BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 November sampai dengan 22

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

MATERI DAN METODE. Materi

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

METODE PENELITIAN. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB III MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

III. MATERI DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

Transkripsi:

24 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 November sampai dengan 22 Desember 2013. Penelitian ini dilakukan di Kandang Unggas, Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler jantan dan betina sebanyak 150 ekor umur 7 hari dengan bobot 163,38 ± 24,67 g/ekor (CV=3,04%). Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung Gracilaria verrucosa fermentasi, bekatul, jagung kuning giling, tepung ikan, bungkil kedelai, PMM, minyak nabati, CaCO3. Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang dengan lantai terbuat dari semen dan di atasnya dilapisi litter dari sekam padi. Petak kandang yang digunakan dalam penelitian berjumlah 30 petak demham ukuran 1 m x 0,8 m x 0,6 m dan setiap petak berisi 5 (lima) ekor ayam broiler dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum. Perlengkapan lain yang digunakan adalah tirai plastik untuk melindungi kandang dari pengaruh cuaca, lampu untuk penerangan dan pemanas (brooder), tempat pakan dan minum, timbangan digital kapasitas 5 kg dan 40 kg dengan ketelitian 1 gram, nampan, desinfektan, obat, dan vaksin. Vaksin yang digunakan adalah vaksin ND La Sota dan vaksin Gumboro yang diberikan melalui tetes mata.

25 Ransum yang diberikan pada ayam pedaging (broiler) berumur 1 6 hari adalah ransum komersial jenis BR-1 memiliki kandungan nutrisi yang dapat dilihat pada Tabel 1. Kandungan nutrisi bahan ransum penelitian yang diberikan pada umur 7 35 hari dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan komposisi dan kandungan nutrisi ransum penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1. Kandungan Nutrisi Ransum untuk Ayam Umur 1-6 Hari (BR1) Nutrisi Kandungan -------------------------(%)------------------------- Abu 7,00 Kadar Air 13,00 Lemak 5,00 Protein 21-23,00 Serat 5,00 Kalsium 0,90 Phosphor 0,60 Energi Metabolis (kkal/kg) 2.900 Charoen Pokphand Indonesia (2012) Tabel 2. Kandungan Nutrisi Bahan Ransum Penelitian Bahan Pakan Protein Lemak Serat Ca P EM ------------------------------(%)-------------------------- kkal/kg Jagung Kuning 7,64 8,09 1,68 0,37 0,44 3.375,87 Bekatul 11,15 2,85 15,30 0,01 0,62 2.400,00 Bungkil Kedelai 46,00 2,90 5,09 0,60 0,25 2.242,81 Tepung Ikan 35,22 8,90 5,11 5,11 2,88 2.254,37 PMM 49,51 11,19 8,29 7,55 4,27 3.208,00 CaC03 - - - 26,63 0,02 - Minyak 100,00 - - - 5.501,61 Topmiks - - - - 10,00 - Rumput Laut 12,97 0,73 9,95 0,40 18,00 1.116,15 RL Fermentasi 16,82 0,29 3,80 0,40 15,22 3.019,04 Hasil Analisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Ternak UNDIP (2013)

26 Tabel 3. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Ransum Perlakuan Bahan Pakan Ransum T0 T1 T2 T3 T4 ----------------------------- (%) ---------------------------- Jagung 48,00 50,90 50,00 48,50 47,00 Bekatul 13,00 7,70 8,50 9,20 9,20 Bkk 28,80 28,00 28,00 27,00 26,00 Tepung ikan 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 PMM 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 Minyak Nabati 1,50 1,00 1,00 0,30 0,30 CaCo 3 1,20 0,20 0,30 0,20 0,20 Topmiks 0,50 0,20 0,20 0,30 0,30 Rumput Laut - 5,00 - - - RL Fermentasi - - 5,00 7,50 10,00 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Kandungan Nutrien Energi Metabolis (kkal/kg)** 3.028,29 3.004,06 3.088,02 3.062,10 3.057,90 Protein (%)* 21,12 21,03 21,24 21,16 21,01 Lemak Kasar (%)* 7,26 6,85 6,78 5,96 5,81 Serat Kasar (%)* 4,68 4,37 4,18 4,30 4,32 Kalsium (%)* 1,07 2,31 2,09 2,67 3,29 Fosfor (%)* 0,59 1,47 1,33 1,70 2,08 * Hasil Analisis Proksimat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro (2013). ** Hasil Perhitungan menggunakan rumus Bolton (Siswohardjono, 1982) EM = 40,81 {0,87 [Protein kasar + 2,25 Lemak kasar + BETN] +2,5} 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini terbagi atas beberapa tahapan antara lain tahap persiapan, tahap perlakuan, dan tahap pengambilan data. 3.2.1. Tahap persiapan Tahap persiapan dalam penelitian ini dilakukan selama 2 minggu yang meliputi persiapan kandang, proses pengapuran, desinfeksi, persiapan

27 perlengkapan pemeliharaan, pengadaan bahan pakan, pembuatan tepung rumput laut fermentasi, analisis bahan pakan, penyusunan ransum dan pembuatan ransum, pembelian DOC broiler kemudian penimbangan. Persiapan kandang dimulai dengan pembuatan kandang bambu sebanyak 30 petak dan pembersihan lingkungan sekitar kandang, pengapuran dinding dan lantai ruangan kandang, pemasangan lampu sebagai pemanas (brooder) dan penerangan, pencucian peralatan yang akan digunakan seperti tempat pakan dan minum menggunakan desinfektan, pemberian alas dengan menggunakan sekam padi pada kandang DOC dan desinfeksi kandang. Ayam yang baru datang dilakukan penimbangan awal kemudian diberi air minum yang sudah dicampur dengan gula merah dan setelah 3 jam ayam diberi ransum. Selama umur 1 sampai 6 hari ayam diberi ransum komersil (BR 1) dan air minum ad libitum. Pembuatan tepung dimulai dari pencucian pada air mengalir yang dilakukan sebanyak 3 4 kali pencucian hingga kadar garam dalam hilang, setelah dilakukan pencucian, dicincang untuk memudahkan proses pengeringan. Rumput laut dijemur di bawah sinar matahari selama 1 2 hari sampai kering, kemudian dilakukan proses penepungan sampai halus dan tepung tersebut difermentasi selama 2 minggu. Ransum perlakuan diberikan pagi dan sore hari. Alur pembuatan tepung fermentasi disajikan pada Ilustrasi 4 dan 5. Foto tepung (Gracilaria verrucosa) terfermentasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

28 Pencucian Pengeringan Pencincangan Fermentasi Penepungan Ilustrasi 4. Alur Pembuatan Tepung Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) 300 g Ragi Tape Jerami dan 1,5 liter air Campur dengan 30 kg Tepung Rumput Laut Diperam/difermentasikan dalam suhu ruangan selama 7-10 hari Dimasukkan ke dalam trashbag/plastik yang diberi sedikit lubang (semi aerob) Ilustrasi 5. Proses Fermentasi Tepung Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) 3.2.2. Rancangan percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan, setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 6 kali ulangan sehingga ada 30 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 5 ekor ayam broiler.

29 3.2.3. Tahap perlakuan Tahap perlakuan yang akan dilaksanakan selama ± 30 hari di Kandang Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Tahap perlakuan diawali dengan memelihara ayam broiler umur 7 hari dengan memberikan ransum dan air minum setiap hari yang di tempatkan pada kandang perlakuan. Ransum yang diberikan memiliki kandungan protein 20% dan energi metabolis 2.900 kkal/kg. Perlakuan yang diujikan yaitu : T0 : Ransum tanpa penggunaan tepung T1 : Ransum dengan penggunaan tepung 5% T2 : Ransum dengan penggunaan tepung fermentasi 5% T3 : Ransum dengan penggunaan tepung fermentasi 7,5% T4 : Ransum dengan penggunaan tepung fermentasi 10% 3.2.4. Parameter penelitian Parameter yang diamati untuk menguji hipotesis adalah berat hidup, berat, panjang serta lebar tulang femur, tibia dan tarsometatarsus ayam broiler. 3.2.5. Tahap pengambilan data Tahap pengambilan data dilakukan pada hari terakhir perlakuan yaitu saat ayam berumur 35 hari. Pengukuran data meliputi berat, panjang, dan lebar tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus. Tulang ayam yang diukur dipisahkan terlebih dahulu dengan daging serta ototnya, kemudian diukur berat, panjang, serta lebarnya. Cara pengukuran adalah sebagai berikut :

30 a. Pengukuran berat hidup (g) dilakukan dengan cara menimbang ayam pada umur 35 hari dari setiap unit percobaan. b. Berat tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus Pengukuran berat tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus dilakukan dengan menimbang tulang satu per satu menggunakan timbangan analitik ketelitian 0,0001 g (Nuffel et al., 2007). c. Panjang tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus Pengukuran panjang tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus menggunakan cara manual. Tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus yang sudah dipisah dengan daging dan otot, diukur panjangnya menggunakan jangka sorong dengan satuan cm (Nuffel et al., 2007). d. Lebar tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus Pengukuran lebar tulang femur, tibia, dan tarsometatarsus dilakukan dengan cara mengukur dengan jangka sorong dengan satuan cm di bagian epifisis tulang (Nuffel et al., 2007). Foto pengukuran berat, panjang dan lebar tulang femur, tibia dan tarsometatarsus dapat dilihat pada Lampiran 2. 3.2.6. Analisis statistik Model matematis (rancangan acak lengkap) yang digunakan adalah sebagai berikut (Steel dan Torrie, 1993) : Y ijk = + τ i + ε ij

31 Keterangan : Y ij : Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i : 1,2,3,4,5 j : 1,2,3,4,5,6 : Rataan umum perlakuan τ i : Pengaruh perlakuan ke-i ε ij : Pengaruh galat perlakuan perlakuan ke-i pada ulangan ke-j 3.2.7. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis ragam (analysis of variance / anova) dengan uji F untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dilanjutkan dengan uji wilayah Ganda Duncan (Steel dan Torrie, 1993). 3.2.8. Hipotesis statistik Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : H0 : τ 1 = τ 2 = τ 3 = τ 4 =τ 5 =0, tidak ada pengaruh penggunaan tepung (Gracilaria verrucosa) terfermetasi terhadap parameter yang diamati. H1 : τ i 0, paling tidak ada satu pengaruh penggunaan tepung (Gracilaria verrucosa) fermentasi terhadap parameter yang diamati. 3.2.9. Kriteria pengujian Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : Jika F hit < F tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Jika F hit F tabel, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak.