BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan,

dokumen-dokumen yang mirip
2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. yang diwariskan. Tanpa belajar individu akan kesulitan dalam. juga tidak boleh membiarkan proses belajar terjadi begitu saja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA YANG DILENGKAPI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemahaman dikatakan proses berfikir dan belajar. Dikatakan

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Emay Maelasari, 2013

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

Penggunaan Metode Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Siswa. (Rosliana Siregar) PENERAPAN IPTEKS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

II. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan penalaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. Vina Agustina, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena pendidikan adalah sarana untuk menciptakan sumber daya manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa, dengan adanya pendidikan, manusia dapat memiliki cipta, rasa dan karsa yang baik (Lestari, 2008:51). Menurut (Darmayoga, 2013:2) pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi masa depan. Hal tersebut diungkapkan juga (Depdiknas dalam Dariyo, 2013:3) bahwa pendidikan merupakan suatu usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya, mulai dari pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, keterampilan serta kreativitas. Dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar banyak terjadi permasalahan. Salah satunya yaitu banyaknya jumlah mata pelajaran dan ditambah lagi bahan yang harus dipelajari di setiap mata pelajaran membuat proses pembelajaran tidak berjalan dengan optimal. Akibatnya guru hanya berusaha mengajarkan seluruh bahan pelajaran dengan waktu yang sangat terbatas tanpa menghiraukan akan kesalahpahaman konsep, hasil belajar serta tidak menekankan pada nilai budaya dan karakter yang terkandung pada materi pelajaran (Silaban, 2012:1-2). 1

2 Salah satu budaya dan karakter bangsa adalah kreativitas. Dalam pendidikan sekolah dasar guru harus mampu untuk menumbuhkan karakter. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam mengembangkan budaya karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik dapat mengenal nilai nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka. (pusat kurikulum 2010) dalam Silaban, 2012:2). Kreativitas telah menjadi budaya penting dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan tingkat sekolah dasar. Guru dituntut untuk kreatif dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan nyaman dan menyenangkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menunjang kreativitas siswa adalah melalui metode mind mapping, metode ini dapat membantu berfikir kreatif, kritis, efektif dan inovatif. Pada dasarnya mind mapping adalah peta pikiran yang dituangkan pada tulisan, kata kata, bagan / peta konsep dengan memacu dalam sebuah tema atau topik utama suatu materi (Darmayoga,2013:4). Pemetaaan pikiran (mind mapping ) adalah teknik meringkas bahan yang baru dipelajari dan menuangkan masalah atau informasi yang didapatkan dalam bentuk peta pikiran melalui grafik atau bagan agar lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004:35-37). Dengan teknik peta pikiran seseorang akan dapat lebih mudah dalam mengingat, merekam suatu informasi kedalam otaknya, otak manusia terdapat dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Belahan otak kiri berfungsi untuk berfikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa dan berhitung. Belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi

3 dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut mempunyai tugas, fungsi dan respon berbeda dan harus bekerja secara seimbang. Suyatno (dalam Firdaus, 2010:3). Bentuk dari mind mapping sangat bervariasi tergantung dari cara berfikir seseorang, tetapi ada suatu syarat mind mapping dapat dikategorikan mind map yang baik apabila mengandung gambar, menggunakan berbagai macam warna, penghubung tidak saling berpotongan dan mengandung satu topik saja, tidak menggunakan kata atau kalimat yang panjang (Firdaus, 2010:3). Pemetaan pikiran memungkinkan siswa menuangkan informasi yang diperoleh dalam catatan sesuai dengan pola fikir siswa dalam mengolahnya, sehingga setiap pemetaan pikiran merupakan hasil khas individu yang membuatnya (Ayu, 2011:18). Mind mapping merupakan contoh yang sangat baik tentang penggunaan teknik yang bisa membantu kita memahami konsep konsep dan menghafalkan informasinya dengan satu prasarana belajar (Bachman, 2005:35). Dalam bidang pendidikan mind map sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar ketika kegiatan mencatat, meringkas dan mengkaji ulang (Silaban, 2012:2). Dari teori dalam buku atau jurnal penelitian sebelumnya peneliti dapat menyimpulkan, tampak bahwa mind mapping dapat menumbuhkan kreativitas, kreativitas yang dimaksud adalah kreativitas belajar menggunakan mind mapping dan dapat dilihat dari cara siswa mendesain mind mapping dengan menggunakan gambar dan berbagai warna, kemampuan untuk menuliskan konsep gagasan dalam

4 mind mapping serta kemampuan untuk mengembangkan gagasan konsep materi dan merincinya secara detail ke dalam sebuah mind mapping Penelitian tentang pengaruh mind mapping dalam proses pembelajaran sudah banyak dilakukan salah satu contoh dalam jurnal pendidikan (Firdaus, 2010:5-9) Firdaus mengemukakan bahwa prinsip metode mind mapping merupakan suatu alat bantu untuk berfikir kritis, kreatif, efektif dan inovatif. Dengan demikian metode mind mapping merupakan teknik grafis yang sangat ampuh dan menjadi kunci untuk membuka potensi diri dari seluruh otak, karena manggunakan seluruh keterampilan yang berada pada otak kiri dan kanan salah satunya adalah kemampuan membaca skimming yang merupakan suatu kreativitas dalam mengolah pikiran (berfikir kreatif ) dalam kegiatan membaca secara cepat. Hasilnya terbukti bahwa ada pengaruh metode mind mapping terhadap peningkatan membaca sekilas yaitu dengam membandingkan hasil pretest dan post test kemudian diolah dengan teknik uji T maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode mind mapping berada pada kategori signifikan. Selain itu hasil penelitian yang lain yaitu penelitian (Aini, 2012:8-10) dalam penelitian tersebut langkah langkah dalam membuat mind mapping yang menggunakan warna, garis, gambar dan kata kata yang dapat membantu otak dalam mengingat dan memahami isi dari sebuah materi. Keterampilan berbicara merupakan suatu kreativitas yang harus dikembangkan, dalam hal ini ketika siswa dituntut untuk pandai dalam berbicara atau berkomunikasi ketika diskusi atau mengemukakan

