Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol dan Asam Akrilat dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton / Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol Kapasitas Ton per Tahun. Pendahuluan

PRA RANCANGAN PABRIK ETHYL ACRYLATE DARI ETHYL 3-ETHOXY PROPIONATE KAPASITAS TON / TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan N-Butanol Menggunakan Distilasi Reaktif Kapasitas 60.

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

I. PENDAHULUAN. semakin banyaknya pabrik-pabrik kimia yang didirikan. Hal ini memacu

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor indistri kimia maka perlu didirikan pabrik hulu yang dapat memberikan

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI ASETON SIANOHIDRIN 1 DAN METANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri telah menuntut semua negara ke arah industrialisasi. Indonesia

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Prabrik Isopropil Asetat dari Asam Asetat dan Isopropanol Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol Dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

Prarancangan Pabrik Formaldehida Dengan Proses Katalis Perak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup luas seperti industri (Purified Terepthalic Acid) PTA, industri etil

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Prarancangan Pabrik Asam Format dengan Proses Hidrolisis Metil Format Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Perancangan Pabrik Butil Asetat Dari Butanol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Aseton Proses Oksidasi Propilena Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metil Metakrilat Dari Aseton Sianohidrin dan Metanol Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Pabrik Metil klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

dapat mendorong berdirinya pabrik kimia lainnya, sehingga dapat mengurangi

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK MONONITROTOLUEN DARI TOLUEN DAN ASAM CAMPURAN DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Agus Dwi Harjanto (D )

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

Oleh : Zainiyah Salam ( ) Anggi Candra Mufidah ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Lily Pudjiastuti, MT

BAB I PENDAHULUAN PRARENCANA PABRIK ASETON DARI ISOPROPIL ALKOHOL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

Gambar 1. Permintaan Asam Metakrilat di Dunia

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PERANCANGAN PRODUK

Transkripsi:

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia belum seluruhnya dapat menghasilkan produk kimia sendiri dalam memenuhi kebutuhan dalam sektor industri kimia. Perkembangan industri kimia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan Indonesia banyak mengembangkan pabrikpabrik indusri baru yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga berorientasi ekspor. Sebagian masih diimpor dari berbagai negara, terutama bahan bahan yang merupakan produk yang antaranya untuk dijadikan berbagai produk lain yang lebih bermanfaat. Produk tersebut antara lain metal akrilat. Metil akrilat adalah senyawa kimia yang mempunyai ikatan rangkap yang biasa digunakan sebagai bahan baku untuk produksi polimer (poliakrilat). Polimer digunakan sebagai cat, bahan perekat, dan binder untuk industri kulit, kertas dan tekstil serta untuk komponen kopolimer dari acrylic fiber. Hasil polimerisasi dari metil akrilat bisa memiliki sifat fisis yang bervariasi dengan mengontrol rasio monomer yang digunakan. Sifat dari hasil polimerisasi pada umumnya mempunyai daya tahan tinggi terhadap bahan bahan kimia dan terhadap lingkungan, sangat jernih dan kuat. Sangat banyak manfaat dari metil akrilat sehingga pendirian pabrik metil akrilat di Indonesia tentu bagus bagi industri industri yang menggunakannya dalam proses proses kimia karena akan semakin mudah untuk mendapatkannya di dalam negeri, karena mengingat industri metil akrilat jarang terdapat di Indonesia. 1.2 Kapasitas Prarancangan Dalam penentuan kapasitas rancangan suatu pabrik, diperlukan beberapa pertimbangan. Kapasitas dari suatu pabrik dapat mempengaruhi perhitungan teknis maupun ekonomis. Dari segi teknis, industri butil akrilat 1

