NOMOR : Tahun 2011 TANGGAL : 2011 TENTANG : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Berau Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

BUPATI PESISIR SELATAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BUPATI BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Bappeda Kabupaten Murung Raya Tahun 2013 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

Transkripsi:

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH NOMOR : Tahun 2011 TANGGAL : 2011 TENTANG : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Berau Tahun 2011 2015 A. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Berau Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Berau, yang terpilih pada Pemilihan Kepala (Pilkada) Bupati Tahun 2010. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Berau tersebut disusun RPJMD Kabupaten Berau Tahun 2011-2015 yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan. RPJMD Kabupaten Berau tahun 2011-2015 adalah tahapan rancangan pembangunan 5 tahunan kedua dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Berau 2006 2026, yaitu Terwujudnya Masyarakat Yang Adil Dan Sejahtera Dalam Pembangunan Berkelanjutan, sehingga Visi RPJM 2011 2015 sebagai rangkaian dalam perwujudan Visi RPJP 2006-2026. Penyusunan RPJM didasarkan pada pertimbangan objektif sesuai dengan karakteristik wilayah yang meliputi berbagai potensi yang dimiliki serta permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai dasar untuk menentukan strategi dan arah kebijakan pembangunan selama tahun 2011-2015. RPJM merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) setiap Satuan Kerja Perangkat (SKPD) yang kemudian akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan (RKPD) setiap tahun. Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 mengatur bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala paling lambat 3 (tiga) bulan setelah kepala daerah dilantik. Sementara itu, dalam Pasal 150 ayat (3) huruf c Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 diatur bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan berpedoman pada peraturan pemerintah. Terkait dengan hal ini, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Dalam peraturan pemerintah ini disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri dan jangka waktu penetapannya paling lambat 6 bulan setelah kepala daerah dilantik. Secara substantif, RPJMD ini memuat kerangka pendanaan pembangunan daerah, visi dan misi Bupati/Wakil Bupati dalam pelaksanaan pembangunan daerah, tujuan dan sasaran pembangunan daerah, strategi pembangunan daerah, arah kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah (SKPD), lintas SKPD, dan

B. Dasar Hukum Penyusunan Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Berau Tahun 2011-2015 terdiri dari : 1. Landasan Idiil adalah Pancasila; 2. Landasan Konstitusional adalah Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945; dan 3. Landasan Operasional yang meliputi ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1) Ketetapan Majelis Permusyawatan Rakyat Republik Indonesia Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi dan Misi Indonesia Masa Depan. 2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan -daerah Otonom Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1106); 3) Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953tentang Pembentukan Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9), sebagai undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 4) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 7) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410); 9) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 10) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 11) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 13) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 14) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 16) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 17) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 18) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 19) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 21) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48); 22) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan ; 24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan ; 25) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ; 26) Peraturan Kabupaten Berau Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Berau Tahun 2006 2026; dan 27) Peraturan Kabupaten Berau Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Berau.

C. Hubungan Antar Dokumen Secara sistemik terdapat keterkaitan antara RPJMD Kabupaten Berau dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur dan RPJM Nasional disamping dengan Dokumen Perencanaan lainnya. Guna memahami posisi RPJMD dalam kerangka sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN), secara ilustratif dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lain RPJP Nasional Diacu Diperhatikan Renstra RPJM Nasional Diacu Dijabarkan Renja RKP RKA RAPBN Rincian APBN Pemerintah Pusat RPJP RPJM Renstra SKPD Dijabarkan RKP Diacu Renja SKPD Diserasikan Melalui Musrenbang RAPBD RKA SKPD APBD Rincian APBD Pemerintah UU SPPN UU KN Hubungan antara RPJMD Kabupaten Berau dengan dokumen lainnya dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, mengacu pada Pasal 5 UU Nomor 25 Tahun 2004 dengan ketentuan sebagai berikut: 1. RPJMD Kabupaten Berau merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program Kepala, penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten Berau dan memerhatikan RPJP Provinsi dan RPJM Provinsi, RPJP Nasional dan RPJM Nasional serta memuat arah kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja, kebijakan umum dan program kewilayahan. 2. RPJMD Kabupaten Berau merupakan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategi SKPD yang kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD. 3. RPJMD Kabupaten Berau berisi rencana pembangunan 5 (lima) tahunan dan digunakan sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) dengan periode tahunan. 4. RPJMD Kabupaten Berau menjadi acuan dalam rencana pemanfaatan ruang. Dalam hal ini antara RPJMD dan Rencana Tata Ruang mempunyai kepentingan yang saling terkait, agar penyusunan kebijakan sesuai dengan daya dukung lingkungan dan pemanfaatan ruang sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan dengan RPJMD. Memerhatikan hubungan sistemik ini, maka dalam penyusunan rencana pembangunan yang terkait dengan proses penganggaran pada penyusunan RKPD harus melihat program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam tahapan-tahapan

D. Sistematika Penulisan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Berau Tahun 2011 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut: : PENDAHULUAN Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lain, sistematika penulisan RPJMD, dan asumsi-asumsi yang dibangun dalam upaya suksesi pelaksanaan RPJMD. I : Gambaran Umum Kondisi Berisi uraian keadaan fisik daerah dan karakteristik wilayah disertai analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang memengaruhi kinerja penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Berau, terutama dalam perspektif politik, pemerintahan daerah, ekonomi, sosial-budaya, dan teknologi. II : Gambaran Pengelolaan Keuangan Berisi prediksi pembiayaan pembangunan daerah dan prediksi kemampuan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Berau dalam pelaksanaan RPJMD. V : Analisis Isu-Isu Strategis Berisi gambaran mengenai proyeksi pertumbuhan penduduk dan proyeksi perkembangan ekonomi makro Kabupaten berau serta isu isu strategis yang akan menjadi dasar perumusan strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Berau BAB V : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Berisi visi Kabupaten Berau sebagai kondisi yang hendak dicapai dalam kurun waktu 2011-2015 dan misi yang merupakan amanat yang harus diemban dan dilaksanakan oleh para pengambil kebijakan di daerah (Kepala dan DPRD) maupun pelaksana kebijakan di daerah (SKPD), sedangkan tujuan dan sasaran lebih menggambarkan tujuan dan sasaran yang harus dicapai sebagai hasil dari pelaksanaan strategi pembangunan daerah melalui pengukuran indikator. BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan Berisi uraian terkait strategi yang diterapkan dan arah kebijakan yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Berau demi akselerasi dan optimalisasi penyelenggaraan pembangunan di daerah. BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Berisi arah kebijakan dan program/kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2011-2015 sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan sesuai dengan program pembangunan dan indikasi kegiatan operasionalnya serta agenda prioritas dan tahapan pencapaiannya. BAB VIII : Penetapan Indikator Kinerja Berisi parameter yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan dan menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. X : Transisi Berisi tahapan antisipatif yang harus dilaksanakan selama proses

BAB X : Penutup E. Asumsi-asumsi Mengantisipasi kondisi lingkungan yang ekstrim (yang tidak diharapkan) dan di luar kendali/kontrol Pemerintah Kabupaten Berau, maka dalam RPJMD ini ditetapkan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi ini dibangun dengan maksud agar pelaksanaan setiap tahapan perencanaan pembangunan daerah dapat terealisasi secara tepat waktu, tepat sasaran, dan optimal. Beberapa asumsi dimaksud antara lain: 1. Situasi politik, hukum, regulasi dan kebijakan serta penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri, khususnya di wilayah Kalimantan Timur dan Kabupaten Berau utamanya, diasumsikan dalam keadaan stabil, dinamis, sinergis, dan berkesinambungan. Dengan kata lain, tidak terdapat gejolak yang fundamental yang dapat memengaruhi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Berau. 2. Kondisi keamanan, ketertiban umum, dan ketenteraman diasumsikan kendali, sehingga tercipta iklim kondusif dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini berarti bahwa terwujudnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. 3. Kondisi makro-ekonomi dalam negeri dan di wilayah Kalimantan Timur dalam keadaan baik dan terkendali. Dalam arti bahwa tidak terdapat gejolak moneter yang menimbulkan krisis dan memengaruhi kebijakan fiskal pemerintah, stabilnya harga barang komoditas pokok disertai terkendalinya inflasi dan suku bunga ( interest rate). 4. Situasi dan kondisi fisik wilayah atau keadaan alam, iklim, dan cuaca diasumsikan stabil. Hal ini dimaksudkan bahwa tidak terjadinya perubahan iklim atau cuaca dalam skala yang ekstrim, sehingga dapat mengganggu tahapan pelaksanaan pembangunan daerah. Selain itu, juga tidak terdapat adanya ancaman bencana alam (natural disaster) yang dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian. F. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Penyusunan RPJMD Kabupaten Berau Tahun 2011-2015 dimaksudkan untuk menghasilkan rumusan arah kebijakan dan program pembangunan yang efektif, efisien, ekonomis, unik dan inovatif-inventif, terarah-terukur, terpadu, akuntabel, dan berkelanjutan yang dapat mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan oleh Bupati/Wakil Bupati Berau dengan memedomani RPJPD Kabupaten Berau Tahun 2006-2026, serta memerhatikan berbagai aspirasi seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Berau. Selain itu, RPJMD Kabupaten Berau juga merupakan acuan dan pedoman resmi bagi Pemerintah Kabupaten Berau dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD dan RKPD, serta sekaligus merupakan arah kebijakan program/kegiatan pembangunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Berau secara

2. Tujuan Penyusunan RPJMD Kabupaten Berau Tahun 2011-2015 bertujuan untuk: 1. menjabarkan visi, misi, agenda pembangunan dan program Bupati/Wakil Bupati Berau pada masa jabatan 2011-2015 ke dalam arah kebijakan dan program/kegiatan pembangunan yang rinci, terarah-terukur, terpadu, dan dapat dilaksanakan (measurable-applicable) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. 2. menyediakan patok duga ( benchmark) sebagai parameter untuk mengukur kinerja (local government performance) pengambil kebijakan (Kepala dan DPRD) dan mengevaluasi kinerja setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau; 3. menyiapkan rencana tindak ( action-plan) sebagai acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau dalam menentukan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Kabupaten Berau, APBD Provinsi, APBN dan/atau sumber dana lainnya yang sah; 4. meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan daerah melalui pengembangan kapasitas dan percepatan pencapaian tujuan otonomi daerah; 5. mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi, sinergitas, dan sinkronisasi program-program pembangunan baik antar SKPD, antar Pemerintah Kabupaten/Kota, antar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta antara Pemerintah dan Pemerintah Pusat; 6. menciptakan iklim pemerintahan yang amanah dan kondusif dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan menuju tata kelola pemerintahan daerah yang lebih baik (good governance); 7. mengoptimalkan kerjasama dan/atau kemitraan antara Pemerintah, swasta dan/atau dunia usaha, dan masyarakat.