MODUL ONLINE 18.4 KOMPONEN KELENGKAPAN PETA PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i
A. PENDAHULUAN Modul ini merupakan salah satu mata rantai yang tidak terpisahkan dari mata pelajaran IPS. Dalam modul ini diuraikan tentang pengertian peta, jenis-jenis peta, tujuan dan fungsi peta. Materi-materi pembelajaran pada modul ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif. Dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan konsep berpikir kontekstual sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, modul ini juga ditata dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif membuat pembaca lebih mudah memahaminya. Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah Anda membaca dan memahami isi modul ini. (1) Capaian mata kegiatan, merupakan tujuan pembelajaran yang harus Anda capai pada bab yang akan Anda pelajari. (2) Sub Materi, memuat teori atau konsep dan prinsip atau hukum yang sesuai dengan perkembangan ilmu geografi dan keterkinian. (3) Gambar, disajikan untuk mendukung materi yang sedang dibahas. (4) Tugas dan Tes, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dalam satu bab. Diharapkan siswa dapat mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Capaian pembelajaran yang akan anda dapatkan setelah mempelajari modul ini adalah: Menguasai Konsep Peta. C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah anda mempelajari modul ini, anda akan memiliki kemampuan untuk: a. Mendeskripsikan pengertian peta. b. Menyebutkan jenis-jenis peta. 1
c. Menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan peta. d. Mengenali komponen kelengkapan peta. e. Menggolongkan penentuan Letak dan Nama (Topinimi) Unsur Geografis. f. Menganalisis interpretasi lokasi industri pada peta. g. Menganalisis interpretasi lokasi pertanian pada peta D. MATERI Gambar 1. Peta kuno di Mesopotamia yang diperkirakan dibuat sekitar 3800 tahun SM yang menggam-barkan sungai-sungai dan lahan pertanian di utara Mesopotamia. Sumber: de Blijj, 1980. Sejarah manusia telah berjalan selama ribuan tahun. Sudah menjadi sifatnya, manusia selalu ingin mengetahui hal-hal baru, termasuk di dalamnya mengekplorasi tempat-tempat baru. Oleh karena itulah dibuat peta. Pada perkembangannya, peta kemudian menjadi alat bantu paling dominan dalam mempelajari geografi (Gambar 1). Adanya peta membuat kita dapat mengetahui keadaan alam dan budaya suatu tempat dengan cepat. Dalam menggambarkan permukaan bumi ke dalam peta digunakan sistem transformasi dari bidang lengkung menjadi bidang datar. Ilmu khusus yang mempelajari tentang peta disebut kartografi, dan orang yang ahli dalam pemetaan disebut kartograf. 2
1. Sub Materi 4: Komponen Kelengkapan Peta Peta yang baik adalah peta yang menggambarkan semua ketampakan yang ada dan mudah diinterpretasi oleh penggunanya. Perhatikan gambar komposisi peta dengan unsur-unsurnya berikut (Gambar 4). berikut. a. Judul Peta Gambar 4. Unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah peta Suatu peta dikatakan lengkap dan baik bila memenuhi unsur-unsur sebagai Judul peta harus menggambarkan isi dan karakteristik peta yang digambar. Pemberian judul peta tidak harus berada di atas, penempatannya bisa di mana saja selama tidak mengganggu makna dari peta, dan masih berada pada garis tepi peta. Dengan adanya judul, maka pembaca akan mengetahui isi peta tersebut. Misal, peta iklim, peta curah hujan, peta persebaran objek wisata, dan sebagainya. b. Garis Tepi (Border) Garis tepi atau border adalah garis yang terletak di bagian tepi peta dan ujung-ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan. Biasanya garis ini dibuat rangkap dua dan tebal. c. Orientasi Orientasi merupakan arah penunjuk mata angin. Pada peta biasanya arah mata angin menunjuk ke utara. Penempatan mata angin ini boleh di sembarang tempat, asal masih berada dalam garis tepi dan tidak mengganggu pembacaan peta (Gambar 5). 3
Gambar 5. Petunjuk arah mata angin d. Skala Peta Skala peta menunjukkan perbandingan jarak, antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Misalnya, peta berskala 1 : 100.000 artinya tiap jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 100.000 cm di lapangan. Rumus untuk menghitung skala peta adalah sebagai berikut. Skala peta dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut. a. Skala numerik (angka) adalah jenis skala peta yang dinotasikan dalam angka atau bilangan pecahan. Contoh skala numerik misalnya 1:10.000.000, artinya 1 cm pada peta menunjukan 10.000.000 cm atau 100 km pada jarak sebenarnya. b. Skala grafik (tongkat) jenis skala peta yang dinotasikan dalam bentuk ruas garis bilangan sebagai pembanding jarak. Jenis skala ini sekarang banyak digunakan dalam tampilan peta digital, seperti Google Map, Google Earth, atau Wikimap. c. Skala verbal adalah jenis skala peta yang dinotasikan dalam bentuk kalimat. Contoh skala ini misalnya: satu cm berbanding 20 km. Dibandingkan jenis skala lainnya, skala ini termasuk sudah jarang digunakan. 4
Gambar 6. Jenis Skala Peta Sumber: http://www.ipsmudah.com/2017/05/skala-peta-jenis-rumus-dancontoh.html diunduh 10 April 2018 12.38 WIB e. Legenda Legenda adalah keterangan mengenai simbol-simbol yang terdapat di dalam peta. Legenda biasanya terletak di bawah kiri, kanan ataupun bawah dari peta yang digambar. f. Garis Bujur dan Garis Lintang Garis bujur dan garis lintang disebut juga dengan garis astro-nomi. Garis bujur biasanya ditun-jukkan dengan satuan derajat (Gambar 6). Gambar 7. Contoh garis lintang dan garis bujur Sumber: Exploring Planet Earth, 1997 g. Simbol Peta Simbol merupakan tanda konvensional yang terdapat di dalam peta untuk mewakili keadaan sebenarnya yang ada di lapangan (Gambar 7). Syarat-syarat simbol yang baik adalah: 1) kecil, agar tidak terlalu banyak memerlukan ruang pada peta, 2) sederhana, supaya mudah dan cepat digambar, dan 5
3) jelas, agar tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca peta. Berikut ini adalah contoh simbol yang umum dipakai dalam peta. Gambar 8. Simbol-Simbol pada Peta Topografi Secara garis besar, simbol-simbol yang digunakan pada peta tematik hanya mempunyai ketentuan-ketentuan menurut temanya saja. Umumnya tema tersebut mempunyai sifat kualitatif dan kuantitatif. Menurut artinya, simbol dibagi menjadi dua, yaitu simbol kualitatif dan kuantitatif. 1) Simbol Kualitatif Simbol kualitatif menyatakan identitas atau melukiskan keadaan asli unsurunsur yang diwakilinya. Simbol ini mempunyai keuntungan yaitu, mudah untuk dikenali, sedangkan kekurangannya adalah simbol tersebut sulit untuk digambar. Simbol ini tidak menyajikan besar atau banyaknya unsur yang diwakilinya. 2) Simbol Kuantitatif Simbol ini melukiskan keadaan aslinya dan menunjukkan besar atau banyaknya unsur yang diwakilinya. Umumnya pemetaan simbol kuantitatif menggunakan data-data statistik, sehingga sering disebut pemetaan statistik. Berdasarkan bentuknya, simbol dibagi menjadi 3 sebagai berikut. 1) Simbol titik/dot, digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat. Simbol yang digunakan dapat berupa simbol pictorial (gambar) maupun huruf. 2) Simbol garis, digunakan untuk menggambarkan batas-batas administrasi, jalan, maupun sungai. 6
3) Simbol luas, digunakan untuk menunjukkan suatu tempat tertentu, seperti hutan atau rawa. Gambar 9. Contoh penggunaan simbol (titik, garis, dan luas) Sumber: Maruli Sinaga,1995 h. Lettering Lettering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak (Roman), dan miring (Italic). Beberapa contoh cara penulisan pada peta adalah sebagai berikut. 1) Judul peta ditulis dengan huruf kapital dan tegak. 2) Hal-hal yang berkaitan dengan air ditulis dengan huruf miring. Tulisan untuk sungai sejajar dengan arah sungai dan dapat terletak di atas atau di bawahnya. 3) Besar kecilnya huruf disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu memerhatikan unsur keindahan dan seni peta. 4) Tulisan nama ibu kota lebih besar daripada tulisan nama kota-kota lain. 7
i. Sumber Data dan Tahun Pembuatan Sumber data dan tahun pembuatan perlu dimasukkan dalam peta agar bisa diketahui dari mana asal datanya dan tahun pembuatannya. j. Warna Peta Warna mempunyai peranan yang sangat penting dalam membedakan berbagai unsur yang terdapat dalam peta. Warna-warna tersebut antara lain: 1) hitam, warna ini digunakan untuk menunjukkan batas administrasi, lettering, maupun detail penghunian, 2) biru, warna ini digunakan untuk menunjukkan tubuh air, seperti sungai, danau, serta laut. Degradasi warna biru muda hingga biru tua mununjukkan tingkat kedalaman dari tubuh air. Semakin tua warna birunya, maka semakin dalam tubuh air tersebut, 3) hijau, warna ini digunakan untuk menunjukkan dataran rendah, vegetasi atau tumbuhan, serta hutan, 4) coklat, warna ini menunjukkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng yang amat besar, misalnya dataran tinggi atau daerah pegunungan, dan 5) merah, warna ini digunakan untuk menunjukkan jalan raya atau untuk menunjukkan letak kota atau ibu kota. 8