Diagram konteks merupakan pola penggambaran system secara umum yang. berfungsi untuk menggambarkan memperlihatkan interaksi antara sistem informasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan kesempatan,

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada analisis sistem yang berjalan akan dijelaskan mengenai hasil analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. itu analisis sistem yang berjalan merupakan tahapan penting dalam rangka

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis yang berjalan pada UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis sistem yang berjalan di Treehouse Cafe. Berikut analisis yang telah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1V ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. suatu sistem yang sedang berjalan disuatu perusahaan. Analisa prosedur sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. membentuknya. Selanjutnya mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bagaimana cara kerja dari sistem tersebut dan masalah apa saja yang sedang dihadapi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada tahap ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa sedang yang dihadapi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan fungsi pada sub bagian, dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan

berjalan, sehingga dapat dipahami keadaan sistem yang ada. Tahap analisis Dokumen dilakukan setelah tahap perencanaan sistem yang diawali dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. makanan dan catering yang sedang berjalan di Rumah Makan Mirasa. Dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran

BAB IV. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem Informasi Pensiun yang sedang berjalan di Dinas

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis terhadap sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis sistem akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kerja

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Sistem Informasi Persediaan Barang merupakan suatu sistem yang mengelola

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PERANCANGAN SISTEM. Proses analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya memberikan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masalah dengan menggunakan beberapa tindakan. Dalam ruang lingkup

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB V TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai prosedur, flowmap, dokumen,

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM. Tahapan analisis sistem akan menjelaskan gambaran tentang sistem

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berikut ini adalah analisis dokumen yang digunakan di bagian penjualan pada

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. memberikan gambaran kepada pemakai (user) mengenai sistem yang baru

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. analisis sistem yang berjalan di Hot Steak Pedas Cafe. Berikut analisis yang telah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Analisia sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis system adalah suatu proses yang dilakukan oleh peneliti agar dapat memahami

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dokumen, diagram konteks, data flow diagram Sistem Informasi Pemyewaan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu sistem dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR SIMBOL...

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan dan bertujuan mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis merupakan suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diketahui dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN DATABASE. bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem basis data yang saat ini sedang

Transkripsi:

46 4.1.2.2 Diagram kontek Diagram konteks merupakan pola penggambaran system secara umum yang berfungsi untuk menggambarkan memperlihatkan interaksi antara sistem informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam diagram konteks, sistem dianggap sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci karena yang ditekankan Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan 4.1.2.3 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan arus data dari suatu sistem. Data Flow Diagram ini merupakan alat bantu dalam berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami secara logika tanpa memperhitungkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

47 Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan 4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan Setelah melakukan penganalisaan terhadap sistem yang sedang berjalan selama penulis melakukan penelitian di apotek ikhwan soreang, penulis menemukan beberapa permasalahan. Adapun kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan pada apotek ikhwan soreang adalah sebagai berikut. 1. Penyimpanan arsip-arsip apotek yang banyak membutuhkan tempat. 2. Pencarian data pasien di apotek saat ini memerlukan waktu yang lama karena masih dalam bentuk arsip.

48 3. Pembuatan laporan-laporan sering tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan karena harus mencari arsip-arsip yang diperlukan. 4.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi juga menyangkut konfigurasi dari komponenkomponen perangkat keras dan peragkat lunak. 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem digambarkan dengan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan kodefikasi kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisa, karena hasil analisa sistem baru dapat dibuat suatu rancangan sistem. Pada tahapan ini dijelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh, berfungsi dan bermanfaat. Perancangan sistem dibagi dua, yaitu dengan konseptual atau desain secara umum atau desain secara logika dan desain secara terperinci atau desain secara fisik. Desain umum yang akan diaplikasikan bertujuan untuk memberikan gambaran

49 secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun. Desain umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara terperinci. 4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan Proses yang akan dirancang bertujuan untuk memperbaiki kinerja sistem, sehingga kelemahan yang ada pada sistem dapat diperbaiki. Perncangan proses ini mencakup flowmap, diagram konteks, entity relationship diagram dan kamus data yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan. 4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan Perancangan proses dalam suatu sistem dilakukan untuk memudahkan dalam pengaliran suatu data dalam program. Sehingga memudahkan seseorang dalam pembuatan sistem agar sistem dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang menggunakan sistem tersebut. Perbedaan antara sistem lama dengan yang baru adalah dengan sistem yang baru proses penyajian informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan dapat disajikan secara cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan.

50 Pada tahap perancangan proses secara umum komponen-komponen yang terkait terdiri dari : 1. Perancangan Diagram Kontek 2. Perancangan Data Flow Diagram 3. Perancangan Kamus Data

51 4.2.3.1 Flow Map Gambar 4.4 Flowmap yang diusulkan

52 4.2.3.2 Diagram Kontek Diagram kontek yaitu tahapan dari DFD yang mempresentasikan keseluruhan proses perangkat lunak sebagai satu buah lingkungan dengan input dan output data yang diindikasikan dengan tanda panah masuk atau keluar dari satu atau lebih entitas (individu suatu objek yang mewakili sesuatu yang nyata). Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, penulis dapat menggambarkan Diagram kontek untuk sistem ini seperti terlihat pada gambar berikut : Gambar 4.5 Diagram Konteks yang diusulkan 4.2.3.3 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan arus data dari suatu sistem. Data Flow Diagram ini merupakan alat bantu dalam berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami secara logika tanpa memperhitungkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

53 DFD Usulan Pasien 1 Data pasien Input data Data pasien Data pasien Data pasien pasien baru 2. Cetak kartu pasien rekammedik pasien 9. Hitung Total bayar & cetak bukti pembayaran 10. Membuat laporan obat keluar Kepala Apotek rekammedik Laporan registrasi harian 5. Membuat rekammedik rekammedik 4. Membuat laporan registrasi harian 3. Input registrasi pasien Data pemeriksaan Kartu pasien 8. Input data penjualan obat 6. Input data diagnosa Data rekammedik pasien 7. Membuat resep Data resep Hasil diagnosa, resep Gambar 4.6 Data Flow Diagram yang diusulkan Dalam DFD level 1 ini terdapat 10 proses yaitu proses input data pasien baru, cetak kartu pasien, membuat rekammedik, input data diagnosa, membuat resep, input data penjualan obat, dan hitung total bayar dan cetak bukti pembayaran, membuat laporan registrasi harian, dan membuat laporan obat keluar. Kemudian terdapa 4 file yaitu file data pasien, file data rekammedik, file data resep, file data pemeriksaan. 4.2.3.4 Kamus Data Kamus Data (Data Dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu perangkat lunak. Dengan menggunakan kamus data yang mengalir pada perangkat lunak dapat didefinisikan dengan lengkap. Kamus dapat dibuat berdasar arus data yang ada pada DFD. Arus data dalam DFD bersifat global, hanya ditujukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut mengenai struktur dari suatu arus data terinci dapat dilihat pada kamus data.

54 4.2.4 Perancangan Basis Data Basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan dan tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Pembangunan sistem informasi sangat bertumpu pada kalitas basis data. Basis data yang disusun dan dibentuk diharapkan memiliki sifat efektif dan efisien dalam pengorganisasiannya, beban redudansi, fleksibel, dan sistem database yang dapat diakses secara bersamaan dalam lingkungan jaringan. Suatu basis data terdiri dari beberapa file yang saling berkaitan satu sama lain, yang dihubungkan dengan key field yang terdapat pada masing-masing file dalam basis data tersebut. Perancangan basis data ini digunakan beberapa peralatan untuk mendukung proses pembentukan database tersebut. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung pembentukan basis data antara lain normalisasi, ERD, tabel relasi, dan struktur file.

55 4.2.4.1 Normalisasi Normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Menurut Fathansyah ( 2007 : 39 ): normalisasi sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Bentuk tidak normal ( Unnormal ) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. Unnormal : kode_pasien, nama_pasien, ttl, kelamin, gol_darah, alamat_pasien, telepon_pasien, kode_pendaftaran, no_pemeriksaan, tgl_pemeriksaan, no_resep, kode_pasien, no_rekammedik, biaya_dokter, total_bayar, no_resep, tgl_resep, total_resep, no_resep, kode_obat, jml_beli, harga_total, kode_obat, nama_obat, harga_obat, satuan, type_obat, kode_dokter, nama_dokter, spesialisasi, alamat_dokter, telepon_dokter, no_rekammedik, kode_dokter, keluhan, diagnosis, kode_pasien, kode_pendaftaran, tgl_pendaftaran, kode_spesialisasi, jenis_spesialisasi, tarif Bentuk normal pertama ( First normal form / 1NF ) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu

56 tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic ( bersifat atomic value ). Normal 1 : kode_pasien, nama_pasien, ttl, kelamin, gol_darah, alamat_pasien, kode_pendaftaran, no_pemeriksaan, tgl_pemeriksaan, no_resep, no_rekammedik, biaya_dokter, total_bayar, tgl_resep, total_resep, kode_obat, jml_beli, harga_total, nama_obat, harga_obat, satuan, type_obat, kode_dokter, nama_dokter, spesialisasi, alamat_dokter, telepon_dokter, keluhan, diagnosis, kode_pendaftaran, tgl_pendaftaran, kode_spesialisasi, jenis_spesialisasi, tarif Bentuk normal kedua ( Second normal form / 2NF ) Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency ( ketergantungan fungsional sepenuhnya ). Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama, dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Normal 2 : Pasien : *kode_pasien, nama_pasien, ttl, kelamin, gol_darah, alamat_pasien, telepon_pasien Pendaftaran : *kode_pendaftaran, tgl_pendaftaran, nama_pasien Resep : *no_resep, tgl_resep, total_resep Detail resep : no_resep**, kode_obat **, jml_beli, harga_total

57 Obat : *kode_obat, nama_obat, harga_obat, satuan, type_obat Rekammedik : no_rekammedik*, kode_dokter **, keluhan, diagnosis Detail Rekammedik : **no_rekammedik, **kode_dokter Dokter : *kode_dokter, nama_dokter, spesialisasi, alamat_dokter, telepon_dokter Spesialisasi : *kode_spesialisasi, jenis_spesialisasi, tarif 4.2.4.2 Relasi Tabel Gambar 4.7 Tabel Relasi Yang Diusulkan

58 4.2.4.3 Entity Relationship Diagram Database merupakan kumpuan data yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang direalisasikan dengan relation key yang digambarkan dalam entity relationship diagram. Database yang digunakan untuk aplikasi ini diberi nama Apotek ikhwan yang terdiri dari tabel pemeriksaan, resep, dokter, detail resep, pendaftaran, pasien, dan rekammedik. Entity relationship diagram dari database yang dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram ( ERD )

59 4.2.4.4 Struktur File Struktur file berisi spesifikasi dari file-file yang terdapat pada database, antara lain nama file, primary key yang terdapat pada file tesebut, jumlah field yang terdapat pada file, dan struktur data dari data-data yang terdapat pada file. a. File Pasien a. Nama File : Pasien b. Primary Key : kode_pasien c. Jumlah field : 8 d. Keterangan : Tabel berisi data pasien sebagai pasien Nama Tabel : Pasien Keterangan : tabel untuk data pasien Tabel 4.1 Struktur file dari file Pasien Nama field Tipe data Panjang Keterangan kode_pasien Varchar 5 Primary key nama_pasien Varchar 30 Nama pasien TTL Date 6 Tempat tanggal lahir Kelamin Char 1 Jenis kelamin pasien gol_darah Char 2 Golongan darah pasien alamat_pasien Varchar 50 Alamat rumah pasien telepon_pasien Varchar 15 Nomor telepon pasien kode_pendaftaran Varchar 7 Kode pendaftaran pasien b. File Dokter a. Nama File : Dokter b. Primary key : kode_dokter c. Jumlah field : 5 d. Keterangan : tebel berisi data dokter

60 Nama Tabel : Dokter Keterangan : tabel untuk data dokter Tabel 4.2 Struktur file dari file Dokter Nama field Tipe data Panjang Keterangan kode_dokter Varchar 7 Kode dokter nama_dokter Varchar 30 Nama dokter Spesialisasi Date 6 Keahlian alamat_dokter Varchar 50 Alamat dokter telepon_dokter Varchar 15 Nomor telepon dokter c. File Rekammedik a. Nama File : rekammedik b. Primary key : no_rekammedik c. Jumlah field : 5 d. Keterangan : tebel berisi data rekammedik Tabel 4.3 Struktur file dari file Rekammedik Nama Tabel : Rekammedik Keterangan : tabel untuk data rekammedik Nama field Tipe data Panjang Keterangan no_rekammedik Varchar 10 Nomor rekammedik kode_dokter Varchar 7 Kode dokter keluhan Varchar 100 Keluhan penyakit diagnosis Varchar 50 Diagnosa dokter kode_pasien Varchar 7 Kode pasien d. File Obat a. Nama File : obat b. Primary key : kode_obat c. Jumlah field : 5

61 d. Keterangan : tebel berisi data obat Nama Tabel : obat Keterangan : tabel untuk data obat Tabel 4.4 Struktur file dari file Obat Nama field Tipe data Panjang Keterangan kode_obat Varchar 7 Kode obat nama_obat Varchar 30 Nama obat harga_obat integer 10 Harga obat Satuan char 5 Satuan obat type_obat Varchar 10 Type obat e. File Resep a. Nama File : resep b. Primary key : no_resep c. Jumlah field : 3 d. Keterangan : tebel berisi data detail resep Nama Tabel : resep Keterangan : tabel untuk data resep Tabel 4.5 Struktur File dari File Resep Nama field Tipe data Panjang Keterangan no_resep Varchar 7 Nomor resep tgl_resep Date 8 Tanggal resep Total_resep integer 10 Total resep f. File Detail Resep a. Nama File : detail_resep b. Foreign key : no_resep c. Jumlah field : 4

62 d. Keterangan : tebel berisi data detail resep Tabel 4.6 Struktur File dari File Detail Resep Nama Tabel : detail resep Keterangan : tabel untuk data detail resep Nama field Tipe data Panjang Keterangan no_resep Varchar 7 Nomor resep kode_obat Varchar 30 Kode resep jml_beli integer 10 Jumlah beli harga_total Char 15 Harga total g. File Pemeriksaan a. Nama File : pemeriksaan b. Primary key : no_pemeriksaan c. Jumlah field : 7 d. Keterangan : tebel berisi data pemeriksaan Tabel 4.7 Struktur File dari File Pemeriksaan Nama Tabel : pemeriksaan Keterangan : tabel untuk data pemeriksaan Nama field Tipe data Panjang Keterangan no_pemeriksaan Varchar 7 Nomor pemeriksaan tgl_pemeriksaan Date 8 Tanggal pemeriksaan no_resep Varchar 7 Nomor resep kode_pasien Varchar 5 Kode pasien no_rekammedik Varchar 7 Nomor rekammedik biaya_dokter Integer 10 Biaya dokter total_bayar Integer 10 Total bayar

63 h. File pendaftaran a. Nama File : pendaftaran b. Primary key : kode_pendaftaran c. Jumlah field : 2 d. Keterangan : tebel berisi data pendaftaran Tabel 4.8 Struktur File dari File Pendaftaran Nama Tabel : pendaftaran Keterangan : tabel untuk data pendaftaran Nama field Tipe data Panjang Keterangan kode_pendaftaran Varchar 7 Kode pendaftaran tgl_pendaftaran Date 8 Tanggal pendaftaran i. File Spesialisasi a. Nama File : spesialisasi b. Primary key : kode_spesialisasi c. Jumlah field : 3 d. Keterangan : tebel berisi data detail spesialisasi Tabel 4.9 Struktur File dari File Spesialisasi Nama Tabel : spesialisasi Keterangan : tabel untuk data spesialisasi Nama field Tipe data Panjang Keterangan kode_spesialisasi Varchar 7 Kode spesialisasi jenis_spesialisasi Date 8 Jenis spesialisasi tarif integer 10 tarif

64 4.2.4.5 Kodifikasi Pengkodean adalah kode untuk tujuan mengklasifikasi data, memasukan data ke komputer dan mengambil berbagai informasi yang dibutuhkan. Perancangan kode-kode yang akan digunakan pada tabel-tabel yang direlasikan adalah sebagai berikut : 1. Pengkodean Pasien Kode untuk pasien terdiri dari 5 digit yaitu sebagai berikut : 4 digit pertama nomor urut, 1 digit terakhir untuk jenis kelamin. Contoh kode pasien : 0001 L 2. Pengkodean Obat Kode untuk pasien terdiri dari 6 digit yaitu sebagai berikut : 1 digit pertama jenis obat, 2 digit kedua obat,dan 3 digit terakhir untuk nomor urut obat. Contoh kode obat : C.OB.001 3. Pengkodean Dokter Kode untuk dokter terdiri dari 8 digit yaitu sebagai berikut : 1 digit pertama dokter, 4 digit kedua keahlian, 3 digit terakhir nomor urut. Contoh kode dokter : D.P001.001

