PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN KARET PADA ASPAL BETON YANG TERENDAM AIR LAUT

KOLABORASI LIMBAH STYROFOAM DAN MINYAK PELUMAS BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL

POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON)

PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH (ADDITIVE) TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON

PENGARUH SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS PEKAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON

KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA)

PENGGUNAAN PLASTIK POLIPROPILENA SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN LASTON AC-WC

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari, selain itu jalan juga memegang peranan penting

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL AC-WC DENGAN FILLER GYPSUM

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PEMADATAN TERHADAP CAMPURAN ASPAL BETON. Oleh : HIZKIA HENDRI KADARWANTO NPM.

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT DAN AIR HUJAN

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SOL PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT (204M)

BAB I PENDAHULUAN. disektor ekonomi, sosial budaya, politik, industri, pertahanan dan keamanan.

ANTHONY FERNANDUS WIJAYA

PENGARUH PENAMBAHAN KARET BAN-DALAM BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP SIFAT MARSHALL HRA ( HOT ROLLED ASPHALT )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai prasarana transportasi adalah salah satu faktor yang sangat

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD PADA CAMPURAN ASPAL BETON

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK LABORATORIUM CAMPURAN AC-BC METODA WARM MIX DENGAN ASBUTON DAN FILLER ZEOLIT

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan

BAB III LANDASAN TEORI

2.4 Daur Ulang Lapis Keras Aspal (Asphalt Pavement Recycling) 6

Pengaruh Plastik Polyethylene Perephtalate Pada HRS-WC

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : meningkat dan menurun terlihat jelas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang

PENGARUH POLYPROPYLENE TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARSHALL LASTON (205)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS DAN STYROFOAM PADA BETON ASPAL

3. pasir pantai (Pantai Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah), di Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

OPTIMASI KADAR ASPAL BETON AC 60/70 TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LALU LINTAS BERAT MENGGUNAKAN MATERIAL LOKAL BANTAK PROYEK AKHIR

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan variasi sekam padi dan semen sebagai filler, dapat disimpulkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam penunjang aktivitas di segala bidang. Berbagai aktivitas seperti

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PENGARUH LIMBAH BAJA ( STEEL SLAG ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR NO. ½ DAN NO.8 PADA CAMPURAN HRS-WC TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL 1

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK CAMPURAN HOT MIX ASPAL UNTUK LAPISAN PERMUKAAN AC-WC DENGAN STANDAR KEPADATAN MUTLAK

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas utama pemerintah pada saat ini. Meningkatnya prasarana

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF

Penelitian ini menggunakan tiga macam variasi jumlah tumbukan dan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERSEMBAHAN " iv. KATA PENGANTAR '" vi Daftar Isi *"* Daftar Tabel Daftar Gambar

Islam Indonesia, maka dapat diketahui nilai-nilai yang berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman yang berkembang seperti saat ini pembangunan sarana

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PENGGUNAAN COPPER SLAG PADA BETON ASPAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MATRAMAN RAYA JAKARTA. (Studi Kasus Pertigaan Jatinegara Barat s/d Pertigaan Jatinegara Timur) Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR NTISARI BAB I PENDAHULUAN 1

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP PERILAKU CAMPURAN BETON ASPAL

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP PERILAKU CAMPURAN BETON ASPAL

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGANTIAN AGREGAT KASAR No. 1/2 dan No. 3/8 TERHADAP PARAMETER MARSHALL PADA CAMPURAN HRS-WC 1 Farid Yusuf Setyawan 2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah.(1998):Pemanfaatan Asbuton untuk Lasbutag dan Latasbusir, Direktorat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pada campuran beton aspal dengan penambahan plastik, karakteristik

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN PADA JALUR B2 DI KOTA PURWOKERTO

BAB III LANDASAN TEORI. keras lentur bergradasi timpang yang pertama kali dikembangkan di Inggris. Hot

PENGGUNAAN SPEN KATALIS PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRTE-WEARING COURSE ABSTRAK

TUGAS AKHIR. KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC dengan ASPAL Pen.60/70 MODIFIER BUTON NATURAL ASPHALT (BNA) dan BAHAN STABILIZER NATURAL FIBER (JERAMI)

ANALISA LENDUTAN DAN MODEL RETAK LAPIS PERKERASAN AC- WC DAUR ULANG YANG DIPERKUAT GEOGRID PRA-TEGANG. Tugas Akhir

PENGARUH PENGGUNAAN STEEL SLAG

STUDI PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP PARAMETER MARSHALL CAMPURAN AC - WC FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1.a. Bagan Alir Penelitian

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR

Pada pengujian ini agregat berasal dari Clereng, Kulon Progo hasil dari mesin pemecah batu (Stone Crusher) PT. Perwita Karya, Piyungan, Yogyakarta.

KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

BAB III LANDASAN TEORI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH STYROFOAM TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARHALL BETON ASPAL

PENGGUNAAN SPEN KATALIS PADA CAMPURAN LAPISAN TIPIS ASPAL BETON (HOT ROLLED SHEET-WEARING COURSE)

I Made Agus Ariawan 1 ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. 2. METODE Asphalt Concrete - Binder Course (AC BC)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. penetrasi, uji titik nyala, berat jenis, daktilitas dan titik lembek. Tabel 4.1 Hasil uji berat jenis Aspal pen 60/70

ANALISIS KECELAKAAN TIKUNGAN JALAN YOGYAKARTA - SEMARANG DI DUSUN KEDUNGBLONDO, DESA NGIPIK, KECAMATAN PRINGSURAT, TEMANGGUNG. Laporan Tugas Akhir

BAB IV METODE PENELITIAN

KINERJA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT SEBAGAI LAPISAN WEARING COURSE (WC)

BAB III LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI DEFORMASI PERMANEN BETON ASPAL DENGAN PENAMBAHAN PARUTAN KARET SEPATU BEKAS. Ari Haidriansyah

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TERAK KETEL ABU AMPAS TEBU PABRIK GULA MADUKISMO SEBAGAI SUBSITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN PENYERAPAN AIR PADA BETON

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAH

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

PENGGUNAAN BATU BAUKSIT SEBAGAI AGREGAT KASAR BETON

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI TERHADAP SIFAT MARSHALL DALAM CAMPURAN BETON ASPAL

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL JL. RADEN MOHAMMAD MANGUNDIPI - JL. LINGKAR TIMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB V METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

ANALISIS LALU LINTAS SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL (STUDI KASUS PADA PERTIGAAN JALAN AHMAD YANI, KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR) Laporan Tugas Akhir

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : RM DIMAS RADITYA HANGGARSO PUTRO NPM : 07 02 12775 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA, Juli 2011

KATA HANTAR Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat serta bimbingan-nya atas terselesaikannya Laporan Tugas Akhir dengan judul : PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT. Penulisan tugas akhir ini untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh kesarjanaan strata satu (S-1) pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Terselesaikannya penelitian dan penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan serta arahan dan bimbingan dari banyak pihak kepada penulis. Bersama ini, dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. AM. Ade Lisantono, M.Eng. selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogakarta. 2. Ir. Junaedi Utomo, M.Eng. selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil, Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Ir. JF. Soandrijanie Linggo, MT. selaku Dosen Pembimbing I, atas segala bimbingan, arahan, bantuan, kesabaran, dukungan, pengertian, dan ketulusannya pada saat membimbing penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, 4. Benidiktus Susanto, ST.,MT. selaku Dosen Pembimbing II, atas segala bimbingan, saran dan arahan serta dukungan semangat kepada penulis. 5. Ir. JF. Soandrijanie Linggo, MT. selaku Koordinator TGA Transportasi dan Kepala Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 6. Seluruh Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta atas segala didikan, bimbingan dan pengarahannya selama belajar di UAJY. 7. Mas Beny Antana, yang selalu siap sedia membantu selama melakukan penelitian di laboratorium.

8. PT. Perwita Karya atas segala bantuan pengadaan bahan penelitian. 9. Orangtua tercinta, yang dengan tulus mendoakan, memberi semangat, membiayai dan mendukung setiap proses akademik selama ini. 10. Ir. Punto Wibisono, yang selalu memberikan masukan dan dukungan kepada penulis. 11. Teman seperjuangan penelitian Anang dan Adit atas segala dukungan, bantuan, semangat dan kerjasamanya. 12. Adityo, Domi, Ando, Leo, Abi dan seluruh teman-teman yang telah membantu penelitian di Laboratorium. 13. Serta semua pihak yang telah membantu, memudahkan dan memperlancar tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada, penulis menyadari penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang sifatnya membangun untuk dapat digunakan sebagai masukan guna menyempurnakan tugas akhir ini. Akhir kata penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan-kesalahan selama penelitian berlangsung hingga tugas akhir ini selesai Yogyakarta, Juli 2011 Penulis RM Dimas Raditya H.P 12775 / TS

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.. PERNYATAAN..... KATA HANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN INTISARI. Bab I. Pendahuluan. 1.1. Latar Belakang... 1.2. Rumusan Masalah.. 1.3. Batasan Masalah 1.4. Tujuan Penelitian... 1.5.Manfaat Penelititan... Bab II. Tinjauan Pustaka... 2.1.Konstruksi Perkerasan Jalan... 2.1.1.Jenis konstruksi perkerasan jalan. 2.1.2.Jenis lapis permukaan konstruksi perkerasan jalan... 2.1.3.Pengaruh kehadiran air pada konstruksi jalan.... 2.2.Bahan Penyusun Perkerasan Jalan. 2.2.1.Agregat 2.2.2.Aspal... 2.2.3.Bahan pengisi (filler)... 2.3. Minyak pelumas bekas (MPB)...... 2.4.Air Laut... 2.5.Kerusakan (Disintegrasi) pada Beton Aspal 2.6.Sifat-sifat Marshall.. 2.6.1.Density 2.6.2.VFWA... 2.6.3.VITM.... 2.6.4.Stabilitas... 2.6.5.Flow..... 2.6.6.Marshall Quotient... Bab III. Landasan Teori. 3.1.Lapis Aspal Beton (Laston)... 3.2.Bahan Penyusun Lapis Aspal Beton Dengan Minyak Pelumas Bekas Sebagai Pengganti Aspal i ii iii iv vi x xi xii xiii xiv 1 1 3 4 5 5 7 7 7 8 10 11 11 14 18 19 20 21 22 22 22 22 23 24 24 25 25 28 viii

3.2.1.Agregat... 3.2.2.Aspal.. 3.2.3.Bahan pengisi (filler). 3.2.4.Bahan pengganti aspal (Minyak Pelumas Bekas)... 3.3.Pengaruh Air Laut pada Perkerasan Jalan.. 3.4.Metode Pengujian... 3.4.1.Perendaman didalam air laut...... 3.4.1.Pengujian marshall......... Bab IV. Metodologi Penelitian... 4.1.Tahap Persiapan.. 4.1.1.Asal Bahan... 4.1.2.Peralatan.. 4.2.Tahap Pemeriksaan Bahan.. 4.2.1. Pemeriksaan Agregat.. 4.2.2. Pemeriksaan Aspal. 4.3. Tahap Pembuatan Benda Uji. 4.3.1.Pembuatan Benda Uji.. 4.3.2. Pembuatan Benda Uji Pembanding... 4.4. Tahap Pengujian Marshall 4.5.Bagan Alir Penelitian. Bab V. Analisis dan Pembahasan... 5.1.Hasil Penelitian... 5.1.1.Hasil Pemeriksaan Agregat. 5.1.2.Hasil Pemeriksaan Aspal 5.1.3.Hasil Pemeriksaan Campuran 5.2.Analisis dan Pembahasan 5.2.1.Pengaruh minyak pelumas bekas (MPB) sebagai pengganti aspal terhadap density campuran beton aspal yang terendam air laut.. 5.2.2. Pengaruh minyak pelumas bekas (MPB) sebagai pengganti aspal terhadap VITM campuran beton aspal yang terendam air laut 5.2.3. Pengaruh minyak pelumas bekas (MPB) sebagai pengganti aspal terhadap VFWA campuran beton aspal yang terendam air laut.. 5.2.4. Pengaruh minyak pelumas bekas (MPB) sebagai pengganti aspal terhadap stabilitas campuran beton aspal yang terendam air laut 5.2.5. Pengaruh minyak pelumas bekas (MPB) sebagai pengganti aspal terhadap flow campuran beton aspal yang terendam air laut... 5.2.6.Pengaruh minyak pelumas bekas (MPB) sebagai pengganti aspal terhadap Marshall Quotient campuran beton aspal yang terendam air laut.. 5.2.7.Pengaruh perendaman dalam air laut dan penggunaan minyak pelumas bekas (MPB) sebagai pengganti aspal terhadap hubungan antar karakteristik Marshall... 5.3.Penentuan Kadar Minyak Pelumas Bekas (MPB) Optimum Untuk Menambah Umur Perkerasan Jalan Terhadap Perendaman Air Laut 28 30 31 31 33 34 34 34 40 40 40 41 43 43 52 59 61 62 63 64 65 65 65 66 66 69 70 72 74 77 79 82 84 84 ix

Bab VI. Kesimpulan dan Saran.. 6.1. Kesimpulan 6.2. Saran.. DAFTAR PUSTAKA.. LAMPIRAN. 88 88 91 92 94 x

DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Persyaratan Campuran Lapis Aspal Beton. Tabel 3.2. Spesifikasi Agregat Kasar... Tabel 3.3. Spesifikasi Agregat Halus... Tabel 3.4. Batas-Batas Gradasi Menerus Agregat Campuran. Tabel 3.5. Persyaratan Aspal Keras. Tabel 3.6. Angka Kalibrasi Alat.. Tabel 3.7. Angka Koreksi Tebal Benda Uji Tabel 4.1. Jumlah Benda Uji.... Tabel 5.1. Persyaratan dan Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar. Tabel 5.2. Persyaratan dan Hasil Pemeriksaan Agregat Halus. Tabel 5.3. Persyaratan dan Hasil Pemeriksaan Aspal.. Tabel 5.4. Hasil Pemeriksaan Awal. Tabel 5.5. Kadar Aspal Optimum Tanpa Penambahan MPB... Tabel 5.6. Kadar Aspal Optimum dengan Penambahan MPB 5%... Tabel 5.7. Kadar Aspal Optimum dengan Penambahan MPB 7,5%... Tabel 5.8. Kadar Aspal Optimum dengan Penambahan MPB 10%..... Tabel 5.9 Hasil Pengujian Karakteristik Marshall.. Tabel 5.10. Hasil Pemeriksaan Density... Tabel 5.11. Hasil Penelitian VITM... Tabel 5.12. Hasil Penelitian VFWA... Tabel 5.13. Hasil Penelitian Stabilitas... Tabel 5.14. Hasil Penelititan Flow. Tabel 5.15. Hasil Penelitian QM Tabel 5.16. Kadar MPB Optimum Pada Perendaman Air Laut Selama 6 Jam.. Tabel 5.17. Kadar MPB Optimum Pada Perendaman Air Laut Selama 12 Jam Tabel 5.18. Kadar MPB Optimum Pada Perendaman Air Laut Selama 24 Jam Tabel 5.19. Kadar MPB Optimum Pada Perendaman Air Laut Selama 48 Jam Tabel 5.20. Kadar MPB Optimum Pada Perendaman Air Laut Selama 72 Jam Tabel 5.21. Umur Ketahanan Perkerasan Terhadap Perendaman Air Laut Dengan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal 5% Tabel 5.22. Umur Ketahanan Perkerasan Terhadap Perendaman Air Laut Dengan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal 7,5% Tabel 5.23. Umur Ketahanan Perkerasan Terhadap Perendaman Air Laut Dengan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal 10%... 28 29 29 30 31 36 36 60 65 65 66 67 68 68 68 68 69 70 73 75 77 80 82 85 85 85 86 86 86 86 87 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. Tabung Sand Equivalent... Gambar 4.2. Mesin Los Angeles Abration. Gambar 4.3. Alat Penetrasi (PENETROMETER)... Gambar 4.4. Piknometer Gambar 4.5. Bagan Alir Penelitian Minyak Pelumas Bekas Sebagai Pengganti Aspal Pada Beton Aspal Yang Terendam Air Laut Gambar 5.1. Grafik Hubungan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal pada Berbagai Rentang Waktu Perendaman Dengan Density... Gambar 5.2. Grafik Hubungan Lama Perendaman pada Berbagai Variasi Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal Dengan Density.. Gambar 5.3. Grafik Hubungan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal pada Berbagai Rentang Waktu Perendaman Dengan VITM... Gambar 5.4. Grafik Hubungan Lama Perendaman pada Berbagai Variasi Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal Dengan VITM.. Gambar 5.5. Grafik Hubungan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal pada Berbagai Rentang Waktu Perendaman Dengan VFWA.. Gambar 5.6. Grafik Hubungan Lama Perendaman pada Berbagai Variasi Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal Dengan VFWA.. Gambar 5.7. Grafik Hubungan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal pada Berbagai Rentang Waktu Perendaman Dengan Stabilitas Gambar 5.8. Grafik Hubungan Lama Perendaman pada Berbagai Variasi Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal Dengan Stabilitas Gambar 5.9. Grafik Hubungan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal pada Berbagai Rentang Waktu Perendaman Dengan Flow.. Gambar 5.10. Grafik Hubungan Lama Perendaman pada Berbagai Variasi Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal Dengan Flow.. Gambar 5.11. Grafik Hubungan Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal pada Berbagai Rentang Waktu Perendaman Dengan QM Gambar 5.12. Grafik Hubungan Lama Perendaman pada Berbagai Variasi Penggunaan MPB Sebagai Pengganti Aspal Dengan QM... 48 49 53 59 64 70 71 73 73 76 76 78 78 80 80 82 83 xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Foto-foto.. Lampiran 2. Pemeriksaan Penetrasi Aspal.. Lampiran 3. Pemeriksaan Penetrasi Aspal + MPB.. Lampiran 4. Pemeriksaan Kehilangan Berat Aspal. Lampiran 5. Pemeriksaan Kelarutan Aspal Terhadap CCL 4.. Lampiran 6. Pemeriksaan Daktilitas Lampiran 7. Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal Lampiran 8. Pemeriksaan Titik Lembek Aspal... Lampiran 9. Pemeriksaan Berat Jenis Aspal... Lampiran 10.Pemeriksaan Sand Equivalent. Lampiran 11.Pemeriksaan Soundness.. Lampiran 12.Pemeriksaan Abrasi dengan LAA.. Lampiran 13.Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar. Lampiran 14.Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus. Lampiran 15.Pemeriksaan Kelekatan Agregat Terhadap Aspal.. Lampiran 16.Lembar Kalibrasi Proving Ring.. Lampiran 17.Tabel Angka Korelasi. Lampiran 18.Pemeriksaan Marshall campuran beton aspal normal yang terendam air laut 6-72 jam Lampiran 19.Pemeriksaan Marshall campuran beton aspal dengan MPB terhadap aspal 5% yang terendam air laut 6-72 jam... Lampiran 20.Pemeriksaan Marshall campuran beton aspal dengan MPB terhadap aspal 7,5% yang terendam air laut 6-72 jam Lampiran 21. Pemeriksaan Marshall campuran beton aspal dengan MPB terhadap aspal 10% yang terendam air laut 6-72 jam 94 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 xiii

INTISARI PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT, RM Dimas Raditya H.P, No. Mhs: 07 02 12775 tahun 2011, PKS Teknik Sipil Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Transportasi saat ini menjadi kebutuhan yang sangat tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Seluruh masyarakat seiring dengan berkembangnya jaman dituntut untuk menggunakan sarana transportasi yang cepat dan efisien. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pelabuhan di tepi laut yang merupakan salah satu tepat yang digunakan sebagai lalu lintas perdagangan dalam dan luar negri. Jalan sebagai prasarana transportasi darat tentunya mutlak diperlukan untuk memperlancar akses distribusi barang. Namun seperti di tulis pada harian umum Pelita (http://www.pelita.or.id/baca.php?id=66792) di wilayah Jakarta Utara sering sekali terkena banjir yang diakibatkan oleh air laut atau lebih dikenal di masyarakat sebagai banjir rob karena sebagian besar wilayah ini letaknya berada di bawah permukaan laut. Minyak pelumas bekas (MPB) merupakan limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti industri, pertambangan dan usaha bengkel kendaraan bermotor. Pelumas bekas termasuk dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun yang mudah terbakar yang apabila pembuangannya tidak diperhatikan akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Menurut Ditjen Migas konsumsi minyak pelumas bekas di Indonesia mencapai 650 juta per tahun. Kehadiran minyak pelumas bekas sebagai bahan pengganti aspal diharapkan dapat mengisi ruang-ruang antar agregat serta lebih ekonomis dan ramah lingkungan, karena sifatnya yang berasal dari limbah diharapkan dengan penggunaan minyak pelumas bekas sebagai pengganti aspal dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Pada penelitian ini akan ditinjau pengaruh penggunaan minyak pelumas bekas (MPB) pada beton aspal yang terendam air laut terhadap karakteristik Marshall seperti density, void filled with asphalt (VFWA), void in the mix (VITM), stabilitas, flow, dan marshall quotient (QM). Penelitian ini menggunakan metode Marshall yang digunakan pada beberapa variasi perbandingan benda uji yang masing-masing dibuat duplo. Variasi kadar MPB adalah 0%; 5%; 7,5%, dan 10% dengan variasi lama perendaman 6 sampai 72 jam. Dari hasil penelitian ini, MPB tidak dapat digunakan sebagai pengganti aspal pada beton aspal, namun apabila MPB akan digunakan sebagai pengganti aspal campuran beton aspal yang memiliki umur ketahanan terhadap air laut paling lama yaitu 72 jam perendaman dalam air laut adalah pada kadar aspal 4,75% dengan penggunaan minyak pelumas bekas sebagai pengganti aspal 5% dari aspal. Kata kunci : Laston, Banjir rob, Karakteristik Marshall, Kadar MPB, Kadar Aspal