BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. murni di Puskesmas Rowosari Semarang. Dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

Transkripsi:

51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif analitik menggunakan penelitian kuantitatif studi korelasional yaitu desain penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian. Dengan diketahuinya hubungan variabel tersebut maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari permasalahan yang diteliti (Suyanto, 2009, p.31). Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit (Hidayat, 2009, p.49). B. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Masalah Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan tingkat pengetahuan dan karakteristik ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia dan eklampsia. 2. Ruang Lingkup Sasaran Sasaran dalam penelitian ini adalah ibu hamil Trimester II, Trimester III di RSUD Semarang. 51

52 3. Ruang Lingkup Lokasi Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Semarang. 4. Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juli 2010. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Dalam penelitian ini populasinya adalah semua ibu hamil yang ada di RSUD Kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 190 ibu hamil selama 1 bulan. 2. Sampel Kriteria inklusi Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu: semua ibu hamil yang ada pada bulan Juli tahun 2010. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah: a) Ibu hamil Trimester II dan Trimester III yang periksa di RSUD Semarang bulan Juli 2010. b) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden. Jadi sampel penelitian adalah sebagian sampel yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Untuk menentukan jumlah sampel yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Besarnya sampel dalam penelitian ini

53 ditentukan menggunakan rumus (Arikunto, 2006, p.134) yaitu 20% dari jumlah populasi. Maka jumlah sampel yang digunakan adalah 38 responden ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Sermarang pada bulan Mei-Juni 2010. 3. Teknik Sampling Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah Sampel Kuota, yaitu pengambilan sampel dilakukan tidak mendasarkan diri pada strata atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan. Dalam mengumpulkan data, peneliti menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subjek tersebut. Biasanya yang dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah. Yang penting diperhatikan disini adalah terpenuhinya jumlah (quantum) yang telah ditetapkan. (Arikunto, 2006, p.141) Cara pengambilan 38 sampel dari 190 populasi ibu hamil dengan kriteria Inklusi dalam penelitian, yaitu ibu hamil Trimester II, Trimester III yang memeriksakan kehamilannya di RSUD pada bulan Juli.

54 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam Penelitian ini terdapat 2 macam variabel yaitu: a. Variabel Independen Variabel Independen dalam penelitian ini adalah umur, paritas, dan pendidikan ibu hamil. b. Variabel Dependen Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Kejadian Pre-Eklampsia dan Eklampsia. 2. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suat objek atau fenomena (Hidayat, 2009, p.79). Tabel 3.1 Definisi Operasional No VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL ALAT UKUR KATEGORI SKALA 1 Pengetahuan ibu Pengetahuan yang dimaksud Kuesioner Baik: Jika ordinal hamil tentang dalam penelitian ini adalah jawaban kejadian Pre- kemampuan responden untuk responden yang Eklampsia dan menjawab sejumlah benar 12-15 (76- Eklampsia. pertanyaan tentang Pre- 100%) Eklampsia dan Eklampsia Cukup: Jika

55 jawaban responden yang benar 9-11 (56-75%) Kurang: Jika jawaban responden yang benar 9 ( 56%) (Nursalam, 2003, p.124) 2 Umur Usia yang dihitung dari Kuesioner 1) < 20 tahun Ordinal mulai dari lahir sampai 2) 20-35 tahun pengambilan sampel 3) > 35 tahun 3 Paritas Jumlah kehamilan yang Kesioner 1) primipara: wanita Ordinal berakhir dengan kelahiran yang pernah bayi atau bayi yang telah melahirkan bayi mencapai titik mampu hidup untuk bertahan hidup. Titik ini pertama kali. dipertimbangkan dicapai 2) multipara: wanita pada usia kehamilan 20 yang pernah minggu atau berat janin 500 melahirkan bayi gram (Varney, 2008, p.523). viable beberapa kali. 3) Grandemultipara adala wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati. (Mochta, 2002,p.92).

56 4 Pendidikan Pendidikan terakhir Kuesioner 1) Dasar: SD/ MI- Ordinal SMP/MTS 2) Menengah: SMA/Aliyah 3)Tinggi: Akademi, Institusi E. Prosedur Penelitian Beberapa hal yang perlu dipersiapkan peneliti sebelum peneitian yaitu mempersiapkan prosedur-prosedur pengumpulan data. Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut: 1. Persiapan peneliti mengajukan surat permohonan penelitian kepada Ketua Program Studi DIII Kebidanan UNIMUS. 2. Peneliti memberikan surat permohonan penelitian kepada Kepala Badan Kesbang Pol Linmas Kota Semarang untuk surat pengantar ijin penelitian ke Dinas Kesehatan Kota Semarang dan RSUD Kota Semarang. 3. Peneliti melakukan pengambilan data ibu hamil dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia di Dinas Kesehatan Kota Semarang. 4. Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Kepala RSUD Kota Semarang yang berwenang di tempat penelitian untuk melakukan penelitian di tempat tersebut. 5. Peneliti melakukan pendekatan pendekatan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan dari klien sebagai responden penelitian. 6. Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani.

