BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena pendidikan adalah sarana untuk menciptakan sumber daya manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa, dengan adanya pendidikan, manusia dapat memiliki cipta, rasa dan karsa yang baik (Lestari, 2008:51). Menurut (Darmayoga, 2013:2) pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi masa depan. Hal tersebut diungkapkan juga (Depdiknas dalam Dariyo, 2013:3) bahwa pendidikan merupakan suatu usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya, mulai dari pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, keterampilan serta kreativitas. Dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar banyak terjadi permasalahan. Salah satunya yaitu banyaknya jumlah mata pelajaran dan ditambah lagi bahan yang harus dipelajari di setiap mata pelajaran membuat proses pembelajaran tidak berjalan dengan optimal. Akibatnya guru hanya berusaha mengajarkan seluruh bahan pelajaran dengan waktu yang sangat terbatas tanpa menghiraukan akan kesalahpahaman konsep, hasil belajar serta tidak menekankan pada nilai budaya dan karakter yang terkandung pada materi pelajaran (Silaban, 2012:1-2). 1
2 Salah satu budaya dan karakter bangsa adalah kreativitas. Dalam pendidikan sekolah dasar guru harus mampu untuk menumbuhkan karakter. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam mengembangkan budaya karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik dapat mengenal nilai nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka. (pusat kurikulum 2010) dalam Silaban, 2012:2). Kreativitas telah menjadi budaya penting dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan tingkat sekolah dasar. Guru dituntut untuk kreatif dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan nyaman dan menyenangkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menunjang kreativitas siswa adalah melalui metode mind mapping, metode ini dapat membantu berfikir kreatif, kritis, efektif dan inovatif. Pada dasarnya mind mapping adalah peta pikiran yang dituangkan pada tulisan, kata kata, bagan / peta konsep dengan memacu dalam sebuah tema atau topik utama suatu materi (Darmayoga,2013:4). Pemetaaan pikiran (mind mapping ) adalah teknik meringkas bahan yang baru dipelajari dan menuangkan masalah atau informasi yang didapatkan dalam bentuk peta pikiran melalui grafik atau bagan agar lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004:35-37). Dengan teknik peta pikiran seseorang akan dapat lebih mudah dalam mengingat, merekam suatu informasi kedalam otaknya, otak manusia terdapat dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Belahan otak kiri berfungsi untuk berfikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa dan berhitung. Belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi
3 dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut mempunyai tugas, fungsi dan respon berbeda dan harus bekerja secara seimbang. Suyatno (dalam Firdaus, 2010:3). Bentuk dari mind mapping sangat bervariasi tergantung dari cara berfikir seseorang, tetapi ada suatu syarat mind mapping dapat dikategorikan mind map yang baik apabila mengandung gambar, menggunakan berbagai macam warna, penghubung tidak saling berpotongan dan mengandung satu topik saja, tidak menggunakan kata atau kalimat yang panjang (Firdaus, 2010:3). Pemetaan pikiran memungkinkan siswa menuangkan informasi yang diperoleh dalam catatan sesuai dengan pola fikir siswa dalam mengolahnya, sehingga setiap pemetaan pikiran merupakan hasil khas individu yang membuatnya (Ayu, 2011:18). Mind mapping merupakan contoh yang sangat baik tentang penggunaan teknik yang bisa membantu kita memahami konsep konsep dan menghafalkan informasinya dengan satu prasarana belajar (Bachman, 2005:35). Dalam bidang pendidikan mind map sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar ketika kegiatan mencatat, meringkas dan mengkaji ulang (Silaban, 2012:2). Dari teori dalam buku atau jurnal penelitian sebelumnya peneliti dapat menyimpulkan, tampak bahwa mind mapping dapat menumbuhkan kreativitas, kreativitas yang dimaksud adalah kreativitas belajar menggunakan mind mapping dan dapat dilihat dari cara siswa mendesain mind mapping dengan menggunakan gambar dan berbagai warna, kemampuan untuk menuliskan konsep gagasan dalam
4 mind mapping serta kemampuan untuk mengembangkan gagasan konsep materi dan merincinya secara detail ke dalam sebuah mind mapping Penelitian tentang pengaruh mind mapping dalam proses pembelajaran sudah banyak dilakukan salah satu contoh dalam jurnal pendidikan (Firdaus, 2010:5-9) Firdaus mengemukakan bahwa prinsip metode mind mapping merupakan suatu alat bantu untuk berfikir kritis, kreatif, efektif dan inovatif. Dengan demikian metode mind mapping merupakan teknik grafis yang sangat ampuh dan menjadi kunci untuk membuka potensi diri dari seluruh otak, karena manggunakan seluruh keterampilan yang berada pada otak kiri dan kanan salah satunya adalah kemampuan membaca skimming yang merupakan suatu kreativitas dalam mengolah pikiran (berfikir kreatif ) dalam kegiatan membaca secara cepat. Hasilnya terbukti bahwa ada pengaruh metode mind mapping terhadap peningkatan membaca sekilas yaitu dengam membandingkan hasil pretest dan post test kemudian diolah dengan teknik uji T maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode mind mapping berada pada kategori signifikan. Selain itu hasil penelitian yang lain yaitu penelitian (Aini, 2012:8-10) dalam penelitian tersebut langkah langkah dalam membuat mind mapping yang menggunakan warna, garis, gambar dan kata kata yang dapat membantu otak dalam mengingat dan memahami isi dari sebuah materi. Keterampilan berbicara merupakan suatu kreativitas yang harus dikembangkan, dalam hal ini ketika siswa dituntut untuk pandai dalam berbicara atau berkomunikasi ketika diskusi atau mengemukakan