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 2 yang direncanakan harus senantiasa memperhatikan kebutuhan pasar akan produk, ketersediaan bahan baku dan kapasitas minimum. 1.2.1 Kebutuhan Metil Akrilat 60000 Kapasitas pabrik metal akrilat ditentukan berdasarkan kebutuhan impor dalam negeri yang berasal dari negara lain. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.1: Tabel 1.1 Data kebutuhan impor metil akrilat tahun 2009-2014 No Tahun Impor (kg/tahun) 1 2009 38615,6 2 2010 54090,36 3 2011 43275,43 4 2012 42621,09 5 2013 49452,46 6 2014 40268,94 (Biro Pusat Statistik,2009-2014) Dari data pada Tabel 1.1 dapat dibuat regresi linier hubungan antara tahun dengan jumlah impor metil akrilat 50000 y = -180,04x + 406866 R² = 0,0033 40000 30000 Linear (Series1) 20000 10000 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Gambar 1.1 Grafik Regresi Impor Metil Akrilat Tiap Tahun Berdasarkan dari Gambar 1.1 diperoleh persamaan regresi jumlah impor tahun ke x adalah =-180.0x + 40686. Jadi pada tahun 2020 diperkirakan Indonesia membutuhkan metil akrilat sebanyak 35.000 ton/tahun.

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 3 1.2.2 Kapasitas Produksi Pabrik Metil Akrilat yang sudah Berdiri Untuk memproduksi metil akrilat harus memperhitungkan juga kapasitas produksi yang menguntungkan.sebagai perbandingan kapasitas produksi berbagai pabrik yang telah ada dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Kapasitas produksi berbagai pabrik di dunia Pabrik Toa Gosei., Ltd. Arkema Inc. Singapore Acrylic Ester Pte.,Ltd. (www.sumitomo-chem.co.jp) Kapasitas 22.000 ton/tahun 45.000 ton/tahun 82.000 ton/tahun Dari Tabel 1.2 dapat diketahui kapasitas produksi minimal di dunia sebesar 22.000 ton/tahun dan kapasitas maksimal sebesar 82.000 ton/tahun. Kebutuhan metil akrilat di dalam negeri sebesar 35.000 ton/tahun, sehingga dapat diharapkan: 1. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri 2. Dapat memberikan keuntungan karena kapasitas rancangannya berada di atas kapasitas terkecil pabrik yang ada di dunia. 1.2.3 Ketersediaan Bahan Baku Ketersediaan bahan baku perlu diperhatikan guna untuk menjamin kontinuitas produksi dari suatu pabrik. Bahan baku pembuatan metil akrilat yaitu asam akrilat dan metanol. Bahan baku asam akrilat diperoleh dari PT Nippon Shokubai, Cilegon dan bahan baku metanol diperoleh dari PT Kaltim Methanol Industri (KMI). Sehingga dengan demikian bahan baku cukup tersedia dan mudah diperoleh. 1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik merupakan salah satu hal yang penting dalam perancangan suatu pabrik karena hal ini menyangkut langsung pada nilai ekonomi, keamanan dan kelancaran operasional pabrik yang akan dibangun. Beberapa factor yang dapat menjadi acuan dalam menentukan lokasi pabrik

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 4 antara lain penyediaan bahan baku, pemasaran produk, transportasi, dan tenaga kerja. Berdasarkan tinjauan tersebut maka lokasi pabrik metil akrilat ini dipilih didirikan di Cilegon dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Prospek pasar Dipilih lokasi pabrik di kawasan industri Cilegon, karena mengingat kawasan Cilegon sebagai pusat industri yang berkembang pesat. Dengan prioritas utama pasar dalam negeri maka diharapkan lokasi ini tidak jauh dari konsumen, sehingga biaya distribusi akan lebih murah dan memperoleh hasil penjualan yang maksimal. Kelebihan kapasitas yang mungkin terjadi dapat dengan mudah diekspor melalui pelabuhan yang terletak relatif dekat dengan lokasi pendirian pabrik. 2. Letak sumber bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan butil akrilat yaitu asam akrilat dan butanol yang dapat diperoleh dengan mudah karena lokasi pabrik tidak terlalu jauh dari letak sumber bahan baku. Asam Akrilat dibeli dari PT Nippon Shokubai, Cilegon dan bahan baku metanol dari PT Kaltim Methanol Industri (KMI). 3. Utilitas Utilitas pabrik ini meliputi tenaga listrik, air dan bahan bakar. Pengadaan listrik disuplai dari PLN dan generator sebagai sumber cadangannya. Kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari PT Pertamina (persero). Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air, dapat langsung mengambil dari air laut. 4. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan hal yang cukup penting untuk menunjang kelancaran suatu proses produksi. Tenaga kerja ahli biasa didapatkan didaerah yang dekat dengan pusat pendidikan. Pemerataan tenaga kerja disesuaikan dengan pendidikan dan keterampilan. Kawasan Cilegon merupakan kawasan yang padat penduduk sehingga tenaga kerja dapat dengan mudah terpenuhi.

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 5 5. Tersedianya fasilitas transportasi Transportasi merupakan penunjang utama dalam penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Fasilitas transportasi meliputi darat (jalan raya) dan laut (Pelabuhan Merak dan Pelindo II). 6. Kebijakan pemerintah Cilegon adalah kawasan industri yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga memudahkan hal yang menyangkut kebijakan pemerintah perihal perijinan, pajak dan teknis pendirian pabrik. 1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Macam-macam Proses Pembuatan Metil Akrilat Ada beberapa cara pembuatan metil akrilat, antara lain: a. Proses Asetilena Pada proses ini metil akrilat dibuat dengan mereaksikan asetilen dengan alkohol dalam suasana asam dengan katalis nikel karbonil pada tekanan atmosferis pada suhu 40 0 C. Kerugian proses ini adalah kesulitan dalam penanganan nikel karbonil yang beracun dan korosif. Reaksi: 4C 2 H 2 + 4CH 3 OH + 2HCl + Ni(CO) 4 4CH 2 =CHCOOCH 3 + NiCl 2 + H 2...(1) (Ullman, 1985) b. Proses Ketena Pada proses ini bahan baku yang digunakan aadalah asam asetat. Bahan ini dipirolisa menjadi ketena. Ketena direaksikan dengan monomer formaldehid membentuk β-propiolactone. Senyawa ini selanjutnya dikonversi menjadi akrilat. Metode ini tidaak dipakai karena banyaknya tahapan yang harus dilewati dan juga sifat racun dari β-propiolactone.

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 6 Reaksi: CH 3 COOH CH 2 =C=O CH 2 -C=O H 2= CHCOOCH 3 + H 2 O...(2) c. Proses Esterifikasi Asam Akrilat (Ullman, 1985) Pada proses ini, asam akrilat direaksikan dengan metanol dengan katalis asam sulfat membentuk metil akrilat. Reaksi esterifikasi ini berlangsung pada suhu 50-100 C dan tekanan atmosferis. Perbandingan mol asam akrilat dan metanol yang digunakan adalah 1:1. Reaksi tersebut berlangsung pada reaktor alir tangki berpengaduk. Reaksi: CH 2 CHCOOH + CH 3 OH CH 2 COOCH 3 + H 2 O...(3) (Ullman, 1985)

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 7 1.4.2 Alasan Pemilihan Proses Proses Asetilena Perbandingan antara proses pembuatan metil akrilat dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Perbandingan proses pembuatan metil akrilat Proses Kondisi Operasi Kelebihan Kekurangan P = 1 atm T = 40 0 C Proses Ketena P = 1 atm T = 150 0 C -Produk samping bukan merupakan zat beracun -Bahan baku mudah didapatkan -Bahan baku gas alam terbatas -Menggunakan katalis nikel karbonil yang beracun dan korosif -Menghasilkan β-propiolactone yang bersifat racun -Prosesnya melalui banyak tahapan Proses Esterifikasi P = 1 atm T = 60-100 0 C -Bahan baku relatif mudah didapat. -Produk samping bukan merupakan zat beracun. -Membutuhkan katalis asam yang bersifat korosif. -Waktu reaksi relatif lama Dari Tabel 1.3 proses pembuatan metil akrilat yang dipilih adalah proses eksterifikasi karena bahan baku yang relatif mudah didapatkan, kondisi operasi yang relatif lebih aman, proses relatif sederhana, produk samping yang dihasilkan tidak beracun. 1.4.3 Kegunaan Produk Metil metakrilat merupakan bahan baku untuk produksi polimer (poliakrilat). Polimer ini digunakan sebagai bahan perekat, binder untuk industri kulit, kertas, dan komponen kopolimer dari acrylic fiber. Selain itu, polimer ini juga digunakan oleh berbagai pabrik cat (coating).

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 8 1.4.4 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Bahan Baku dan Produk A. Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku 1. Asam Akrilat Sifat Fisis: - Rumus kimia : C 2 H 3 COOH - Berat molekul : 72,06 g/mol - Bentuk : cair - Titik leleh : 13,5 C - Titik didih : 141 C - Densitas pada 25 C : 0,8898 kg/m 3 - Kelarutan pada 25 C : 1,3 cp Sifat Kimia: - Reaksi esterifikasi (www.sciencelab.com) Reaksi yang terjadi jika asam akrilat direaksikan dengan suatu alkohol akan membentuk ester dari asam akrilat dan air Reaksi: CH 3 = CHCOOH + ROH CH 2 = CHCOOR + H 2 O - Reaksi adisi 2. Metanol...(5) Reaksi yang terjadi jika asam akrilat direaksikan dengan suatu halogen, hidrogen dan hidrogen sianida. Reaksi : CH 2 = CHCOOH + HX H 2 CX-CHCOOH...(6) Sifat Fisis: - Rumus kimia : CH 3 OH - Berat molekul : 32.04 g/mol - Bentuk : cair (Kirk and Othmer, 1991)

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 9 - Titik didih : 64.5 C - Titik leleh : -97.8 C - Densitas pada 25 C : 1.11 kg/m 3 - Kelarutan 25 C : 0,521 cp Sifat Kimia: (www.sciencelab.com) Metanol adalah alkohol yang mempunyai ikatan karbon paling pendek.metanol murni sangat penting dalam sintesa kimia. Ada beberapa reaksi penting yang melibatkan metanol, antara lain: - Reaksi oksidasi Reaksi oksidasi metanol dengan bantuan katalis K 2 Cr 2 O 7, KmnO 4, Na 2 Cr 2 O 7 menghasilkan formaldehid. Reaksi : CH 3 OH + ½ O 2 HCHO + H 2 O - Reaksi esterifikasi Reaksi eksterifikasi antara metanol dengan asam format akan menghasilkan metil format. Reaksi: CH 3 OH + HCOOH HCOOCH 3 + H 2 O - Reaksi subtitusi B. Bahan Pembantu Reaksi ini antara metanol dan HCl dengan bantuan katalis ZnCl 2 menghasilkan Metil Klorida. Reaksi : CH 3 OH + HCl CH 3 Cl + H 2 O Asam sulfat, sebagai katalis Sifat fisis: - Rumus molekul : H 2 SO 4 - Bentuk : Cairan tidak berwarna - Berat molekul : 98,08 g/kmol - Titik didih : 270 C (Kirk and Othmer, 1991)

Kapasitas 35.000 Ton / Tahun 10 - Titik leleh : -35 C - Densitas pada 25 C : 1,833 g/ml - Kelarutan 25 C : 26,7 cp Sifat Kimia: - Dengan basa membentuk garam dan air H 2 SO4 + 2 NaOH NaSO 4 + 2 H 2 O (www.science lab.com) - Dengan garaam membentuk garam dan asam lain C. Produk H 2 SO 4 + 2 NaCl NaSO 4 + 2 HCL Metil akrilat Sifat fisis: - Rumus kimia : CH 2 CHCOOCH 3 - Berat molekul : 86,09 g/mol - Bentuk : cair - Titik didih : 80,5 C - Titik leleh : -76,5 C - Densitas pada 30 C : 0,9561 g/cm 3 - Kelarutan : 0,49 cp Sifat kimia : (Kirk Othmer,1998) (www.science lab.com) - Bereaksi secara tak terkendali dengan oksidan kuat yang akan menyebabkan ledakan dan kebakaran. - Mudah terpolimerisasi pada suhu yang tinggi. (Ullman, 1985)