GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 81 TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
-3- BAB IV FUNGSI BADAN Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan mempunyai fungsi:

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

GUBERNUR BALI, Mengingat

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 12 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BURU

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 37 TAHUN 2007

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 3 Ayat (3) Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Ketentuan mengenai kedudukan,susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Gorontalo tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Penghubung Provinsi Gorontalo; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 09). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR GORONTALO TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI GORONTALO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Otonom Provinsi Gorontalo. 2. Pemerintahan daerah adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah. 4. Kepala Daerah adalah Gubernur Gorontalo. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo. 6. Badan adalah Badan Penghubung Provinsi Gorontalo. 7. Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. 8. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum. 2

BAB II KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Badan penghubung Provinsi Gorontalo di Jakarta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. (2) Badan Penghubung dipimpin oleh Kepala Badan. Pasal 3 Badan Penghubung mempunyai tugas melayani dan memfasilitasi seluruh kegiatan kedinasan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo di wilayah Jakarta dan daerah lainnya untuk membantu Gubernur dalam menyelenggarakan pemerintahan. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Badan Penghubung menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan, menyusun dan merumuskan kebijakan teknis terhadap pelaksanaan tugas Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Gorontalo di Jakarta yang diserahkan oleh Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. perumusan kebijakan pelaksanaan fasilitas peralatan dan perlengkapan kegiatan yang timbul dalam pelaksanaan tugas kedinasan; c. pelaksanaan tugas pembinaan dalam rangka memantapkan kesadaran tentang hak dan kewajiban selaku Pegawai Negeri Sipil; d. pelaksanaan Penghubung antara Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan Pemerintah, Kementerian Negara, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Lembaga Swasta di Jakarta dan Daerah lainnya; e. pelaksanaan fasilitasi upaya perwujudan harmonisasi hubungan masyarakat daerah di Jakarta dan Daerah lainnya; f. pengumpulan dan pengolahan data dan informasi; g. pengelolaan aset pemerintah Provinsi Gorontalo di Jakarta dan sekitarnya yang merupakan tanggung jawab Badan Penghubung Jakarta; h. pelaksanaan fasilitasi kegiatan promosi daerah yang meliputi ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata; dan i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 Susunan organisasi Badan Penghubung terdiri atas: a. Kepala Badan; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Sub Bidang Fasilitasi Promosi dan Informasi; d. Sub Bidang Fasilitasi Hubungan Kelembagaan; dan 3

e. Sub Bidang Penghubung Makasar. BAB IV TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Badan Pasal 6 Kepala Badan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dalam bidang Fasilitasi Hubungan Kelembagaan, Fasilitasi Promosi dan Informasi, Penghubung Makasar yang berada dibawah tanggung jawab Gubernur. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala Badan menyelenggarakan fungsi: a. menyelenggarakan pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas ketatausahaan, Fasilitasi kelembagaan, promosi dan informasi serta fasilitasi pejabat Negara; b. menyelenggarakan penyusunan dan penetapan program kerja Badan; c. menyelenggarakan Koordinasi dan Pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis ketatausahaan, fasilitasi hubungan kelembagaan, promosi dan informasi serta pejabat Negara; d. menyelenggarakan fasilitasi peran serta masyarakat asal Provinsi Gorontalo yang ada di Jakarta dan daerah lainnya; e. menyelenggarakan promosi dan informasi potensi daerah; f. menyelenggarakan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP), LKPJ, dan LPPD Badan; g. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan pimpinan daerah; h. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Badan; dan j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur. Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi umum, perencanaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan evaluasi program kegiatan Badan. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan perencanaan, administrasi, ketatalaksanaan dan kepegawaian; b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan; 4

c. pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan perlengkapan Badan; d. melaksanakan rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha; e. melaksanakan pengkoordinasian penyusunan program, evaluasi dan pelaporan tugas Badan; f. melaksanakan pengelolaan administrasi ketatalaksanaan dan kepegawaian; g. melaksanakan pengelolaan ketatausahaan dan administrasi keuangan; h. melaksanakan pengelolaan urusan umum dan perlengkapan; i. melaksanakan pengelolaan aset Pemerintah Daerah yang menjadi tanggung jawab Badan Penghubung; j. melaksanakan Penyusunan bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) dan Pelaporan lainnya; k. menyiapkan data yang wajib menyampaikan LHKPN, LHKASN, dan SPT; l. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; n. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; o. pemeliharaan, pengendalian dan pemanfaatan barang inventaris; p. mengusulkan pengurus barang dan pembantu pengurus barang milik daerah; q. membina menegakkan hukuman disiplin secara berjenjang sesuai dengan kewenangannya; r. melakukan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan capaian kinerja dan rencana kerja tahunan; s. menyiapkan dan menyusun prosedur tetap/standar operasional dan prosedur terkait pengelolaan keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; t. melakukan verifikasi ketersediaan anggaran; u. menatausahakan pengelolaan keuangan; v. menghimpun dan mengolah data keuangan; w. menyusun laporan keuangan SKPD; x. menyusun laporan pertanggungjawaban SKPD; dan y. pelaksanaan fungsi lain sesuai bidang tugasnya. Pasal 10 Sub Bidang Fasilitasi Promosi dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis fasilitasi promosi pariwisata dan investasi daerah serta pengelolaan dan penyebarluasan informasi pembangunan daerah. 5

Pasal 11 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sub Bidang Fasilitasi Promosi dan Informasi menyelenggarakan fungsi: a. menyusun program dan merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan Sub Bidang Fasilitasi Promosi dan Informasi; b. memberikan dukungan dan fasilitasi pada penyelenggaraan promosi dan event budaya, pariwisata dan investasi daerah yang dilaksanakan SKPD yang membidangi di luar Gorontalo; c. mengoptimalkan fungsi dan keberadaan Anjungan TMII sebagai wadah dan etalase budaya dan pariwisata daerah; d. melaksanakan pengumpulan dan kerjasama penyebarluasan informasi pembangunan daerah ke lembaga pemerintah dan non pemerintah di pusat dan daerah lainnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain sesuai tugas bidangnya. Pasal 12 Sub Bidang Fasilitasi Hubungan Kelembagaan mempunyai tugas mengkoordinasikan, mendampingi dan memediasi pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Daerah dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah lainnya serta pengelolaan urusan pelayanan pejabat Negara. Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Bidang fasilitasi hubungan kelembagaan menyelenggarakan fungsi : a. menyusun program kerja dan rencana kegiatan Sub Bidang; b. melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah Lainnya; c. memfasilitasi Pemerintah Pusat dan Lembaga Non Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan kegiatan di daerah; d. memfasilitasi Pemerintah Daerah Lainnya dan Lembaga Non PemerintahDaerah Lainnya dalam penyelenggaraan kegiatan di daerah; e. memfasilitasi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan kegiatan di dalam negeri dan luar negeri; f. menjalin dan membina kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah lainnya; g. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang secara berkala; h. melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bidang fasilitasi Hubungan kelembagaan; i. melaksanakan fasilitasi peran serta masyarakat asal Gorontalo yang ada di Jakarta dan daerah lain; j. melaksanakan pengelolaan fasilitasi kelembagaan pemerintah dan non pemerintah; 6

k. melaksanakan pendampingan tugas pemerintahan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah serta daerah lainnya; l. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan; m. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bidang fasilitasi hubungan kelembagaan; n. membantu Kepala Kantor dalam memfasilitasi, memediasi dan mengkoordinasikan urusan kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Sekretaris Daerah Provinsi; o. melaksanakan kegiatan urusan keprotokoleran di Ibukota Negara dan di luar Ibukota Negara; dan p. pelaksanaan fungsi lain sesuai bidang tugasnya. Pasal 14 Sub Bidang Penghubung Makasar mempunyai tugas mengatur kegiatan pimpinan di Provinsi Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Penghubung Makassar menyelenggarakan fungsi : a. mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan dibidang sub bagian penghubung makasar; b. menetapkan dan melaksanakan tata cara pelayanan acara dan kegiatan lainnya di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan sekitarnya; c. mengatur dan melayani transit penerbangan pimpinan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar; d. mengkoordinasikan dan membantu kegiatan regional yang dilaksanakan oleh Badan Kerja sama Pembangunan Regional Sulawesi; e. melaksanakan tugas-tugas pelayanan keprotokolan diwilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya serta wilayah Indonesia bagian Timur sesuai dengan arahan dan persetujuan pimpinan; dan f. pelaksanaan fungsi lain sesuai bidang tugasnya. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 16 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 17 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, terdiri atas jabatan yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. 7

(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada pemimpin unit organisasi sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI TATA KERJA Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas setiap pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkungan Badan Penghubung wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Badan Penghubung serta dengan instansi lain diluar lingkungan Badan Penghubung sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 19 Setiap pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkungan Badan Penghubung: a. bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing- masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan; dan b. wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 20 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pejabat administrator dan pejabat pengawas dibantu oleh bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing dan wajib mengadakan rapat berkala. Pasal 21 Setiap pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkungan Badan Penghubung wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8

Pasal 22 Setiap laporan yang diterima oleh pejabat administrator dan pejabat pengawas wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk kepada bawahan. BAB VII ESELON, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 23 (1) Kepala Badan merupakan jabatan eselon IIIa atau Jabatan Administrator. (2) Kepala Sub Bagian, dan Kepala Sub Bidang merupakan jabatan struktural eselon IVA atau Jabatan Pengawas. Pasal 24 Pejabat struktural eselon III ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atau pejabat yang diberi pelimpahan wewenang oleh Gubernur Provinsi Gorontalo. BAB VIII KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 25 Bagan organisasi Badan Penghubung sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 26 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan dibentuknya jabatan baru dan diangkat pejabat baru berdasarkan Peraturan Gubernur ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 32 Tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Kantor Perwakilan Provinsi Gorontalo (Berita Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2014 Nomor 32) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 9

Pasal 28 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Gorontalo. Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal 23 Desember 2016 Plt. GUBERNUR GORONTALO, ttd ZUDAN ARIF FAKRULLOH Diundangkan di Gorontalo pada tanggal 23 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI GORONTALO, ttd WINARNI D. MONOARFA BERITA DAERAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 NOMOR 81 10

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 81 Tahun 2016 TANGGAL : 23 Desember 2016 TENTANG : KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI GORONTALO KEPALA BADAN KEL JAB FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BIDANG FASILITASI PROMOSI DAN INFORMASI SUB BIDANG FASILITASI HUBUNGAN KELEMBAGAAN SUB BIDANG PENGHUBUNG MAKASAR Plt. GUBERNUR GORONTALO, ttd ZUDAN ARIF FAKRULLOH