BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PERSENTASE DALAM AKAD QARD{ DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MASJID SABILILLAH KOTA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

Mas}laha<t atau kemaslahatan merupakan tujuan inti

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB IV ANALISIS PERILAKU NASABAH BANK MINI SYARIAH UNTUK MENJADI NASABAH BANK MINI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UINSA

Oleh: SUNIPAN NIM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG DANA ZAKAT MA L DI YAYASAN NURUL HUDA SURABAYA. A. Analisis Mekanisme Hutang Piutang Dana Zakat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. berupa pemberian dan bisa berupa pinjaman. 1 Allah berfirman dalam surat al-

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH SIMPANAN DI KJKS BMT WALISONGO MIJEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB IV ANALISIS PRAKTIK PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem ujrah (upah) buruh panggul di pasar ngemplak tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi standar pelayanan yang berlaku (Sutrisna, 2008). peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bersama. Pengertian koperasi menurut Undang-undang nomor

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi lain yang telah

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB II UTANG-PIUTANG DALAM HUKUM ISLAM. menurut istilah fiqh, terdapat beberapa definisi yang dikedepankan oleh

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam. pengembangan potensi dalam diri peserta didik.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. dan konsep muamalah yang diajarkan oleh syar at Islam. Islam sebagai

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lain karena manusia merupakan makhluq sosial. Begitu juga dalam bekerja

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG ARISAN BERSYARAT DI PERUMAHAN GATOEL MOJOKERTO

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. yang membentuk pandangan hidup manusia. Islam hadir dalam bentuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang bagus, sebagai alat yang sangat penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan ajaran yang syamil (integral), kamil (sempurna) dan

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN DANA MASJID ROUDLOTUL MUTTAQIN DESA PANDEAN WARU SIDOARJO PADA PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Transkripsi:

58 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PERSENTASE INFA@Q DALAM AKAD QARD{ DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MASJID SABILILLAH KOTA MALANG Peranan dan sumbangan koperasi bagi perekonomian semakin lama semakin penting karena membawa perubahan dalam struktur ekonomi. Secara makro dapat terlihat, koperasi semakin memasyarakat dan semakin melembaga dalam perekonomian. 1 Koperasi tidak ada unsur kedholiman dan pemerasan, pengelolaannya demokratis dan terbuka serta membagi keuntungan dan kerugian kepada anggota sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. 2 Pembiayaan qard{ul asan di Koperasi Masjid sabilillah terdapat pembiayaan akad qard{ yang disertai infa@q dan penetapan persentase infa@q dalam akad qard{ yang harus dikeluarkan dengan menggunakan persentase yang berbeda antar anggota lama dan anggota baru. Dari hal semacam ini, maka diperlukan sebuah solusi untuk penyelasaian permasalahan tersebut terutama terhadap pembiayaan qard{ yang disertai infa@q dan infa@q yang telah ditentukan dengan menggunakan persentase. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, akad qard{ yang dilakukan oleh KJKS Masjid Sabilillah telah memenuhi syarat dan rukun akad qard{, yaitu sudah ada pelaku, objek, dan ijab qabu<l. Akan tetapi setelah penulis menganalisis data-data yang telah didapatkan pada saat penelitian lapangan, 1 Sukamdiyo, Manajemen Koperasi (Jakarta: Erlangga, 1996), 144. 2 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persad, 2005), 297. 58

59 kemudian dikorelasikan dengan ketentuan hukum Islam, penulis mendapatkan beberapa permasalahan yang terjadi pada proses pelaksanaan pembiayaan qard{ul asan di KJKS Masjid Sabilillah Kota Malang, permasalahan tersebut berkaitan pembiayaan akad qard{ yang disertai infa@q dan penetapan persentase infa@q dalam akad qard{. Adapun penjelasan kedua permasalahan tersebut, akan diuraikan penulis sebagai berikut : A. Pembiayaan Akad Qard{ yang disertai Infa@q Dari data yang sudah ditemukan pada bab tiga, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah anggota di Koperasi Masjid Sabilillah semakin meningkat, mulai tahun 2011 terdiri dari 664 anggota, tahun 2012 terdiri dari 690 anggota, dan pada pada tahun 2013 terdiri dari 790 anggota. Dapat dilihat perkembangan yang menunjukkan pertumbuhan minat masyarakat yang positif, seiring dengan itu pada tahun-tahun berikutnya kecenderungan masyarakat untuk menjadi anggota koperasi juga ikut bertambah. Seiring dengan bertambahnya anggota koperasi, maka semakin banyak juga anggota koperasi yang melakukan pembiayaan untuk kebutuhan hidupnya. Pembiayaan yang sering dilakukan oleh anggota Koperasi Masjid Sabilillah adalah akad qard{ul asan. 3 Dalam melakukan pembiayaan di KJKS Masjid Sabilillah harus melakukan pendaftaran dengan ketentuan harus menjadi anggota tetap di KJKS Masjid Sabilillah, dengan syarat membayar simpanan pokok sebesar Rp. 50.000,00. (tunai atau angsuran), membayar simpanan wajib perbulan 3 Ibid.

60 sebesar Rp.5.000,00., membayar infa@q (waqof) tunai sebesar Rp. 10.000,00., membayar administrasi anggota baru sebesar Rp. 10.000,00., mengisi formulir permohonan pinjaman atau pembiayaan, pihak II menyerahkan semua dokumen yang di minta pihak I. pihak II telah menandatangani perjanjian pinjaman atau pembiayaan dan perjanjian jaminan yang telah di tetapkan. bukti-bukti kepemilikan barang jaminan telah diserahkan oleh pihak II dan pihak I sudah menerima pengikatnya, pihak II membayar jumlah pokok dan infa@q dari pinjaman setiap bulannya. 4 Akad qard{ul asan di Koperasi Masjid Sabilillah telah memenuhi syarat dan rukun yaitu sudah ada pelaku, objek, dan ijab qabu<l. akan tetapi dalam dalam pelaksanaan qard{ul asan di KJKS Masjid Sabilillah terdapat penambahan infa@q pada setiap pembayaran pokok. Dalam akad qard{ tidak ada kewajiban untuk membayar infa@q. Seperti pada pengertian qard{ yang menjelaskan bahwa suatu akad antara dua pihak, dimana pihak pertama yaitu pemberi utang (muqrid{) memberikan uang atau barang kepada pihak kedua yaitu penghutang (muqtarid{) tanpa mengharapkan imbalan dengan ketentuan wajib mengembalikan dalam jumlah yang sama pada akhir periode yang telah disepakati. 5 Dalam akad qard{ juga ada unsur saling tolong menolong sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur an Surat al- Hadid ayat 11. 6 4 Sulaiman, Wawancara, Malang, 8 November 2013. 5 Saleh al Fauzan,Fiqh Sehari-hari..., 410. 6 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjema nya, (Bandung: Dipenogoro, 2011), 538.

61 Artinya: Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. Dan sesuai dengan firman Allah SWT, QS. Al-Maidah ayat 2. و ت ع او ن وا ع ل ى ال ر ب و الت ق و ى و ال ت ع او ن وا ع ل ى اإل ث و ال ع د و ان و ات ق وا الل ه إ ن الل ه ش د يد ال ع ق ا ب Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. 7 Dari ayat tersebut manusia membutuhkan bantuan atau pertolongan dari saudaranya, dan Allah SWT juga memerintahkan untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Ayat tersebut juga terlihat bahwa sistem operasional akad qard{ yang disertai infa@q telah memenuhi kriteria hukum Islam karena infa@q yang dibayarkan anggota akan digunakan untuk menolong orang yang kurang mampu dalam ayat di atas telah menjelaskan untuk melakukan tolong-menolong dalam hal kebajikan. Infa@q yang diwajibkan oleh Koperasi Masjid sabilillah mempunyai tujuan baik yaitu digunakan untuk modal usaha dan keuntungan tersebut dibagikan kembali kepada anggota. Seperti pada pengertian infa@q yaitu mengeluarkan atau memberikan sebagian pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. 8 Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT QS Al-Baqarah 215. 9 7 Ibid., 141-142 8 Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, cet. 1, 1998), 221. 9 Ibid., 19.

62 Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya. Penerapan adanya infa@q pada K\operasi Masjid Sabilillah sudah sesuai dengan ayat diatas yaitu digunakan untuk menyejahterahkan masyarakat, kemaslahatan umat dan bantuan-bantuan seperti korban bencana alam, pendidikan, fakir miskin, dan lain-lain, dan untuk modal usaha yang keuntungannya dibagikan kembali kepada anggota melalui Sisa Hasil Usaha (SHU). Adapun menurut penulis tentang akad qard{ yang disertai infa@q pada koperasi Masjid Sabilillah Kota Malang, seharusnya pihak Koperasi Masjid Sabilillah tidak menetapkan jumlah infa@q yang harus dibayar oleh pihak yang berhutang, akan tetapi pihak yang berhutang memberikan secara sukarela. B. Penetapan persentase Infa@q dalam akad Qard{. Sebagaimana dijelaskan dalam pelaksanaan pembayaran infa@q yang telah dijelaskan dalam bab tiga yaitu dalam melakukan pembiayaan di KJKS Masjid Sabilillah harus melakukan pendaftaran dengan ketentuan harus menjadi anggota tetap di KJKS Masjid Sabilillah, dengan syarat membayar

63 simpanan pokok sebesar Rp. 50.000,00. (tunai atau angsuran), membayar simpanan wajib perbulan sebesar Rp.5.000,00., membayar infa@q (waqof) tunai sebesar Rp. 10.000,00., membayar administrasi anggota baru sebesar Rp. 10.000,00., mengisi formulir permohonan pinjaman atau pembiayaan, pihak II menyerahkan semua dokumen yang di minta pihak I. pihak II telah menandatangani perjanjian pinjaman atau pembiayaan dan perjanjian jaminan yang telah di tetapkan. bukti-bukti kepemilikan barang jaminan telah diserahkan oleh pihak II dan pihak I sudah menerima pengikatnya, pihak II membayar jumlah pokok dan infa@q dari pinjaman setiap bulannya. 10 Pengurus Koperasi Masjid Sabilillah menggunakan infa@q telah memenuhi rukun dan syarat infa@q yaitu sudah ada pelaku, objek, dan ijab qabu<l. Adapun di Koperasi Masjid sabilillah dalam pembayaran infa@q menggunakan persentase dengan ketentuan bagi anggota koperasi lama persentasenya sebesar 1% sedangkan anggota baru persentasenya 1,5% dari jumlah pembiayaan yang dibayarkan saat pengembalian uang pinjaman setiap bulan selama jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Pembayaran infa@q yang telah ditentukan oleh pengurus Koperasi Masjid Sabilillah tidak transparan karena anggota tidak mengetahui adanya perbedaan dalam perhitungan infa@q. Syarat infa@q yang telah ditentukan dengan menggunakan persentase belum memenuhi kriteria hukum Islam, karena dalam membayar infa@q tidak harus menggunakan persentase dalam melakukan pembayarannya, seperti 10 Sulaiman, Wawancara, Malang, 8 November 2013.

64 pada pengertian infa@q yang menjelaskan bahwa mengeluarkan atau memberikan sebagian pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur an QS.Ali Imran ayat 134 Artinya: Yaitu orang yang berinfa@q, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. 11 Dalam QS Adz-Dzariyat ayat 19. 12 Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Berdasarkan firman Allah di atas bahwa infa@q bersifat sukarela tidak seperti zakat fitrah yang sudah ditetapkan ukurannya. Infa@q dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit. Dari penjelasan tentang ayat tersebut seharusnya pihak Koperasi Masjid Sabilillah tidak menentukan pembayaran infa@q dengan prosentase. Adapun menurut penulis pembiayaan qard{ yang dilakukan pihak KJKS yang disertai dengan infa@q seharusnya tidak melibatkan infa@q dalam 11 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjema nya..., 67. 12 Ibid.,521.

65 pembiayaan qard{ karena mengingat arti qard{ menjelaskan bahwa suatu akad antara dua pihak, dimana pihak pertama yaitu pemberi utang (muqrid{) memberikan uang atau barang kepada pihak kedua yaitu penghutang (muqtarid{) tanpa mengharapkan imbalan dengan ketentuan wajib mengembalikan dalam jumlah yang sama pada akhir periode yang telah disepakati. 13 Dari pengertian tersebut tidak ada keharusan dalam menambahkan infa@q didalam akad qard{. Pihak KJKS seharusnya tidak menentukan infa@q dengan menggunakan persentase karena jika pihak KJKS ingin merealisasikan dana infa@q pada saat pengembalian hutang harus sesuai dan tidak ada perbedaan dalam pembayaran infa@q. Setiap program usaha seharusnya direncanakan dan usaha tersebut meliputi penentuan-penentuan standar yang menjadi bahan pertimbangan yang terjadi, kemudian diawasi dan diperbandingkan dengan standar pengawasan koperasi berdasarkan Undang-undang No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, Sebab itu Dewan Pengawas Syariah (DPS) dituntut untuk dapat memastikan ada atau tidaknya pelanggaran dalam operasional KJKS Masjid Sabilillah jika ada pelanggaran dalam koperasi maka DPS harus menindaklanjuti dengan melakukan pembenahan atau koreksi, dengan begitu dapat terlihat apakah pengawasan yang dilakukan DPS sudah efektif atau belum dengan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi, membuat laporan tertulis tentang hasil 13 Saleh al fauzan,fiqh Sehari-hari..., 410.

66 pengawasannya, meneliti catatan yang ada pada koperasi, dan mendapat segala keterangan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kerja. Dalam hal ini DPS di KJKS Masjid Sabilillah masih perlu mengevaluasi dan melakukan pengawasan yang lebih intensif karena masih terdapat penambahan infa@q yang telah ditentukan oleh pengurus dengan menggunakan persentase. Adanya kamuflase antara infa@q yang di bayarkan setiap bulannya dengan bunga yang dibayarkan setiap bulannya. Dengan demikian infa@q yang ditentukan dengan menggunakan persentase tidak sejalan dengan teori hukum Islam yang berkaitan dengan konsep qard{ dan infa@q.