III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Sapi Potong Sapi yang diteliti adalah sapi lokal persilangan yang terdiri dari persilangan Simmental, Limousin dan Peranakan Ongole dengan proporsi darah perkawinannya tidak diketahui pasti. Sapi yang digunakan berasal dari Jawa Tengah untuk digemukan di kandang Teaching Farm. Jenis kelamin jantan yang akan diteliti sebanyak 30 ekor dengan kisaran umur 2-3 tahun, yang dilihat dari gigi seri yaitu gigi seri susu dalam tengah tanggal (I1sudah berganti). 3.1.2. Ransum Ransum yang diberikan adalah konsentrat yang biasa digunakan di feedlot, dengan bahan baku antara lain onggok, polar, dedak halus, bungkil cokelat, kopra kasar, kopra halus, gaplek kering, bungkil sawit, bungkil kapuk, molases, tepung kalsium, garam, premix. Hijauan yang digunakan pada pemberian pakan sapi penelitian yaitu jerami padi segar. Imbangan pakan yaitu konsentrat 80%, dan hijauan sebanyak 20%. Pemberian ransum konsentrat dan hijauan dilakukan 3 kali pagi, sore dan malam hari (jerami padi terlebih dahulu, lalu selang waktu 1 jam konsentrat), pemberian ransum diberikan berdasarkan bahan kering yaitu 2-3 % dari bobot badan.
16 Tabel 1. Komposisi Bahan Penyusun konsentrat dan Kandungan Nutriennya (% dasar BK) Komposisi Bahan Pakan : %... Onggok 26,7 Dedak halus 12 Bungkil kopra 21 Gaplek 18 Bungkil Sawit 9 Corn Germ Feed 10 Tepung Kalsium 1,5 Garam 1 Urea 0,6 Premix 0,2 Kandungan Nutrien : Bahan Kering (BK) 90 Protein Kasar (PK) 13,5 Serat Kasar (SK) 15,4 Total Digestible Nutrient (TDN) 65,01 Sumber: PT. Citra Agro Buana Semesta 3.2. Peralatan Penelitian Alat yang digunakan dalam pengukuran penelitian ini, yaitu : 1. Timbangan sapi digital dengan merk scalr Luddweight yang dipasang untuk menimbang bobot badan sapi potong. Kapasitas maksimal 1500 kg dan skala ketelitian 0,5 kg. 2. Timbangan gantung kapasitas 7,5 kg merk Acis dengan tingkat ketelitian 0,5 kg untuk menimbang pakan dan sisa pakan 3. Karung untuk memberikan pakan konsentrat dan menyimpan sisa pakan. 4. Ember jolang untuk mengumpulkan sisa pakan 5. Alat tulis untuk mencatat data yang diukur 6. Kalkulator untuk menghitung rata-rata konsumsi
17 3.3. Prosedur Penelitian 1. Sapi didatangkan dari Jawa Tengah ke kandang penggemukan di Teaching Farm Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. 2. Setelah sapi tiba di Teaching Farm, sapi kemudian ditimbang bobot badan awal. 3. Sapi dipilih untuk diteliti sebagai sampel sebanyak 30 ekor yang dibuat menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor sesuai dengan perlakuan. 4. Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang individu, lengkap dengan tempat makan dan tempat minum. Air minum disediakan secara ad libitum. 5. Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Pemberian pakan antara hijauan dan konsentrat tidak di campur tetapi ada jarak waktu pemberian pakan, hijauan yang telah habis dikonsumsi maka selang 1 jam diberikan konsentrat. 6. Pemberian pakan dilakukan 3 kali yaitu pagi, sore dan malam hari. Pada pagi hari pukul 06.30 hijauan jerami diberikan sebanyak 1 kg/ekor, dilanjutkan pemberian konsentrat pada pukul 07.30 WIB sebanyak 2 kg/ekor, siang hari 12.00 WIB hijauan jerami diberikan 1 kg/ekor, sore hari pada pukul 14.00 WIB Konsentrat kembali diberikan sebanyak 2 kg/ekor kemudian malam hari pada pukul 19.00 WIB diberikan konsentrat 2 kg/ekor. 7. Keesokan paginya dilakukan penimbangan pakan dan pencatatan data konsumsi setiap hari.
18 8. Pengukuran konsumsi pakan didapatkan dari banyaknya pemberian pakan dikurangi sisa pakan. Pengukuran konsumsi pakan ini berdasarkan konsumsi bahan kering yaitu selisih antara BK yang diberikan dengan BK sisa. 9. Pengukuran BK diperoleh dari bahan yang terkandung di dalam pakan dikurangi kadar air (KA) bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak. 10. Setelah penggemukan selesai mencatat berat akhir, kemudian menghitung PBBH dan Efisiensi Pakan. 3.4. Metode Penelitian 3.4.1. Peubah yang Diamati 1. Konsumsi pakan (kg/hari) Penghitungan konsumsi pakan dilakukan setiap hari dengan cara, banyaknya pemberian pakan (kg) dikurangi sisa pakan (kg), dikonversikan ke dalam bahan kering dan dinyatakan dalam kg/ekor/hari. Konsumsi BK Pakan = BK Pemberian pakan (kg) BK Sisa pakan (Kg) 2. PBBH (Kg/hari) PBBH dihitung bobot badan akhir dikurangi dengan bobot badan awal dibagi dengan lama pemeliharaan yang dinyatakan dalam kg/hari. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penggemukan ini yaitu 120 hari. Penimbangan bobot badan dilakukan pada awal dan akhir selama penggemukan. Penimbangan bobot badan akhir dilakukan pada pagi hari sebelum pemberian pakan.
19 PBBH = bobot badan akhir (kg) bobot badan awal (kg) Lama Pemeliharaan (hari) 3. Efisiensi Pakan Pengukuran dengan cara pertambahan bobot badan/hari dibagi konsumsi pakan BK/kg/hari, sehingga akan dihasilkan efisiensi ransum yang diberikan dengan rumus: Efisiensi Pakan = PBBH Konsumsi pakan BK/kg/hari 3.4.2. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Metode penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dilakukan 3 perlakuan dan ulangan sebanyak 10 kali, sehingga diperoleh 30 kali unit percobaan dengan perlakuan sebagai berikut :. 1. R1 = berat badan awal 250-300kg. 2. R2 = berat badan awal 301-350kg. 3. R3 = berat badan awal 351-400kg. Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = + αi + ij Keterangan : Yij = Respon hasil pengamatan perlakukan ke-i ulangan ke-j µ = Rata-rata umum
20 αi = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Pengaruh komponen galat i = Banyaknya perlakuan (1,2,3,) j = Banyaknya ulangan (1,2,3,4,5,6,..10) Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal dan bebas satu sama lain 2. Nilai harapan dari ij = 0 3. Ragam dari ij = σ 2 Jadi, ij ~ NID (0, σ 2 ) Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati, dilakukan analisis ragam dengan bentuk daftar sidik ragam sebagai berikut : Tabel 2. Daftar Analisis Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit F0,05 Perlakuan t-1 = 2 JKP KTP KTP/KTG - Galat t(r-1) = 27 JKG KTG - - Total Tr-1= 29 JKT - - - Keterangan: SK = Sumber keragaman JK = Jumlah Kuadrat Db = Derajat Bebas KT = Kuadrat Tengah Kaidah Keputusan : Apabila Fhit F 0,05 maka tidak berbeda nyata (terima H0). Apabila Fhit > F 0,05 maka berbeda nyata (tolak H0 dan terima H1) artinya ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati.
21 Untuk membandingkan respon tiap perlakuan, maka dilakukan dilakukan Uji Tukey dengan rumus sebagai berikut : w = qα (p,v) keterangan : p = jumlah perlakuan v = derajat bebas galat r = banyaknya ulangan α = taraf nyata qα (p,v) = nilai kritis diperoleh dari tabel wilayah nyata student Kaidah keputusan: Bila, selisih rata-rata antar perlakuan > w : berbeda nyata Bila, selisih rata-rata antar perlakuan w : tidak berbeda nyata