BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat. Adanya televisi, handphone, komputer dan barang-barang elektronik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memberikan contoh hal-hal yang baik dan positif. Penanaman karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peradaban dunia. Menurut pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Implementasi karakter positif sangat penting dilaksanakan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi Astana Mangadeg terletak di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Desa

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan seseorang dapat hidup. Jiwa juga mengandung sesuatu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai peran pengajaran yang cukup penting, hal tersebut sering tidak

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prinsipnya mempunyai tiga kegiatan: Pertama menggumpulkan (to collect)semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Desa memiliki arti penting. Desa bisa dianggap sebagai kesatuan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hutan yang berada di sebuah desa atau kota harus dilestarikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas individu, baik

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Glenn Doman dalam bukunya How to Teach your Baby to Read yang dikutip oleh

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru sebagai teladan bagi peserta didik harus memiliki sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesionalisme merupakan kompetensi yang harus ada pada setiap pelaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negaranya tanpa terkecuali, Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. didik kurang inovatif dan kreatif. (Kunandar, 2007: 1)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia

BAB I PENDAHULUAN. karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak sekali bermunculan barang-barang elektronik yang dapat menyajikan hiburan bagi masyarakat. Adanya televisi, handphone, komputer dan barang-barang elektronik lainnya menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat, tidak terkecuali anakanak. Anak-anak lebih suka menonton televisi daripada membaca buku mereka. Jangankan membaca buku, melihatnya saja enggan. Untuk mengisi waktu luangnya mereka senang dengan menonton televisi, bermain atau menghabiskan waktu dengan dunia maya. Apalagi sekarang facebook telah menjamur dan meracuni pikiran mereka. Setiap anak mempunyai handphone yang tidak digunakan untuk hal positif justru merusak dunia pendidikan. Jika hal ini terus dibiarkan maka tujuan dari pendidikan nasional Indonesia tidak akan tercapai. Membaca merupakan hal yang paling diperlukan jika seseorang ingin mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini. Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah itu, pemerintah membangun perpustakaan yang menyediakan banyak buku yang dapat dibaca oleh siswa. Namun hal tersebut tidak membantu banyak bahkan peran perpustakaan cenderung mati. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan alternatif solusi yang dapat mengatasi masalah minat baca ini secara efektif dan efisien. 1

2 Karakter hendaknya diterapkan sedini mungkin untuk mendapatkan hasil pribadi yang baik. Terdapat 18 aspek karakter yang sangat terperinci yang menjadi karakter bangsa. Salah satu aspek karakter dari 18 karakter tersebut adalah aspek gemar membaca. Aspek gemar membaca tidak harus dimiliki oleh orang yang pintar, melainkan harus dimiliki setiap orang. Membaca bisa dilakukan dimana saja, bisa dilingkungan sekolahan seperti di perpustakaan, kelas, taman sekolahan. Dilingkungan rumah, saat ada waktu luang untuk dimanfaatkan membaca. Membaca tidak harus buku mata pelajaran, melainkan koran, majalah, komik, dan lain-lain. Aktifitas membaca akan memberikan manfaat yang berguna bagi seseorang yang memiliki gemar membaca yang tinggi. Buku adalah tempat atau gudangnya ilmu yang mudah dicari dan di dapat oleh setiap orang yang ingin menambah wawasan yang lebih banyak lagi. Perlu adanya penanaman karakter gemar membaca pada anak sejak dini mungkin. Erat kaitan dan hubungan antara penanaman karakter dengan program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Karakter merupakan suatu hal yang sangat penting, karena berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Karakter yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya tidak lepas dari proses pembelajaran dan pembentukan dari diri manusia itu sendiri. Penanaman karakter bisa didapat dalam lingkungan keluarga, sekolah, baik dalam lingkungan masyarakat maupun kelompok. Orang tua mempunyai peran penting dalam membentuk karakter anaknya dalam lingkungan keluarga. Seorang guru harus bisa memberikan contoh atau sikap yang baik yang bisa dijadikan bahan

3 pendidikan bagi seorang siswa. Karakter seseorang di lingkungan kelompok akan sangat mudah terpengaruh dengan orang yang ada di sekitarnya. Sesuai dengan detiknews.com telah memberikan kabar atau pemberitaan bahwa anak yang bernama Faith Jackson, 9 tahun, dari Knutsfordm Cheshire, Inggris hingga kini telah memiliki hobi membaca 364 buku dalam tujuh bulan, yang berarti dua buku sehari. Tidak seperti anak-anak lain yang menghabiskan waktu dengan televisi dan games, Faith lebih suka menikmati lembaran buku untuk mengisi waktu luang. Karena buku itu sama menariknya seperti menonton televisi atau main game. Karena kegemarannya membaca buku itulah Faith mendapat penghargaan dari penulis buku How to Train Your Dragon, Cressida Cowell. Kesenjangan dalam penanaman karakter gemar membaca pada sekolah anak jalanan. Ada sekolah yang mudah menanamkan karakter gemar membaca melalui adanya perpustakaan. Namun ada juga sekolah yang sulit untuk menanamkan karakter gemar membaca melalui perpustakaan. Untuk menanamkan karakter tersebut, pada awalnya harus ada kesadaran dari diri siswa dan selanjutnya diharapkan memahami dan mengimplementasikan penanaman karakter gemar membaca. Keterkaitan hubungan tersebut antara lain tertuang didalam visi, misi, dan tujuan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Visi program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu Menjadi pusat pengembangan pendidikan dan pembelajaran bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta Ketatanegaraan, untuk membentuk bangsa yang berkarakter kuat dan memiliki kesadaran berkonstitusi menuju masyarakat madani (Buku Pedoman FKIP, 2013:138).

4 Selaras dengan visi program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tersebut jelas terlihat bahwa pendidikan atau pun penanaman karakter sangat diutamakan dalam pembentukan identitas setiap orang. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai standar kompetensi lulusan. Pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterkaitan pendidikan ataupun penanaman karakter dengan Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu membentuk generasi muda yang berkarakter untuk membangun bangsa dan bernegara. Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai penanaman karakter gemar membaca pada perpustakaan anak jalanan di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo sebagai tempat penelitian. Karena keberadaannya yang telah menjadi bagian dari instansi pemerintahan yang dinaungi oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian Penanaman karakter gemar membaca. Oleh karena itu dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian terhadap penanaman karakter gemar membaca dengan studi kasus pada Perpustakaan Anak Jalanan di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo.

5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk penanaman karakter gemar membaca pada perpustakaan Anak Jalanan di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo? 2. Apakah kendala penanaman karakter gemar membaca pada perpustakaan anak jalanan di Badana Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo? 3. Bagaimana solusi untuk kendala yang dihadapi dalam penanaman karakter gemar membaca pada perpustakaan anak jalanan di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan bentuk penanaman karakter gemar membaca pada perpustakaan anak jalanan di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo. 2. Mendeskripsikan kendala penanaman karakter gemar membaca pada perpustakaan anak jalanan di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo. 3. Mendeskripsikan solusi untuk kendala yang dihadapi dalam penanaman karakter gemar membaca pada perpustakaan anak jalanan di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo.

6 D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau kegunaan teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya maupun bagi perpustakaan anak jalanan mengenai penanaman karakter gemar membaca di BNK Sukoharjo. b. Menambah pengetahuan dan wawasan penanaman karakter gemar membaca di BNK Sukoharjo. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau kegunaan praktis a. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai penerapan karakter gemar membaca pada perpustakaan anak jalanan di BNK Sukoharjo. b. Memberi sumbangan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa maupun masyarakat mengenai pentingnya penanaman karakter gemar membaca. E. Daftar Istilah Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi skripsi ini, peneliti perlu mencantumkan daftar istilah dari skripsi ini. Adapun daftar istilah skripsi ini sebagaimana uraian berikut. 1. Menurut Tim penyusun kamus pembinaan dan pengembangan bahasa (1991:1002), penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanamkan.

7 2. Menurut Gunawan (2012:3), karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan antara dirinya dengan orang lain. Pengertian karakter, watak dan kepribadian memang sering tertukar-tukar dalam penggunaanya. 3. Menurut Rahim (2007:2), membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. 4. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya (Wibowo, 2013:16).