BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Rumus Pearson Product Moment.(19)

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan desain deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. subjek (Notoatmodjo, 2005). Di dalam penelitian ini diharapkan mampu

Transkripsi:

48 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian akan menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antara variabel. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan antara pengelolaan aktivitas bermain dengan perkembangan motorik halus pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Kelurahan Pacar Kecamatan Rembang. Pengelolaan aktivitas bermain sebagai variabel bebas, sedangkan perkembangan motorik halus pada anak usia toddler (1-3 tahun) sebagai variabel terikat (Nursalam, 2003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah anak dengan usia toddler (1-3 tahun) sebanyak 61 orang (diperoleh dari posyandu di Kelurahan Pacar Kecamatan Rembang). 48

49 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005). Pengambilan sempel menggunakan total sampel dimana jumlah populasi diambil semua, untuk dijadikan sampel sehingga diharapkan penelitian ini lebih akurat. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Responden bisa menulis dan membaca. b. Ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun. c. Bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Anak dalam kondisi sakit saat dilakukan tes perkembangan. b. Anak sindrom down.

50 C. Definisi Operasional,Variabel dan Skala Penelitian No Variabel Definisi operasional Alat ukur dan cara ukur 1. Pengelolaan Suatu pengawasan orang Menggunakan aktivitas tua terhadap anak dalam kuesioner yang terdiri bermain kerangka bermain yang dari 12 item dapat menstimulasi pertanyaan tentang perkembangan motorik pengelolaan aktivitas halus. bermain. Setiap item pertanyaan terdiri dari 3 pilihan jawaban. Skor 2 untuk jawaban sering. Skor 1 untuk jawaban kadang-kadang. Skor 0 untuk jawaban tidak pernah. 2. Perkembang an motorik halus anak Gerakan yang melibatkan otot-otot kecil dan diperlukan koordinasi yang cepat. Menggunakan observasi tes Denver II yang terdiri dari 1 sektor perkembangan yaitu motorik halus. Penilaian: P (Passed)= lulus dan by report (dengan bantuan orang tua) dinyatakan normal, F (Fail)= gagal dinyatakan suspect. NO (No Opportunity)= tidak ada kesempatan dan R (Refusal)= menolak dinyatakan unstable Hasil ukur Dari total 12 pertanyaan dengan skor tertinggi 24 dan terendah 0 skor, untuk menjelaskan deskriptif maka data dikategorikan sebagai berikut: - Aktif Skor : 13-24 - Tidak aktif Skor : 0-12 Kategori : - Normal Lulus semua tes. - Suspect Apabila dalam tes didapatkan lebih dari 1 peringatan. - Unstable Apabila ada sektor menolak lebih dari 1 item. Skala Interval Interval Tabel 3.1. Definisi Operasional

51 D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Arikunto, 2002). Pengumpulan data dilakukan di masyarakat Kelurahan Pacar Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Langkah-langkah penulis dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kepada KESBANG LINMAS Rembang. 2. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. 3. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kepada Kepala Puskesmas Rembang I. 4. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kepada Kepala Desa Pacar Rembang. 5. Peneliti mengadakan konfirmasi kepada Bidan Desa untuk meminta data lengkap anak usia toddler yang ada di Kelurahan Pacar Rembang. 6. Peneliti mendatangi rumah-rumah warga yang mempunyai anak usia toddler. 7. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan ke rumah warga dan meminta persetujuan ibu apakah berkenan menjadi responden. 8. Setelah responden mengisi lembar persetujuan menjadi responden, peneliti mulai menyebarkan kuesioner dan melakukan tes Denver II.

52 9. Peneliti tetap berada di tempat penelitian, agar apabila ibu mengalami kesulitan, peneliti dapat memberikan penjelasan mengenai kuesioner yang ditanyakan. 10. Setelah ibu mengisi kuesioner, peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban dari responden agar apabila ada jawaban yang kurang lengkap peneliti dapat meminta responden untuk melengkapinya kembali. 11. Setelah semua kuesioner diisi, peneliti mengumpulkan kembali seluruh kuesioner yang telah disebarkan dengan mengucapkan terima kasih kepada responden dan berjanji tetap menjaga kerahasiaan dan menggunakan data tersebut sebagaimana mestinya. E. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Instrumen Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: a. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh responden dan ditentukan skor nilainya dari tiap-tiap pertanyaan. Kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data pengelolaan aktivitas bermain pada anak. Kuesioner terdiri dari 12 pertanyaan. Setiap item pertanyaan terdiri dari 3 pilihan jawaban. Jika responden menjawab sering diberikan nilai 2, jika responden menjawab kadang-kadang

53 diberikan nilai 1 dan jika responden menjawab tidak pernah diberikan nilai 0. b. Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan data perkembangan motorik halus pada anak usia toddler (1-3 tahun), diukur menggunakan Denver II yang merupakan metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Diujikan dengan observasi langsung dengan memberikan Denver II kepada anak saat penelitian. Jika responden dapat melakukannya dengan lulus semua tes kemampuan yang diberikan atau tidak terdapat keterlambatan/delay (normal) diberikan nilai 2, Apabila dalam tes didapatkan lebih dari 1 peringatan (suspect) diberikan nilai 1 dan apabila responden ada yang menolak lebih dari satu tes kemampuan (unstable) diberikan nilai 0. Alat yang digunakan untuk mengukur perkembangan motorik halus, antara lain: 1) Balok kubus: untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik halus anak tentang hal permainan balok kubus. Hal ini dilakukan dengan cara menyediakan beberapa balok kecil. Ibu mengajarkan beberapa susunan menara balok, anak diminta menirukannya. Apabila anak dapat menirukannya diberikan pujian. 2) Kertas dan pensil: untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik halus anak tentang hal mencoret-coret kertas dan

54 meniru garis vertikal, dilakukan dengan cara memberi contoh terlebih dahulu. 3) Manik-manik: untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik halus anak tentang hal mengambil manik-manik, dan dilakukan dengan cara memberi contoh terlebih dahulu. 2. Uji Coba Instrumen a. Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Penelitian ini menggunakan face validity yaitu suatu keputusan apakah instrumen yang ditanyakan mengukur konsep yang diinginkan (Brockopp, 2002). Uji ini dilakukan terhadap 20 anak/responden yang diambil dari Kelurahan Tanjungsari Rembang yang mempunyai karakteristik yang sama di Kelurahan Pacar Rembang. Untuk mengukur validitas dalam instrumen pengelolaan aktivitas bermain digunakan rumus korelasi product moment Statistical Program For Social (SPSS) 11.5 for Windows System, sedangkan pada perkembangan motorik halus diukur menggunakan observasi tes Denver II yang telah teruji kebenarannya. Rumus korelasi product moment, yaitu :

55 r XY = N. XY ( X )( Y ) 2 2 2 2 [ N X ( X )][ N Y ( Y )] Keterangan : r xy X Y = Koefisien validitas = Pertanyaan tiap nomor = Skor total N = Jumlah populasi (Arikunto, 2002). Keputusan uji: Bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas dari 20 ibu yang mempunyai anak usia toddler (1-3 tahun) di Kelurahan Tanjungsari untuk pengelolaan bermain terdapat hasil r terendah adalah 0,5677 dan yang tertinggi adalah 0,9516, dengan hasil tersebut bahwa hasil r hitung lebih besar dari r tabel dengan tingkat kemaknaan 5 % adalah 0,444 sehingga kuesioner untuk pengelolaan bermain dinyatakan valid. Sedangkan untuk observasi dengan alat ukur Denver dengan kategori normal, suspect, dan unstable. b. Uji Reliabilitas. Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

56 Artinya apabila tes tersebut kemudian dikenakan pada sejumlah obyek yang sama hasilnya akan sama atau relatif sama. Reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan uji Spearman Brown. Rumus Spearman Brown sebagai berikut : r 11 2. rb = 1 + r b Keterangan: r 11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item. r b : Korelasi product moment antara belahan (Hidayat, 2007). Apabila r tabel, dengan dk = n-2, dengan tingkat signifikasi 0,05 dimana r 11 > r tabel berarti reliable. Keputusan uji: Dari uji diatas diperoleh nilai r alpha (0,9688) lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel, maka 12 pertanyaan diatas reliable. 3. Cara Pengolahan Data dan Analisis a. Cara pengolahan data Sebelum dilakukan pengolahan data tersebut dilakukan pentahapan (Hastono, 2001) sebagai berikut: 1) Editing Kuesioner yang telah diisi oleh responden terlebih dahulu diedit untuk mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian kuesioner. Pada tahap editing ini peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data-data yang ada terutama dalam kelengkapan

57 data baik kuesioner maupun data observasi. Editing dilakukan untuk memastikan apakah pertanyaan-pertanyaan yang disusun sedemikian rupa telah sesuai dengan isi yang akan disadap melalui alat ukur melalui kuesioner. Pada tahap editing ini dilakukan untuk memenuhi kriteria kesahihan dengan menggunakan uji statistik. 2) Coding Coding merupakan metode untuk mengkonfersikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol. Tehnik ini dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing jawaban dengan kode yang berupa angka, kemudian dimasukkan dalam tabel guna mempermudah membacanya, yaitu dengan cara: a) Data demografi Umur diberi kode 1 untuk golongan umur < 25 tahun, kode 2 untuk umur 25-30 tahun, kode 3 umur 31-35 tahun, kode 4 umur 36-40 tahun dan kode 5 untuk golongan umur > 40 tahun. Pekerjaan responden diberi kode 1 bila sebagai ibu bekerja sebagai buruh, kode 2 bila seorang ibu rumah tangga, kode 3 bila wiraswasta dan kode 4 bila sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pendidikan responden diberi kode 1 bila tidak lulus SD, kode 2 bila lulus SD, kode 3 bila lulus

58 SLTP, kode 4 bila lulus SLTA dan kode 5 bila lulus Perguruan Tinggi. b) Data pengelolaan aktivitas bermain Untuk pengelolaan aktivitas bermain mengenai perkembangan motorik halus diberi kode 1 bila aktif, diberi nilai 2 bila tidak aktif. c) Data perkembangan motorik halus Perkembangan motorik halus anak normal diberi kode 1, suspect 2 dan unstable 3. 3) Proccessing Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data. Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer dengan pengolahan SPSS for windows versi 11.5. 4) Cleaning Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry ke komputer.

59 b. Analisis data 1) Analisis univariat Setiap variabel bebas dan variabel terikat dianalisis dengan uji statistik deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai pengelolaan aktivitas bermain tentang perkembangan motorik halus pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Kelurahan Pacar Kecamatan Rembang dan penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 2) Analisis bivariat Analisis bivariat yaitu untuk mendapatkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Data yang diperoleh dari jawaban responden diberikan skor setiap item pertanyaan, kemudian dijumlahkan dan dikategorikan sesuai dengan kategori pengelolaan aktivitas bermain dan perkembangan motorik halus anak usia toddler. Analisis statistik yang digunakan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 11.5 dengan menggunakan uji kenormalan kolmogorov smirnov, dengan uji statistik korelasi pearson berupa korelasi product moment dan korelasi spearman rank. Pada korelasi product moment, sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, yaitu data interval atau rasio serta data dari kedua variabel masing-masing membentuk distribusi normal.

60 Dalam korelasi spearman rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama. Jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi korelasi spearman rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking dan bebas distribusi. Dengan derajat signifikan 5% bila hasil uji statistik menunjukkan t hitung sama atau lebih besar dari x tabel Ho ditolak, namun bila hasil X hitung kurang dari x tabel Ho diterima. F. Etika Penelitian Lembar persetujuan ini diberikan kepada seluruh populasi yang akan di teliti. Disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak hak responden. 1. Informed Consent (persetujuan penelitian) Persetujuan ini ditujukan kepada seluruh responden yang berada di Kelurahan Pacar. Bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Lembar persetujuan ini bertujuan agar responden mengetahui maksud tujuan penelitian. Apabila responden bersedia untuk diteliti maka responden harus mencantumkan tanda tangan pada lembar persetujuan dengan terlebih

61 dahulu diberi kesempatan membaca isi persetujuan tersebut, jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 2. Anonymity (tanpa mencantumkan nama) Untuk tetap menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi peneliti menggunakan kode tertentu untuk masing-masing responden. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden terjamin oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. G. Jadwal Penelitian Terlampir