BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Dasar sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar memiliki fungsi yang sangat mendasar atau fundamental dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena di Sekolah Dasar itulah siswa mendapatkan pengalaman belajar yang fundamental sebagai bekal untuk menempuh pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu pendidikan SD hendaknya dilakukan dengan cara yang benar supaya bisa menjadi landasan yang kuat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang berikutnya. Pembelajaran di kelas awal (kelas 1 sampai kelas 3) pada saat ini masih banyak mengalami permasalahan. Masalahnya adalah, ada perubahan pendekatan dalam praktik pembelajaran dari pengajaran per mata pelajaran menjadi pembelajaran dengan pendekatan tematik. Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran tematik di kelas 3 SD, karena bagi kelas 3 SD persoalan pembelajaran tematik merupakan persoalan baru yang perlu mendapat perhatian. Penerapan pembelajaran tematik dalam penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Kacangan 01 Tulungagung, karena di lokasi ini praktik pembelajaran di kelas 3 masih terdapat masalah, terutama pada pembelajaran tema belanja. Berdasarkan hasil observasi praktik pembelajaran yang di lakukan oleh guru kelas III SDN Kacangan 01 Kabupaten Tulungagung pada tanggal 09 Juni 2014, pada kegiatan belajar mengajar guru belum memaksimalkan 1
2 penggunaan strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan pelajaran yang akan di ajarkan. Di dalam kelas guru lebih sering menggunakkan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi membosankan dan kurang menarik. Apalagi pada kenyataannya guru jarang melakukan pembelajaran tematik mereka lebih senang melakukan pembelajaran mandiri. Masalah lainnya adalah yang menjadikan pembelajaran tema belanja kurang berkembang adalah penyampaian materi yang dilakukan guru masih berorentasi pada buku teks, siswa belum mengembangkan metode pembelajaran, guru belum memanfaatkan media, guru belum mengembangkan sumber belajar, mengutamakan aspek kognitif, situasi pembelajaran terkesan sangat formal dan kurang mengaktifkan siswa. Sehingga guru mengalami kesulitan ketika harus mengajar dan hanya diberi standart kompetensi dan kompetensi dasar saja tanpa ketersediaan buku teks, sehingga ketergantungan guru dengan buku teks sangat tinggi. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan (arsip nilai yang dimiliki guru) yang dilakukan di SD Kacangan 01 Tulungagung juga menunjukkan bahwa dari 19 anak yang mendapat nilai di atas 70 adalah 7 siswa (36,84%), dan sebagian besar mendapat di bawah 70. Cara untuk mengatasi hal tersebut maka penelitian ini harus diadakan tindakkan yang berupa penelitian sehingga mengerti kekurangan dalam pembelajaran, dan melakukan perbaikan pembelajaran yang di harapkan mampu meningkatkan hasil belajar. Dilihat dari fakta yang ada ternyata pembelajaran yang ada di kelas 3 SDN Kacangan 01 Tulungagung kurang mampu mengembangkan metode
3 pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik siswa SD kelas 3, dan tuntutan kurikulum yang mengarahkan guru untuk melaksanakan pembelajaran tematik. Kemampuan belajar siswa masih rendah, dimana siswa masih bersikap pasif pada saat pembelajaran berlangsung, pembelajaran masih sangat didominasi oleh guru, interaksi guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lain masih belum terlihat karena mereka lebih individualis. Diperlukan penggunaan pendekatan, model maupun metode pada proses pembelajaran yang berdasar pada tujuan pembelajaran yang menjadikan kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Dilihat dari permasalahan yang dipaparkan di atas maka dibutuhkan sebuah model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sehingga akan berpengaruh kepada peningkatan hasil belajar siswa dan pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi pembelajaran berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah,pembelajaran tematik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Kamdi, 2007: 77). PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
4 berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu prinsip belajar dalam kegiatan pembelajaran menyebutkan bahwa pembelajaran adalah memberi fasilitas kepada siswa agar dapat belajar sendiri (Gintings, 2008:5). Prinsip belajar tersebut memiliki makna bahwa siswa dikatakan belajar apabila siswa aktif dalam membangun pemahamannya sendiri. Dari penjelasan diatas maka perlu dikembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga guru tidak lagi bertindak sebagai satu-satunya sumber informasi melainkan sebagai fasilitator belajar. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) akan dicoba untuk diterapkan dalam pada penelitian ini, karena pada hakekatnya karakteristik PBL ini menciptakan pembelajaran yang menantang siswa untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dengan menjalin kerjasama dengan siswa lain, dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Jadi pembelajaran berpusat pada siswa. Berdasarkan paparan di atas penelitian ini dilakukan di SD kacangan 01 Tulungagung yang bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini berjudul Penggunaan Problem Based Learning ( PBL ) pada Pembelajaran Tematik Tema Belanja dalam Menumbuhkan Aktifiitas dan Hasil Belajar Matematika dan IPS di Kelas III SDN Kacangan 01 Tulungagung.
5 B. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka timbul permasalahan yang dapat diidentifikasikan peneliti sebagai berikut 1. Dalam proses pembelajaran metode pembelajaran kurang berfariatif dan nilai siswa masih di bawah KKM, 2. Sebagian besar minat belajar siswa masih rendah, rendahnya motivasi siswa dalam belajar di dalam kelas, 3. Proses pembelajaran masih di dominasi oleh guru, 4. Pengelolaan kelas yang kurang variatif, sebagian besar keaktifan siswa rendah terlihat siswa kurang berani dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. 5. Siswa tidak memperhatikan dan merasa bosan saat pembelajaran berlangsung, 37 % dari jumlah siswa hasil belajarnya masih di bawah KKM. C. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan Problem Based Learning ( PBL ) pada pembelajaran tematik tema belanja matematika dan IPS di kelas III SDN Kacangan 01 Tulungagung? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika dan IPS dalam penerapan Problem Based Learning ( PBL ) pada pembelajaran tematik tema belanja di kelas III SDN Kacangan 01 Tulungagung?
6 3. Bagaimana peningkatan keaktivan belajar siswa pada pembelajaran tematik tema belanja menggunakan Problem Based Learning ( PBL ) di kelas III SDN Kacangan 01 Tulungagung? D. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat dalam latar belakang serta keterbatasan waktu dalam penelitian maka masalah perlu dibatasi.. Batasan masalah penelitian ini adalah : 1. Peningkatan hasil belajar tematik matematika dan IPS tema belanja 2. Peningkatan keaktivan belajar tematik matematika dan IPS tema belanja E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Penerapan Problem Based Learning ( PBL ) pada pembelajaran tematik tema belanja dalam meningkatkan aktifitas dan hasil belajar matematika dan IPS di kelas III SDN Kacangan 01 Tulungagung 2. Peningkatan hasil belajar matematika dan IPS dalam penerapan Problem Based Learning ( PBL ) pada pembelajaran tematik tema belanja di kelas III SDN Kacangan 01 Tulungagung 3. Peningkatan keaktivan belajar siswa pada pembelajaran tematik tema belanja menggunakan Problem Based Learning ( PBL ) di kelas III SDN Kacangan 01 Tulungagung F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat, di antaranya bagi:
7 1. Bagi Guru. a. Meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran tematik b. Sebagai bahan referensi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan pembelajaran tematik pada pokok bahasan yang lain 2. Bagi Siswa a. Meningkatkam hasil dan motivasi belajar siswa b. Mengatasi kejenuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran c. Melatih siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain 3. Bagi Sekolah a. Memberikan kontribusi terhadap citra sekolah b. Meningkatkan sumber daya sekolah c. Memberikan motivasi bagi guru-guru di sekolah dan nantinya dapat termotivasi untuk melakukan penelitian yang lebih bervariatif 4. Bagi Peneliti Lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam mengadakan penelitian selanjutnya, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan profesi.
8 G. Definisi Operasional. Definisi operasional berfungsi untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran istilah, maka terdapat beberapa penjelasan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Penerapan merupakan pengaplikasian (penggunaan) sesuatu dengan tujuan tertentu. 2. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah dengan tahapan tertentu sehingga siswa dapat pengetahuan baru dari masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah 3. Keaktifan merupakan kegiatan atau kesibukan peserta didik dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di luar sekolah yang menunjang keberhasilan belajar siswa. 4. Hasil Belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif. 5. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasar tema untuk mengaitkan dengan beberapa mata pelajaran. 6. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas.