Kata kunci: circuit learning, karakter, PKn

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN MODEL RESEARCH BASED LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN I SIKAYU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

Keywords: RME, paper folding media, fraction

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Keyword:Question and answer, word card

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL CIRCUIT LEARNING DALAM PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 PREMBUN TAHUN 2014/2015 Anastasia Kristiarti 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer, Kebumen Email: dhianutami15@gmail.com Abstract. The Application of Circuit Learning Model In Improving Character and Learning Outcomes of Civic Education about The Freedom of Organization for fifth Grade Students of SDN 2 Prembun in Acedemic Year 2014/2015. The objectives of this research are to describe the steps of Circuit Learning Models, to describe the improving of character and Learning Outcomes of Civic Education about The Freedom of Organization for the fifth grade students, and to describe the problems and solutions. This research is collaboratif classroom action research. It was conducted in three cycles every cycles consist of planning, action, observation, and reflection. Subjects of this research were 23 studenst,10 males and 13 females. The results of this research showed that the application of Circuit Learning Models conducted through appropriate steps can improve character and learning outcomes of Civic Education about the freedom of organization for the fifth grade students. Keywords : Circuit Learning,character, Civic Education Abstrak. Penerapan Model Circuit Learning Dalam Peningkatan Karakter dan Hasil Belajar PKn Tentang Kebebasan Berorganisasi Pada Siswa Kelas V SDN 2 Prembun Tahun 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model Circuit Learning, mendeskripsikan peningkatan karakter dan hasil belajar PKn tentang kebebasan berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Prembun, dan mendeskripsikan kendala dan solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Prembun yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 10 siswa lakilaki dan 13 siswa perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Circuit Learning yang dilaksanakan sesuai langkah yang tepat dapat meningkatkan karakter dan hasil belajar PKn tentang kebebasan berorganisasi pada siswa kelas V SD. Kata kunci: circuit learning, karakter, PKn PENDAHULUAN Pendidikan adalah wadah yang tepat dalam menampung manusia agar diproses menjadi manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan diharapkan manusia akan meliki keterampilan hidup (life skill) untuk menciptakan kemandirian dan kreativitas dalam mengembangkan potensi diri sebagai upaya mempertahankan diri. Pada jenjang sekolah dasar anak akan banyak mengalami perubahan pada dirinya. Menurut Sumantri (2012: 2.1) Perkembangan 462

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 462 467 463 anak usia SD dari segi intelektual menjadi lebih bersikap logis dari sebelumnya. Penelitian ini akan difokuskan pada anak kelas 5 SD yang rata-rata usianya antara 10-11 tahun yang berada pada tahap operasional konkret. Menurut Winatapura (2012: 1.2) Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan tiga karakteristik pokok warga negara. PKn dengan paradigma baru memiliki misi mengembangkan pendidikan yang demokratis yang secara psikopedagogis dan sosioandragogis ber-fungsi mengembangkan tiga karak-teristik pokok warga negara yang demokratis, yakni kecerdasan warga negara, tanggung jawab warga negara dan partisipasi warga negara. Sejalan dengan hal tersebut pembelajaran seharusnya tidak hanya berfokus pada hafalan dan teori yang bersifat kognitif saja. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran adalah hasil belajar. Susanto (2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Namun pembelajaran PKn juga perlu menekankan pada pembentukan karakter warga negara sehingga tujuan dari PKn dapat tercapai. Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak, atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus,yang menjadi pendorong serta pembeda dengan individu lain Wiyani (2013: 25). Dari observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas V SDN 2 Prembun diketahui bahwa Pembelajaran masih berfokus pada hafalan dan teori yang bersifat kognitif, padahal sesuai paradigma barunya pembelajaran PKn perlu menekankan pada pengembangan karakter warga negara. Siswa kurang berani berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran. Masih banyak siswa yang tidak berani menyampaikan pendapat dalam kelas. Siswa juga kurang kreatif dalam pembelajaran karena ketergantungan siswa dengan guru masih tinggi. Karena alasan-alasan tersebut ditambah dengan mudahnya siswa melupakan materi pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa harus ditingkatkan. Selain mengobservasi pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajarannya, peneliti juga mengobservasi karakter siswa. Dari hasil observasi diperoleh nilai karakter siswa juga masih harus ditingkatkan. Hasil observasi tersebut juga didukung oleh data rata-rata nilai Ulangan Harian PKn siswa kelas V yaitu 57. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 4 siswa atau 17,39%. Dan 82,61% atau 19 siswa mendapat nilai rata-rata ulangan di bawah KKM. KKM mata pelajaran PKn yaitu 70. Hasil observasi karakter dilakukan pada 7 karakter dan menunjukan rata-rata hasil observasi karakter yang mencapai kategori MB-SM sebesar 21,74%. Berdasarkan data tersebut, baik guru maupun siswa membutuhkan adanya suatu inovasi dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran PKn yang dapat meningkatkan karakter, sehingga mampu mengoptimalkan pikiran dan perasaan siswa serta sesuai dengan paradigma baru PKn yang melibatkan proses pengembangan karakter dan mampu menunjang proses belajar. Inovasi tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran yang baru yakni model pembelajaran circuit learning. Model Circuit learning merupakan model pembelajaran yang memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola penam-

464 Penerapan Model Circuit Learning Dalam Peningkatan Karakter bahan dan pengulangan. (Huda, 2013: 311). Circuit learning dapat menambah kreativitas siswa dan mengaktifkan siswa karena membuat pengetahuan siswa yang didapat dalam pembelajaran dialami sendiri oleh siswa sehingga menjadi bermakna dan sulit dilupakan. De Porter (2012: 230) mengemukakan tujuan model pembelajaran circuit learning yaitu, mengajarkan keadaan prima dalam belajar sehingga mencegah rasa takut, jenuh, pikiran negatif, bosan dan tidak percaya diri dalam belajar. Langkah-langkah model circuit learning yang digunakan sebagai berikut, 1) Mengkondisikan situasi belajar yang kondusif (dalam kegiatan awal), 2) Menggali dengan pertanyaan, 3) Penempelan dan penjelasan gambar yang sesuai dengan tema, 4) Bekerja dalam kelompok, 5) Membuat peta konsep, 6) Refleksi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penerapan model circuit learning dalam peningkatan karakter dan hasil belajar PKn tentang kebebasan berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Prembun Tahun Ajaran 2014/2015?, (2) Apakah penerapan model circuit learning dapat meningkatkan karakter dan hasil belajar PKn tentang Kebebasan Berorganisasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Prembun Tahun Ajaran 2014/2015?, (3) Apa saja kendala dan solusi yang ada pada penerapan model circuit learning dalam peningkatan karakter dan hasil belajar PKn tentang Kebebasan Berorganisasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Prembun Tahun Ajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan penerapan model circuit learning dalam peningkatan karakter dan hasil belajar PKn tentang Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Prembun Tahun Ajaran 2014/2015, (2) Meningkatkan karakter dan hasil belajar PKn tentang Kebebasan Berorganisasi pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Prembun melalui penerapan model circuit learning Tahun Ajaran 2014/2015, (3) Menemukan kendala dan solusi yang dihadapi pada penerapan model circuit learning dalam peningkatan karakter dan hasil belajar PKn tentang Kebebasan Berorganisasi pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Prembun Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Prembun Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Jumlah subjek penelitian 23 siswa yang terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015 semester dua tahun ajaran 2014/2015. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa, observer, dan observer. Pelaksana penelitian adalah guru PKn kelas V di SD Negeri 2 Prembun. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, lembar observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi. meliputi triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa angka-angka. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data berupa informasi berbentuk kalimat, yang menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data penyajian data, pe-