5 pendapatnya didepan kelas, siswa tersebut harus mamahami isi dari materi yang telah disampaikan. Dengan demikian metode mind mapping mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam keterampilan berbicara. Terbukti dengan meningkatnya hasil keterampilan berbicara. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 62,5% atau sebanyak 25 siswa, pada siklus II meningkat menjadi 85% atau sebanyak 34 siswa. Namun ada beberapa jurnal penelitian tentang metode mind mapping berpengaruh sangat rendah terhadap hasil belajar, dikemukakan dalam jurnal (Nauli, 2011) dalam penelitian tersebut, tampak bahwa metode mind mapping berpengaruh sangat rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi lingkaran pada siswa sekolah menengah pertama. Kebanyakan siswa tidak mengerti cara pembuatan mind mapping dalam materi lingkaran pada mata pelajaran matematika tersebut Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh (Firdaus, 2010) dan (Dhida, 2010) telah terbukti bahwa selain meningkatkan hasil belajar dalam mind mapping juga dapat membantu kreativitas siswa dalam membuat, menuangkan pikiran dan mendesain pemetaan pikirannya. Selain itu berdasarkan pengalaman dari peneliti, peneliti merasa bahwa ketika belajar dengan menggunkan peta pikiran jadi mudah untuk dipahami. Namun, terdapat pula jurnal penelitian yang menunjukan bahwa mind mapping berpengaruh rendah terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil kajian pustaka dari berbagai literatur diatas, peneliti mencoba melakukan penelitian eksperimen dengan judul Pengaruh Metode Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian eksperimen ini adalah 1. Adakah pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari? 2. Adakah pengaruh metode mind mapping terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari? 3. Adakah pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari? 1.3 Tujuan Penelitian ` Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Pagentan I dan SDN Pagentan V Singosari 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan memberikan wacana bagi pengembangan metode pembelajaran interaktif untuk siswa dalam proses belajar mengajar 2. Secara Praktis 1) Bagi peneliti a. Dapat memperoleh gambaran tentang pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

7 b. Dapat memperoleh gambaran tentang kreativitas dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran metode mind mapping dan kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan pembelajaran metode mind mapping c. Dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan metode pembelajaran mind mapping dalam pembelajaran di SD 2) Bagi guru Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam proses belajar mengajar agar lebih menekankan pada metode pembelajaran yang interaktif bagi siswa serta mengupayakan proses belajar tersebut dapat lebih bermakna bagi siswa 3) Bagi sekolah Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi sekolah untuk memberikan pelayanan, sarana dan prasarana yang baik dan mencukupi dalam proses pembelajaran 1.5 Batasan Masalah Demi terarahnya penelitian eksperimen ini, peneliti memberikan pembatasan masalah yaitu: 1) Peneliti melakukan eksperimen pengaruh metode mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa mengambil fokus materi pada kelas IV Semester 1 tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku

8 2) Tempat Penelitian eksperimen ini di SD Se-Kecamatan Singosari dengan hanya mengambil populasi sampel dua sekolah dasar yaitu SD Negeri Pagentan I Singosari dan SD Negeri Pagentan V Singosari dengan 2 kelas eksperimen dan 2 kelas kontrol 1.6 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa penjelasan tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini agar lebih efektif dan operasional 1) Mind Mapping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir kesegala arah serta menangkap berbagai pikiran / ide / pokok bahasan dari berbagai sudut selain itu, mind mapping dapat membantu meletakkan informasi kedalam otak manusia dan mengambil informasi ketika dibutuhkan (Tony Buzan, 2005:25) 2) Kreativitas adalah memunculkan sesuatu yang baru tanpa ada contohnya sebelumnya, oleh karena itu suatu produk yang dapat dikatakan kreatif apabila memenuhi sifat sifat baru dan unik pada formasi finalnya, meski unsur dasar sudah ada sebelumnya( Jawwad, 2004:55). Jadi kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kreativitas dari hasil karya siswa dalam pembuatan mind mapping (peta pikiran) dan mengandung aspek kognitif dan psikomotor yang dibuat pada proses pembelajaran. kriteria kreativitas dalam penelitian ini adalah pada aspek Flexibility (Penulisan kata atau kalimat), Elaboration (Merinci secara

9 keseluruhan), Style ( Membuat garis penghubung dan menghias dengan menggunakan gambar ) 3) Hasil Belajar adalah Hasil belajar menurut beberapa ahli yaitu diantaranya menurut Sinulingga (2012:6) hasil belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada individu bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan tetapi juga dalam hal kecakapan, kebiasaan, pengertian, kekuasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang. Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar. Hasil belajar pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu pengetahuan dan keterampilan. Jadi hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang diukur dengan menggunakan soal tes pada akhir pembelajaran