat bayi secara mandiri di Kelurahan Girimargo Sragen. Metode penelitian adalah pre eksperimen dengan desain one group pre test post test desaign. Sampel penelitian sebanyak 21 responden menggunakan cluster sampling. Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi selama 7 hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Wilcoxon Rank Test. Hasil analisis uji Wilcoxon ρ = 0,000 (ρ < 0,05), maka disimpulkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap perilaku ibu dalam memijat bayi secara mandiri di Kelurahan Girimargo Sragen. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pijat Bayi, Perilaku

3 THE EFFCT OF BABY MASSAGE HEALTH EDUCATION TOWARD MOTRER S BEHAVIOR WHEN MASSAGE HER BABY INDEPENDENTLY IN GIRIMARGO DISTRICT OF SRAGEN Butsainatul Baroo ah 1, Siti Arifah 2, Wachidah Yuniartika S 3 Abstract Infant massage is a form of alternative medicine that is becoming increasingly popular because of its simplicity, cost-effectiveness, easy to learn and can be done at home by the family, but many mothers can t do baby massage independently. The purpose of this study was to determine the effect of health education about infant massage to the mother's behavior in baby massage independently in Girimargo District of Sragen. The research method is pre experiment with the design of one group pre test post test desaign. Samples are 21 respondents using cluster sampling. Data collection techniques with observation sheet for 7 days. Data were analyzed by Wilcoxon Rank Test. Wilcoxon test analysis results ρ = 0.000 (ρ <0.05), it was concluded the influence of health education about infant massage to the mother's behavior in baby massage independently in Girimargo District of Sragen. Keywords: Health Education, Infant Massage, Behaviour

4 PENDAHULUAN Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin perawatan bayi selama ratusan tahun di banyak kebudayaan dan salah satu teknik terapi tertua di dunia. Pijat telah menjadi komponen pengembangan perawatan suportif. Pijat bayi sebagai bentuk pengobatan alternatif menjadi semakin popular karena kesederhanaan, efektifitas biaya, mudah dipelajari dan dapat dilakukan di rumah oleh keluarga (Pitre, 2012). Pijat bayi dapat meningkatkan ikatan kasih sayang antara anak dengan orang tua, karena itu pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orang tua bayi (Serrano et al., 2010). Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi sentuhan, karena dalam pijat bayi terapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara atau bicara, pandangan mata, gerakan, dan pijatan. Stimulasi ini akan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi sel - sel otak (Soedjatmiko, 2006). Menurut Keeler yang di kutip oleh Hayden (2008), rangsangan sensorik berupa pijat telah terbukti dapat merangsang pertumbuhan dan meningkatkan perkembangan syaraf. Orang tua yang memijat anaknya dapat merangsang perkembangan koneksi antara sel sel saraf otak bayi yang akan membentuk dasar untuk berfikir, merasakan dan belajar. Selain itu pijat dapat membantu bayi yang rewel sehingga dapat tidur dengan nyenyak dan dapat mengurangi penyakit, termasuk sakit perut. Menurut Lee (2006) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa pijat dapat meningkatan perilaku bayi dan meningkatkan kepedulian ibu kepada bayinya, pijat dapat meningkatkan interaksi positif antara ibu dan bayi. Pijat merupakan salah satu intervensi untuk membuat interaksi aktif antara ibu dan bayi, sehingga dapat membangun ikatan emosional antara ibu dan bayinya. Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang perannya oleh dukun bayi. Selama ini, pemijatan tidak hanya dilakukan pada saat bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir (Aminati, 2013). Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak puskesmas dan bidan desa didapatkan keterangan bahwa di Kelurahan Girimargo belum pernah ada pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dan kebanyakan warga belum bisa memijat bayinya sendiri. Para ibu biasanya memijatkan bayinya ke tukang pijat atau dukun bayi Selain itu hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dari 10 ibu di Girimargo mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi, kurang mengetahui manfaat pijat bayi dan belum mengetahui bagaimana cara memijat bayi yang benar sehingga terlihat belum bisa melakukan pijat bayi secara mandiri. Ditemukan 7 dari 10 bayi mengalami keluhan seperti gumoh, minum kurang, berat badan turun, tidur tidak nyenyak, dan rewel. Selama ini ibu memijatkan bayinya kedukun pijat bayi apabila terlihat lelah, sakit demam, kesleo dan rewel.