65 4. Pengkodean Pemeriksaan Kode untuk dokter terdiri dari 9 digit yaitu sebagai berikut : 2 digit pertama tanggal pemeriksaan, 2 digit kedua bulan pemeriksaan, 2 digit ketiga tahun pemeriksaan, tiga digit terakhir nomor urut. Contoh kode pemeriksaan : 02.07.10.001 4.2.5 Perancangan Antar Muka Perancangan antar muka dimaksudkan untuk memperlihatkan bagaimanakah bentuk dari perangkat lunak yang akan dibangun nantinya berdasarkan struktur sistem yang telah dibuat. Perancangan antar muka ini meliputi perancangan struktur menu, perancangan input dan perancangan output. 4.2.5.1 Struktur Menu Rancangan menu berfungsi untuk memilih berbagai data yang dibutuhkan. Dimana form menu ini terdiri dari File, Data Master, Transaksi, Laporan, dan Help. Gambar 4.9 Perancangan Form Menu

66 Perancangan menu merupakan gambaran mengenai struktur menu program yang akan dibuat dan digambarkan dalam bentuk diagram. 4.2.5.2 Perancangan Input Gambar 4.10 Struktur Menu Program Interface atau antar muka merupakan tampilan dari suatu program aplikasi yang berperan sebagai media komunikasi yang digunakan sebagai sarana berdialog antara proram dengan user. Pertama kali program dijalankan maka akan tampil form Login, seperti gambar berikut ini : 1. Form Login Rancangan form login berfungsi untuk masuk ke form berikutnya, yaitu dengan memasukan user name dan password sebagaimana terlah didaftarkan di server, kemudian klik tombol masuk untuk meneruskan ke form berikut nya dan keluar untuk batal masuk program. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.11 :

67 Gambar 4.11 Perancangan Form Login 2. Form Data Dokter Rancangan form dokter berfungsi untuk mengisi data dokter yang akan bertugas di klinik apotek. Gambar 4.12 Perancangan Form Dokter 3. Form Data Pasien Rancangan form dokter berfungsi untuk mengisi data pasien yang berkunjung ke klinik apotek

68 Gambar 4.13 Perancangan Form Pasien 4. Form Data Obat Rancangan form obat berfungsi untuk mengisi data obat yang dibutuhkan atau dibeli oleh pasien. Gambar 4.14 Perancangan Form Obat

69 5. Form Rekammedik Rancangan form rekammedik berfungsi untuk mengisi data kesehatan pasien yang berobat di klinik apotek. Gambar 4.15 Perancangan Form Rekammedik 6. Form Resep Rancangan form resep berfungsi untuk mengisi data resep pasien pasien yang berobat di klinik apotek. Gambar 4.16 Perancangan Form Resep

70 7. Form Pemeriksaan Rancangan form pemeriksaan berfungsi untuk mengisi data pemeriksaan pasien yang berobat di klinik apotek. 4.2.5.3 Perancangan Output Gambar 4.17 Perancangan Form Pemeriksaan Perancangan program adalah kumpulan dari proses dalam suatu system yang saling terkait antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur program yang dirancang pada sistem baru sebagari berikut : 1. Form Laporan Data Obat Keluar Rancangan laporan kunjungan pasien berguna untuk membuat dan melihat data obat-obatan yang keluar.

71 Gambar 4.18 Perancangan Laporan Obat Keluar 2. Form Laporan Registrasi Harian Rancangan laporan registrasi harian berguna untuk membuat dan melihat laporan berdasarkan data kunjungan pasien perhari. Gambar 4.19 Perancangan Laporan Registrasi Harian

72 4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan Sistem operasi Microsoft Windows XP memberikan beberapa kemudahan dalam membangun suatu jaringan berskala kecil karena dalam sistem operasi Microsoft Windows XP terdapat berbagai fitur baru yang menunjang pembangunan jaringan komputer berskala kecil. Pembangunan jaringan komputer berskala kecil membutuhkan beberapa perangkat keras jaringan yang harus dimiliki oleh komputer. Perangkat keras jaringan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. NIC (Network Interface Card) atau kartu jaringan. Ketersediaan NIC tergantung pada motherboard yang digunakan. Ada motherboard yang sudah difasilitasi dengan NIC, dan ada juga yang harus memasang NIC secara terpisah dengan cara manual. 2. Kabel UTP dengan konfigurasi Crossing. Kabel UTP Cross digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara langsung. Untuk konfigurasi jaringan penulis memilih menggunakan topologi star. Hal ini dikarenakan pada sistem ini, membutuhkan suatu pengontrolan sistem yang terpusat yaitu pada bagian administrator sebagai server, sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan oleh user sebagai client yang sudah memiliki hak akses, harus terintegrasi pada sistem yang berada pada bagian administrator, dan bentuk tersebut sangat tepat dengan menggunakan topologi star.