PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN MODEL CTL DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI AMPIH TAHUN AJARAN 2015/2016

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN QUANTUM TEACHING

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: RME, paper folding media, fraction

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Multimedia, Hasil Belajar IPS

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA DI KELAS V SDN TANUHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Evi Khoerunisa 1, Kartika Chrysti Suryandari 2, Suhartono 3 1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen 54312 e-mail: enissa.evi@gmail.com Abstract: The Using of Cooperative Model Tipe Group Investigation by Multimedia in Improving Scientific Atittudes and Science Learning Result in Fifth Grade of SDN Tanuharjo. The aims of the research is to improve scientific atittudes and science learning result in fifth grade of SDN Tanuharjo using of cooperative model tipe Group Investigation by multimedia. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted in three cycles, each cycle of the two meeting. Research prosedure include of planning, acting, observing, and reflecting. Subject of this research are 28 students. The results showed that the use of kooperative model tipe Group Investigation by multimedia can improve scientific atittudes and science learning result in fifth grade of SDN Tanuharjo. Key Words: Group Investiigation, multimedia, Scientific Atittudes Abstrak: Penggunaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Multimedia untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA di Kelas V SDN Tanuharjo. Penelitian ini bertujuan untuk belajar IPA di kelas V SDN Tanuharjo melalui penggunaan model multimedia. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus masing-masing siklus dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 28 siswa. Prosedur penelitian mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan model multimedia dapat belajar IPA di kelas V SD. Kata Kunci: Group Investigation, multimedia, sikap ilmiah PENDAHULUAN Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Selain itu, salah satu fungsi dan tujuan dari mata pelajaran IPA adalah siswa dapat memperoleh pengalaman dalam penerapan metode ilmiah melalui percobaan dan eksperimen sehingga terlatih untuk ber-sikap ilmiah. Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di kelas V SD Negeri Tanuharjo diketahui bahwa sikap ilmiah siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih rendah, hal 315 ini terlihat dari kondisi siswa yang masih cenderung pasif, tidak berani mengungkapkan pendapat, dan malu bertanya. Sehingga masih kurangnya interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Ketika diadakan kerja kelompok, tidak semua siswa aktif untuk menyelesaikan tugas. Hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan. Ini menandakan bahwa sikap kerjasama, toleransi, dan rasa ingin tahu siswa dalam kelompok masih kurang. Sementara itu, hasil belajar mata pelajaran IPA juga tergolong rendah dan kurang berhasil. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil pratindakan, rerata hasil belajar masih di bawah KKM (70), dan

316 Penggunaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Multimedia ketuntasannya hanya mencapai 25,00% dengan rerata nilai 62,18. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA tentang proses pembentukan tanah di SD Negeri Tanuharjo masih rendah. Masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri Tanuharjo jika ditelusuri salah satu penyebabnya adalah kurangnya penggunaan model dan media yang inovatif pada saat pembelajaran. Sehingga sikap ilmiah dan hasil belajar siswa masih kurang. Berdasarkan kondisi di atas maka peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penggunaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation dengan multimedia untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA di Kelas V SDN Tanuharjo Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan maka rumusan masalah dapat dikemukakan yaitu Apakah penggunaan Investigation dengan multimedia dapat belajar IPA tentang proses pembentukan tanah di kelas V SDN Tanuharjo Tahun Ajaran 2014/2015?. Penelitian ini bertujuan untuk belajar IPA tentang proses pembentukan tanah melalui penggunaan model multimedia di kelas V SDN Tanuharjo Tahun Ajaran 2014/2015. Piaget (dalam Suharjo, 2006: 37) berpendapat bahwa perkembangan pola pikir anak bergerak dari berpikir konkret menuju ke berfikir abstrak, tahapan perkembangan itu meliputi: (1) sensorimotori (usia 0-2 tahun) ia hanya dapat mengetahui hal-hal yang ditangkap dengan inderanya (2) praoperasional (usia mulai 2-7 tahun) anak mulai timbul pertumbuhan kognitifnya, tetapi masih terbatas pada halhal yang dapat dijumpai di lingkungannya saja; (3) operasional konkret (usia 7-11 tahun) anak sudah mengetahui simbolsimbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak; (4) operasional formal (usia 11-15 tahun ) pada tahapan mereka dapat mengaplikasikan cara berpikir terhadap permasalahan dari semua kategori, baik yang abstrak maupun yang konkret. Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas V sekolah dasar memasuki tahap operasional konkret yaitu usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak aktif bergerak dan memiliki rasa ingin tahu yang berkembang secara pesat sehingga kondisi lingkungan belajar yang melibatkan peran aktif siswa untuk berani berpendapat dan menuntut kerjasama akan menciptakan pembelajaran yang bermakna untuk siswa sehingga dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan multimedia yang digunakan peneliti dalam penelitian sesuai dengan karakteristik siswa kelas V sekolah dasar karena anak akan dilatih berperan aktif untuk berani berpendapat dan melakukan kerjasama dalam kegiatan pembelajaran sehingga sikap ilmiah dan hasil belajarnya meningkat. Tsoi, Goh, dan Chia mengemukakan bahwa di dalam Group Investigation terdapat suatu situasi yang didalamnya siswa-siswa berinteraksi dan ber-komunikasi satu sama lain dengan berbagai informasi dan melakukan pekerjaan secara kolaboratif untuk menginvestigasi suatu masalah, merencanakan, mempresentasikan, dan mengevaluasi kegiatan mereka. (Suciwardani, 2013). Multimedia adalah lebih dari satu media yang merupakan kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran (Arsyad, 2011). Adapun langkah-langkah penggunaan Investigation dengan multimedia yaitu: (1) Seleksi topik menggunakan multimedia yaitu guru menjelaskan materi pelajaran secara umum menggunakan multimedia, siswa membentuk kelompok, kemudian setiap kelompok memilih sub topik yang mereka minati untuk diinvestigasi; (2) Perencanaan kerjasama yaitu siswa mengisi lembar rencana kegiatan; (3)

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 3.1, hlm. 315 319 `317 Implementasi yaitu siswa secara kelompok melaksanakan investigasi sesuai sub topik yang telah ditentukan; (4) Analisis dan sintesis yaitu siswa menganalisis hasil investigasi dan menyiapkan hasil yang akan digunakan untuk persentasi; (5) Penyajian hasil akhir menggunakan multimedia yaitu melaksanakan presentasi dan guru membahas hasil presentasi menggunakan multimedia; (6) Evaluasi yaitu melaksanakan evaluasi hasil belajar yang berupa tes tertulis. Berdasarkan uraian dari tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian tindakan kelas bahwa jika penggunaan model Group Investigation dengan multimedia dilaksanakan dengan langkahlangkah yang tepat maka dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar di kelas V SD Negeri Tanuharjo Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tanuharjo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Sekolah ini terdiri dari enam ruang kelas pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II dari bulan November 2014 sampai dengan April 2015. yang dimulai dengan pengajuan judul sampai dengan penyelesaian penulisan laporan penelitian. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tanuharjo. Jumlah siswa kelas V adalah 28 siswa, 19 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V, guru kelas V, dan observer. Untuk memperoleh validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Sanjaya berpendapat bahwa teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah mengambil keputusan (2013: 112). Pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan tiga sumber data yaitu guru, teman sejawat, dan siswa kelas V SDN Tanuharjo. Triangulasi teknik dilakukan dengan dua teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Indikator kinerja penelitian yaitu 85% dengan aspek yang diukur yaitu penggunaan Investigation dengan multimedia, sikap ilmiah siswa, dan ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Langkah atau prosedur penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi sesuai pendapat Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 16-19). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA di kelas V SD Negeri Tanuharjo dilaksanakan menggunakan Investigation dengan multimedia yang sesuai dengan langkah-langkah penggunaannya. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap sikus terdiri dari dua pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit tiap pertemuan. Sikap ilmiah siswa diamati pada saat pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran multimedia dan dihitung dari jumlah siswa yang menampakkan keaktifan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dirancang sesuai dengan pengembangan sikap ilmiah. Perolehan presentase sikap ilmiah pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Sikap Ilmiah Siswa Aspek Siklus I Siklus II Siklus III a. Ingin Tahu 3,21 3,70 3,76 b. Respek 3,29 3,51 3,67 Terhadap Data/Fakta c. Berpikir Kritis 1,04 1,75 2,67 d. Berpikir 3,80 3,82 3,87 Terbuka dan Kerjasama e. Ketekunan 2,34 3,09 3,47

318 Penggunaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Multimedia Dari tabel 1, menunjukkan bahwa Pada siklus I, rata-rata nilai aspek sikap ingin tahu adalah 3,21 atau 80,46%, sikap respek terhadap data/fakta adalah 3,29 atau 82,41%, sikap berpikir kritis adalah 1,04 atau 26,04%, sikap berpikir terbuka dan kerjasama adalah 3,80 atau 95,00%, dan sikap ketekunan adalah 2,34 atau 58,65%. Rata-rata nilai sikap ilmiah tersebut mengalami peningkatan pada siklus II, pada aspek sikap ingin tahu menjadi 3,70 atau 88,24%, sikap respek terhadap data/fakta menjadi 3,51 atau 87,8%, sikap berpikir kritis menjadi 1,75 atau 43,81%, sikap berpikir terbuka dan kerjasama menjadi 3,82 atau 95,47%, dan sikap ketekunan menjadi 3,09 atau 77,57%. Pada siklus III, rata-rata nilai sikap ilmiah mengalami peningkatan kembali, sikap ingin tahu menjadi 3,76 atau 94,13%, sikap respek terhadap data/fakta menjadi 3,67 atau 91,85%, sikap berpikir kritis menjadi 2,67 atau 66,88%, sikap berpikir terbuka dan kerjasama menjadi 3,87 atau 96,82%, serta sikap ketekunan menjadi 3,47 atau 86,85%. Sedangkan hasil belajar IPA di kelas V dalam penelitian ini diukur dari rata-rata nilai keterampilan proses dan tes hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi proses pembentukan tanah dengan KKM=70 dengan persentase ketuntasan ( 85%). Perolehan rerata nilai hasil belajar siswa pada pratindakan, siklus I, II, dan siklus III disajikan dalam tabel 3 berikut: Tabel 2. Hasil Belajar IPA Tindakan Rerata Persentase (%) Tidak Tuntas Tuntas Pratindakan 62,18 25,00 75,00 Siklus I 78,50 83,65 16,35 Siklus II 82,10 89,30 10,70 Siklus III 85,15 94,65 5,35 Dari tabel 2, menunjukkan bahwa hasil IPA pada pratindakan sebesar 62,18 dengan persentase ketuntasan 25,00%. Setelah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Investigation dengan multimedia, maka pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 78,50 dengan presentase ketuntasan 83,65%. Pada siklus II menjadi 82,10 dengan persentase 89,30%, dan siklus III meningkat menjadi 85,15 dengan persentase 94,65%. Pembelajaran IPA menggunakan Investiagation dengan multimedia membawa susasana baru. Siswa tidak hanya mendengarkan ceramah, tetapi aktivitas siswa meningkat, sehingga sikap ilmiah dan hasil belajar meningkat,. Seperti pendapat Shoimin, kelebihan Investigation yaitu mengembangkan dan melatih keterampilan fisik siswa dalam berbagai bidang, siswa mampu nerencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya, siswa dapat mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat, selalu berpikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan yang berlaku umum, siswa terlatih mempertanggungjawabkan pekerjaannya, dan siswa bekerja secara sistematis (2014). Berdasarkan pengamatan terhadap pembelajaran siswa kelas V SD Negeri Tanuharjo dengan menggunakan model multimedia diperoleh data seperti diuraikan sebelumnya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan Investigation dengan multimedia dalam meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA di kelas V SD Negeri Tanuharjo tahun ajaran 2014/2015 yang telah dilaksanakan selama tiga siklus, dapat diambil kesimpulan yaitu penggunaan Investigation dengan multimedia dapat belajar IPA di kelas V. Berdasarkan kesimpulan mengenai pelaksanaan pembelajaran IPA ada beberapa saran peneliti yang kiranya dapat membangun demi kemajuan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan bagi sekolah dasar khususnya, antara lain: guru disarankan untuk menggunakan model

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 3.1, hlm. 315 319 `319 multimedia sebagai salah satu langkah atau cara dalam menyampaikan materi kepada siswa, siswa diharapkan merespon pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan Proses Pembentukan Tanah secara aktif dan antusias, sekolah sebaiknya lebih menghimbau kepada guru untuk menambah pengetahuan tentang model dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sanjaya, W. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suciwardani, Y., dkk. (2013). Penggunaan Model Group Investigation dengan Strategi Inquiri dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Kelas V. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.