5 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimen dengan desain one group pre test post test design. Populasi dari penelitian ini seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 1 minggu 6 bulan di Kelurahan Girimargo Sragen. Pengambilan sampel dengan cara cluster sampling, jumlah sampel 21 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 20-28 Februari 2015 di Kelurahan Girimargo Sragen. Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Wilcoxon Ranks Test. HASIL Karakteristik Responden Karakteristik F % Umur <25 tahun 26 35 tahun >36 tahun 3 14 4 14,3 66,7 19,0 Total 21 100 Pendidikan SD SMP SMA PT 4 6 8 3 19,0 28,6 38,1 14,3 Total 21 100 Pekerjaan IRT Buruh Swasta 16 1 4 76.2 4.8 19.0 Total 21 100 Distribusi responden menurut umur menunjukkan distribusi tertinggi adalah responden yang berusia 26-35 tahun, yaitu sebanyak 14 responden (66,7 %) dan distribusi terendah pada responden yang berusia <25 tahun sebanyak 3 responden (14,3 %). Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa distribusi tertinggi adalah responden yang tingkat pendidikannya SMA atau sederajat, yaitu sebanyak 8 responden (38,1%) dan distribusi terendah terletak pada responden yang tingkat pendidikannya Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 3 responden (14,3 %). Distribusi responden menurut pekerjaannya menunjukkan distribusi tertinggi adalah responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, yaitu sebanyak 17 responden (19,1 %) dan distribusi terendah pada responden yang bekerja sebagai buruh yaitu 1 responden (4,8 %). Analisa Univariat 1. Perilaku sebelum dilakukan pendidikan kesehatan Perilaku Sebelum F % Negatif 21 100 Total 21 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pendidikan kesehatandari 21 (100 %) responden yang diteliti memiliki perilaku yang negatif. 2. Perilaku setelah dilakukan pendidikan kesehatan Perilaku Sesudah F % Negatif Positif 6 15 28,6 71,4 Total 21 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 21 responden yang diteliti sebagian besar memiliki perilaku yang positif setelah diberi pendidikan kesehatan sebanyak 15 ibu (71,4%).

6 Distribusi Frekuensi Perilaku Pre Test dan Post Test Perilaku Pre Test Post Test F % F % Positif Negatif 0 21 0,0 100 15 6 71,4 28,6 Total 21 100 21 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai pre test perilaku menunjukkan negatif 21 orang (100%) responden, sedangkan pada nilai perilaku post test kategori positif terdapat 15 responden (71,4%), sehingga terjadi kenaikan perilaku yang signifikan dari pre test ke post test. Analisa Bivariat 1. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data menggunakan Uji Shapiro-Wilk Data value kesimpulan Perilaku sebelum Perilaku sesudah 0,000 0.002 Tidak Normal Tidak Normal Berdasarkan hasil uji diatas diketahui bahwa kedua data memiliki nilai probabiliti ( value) kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi tidak normal sehingga pengujian data menggunakan uji Wilcoxon. 2. Uji Wilcoxon Signes Ranks Test Perilaku Z Nilai value Sebelum pendidikan kesehatan - Sesudah pendidikan kesehatan -4,060 a 0.000 Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai value adalah 0.000. Nilai <0,05, maka diputuskan H 0 ditolah H a diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara perilaku sebelum diberi pendidikan kesehatan dengan perilaku setelah diberi pendidikan kesehatan. PEMBAHASAN Perilaku Ibu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi Berdasarkan hasil pengumpulan data perilaku ibu tentang pijat bayi secara mandiri sebelum diberi pendidikan kesehatan semua responden menunjukkan perilaku yang negatif. Perilaku negatif tersebut terlihat melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti, responden tidak mengetahui bagaimana cara memijat bayi sehingga para ibu belum bisa melakukan pijat bayi secara mandiri. Selain itu kurangnya informasi kesehatan tentang cara memijat bayi dan kesadaran ibu tentang pentingnya memijat bayi sendiri menjadi alasan ibu lebih memilih memijatkan bayinya pada dukun pijat. Berdasarkan hasil penelitian ini dari keterangan para ibu dan petugas kesehatan setempat bahwa para ibu masih sering memijatkan bayinya pada tukang pijat atau dukun bayi di daerah tersebut dimana hal itu sudah menjadi sebuah tradisi secara turun - temurun. Ambarsari (2011) menjelaskan bahwa sampai saat ini masih banyak ibu yang memijatkan bayinya ke dukun bayi karena mereka percaya berdasarkan pengalaman dan kepercayaan bahwa pemijatan tersebut dapat

7 memnyembuhkan beragam penyakit seperti sawan. Sedangkan menurut WHO dalam Marimbi (2009) salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu pengetahuan, dimana pengetahuan diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri maupun orang lain. Sedangkan sebelumnya responden belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara memijat bayi. Perilaku Ibu setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi Berdasarkan pengumpulan data dari penelitian ini diketahui perilaku ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan diketahui responden yang berperilaku positif sebesar 15 responden (71,4 %), Sedangkan responden dengan perilaku negatif terdapat 6 responden (28,6 %). Perilaku positif terlihat dari lembar observasi dan kunjungan rumah yang dilakukan oleh peneliti, hasil data menunjukkan bahwa responden melakukan pijat bayi secara mandiri sebanyak 6 sampai 7 kali dalam 1 minggu yang dilakukan pada pagi hari maupun sore hari. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Nilai rata rata pre test sebesar 0,00 setelah dilakukan post test meningkat menjadi 5,95. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan responden mengalami peningkatan perilaku yang signifikan, responden yang berperilaku positif lebih banyak dari pada yang berperilaku negatif, hal ini dikarenakan setelah dilakukan pendidikan kesehatan khususnya tentang cara memijat bayi dapat meningkatkan pengetahuan ibu, dengan meningkatnya pengetahuan diharapkan ibu lebih menyadari tentang pentingnya pijat bayi sehingga ibu mau dan mampu melakukan pijat bayi secara mandiri. Nugraheni (2013) menyebutkan bahwa pengetahuan dan akses informasi berhubungan dengan perilaku pijat bayi ibu, semakin tinggi pengetahuan ibu tentang pijat bayi, maka semakin banyak ibu yang melakukan pijat bayi pada bayinya. Wardhani (2014) menunjukkan bahwa responden yang diberi pendidikan kesehatan mengalami peningkatan ketrampilan pijat bayi 3 x lipat dikarenakan ibu yang mendapatkan penyuluhan tentang pijat bayi memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang lebih baik, selain itu para responden merasa memiliki ikatan emosional yang lebih baik dengan bayi, pijat menjadikan bayi cenderung sedikit menangis, meningkatan nafsu makan bayi (Asi mapun susu formula). Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Nurlaila, dkk (2008), mengungkapkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik tentang pijat bayi tidak menjamin orang tersebut termotivasi untuk melakukan pijat bayi secara mandiri, hal ini dimungkinkan karena ibu hanya sekedar memahami saja namun ibu belum mampu melakukan pijat bayi sendiri atau ada faktor lain yang mempengaruhi seperti pengalaman masa lampau, situasi lingkungan, orang tua, sikap maupun keadaan yang mendesak atau bahaya. Berdasarkan hasil penelitian 6 responden dengan perilaku negatif terlihat dari lembar observasi,

8 responden melakukan pijat bayi sebanyak 4 sampai 5 kali dalam 1 minggu, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari responden hal ini di sebabkan karena responden masih takut, belum terbiasa dalam memijat bayi sendiri dan tidak sempat untuk memijat. Selain itu responden memiliki pendidikan yang rendah, 2 dari 6 diantaranya bekerja sebagai buruh dan swasta sehingga ibu tidak memiliki waktu luang yang banyak untuk merawat bayinya, dalam hal ini adalah memijat bayi. Disamping itu pengalaman dalam mengasuh anak dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam memijat, dimana terdapat 3 ibu yang memiliki pengalaman anak pertama dengan kategori perilaku negatif. Kusbiantoro (2014) menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam memijat bayi selain pendidikan, pengetahuan juga dipengaruhi oleh pengalaman, informasi, kebudayaan dan dukungan keluarga. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu dalam memijat bayi secara mandiri Berdasarkan hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai value lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima diterima atau ada pengaruh perilaku ibu dalam memijat bayi secara mandiri. Hasil nilai rata rata pre test sebesar 0,00, setelah dilakukan pendidikan kesehatan kemudian dilakukan post test selama 7 hari nilai rata rata post test menjadi 5,95, sehingga terjadi kenaikan nilai rata rata perilaku sebesar 5,95. Hasil diatas menunjukkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan terbukti mampu meningkatkan perilaku ibu khususnya dalam memijat bayi secara mandiri. Hal tersebut terjadi karena dengan dilakukan pendidikan maka pengetahuan para ibu tentang pijat bayi meningkat. Karena pengetahuan sangat erat kaitannya dengan perilaku maka dengan bertambahnya pengetahuan para ibu sehingga dapat mempengaruhi perilaku para ibu khususnya dalam memijat bayi secara mandiri. Hal ini sesuai dengan penelitian Kustini dan Betty (2008) tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit demam berdarah terhadap perilaku aktif pencegahan penyakit demam berdarah. Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan kualitas perilaku aktif pencegahan DBD, hal ini dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern pada masingmasing individu dimana pendidikan kesehatan termasuk pada faktor ekstern. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Perilaku ibu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan hasil yang negatif. 2. Perilaku ibu setelah dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan hasil peningkatan perilaku positif yang signifikan sebanyak 15 orang. 3. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap perilaku ibu dalam memijat bayi secara mandiri di Kelurahan Girimargo Sragen.

9 Saran 1. Bagi Puskesmas Diharapkan bagi petugas puskesmas untuk memberikan informasi informasi yanng berkelanjutan dengan cara penyuluhan dan dorongan kepada para ibu agar dapat mempertahankan perilaku positif dan perilaku negatif berkurang. 2. Bagi Para Ibu Diharapkan para ibu agar meningkatkan pengetahuan dan lebih memperhatikan lagi pentingnya dilakukan pijat bayi untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. 3. Bagi Ilmu Keperawatan Dapat dijadikan sebagai referensi dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat memnfaatkan penelitian ini sebagai bahan masukan dan dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel dan metode yang berbeda di kemudian hari, seperti menghubungkan dukungan keluarga dan sosial ekonomi terhadap perilaku ibu memijat bayi sendiri. DAFTAR PUSTAKA Ambarsari. 2011. Persepsi Ibu tentang Pijat Bayi oleh Dukun Bayi di Kelurahan Pamongsari Rw 1 Kecamatan Pedurungan Semarang. Jurnal Kesmasdaska. Volume 2, No. 2. Diakses Juli 2015 Aminati, D. 2013. Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita. Yogyakarta : Brillian Books Hayden, M. 2008. Baby Massage Stimulates Bonding. http://search.proquest.com/ docview/469093984?acco untid=34598. Diakses November 2014 Kusbiantoro, D. 2014. Perilaku Pijat Bayi Berhubungan dengan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga. Jurnal Surya. Volume 03, No 19. Diakses Julu 2015 Lee, H.K. 2006. The Effect of Infant Massage on Weight, Height, and Mother Infant Interaction. Jurnal of Korean Academy of Nursing. Volume 36, No. 8. Diakses November 2014 Kustini, H dan Betty, F. 2008. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue Terhadap Perilaku Aktif Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue pada Ibu Ibu Warga Minapadi Kelurahan Nusukan Kota Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume 1, No 1. Diakses November 2014 Nurlaila, Rochana, N dan Rachma, N. 2008 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Motivasi Ibu dalam Memijatkan Bayi.

10 Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Volume 4, No 2. Diakses Juni 2015 Nugraheni, N.D. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Akses Informasi Tentang Pijat Bayi dengan Perilaku Pijat Bayi oleh Ibu di Desa Purwojati Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas. Jurnal Unigal. Volume 2, No 6. Diakses Juni 2015 Marimbi, H. 2009. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Pitre, S. 2012. Effect of Massage on Physiological and Behaviorral Parameters Among Low Birth Weight Bebies. International Journal of Sciene and Research. Volume 3, No.5. Diakses tanggal 15 November 2014 Balita Terutama pada Bayi Resiko Tinggi. Sari Pediatri. Volume. 8, No. 3. Diakses tanggal 25 November 2014 Wardhani, R.W. 2014. Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu terhadap Ketrampilan Pijat Bayi Di Desa Geger Kecamatan Madiun. Volume 1, No. 1. Jurnal Warta Bhakti Husada Mulia Mediun. Diakses Juli 2015 *Butsainatul Baroo ah : Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura **Siti Arifah, S.Kp., M.Kes : Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura **Wachidah Yuniartika, S.Kep.,Ns : Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura Serrano, Doren dan Wilson. 2010. Teaching Chilean Mothers to Massage Their Full- Term Infants: Effects on Maternal Breast-Feeding and Infant Weight Gain at Age 2 and 4 Months. Journal of Perinatal & Neonatal Nursing. Vol. 24, No. 2. Diakses tanggal 24 November 2014 Soedjatmiko, 2006. Pentingnya Stimulasi Dini untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan