1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini, dijabarkan tentang alasan dilakukannya penelitian yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan definisi istilah. Adapun penjelasannya sebagai berikut. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional bangsa Indonesia yang mempunyai peran penting dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Seseorang dikatakan mampu berbahasa Indonesia apabila mampu menggunakan bahasa tersebut dengan baik dan benar. Pengukuran kemampuan berbahasa dapat dilihat dari kemampuan seseorang menggunakan bahasa yang baik secara lisan maupun tulisan. Sehingga, Bahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran utama di semua jenjang pendidikan di Indonesia. Menurut Alif (116:2010) Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Bahasa indonesia diajarkan kepada siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah siswa mampu berkomunikasi secara efektif dan terampil berbahasa lisan maupun tulis dengan baik dan benar setelah proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa tidak hanya satu aspek saja, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis,menyimak dan berbicara. Proses pemerolehan dan penggunaannya keterampilan bahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain. 1
2 Membaca merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh setiap individu, tidak hanya untuk meraih keberhasilan untuk menuntut ilmu melainkan keberhasilan disepanjang hidupnya. Membaca dapat memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang, membaca perlu diterapkan kepada anak-anak sedini mungkin sehingga, membaca perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak baik sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, masyarakat, orang tua, dan pemerintah. Oleh karena itu amat penting bagi lembaga pendidikan disekolah dasar (SD) untuk menerapkan bahasa indonesia sejak anak-anak (Tarigan, 2008:11). Menurut Alif (2010:125), membaca merupakan proses mendapatkan makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh dalam membaca untuk memperoleh makna dari barang cetak yaitu secara langsung dan tidak langsung. Langsung adalah menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya sedangkan secara tidak langsung adalah mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya dengan makna. Peserta didik di Indonesia terutama di daerah-daerah terpencil memiliki kemampuan membaca yang sangat kurang. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor, seperti sumber daya manusia yang rendah, faktor lingkungan, dan kurangnya tenaga pendidik di daerah tersebut. Selain intu guru juga berperan penting dalam proses pembelajaran, agar siswa tidak cepat bosan dan pasif saat proses pembelajaran berlangsung. Selama ini,disaat proses pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton, karena tidak mempunyai keterampilan untuk menggunakan model pembelajaran lainnya. Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila terjadi interaksi dua arah antara
3 guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik. Agar meningkatkan motivasi siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru maka, guru harus memilih model pembelajaran yang tepat. Pembelajaran pada kenyataannya masih banyak yang semata berorientasi pada upaya mengembangkan dan menguji daya ingat siswa sehingga kemampuan berpikir siswa direduksi dan sekedar dipahami sebagai kemampuan untuk mengingat (Harsanto, 2005:17). Selain itu, hal tersebut juga berakibat siswa terhambat dan tidak berdaya menghadapi masalah-masalah yang menuntut pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif. Untuk pencapaian hasil belajar yang optimal diperlukan suatu alat pendidikan ataupun media pembelajaran dan model baru dalam proses pembelajaran. Penerapan media atau model pembelajaran harus dapat melatih cara-cara memperoleh informasi baru, menyeleksinya dan kemudian mengolahnya, sehingga terdapat jawaban terhadap suatu permasalahan. Sesuai dengan hukum gestalt bahwa manusia berfikir secara menyeluruh, maka proses belajar yang melibatkan proses berfikir, harus dimulai dari mempelajari materi secara keseluruhan, baru ke detail atau bagiannya. Tetapi dalam belajar yang melibatkan aktivitas motorik, justru harus dimulai dengan detail terlebih dahulu kemudian digabungkan menjadi ketrampilan yang menyeluruh (Sarwono, 2013:107). Hal di atas juga didukung berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di SDN Selorejo 03 dan SDN Sumberagung 03 Selorejo Blitar. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru atau satu arah antara lain menggunakan teknik ceramah dan penugasan. Saat proses pembelajaran berlangsung hanya
4 terdapat beberapa siswa yang terlihat aktif, terlihat kejenuhan, kebosanan saat guru menerangkan dan terlihat beberapa siswa yang beraktivitas di luar konteks pelajaran. Dilihat dari kondisi pembelajaran tersebut, maka peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar, (lina, 2010:37). Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Cooperative Intergrated Reading and Composition. Model Pembelajaran Cooperative Intergrated Reading and Composition adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting. Dimana guru memberikan sebuah cerita yang berbentuk karangan narasi atau novel. Tujuan utama menggunakan pendekatan tipe Cooperative Intergrated Reading and Composition dalam pembelajaran membaca adalah membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Pembelajaran Cooperative Intergrated Reading and Composition diharapkan dapat meningkatkan cara siswa berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi sesama teman. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk memperbaiki pembelajaran yang selama ini diterapkan pada materi menentukan gagasan utama dalam paragraf, serta untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan Model pembelajaran Cooperative Intergrated Reading and
5 Composition. Model pembelajaran ini juga bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan seperti yang dinyatakan oleh (Sanjaya, 2009:20) yaitu siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan dan bebas dari rasa takut. Kelas didesain dalam suasana hidup dan terbebas dari rasa tegang. Untuk itu dengan penggunaan model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih mudah memahami. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik menerapkan model pembelajarn Cooperative Intergrated Reading and Composition untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa sehingga penelitian yang akan dilakukan berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Intergrated Reading and Composition terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Selorejo 03 dan SDN Sumberagung 03 kecamatan Selorejo Blitar 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan suatu cara bagaimana melihat, menduga, memperkirakan, dan menguraikan serta menjelaskan apa yang menjadi masalah. Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran berpusat pada guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan. 2. Saat proses pembelajaran berlangsung terdapat beberapa siswa yang terlihat tidak aktif, terlihat kejenuhan, kebosanan saat guru menerangkan dan terlihat beberapa siswa yang beraktivitas di luar konteks pelajaran
6 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang terdapat di SDN Selorejo 03 dan SDN Sumberragung 03 kelas V pada materi menyimpulkan paragraf dalam beberapa kalimat, maka dapat dirumusakan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana Pengaruh Metode Pembelajaran Cooperative Integratid Reading and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Selorejo 03 dan SDN Sumberangung 03 Kecamatan Selorejo Blitar? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam suatu penelitian. Sesuai dengan masalah yang ada maka peneliti dapat memberikan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Metode pembelajaran Cooperative Integratid Reading and Composition terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Selorejo 03 dan SDN Sumberangung 03 Kecamatan Selorejo Blitar. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian lain yang juga ingin menerapkan strategi permainan untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan, mudah dipahami oleh siswa, dan memperbaiki model pembelajaran yang berpusat pada guru agar juga dapat melibatkan siswa untuk aktif. 1) Manfaat Teoritis Penelitan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
7 pendidikan, terutama kemampuan siswa dalam menentukan gagasan utama dalam paragraf di SDN Selorejo 03 dan SDN Sumberagung 03 Blitar. 2) Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, maupun sekolah. 1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan kerjasama dan membantu siswa yang lemah saat pelajaran serta menjadikan siswa lebih aktif dan teliti untuk memecahkan masalah. 2. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan salah satu acuan untuk guru Bahasa Indonesia untuk memilih model pembelajaran. 3. Bagi sekolah, Alternatif memberikan motivasi siswa oleh kalangan pendidik pada umumnya dalam lingkungan sekolah serta diharapkan akan bermanfaat dalam upaya peningkatan mutu dan efektifitas pembelajaran di sekolah. 4. Dapat dijadikan bahan pertimbangan penelitian selanjutnya. 1.6 Batasan Masalah Mengingat kemampuan dan keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian dan untuk menghindari terlampau luasnya penelitian yang akan dilaksanakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan materi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pada Standar Kompetensi Membaca, 3. Memahami teks dengan membaca teks percakapan membaca cepat 75 kata/rmenit, dan membaca puisi. Kompetensi Dasar 3.2 Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata/menit. Pada materi Menentukan Gagasan Utama Dalam Paragraf. Penelitian ini di laksanakan pada kelas V semester I di
8 SDN Selorejo 03 sebanyak 20 siswa, 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki sedangkan di SDN Sumberagung 03 sebanyak 18 siswa dari 8 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian ini mengukur hasil belajar siswa pada materi menentukan gagasan utama dalam paragraf sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran CIRC dan keaktifan siswa mengikuti kegiatan belajar. 1.7 Penegasan Istilah Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan istilah dan definisi operasional antara lain sebagai berikut: 1. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.(slameto, 2010:2). 2. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial.(trianto,2007:1). 3. Model pembelajaran Cooperative Integratid Reading and Composition adalah Terjemahan bebas dari Cooperative Integratid Reading and Composition adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif kelompok. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis) merupakan model pembelajaran khusus Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau,tema sebuah wacana/kliping. (Slavin, 2009:26).
9 4. Membaca : membaca adalah sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat sebagai faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi Intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, dan tujuan membaca, sedangkan faktor eksternal meliputi sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan dan tradisi membaca.( Nurhadi, 2008: 13).