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 462 467 465 narikan kesimpulan (Sugiyono: 2013: 337). Indikator kinerja yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah sebesar 85% untuk penerapan langkah penerapan model circuit learning, karakter siswa sebesar 85% siswa mencapai kategori MB-SM, dan kentuntasan hasil belajar PKn sebesar 85%. Prosedur penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas kolaboratif. Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 17) menjelaskan langkah PTK Kolaboratif yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Peningkatan Karakter dan Hasil Belajar PKn dengan menggunakan model Circuit Learning pada siswa kelas V SD Negeri 2 Prembun dilaksanakan dengan tiga siklus, setiap siklusnya terdiri atas dua pertemuan. Pada proses pembelajaran ini guru akan menggunakan model Circuit Learning. Kegiatan terdiri dari kegiatan awal, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) dan kegiatan akhir. Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus III diperoleh bahwa langkah-langkah model pembelajaran Circuit Learning dalam pembelajaran PKn semakin meningkat. Hasil observasi terhadap langkah model pembelajaran Circuit Learning dalam pembelajaran PKn dari kegiatan guru pada siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi Model Circuit Learning Guru dan siswa Siklus I s.d. III Prosentase (%) No Siklus Guru Siswa 1 I 58,73 59,33 No Siklus Prosentase (%) Guru Siswa 2 II 76,84 79,60 3 III 93,65 92,65 Berdasarkan tabel 1, dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil observasi langkah model pembelajaran Circuit Learning dari kegiatan guru siklus I mencapai 58,73% belum memenuhi target ketuntasan, siklus II menjadi 76,84 % belum memenuhi target ketuntasan, dan siklus III meningkat lagi menjadi 93,65 % dan telah memenuhi target ketuntasan yaitu sebesar 85%. Sedangkan hasil pengamatan model pembelajaran Circuit Learning dari kegiatan siswa, siklus I mencapai 59,33% belum memenuhi target ketuntasan, siklus II meningkatan menjadi 79,60% belum memenuhi target ketuntasan, dan siklus III meningkat lagi menjadi 92,65% telah memenuhi target ketuntasan yaitu sebesar 85%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah model pembelajaran yang dilaksanakan semakin meningkat. Data hasil observasi juga dilakukan pada karakter siswa. Observasi meliputi 7 karakter siswa. Hasil observasi karakter siswa dari siklus I sampai III dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Perbandingan Hasil Observasi Karakter siswa yang mencapai MB-SM antar siklus Karakter Siklus Siklus Siklus I (%) II (%) III (%) K1 62,66 77,05 91,31 K2 42,56 72,26 93,48 K3 42,83 75,00 95,65 K4 48,70 70,45 86,96 K5 67,43 79,54 89,13 K6 31,86 68,18 84,79 K7 62,77 75,00 90,63

(%) 466 Penerapan Model Circuit Learning Dalam Peningkatan Karakter Keterangan: BT : Belum Terlihat MT: Mulai Terlihat MB: Mulai Berkembang SM: Sudah Membudaya K.1: Sopan-santun K.2: Tanggung jawab K.3: Kejujuran K.4: Peduli K.5: Toleransi K6:Berani Berpendapat K7: Kerjasama Berdasarkan tabel 2, dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil observasi terhadap 7 karakter mengalami peningkatan pada ketujuh karakter yang diobservasi. Karakter yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah karakter tanggung jawab, kejujuran, peduli dan berani berpendapat. Data hasil belajar siswa diperoleh peneliti dari penelitian yang dilakukan. Hasil belajar diperoleh dari nilai hasil tes akhir. Data nilai hasil belajar siswa dijelaskan pada tabel 3. Gambar 1. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I s.d. III 100 80 60 40 20 0 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Antarsiklus 86.96 73.39 76.3674.99 78.01 58.12 Siklus I II III SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil tindakan, analisis, dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan Langkah-langkah model circuit learning sebagai berikut, (1) Mengkondisikan situasi belajar yang kondusif (dalam kegiatan awal), (2) Menggali dengan per-tanyaan, (3) Penempelan dan penjelasan gambar yang sesuai dengan tema, (4) Bekerja dalam kelompok, (5) Membuat peta konsep, (6) Refleksi. Model pembelajaran circuit Learning jika diterapkan dengan langkah yang tepat dapat mening- Ratarata Ketunt asan (%) Berdasarkan gambar 1, diketahui bahwa hasil belajar PKn siswa kelas V semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan pada presentase jumlah siswa yang tuntas KKM, yaitu 70 pada siklus I sebanyak 58,12%. Selanjutnya setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi 74, 99%. Kemudian pada siklus III meningkat sebesar 86,96%, Rata-rata nilai hasil belajar juga mengalami peningkatan dari setiap siklusnya, pada siklus I rata-rata nilainya yaitu 73,39, siklus II rata-rata nilainya meningkat yaitu 76,36, dan pada siklus III rata-rata nilainya meningkat menjadi 78,01. Data hasil observasi menunjukan bahwa terjadi peningkatan prosentase pencapaian target ketuntasan pada semua variabel, baik dari penerapan langkah model pembelajaran Circuit Learning, karakter dan hasil belajar. Penggunaan model Circuit Learning dalam pembelajaran PKn menjadi salah satu cara atau langkah untuk dapat meningkatkan Karakter dan Hasil Belajar PKn. Kendala penerapan Model Circuit Learning, yaitu: Kendala yang muncul pada guru dalam penelitian adalah guru ragu dalam mengkondisikan lingkungan belajar, bimbingan dalam kelompok kurang, refleksi kurang mendalam, kurang waktu. Kendala bagi siswa adalah siswa kurang aktif, siswa kurang berkreasi dalam peta konsep. Solusi dari kendala bagi guru adalah guru mengkaji RPP, pertanyaan diberikan dengan menarik, guru berkeliling untuk membimbing, guru memberitahu manfaat peta konsep, guru memperdalam refleksi karakter,guru lebih memperhatikan waktu. Solusi bagi siswa adalah, siswa lebih melatih percaya diri, lebih berkreasi.

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 462 467 467 katkan karakter dan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN 2 Prembun. Kendala penerapan Model Circuit Learning, yaitu: Kendala yang muncul pada guru adalah guru ragu dalam mengkondisikan lingkungan belajar, bimbingan dalam kelompok kurang, refleksi kurang mendalam, kurang waktu. Kendala bagi siswa adalah siswa kurang aktif, siswa kurang berkreasi dalam peta konsep. Solusi dari kendala bagi guru a- dalah guru mengkaji RPP, pertanyaan diberikan dengan menarik, guru berkeliling untuk membimbing, guru memberitahu manfaat peta konsep, guru memperdalam refleksi karakter,guru lebih memperhatikan waktu. Solusi bagi siswa adalah, siswa lebih melatih percaya diri, lebih berkreasi. Berdasarkan simpulan telah diuraikan, perlu disampaikan saransaran sebagai berikut: (1) bagi guru hendaknya berperan sebagai motivator dalam pembelajaran, lebih menarik perhatian siswa dengan apapun yang diperbuatnya, lebih mampu merangsang kreativitas siswa, lebih menguasai materi pembelajaran. (2) bagi siswa hendaknya lebih berusaha untuk berinisiatif dan aktif dalam pembelajaran, melaksanakan kegiatan presentasi dengan baik, terlibat dalam penyimpulan materi dan terlibat dalam menemukan hasil diskusi (3) bagi sekolah sebaiknya lebih menghimbau kepada guru untuk menambah pengetahuan tentang model pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran dan pada akhirnya dapat memberikan dampak yang baik pada hasil belajar siswa. Selain itu, sekolah sebaiknya juga melengkapi sarana prasarana seperti media sehingga dapat mendukung proses pembelajaran yang maksimal, dan (4) bagi peneliti hendaknya mampu memperbaiki instrumen menjadi lebih baik lagi, mampu menambah alternatif kegiatan riset atau percobaan, dan mempertimbangkannya untuk dilaksanakan pada jenjang kelas lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. DePorter, B. 2012. Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruangruang Kelas. Bandung: PT Mizan Pustaka Huda, M. (2013). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sumantri, M. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Tangerang: Universitas Terbuka Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Winatapura, US. (2012). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Tangerang: Universitas Terbuka Wiyani, AW. (2013). Membumikan Pendidikan Karakter di SD Konsep, Praktik dan Strategi. Jogjakarta : AR Ruzz Media