57 7. Peneliti memberikan kuisioner kepada responden untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang sulit dimengerti/ tidak jelas diberi kesempatan untuk bertanya. Memberikan responden untuk mengisi kuisioner F. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data Menggunakan sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data diperoleh melalui kuesioner yaitu: teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009, pp.193-198). Data primer dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Pre-Eklampsia dan Eklampsia. 2. Instrumen Penelitian Alat yang digunakandalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket atau kuesioner yaitu: alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2009, p.86) G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t kemudian dilihat penafsiran dari indeks korelasinya. Uji validitas

58 dilakukan di Puskesmas Kedung Mundu, dengan responden 20 orang. Rumus Pearson Product Moment: r hitung = n(( XY)- ( X).( Y) [n. X 2 ( X) 2 ].[n. Y 2 ( Y) 2 ] Keterangan: r hitung Xi Yi n : Koefisien korelasi : jumlah skor item : jumlah skor total (item) : jumlah responden Rumus: Uji t t hitung = r (n-2) (1-r 2 ) Keterangan: t r : nilai t hitung : koefisien korelasi hasil r hitung n : jumlah responden Untuk table t α = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2) Jika nilai t hitungnya > t tabel berarti valid demaikian sebaliknya, jika Nilai t hitungnya < t tabel tidak valid, apabila instrument valid, Maka indeks korelasinya (r) adalah sebagai berikut: 0,800 1,000 : sangat tinggi 0,600 0,799 : tinggi 0,400 0,599 : cukup tinggi

59 0,200 0,399 : rendah 0,000 0,199 : sangat rendah (tidak valid) Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menghitung harga korelasi setiap butir soal dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. b. Menghitung harga t hitung dengan rumus: t hitung = r (n-2) (1-r 2 ) c. Mencari t table dengan melihat tabel t dengan dk = n-2, α = 0,05 d. Menganalisis keputusan, apabila nilai t hitung > t tabel berarti valid dan apabila t hitung < t tabel berarti tidak valid. Diperoleh hasil dari 20 pertanyaan kuisioner, pertanyaan yang valid berjumlah 15 so al, yang tidak valid 5 so al, yaitu pada so al nomor 6, 10, 11, 17, 18. 2. Uji Reliabilitas Setelah megukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Spearman Brown. r 11 = 2.r b 1+r b

60 Keterangan: r 11 r b : Koefisien reliabilitas internal seluruh item : Koefisien Product Moment antara belahan Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menghitung total skor b. Menghitung korelasi product moment tiap item pertanyaan c. Menghitung reliabilitas seluruh dengan Spearman Brown d. Mencari r tabel, dengan dk = n-2, α = 0,05 e. Menganalisis keputusan, apabila r 11 > r tabel berarti reliabel, dan apabila r 11 < r tabel tidak reliable (Hidayat, 2009, pp.93-101) Hasil dari uji reliabilitas, bahwa alat ukur ( kuisioner) dpat digunakan dan dapat diandalkan. H. Analisis Data Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, di antaranya: 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Data yang telah diperoleh berupa daftar pertanyaan, pada kegiatan ini peneliti memeriksa data dengan cara mengumpulkan dan melakukan

61 koreksi pada hasil kuesioner. 2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode dan pengklasifikasian pada data dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dengan cara diberi kode angka. Setiap hasil pertanyaan diberi kode jawaban sesuai dengan petunjuk coding. Dalam penelitian ini variabel yang diberi kode: a. Pengetahuan : Baik = Kode 1 Cukup = Kode 2 Kurang = Kode 3 b. Umur : <20 tahun = Kode 1 20-35 tahun = Kode 2 > 35 tahun = Kode 3 c. Paritas : Primipara = Kode 1 Multipara = Kode 2 Grandemultipara = Kode 3 d. Pendidikan : Dasar = Kode 1 Menengah = Kode 2 Tinggi = Kode 3

62 3. Tabulating Pada tahap ini, cara yang sudah lengkap ditabulasi, kemudian diklasifikasikan ke dalam masing-masing variabel, kemudian dimasukkan ke tabel, sehingga akan mempermudah dalam menganalisa pembahasan selanjutnya. 4. Melakukan teknik analisa Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Menurut Hidayat (2009, pp, 107-108) Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Univariat Melakukan analisis pada tiap variabel untuk mengetahui distribusi frekuensi, nilai min, nilai maks, dan nilai rata-rata variabel yang diteliti yaitu: umur, paritas, pendidikan. b. Analisis Bivariat Analisis data dalam penelitian ini adalah kai kuadrat ( X 2 ) digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak yang menggunakan data nominal. (Riyanto,2009 p.75; Hidayat, 2009, p.123)

63 Cara penggunaan uji ini adalah sebagai berikut: 1) Mencari frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus: F e = ( f k - f b ) T F e = frekuensi yang diharapkan f k = jumlah frekuensi pada kolom f b = jumlah frekuensi dalam baris T = jumlah keseluruhan baris dan kolom 2) Mencari nilai Chi kuadrat dengan rumus: X 2 = (f o f e ) 2 f e 3) Mencari nilai X 2 tabel dengan rumus: dk= ( k-1) (b-1) keterangan: k = banyaknya kolom b = banyaknya baris 4) Membandingkan X 2 hitung dan X 2 tabel: Jika X 2 hitung X 2 tabel maka Ho ditolak artinya signifikan. Jika X 2 hitung X 2 tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

64 I. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia (Hidayat, 2009, p.82). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan denagn memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

65 3. Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. (Hidayat, 2009, p.83).