5 pendapatnya didepan kelas, siswa tersebut harus mamahami isi dari materi yang telah disampaikan. Dengan demikian metode mind mapping mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam keterampilan berbicara. Terbukti dengan meningkatnya hasil keterampilan berbicara. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 62,5% atau sebanyak 25 siswa, pada siklus II meningkat menjadi 85% atau sebanyak 34 siswa. Namun ada beberapa jurnal penelitian tentang metode mind mapping berpengaruh sangat rendah terhadap hasil belajar, dikemukakan dalam jurnal (Nauli, 2011) dalam penelitian tersebut, tampak bahwa metode mind mapping berpengaruh sangat rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi lingkaran pada siswa sekolah menengah pertama. Kebanyakan siswa tidak mengerti cara pembuatan mind mapping dalam materi lingkaran pada mata pelajaran matematika tersebut Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh (Firdaus, 2010) dan (Dhida, 2010) telah terbukti bahwa selain meningkatkan hasil belajar dalam mind mapping juga dapat membantu kreativitas siswa dalam membuat, menuangkan pikiran dan mendesain pemetaan pikirannya. Selain itu berdasarkan pengalaman dari peneliti, peneliti merasa bahwa ketika belajar dengan menggunkan peta pikiran jadi mudah untuk dipahami. Namun, terdapat pula jurnal penelitian yang menunjukan bahwa mind mapping berpengaruh rendah terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil kajian pustaka dari berbagai literatur diatas, peneliti mencoba melakukan penelitian eksperimen dengan judul Pengaruh Metode Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar
6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian eksperimen ini adalah 1. Adakah pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari? 2. Adakah pengaruh metode mind mapping terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari? 3. Adakah pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari? 1.3 Tujuan Penelitian ` Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan memberikan wacana bagi pengembangan metode pembelajaran interaktif untuk siswa dalam proses belajar mengajar 2. Secara Praktis 1) Bagi peneliti a. Dapat memperoleh gambaran tentang pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
7 b. Dapat memperoleh gambaran tentang kreativitas dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran metode mind mapping dan kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan pembelajaran metode mind mapping c. Dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan metode pembelajaran mind mapping dalam pembelajaran di SD 2) Bagi guru Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam proses belajar mengajar agar lebih menekankan pada metode pembelajaran yang interaktif bagi siswa serta mengupayakan proses belajar tersebut dapat lebih bermakna bagi siswa 3) Bagi sekolah Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi sekolah untuk memberikan pelayanan, sarana dan prasarana yang baik dan mencukupi dalam proses pembelajaran 1.5 Batasan Masalah Demi terarahnya penelitian eksperimen ini, peneliti memberikan pembatasan masalah yaitu: 1) Peneliti melakukan eksperimen pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa mengambil fokus materi pada kelas IV Semester 1 tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku
8 2) Tempat Penelitian eksperimen ini di SD Se-Kecamatan Singosari dengan hanya mengambil populasi sampel dua sekolah dasar yaitu SD Negeri Pagentan I Singosari dan SD Negeri Pagentan V Singosari dengan 2 kelas eksperimen dan 2 kelas kontrol 1.6 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa penjelasan tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini agar lebih efektif dan operasional 1) Mind Mapping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir kesegala arah serta menangkap berbagai pikiran / ide / pokok bahasan dari berbagai sudut selain itu, mind mapping dapat membantu meletakkan informasi kedalam otak manusia dan mengambil informasi ketika dibutuhkan (Tony Buzan, 2005:25) 2) Kreativitas adalah memunculkan sesuatu yang baru tanpa ada contohnya sebelumnya, oleh karena itu suatu produk yang dapat dikatakan kreatif apabila memenuhi sifat sifat baru dan unik pada formasi finalnya, meski unsur dasar sudah ada sebelumnya( Jawwad, 2004:55). Jadi kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kreativitas dari hasil karya siswa dalam pembuatan mind mapping (peta pikiran) dan mengandung aspek kognitif dan psikomotor yang dibuat pada proses pembelajaran. kriteria kreativitas dalam penelitian ini adalah pada aspek Flexibility (Penulisan kata atau kalimat), Elaboration (Merinci secara
9 keseluruhan), Style ( Membuat garis penghubung dan menghias dengan menggunakan gambar ) 3) Hasil Belajar adalah Hasil belajar menurut beberapa ahli yaitu diantaranya menurut Sinulingga (2012:6) hasil belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada individu bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan tetapi juga dalam hal kecakapan, kebiasaan, pengertian, kekuasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang. Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar. Hasil belajar pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu pengetahuan dan keterampilan. Jadi hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang diukur dengan menggunakan soal tes pada akhir pembelajaran