BAB I PENDAHULUAN. adalah perbankan syariah. Perbankan syariah dalam operasionalnya berusaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah atau di sebut juga dengan. prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, dan akad pelengkap.

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Tanah Air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas (ROA) Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB II LANDASAN TEORI

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang minus dana. Pihak-pihak surplus dana tersebut meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Piutang Usaha terhadap Laba pada BMT Istiqomah Tulungagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bank Syariah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sebuah lembaga intermediasi yang berfungsi untuk menghimpun dana yang berlebih dari masyarakat, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana. Salah satu perbankan yang beroperasi adalah perbankan syariah. Perbankan syariah dalam operasionalnya berusaha menawarkan kepada masyarakat keamanan dalam menyimpan dananya. Kemudian dana yang ada di bank syariah disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan dana, tentunya dalam proses pelaksanaannya terbebas dari unsur maghrib, yaitu bunga (riba), bebas dari unsur kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), berpinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal. Menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun bank syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah. 1 1 Firmasnyah, Herlan dan Dadang Husen Sobana, Bank dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah, (Jakarta: PT Nagasukma Media Kreatif, 2014), hlm. 52 1

2 Mengacu pada hukum Islam serta pemahaman tentang keharaman riba menjadikan lembaga keuangan syariah sebagai solusi dalam melakukan pengelolaan keuangan umat. Suatu kondisi yang mencerminkan kemauan dan kesadaran umat melakukan hijrah dalam pengelolaan keuangan yang dirasakan sebagai pangsa pasar yang sangat potensial. Hal ini ditandai dengan maraknya bank-bank konvensional membuka unit-unit syariah. 2 Bank syariah mempunyai banyak keunggulan karena tidak hanya berdasarkan syariah saja sehingga transaksi dan aktivitasnya menjadi halal, tetapi sifatnya yang terbuka tidak mengkhususkan diri bagi nasabah muslim saja, tetapi juga bagi nonmuslim. Hal ini membuktikan bahwa bank syariah membuka peluang yang sama terhadap semua nasabah dan tidak membedakan nasabah. Akan tetapi perbankan syariah masih mempunyai banyak kendala diantara masih banyaknya masyarakat yang masih takut untuk menabung di bank syariah dikarenakan minimnya pemahaman masyarakat soal prinsip-prinsip sistem ekonomi Islam di dunia perbankan. 3 Pada sistem operasi bank syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bahi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian disalrukand kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan. Secara garis besar pengembangan produk bank 2 Adiwarman A. Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2006), Edisi Tiga, hlm. 11 3 Ahmad Roziq dan Rinanda Fitri Diptyanti, Variabel Penentu dalam Keputusan Memilih Tabungan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jember, dalam http://jurnal.unej.ac.id/1180-1-2247-1-10-20150210.pdf Vol XII No. 1/2013 diakses tanggal 1 Oktober 2017, hlm. 2.

3 syariah dikelmpokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: 4 1. Produk penghimpunan dana (Funding); 2. Produk Penyaluran dana (Financing), dan 3. Produk jasa. Penghimpunan dana merupakan simpanan atau titipan dana dari para nasabah yang akan diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai macam usaha yang halal dan produktif bagi kepentingan umat yang dilakukan oleh perbankan syariah berdasarkan prinsip bagi hasil. 5 Penghimpunan dana dilakukan melalui simpanan dan investasi seperti, giro wadiah, tabungan dan deposito berjangka 6. Tabungan merupakan produk perbankan syariah yang termasuk produk penghimpunan dana. Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/ atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 7 Adapun yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prisnip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional (DSN) telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.. 8 4 Muhamad, Pengantar Akuntansi Syariah Edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), hlm. 177 5 Andriyanto, Pengaruh Penghimpunan Dana Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah Terhadap Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk, (Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2009), hlm. 15. 6 Ibid, hlm 17 7 Lihat Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 8 Ibid

4 Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Insentif pada tabungan mudharabah adalah berupa bagi hasil yang wajib diberikan oleh bank jika memperoleh pendapatan atau laba pada setiap periode yang disepakati (biasanya 1 bulan) kepada penabung sesuai dengan nisbah yang disepakati. Tidak dijaminnya pengembalian tabungan mudharabah terkait dengan prinsip mudharabah yang menyatakan bahwa kerugian usaha ditanggung seluruhnya oleh shahibul maal sepanjang kerugian tidak disebabkan oleh kelalalian mudharib. 9 Produk-produk pembiayaan yang ditawarkan bank syariah cukup beragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik bersifat pribadi maupun kebutuhan usaha. Produk pembiayaan bank syariah antara lain pembiayaan modal kerja, pembiayaan bangunan/ rumah, dan pembiayaan kendaraan bermotor. Akad yang digunakan dalam pembiayaan di bank syariah yaitu berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (musyarakah), pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). 10 Pembiayaan Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya peroleham ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus 9 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm. 54 10 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2002), hlm. 54

5 mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. 11 Pada akad murabahah, bank membiayai pembelian barang yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan atau di-mark-up yang disepakati antara pihak bank dan nasabah. 12 Akad Murabahah merupakan salah satu prinsip akad jual beli yang ada di Bank Syariah yang tentunya dalam pelaksanaannya tidak mengenal unsur riba. Akad murabahah umumnya digunakan dalam transaksi jual beli barang investasi atau barang konsumtif yang digunakan untuk keperluan pribadi seperti rumah, kendaraan baik roda dua ataupun roda empat, mesin produksi, peralatan kesehatan, dan lain-lain. 13 Berdasarkan uraian diatas dapat dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan murabahah merupakan akad jual beli yang ada di perbankan syariah dimana pihak bank menjual barang dengan menambah keuntungan kepada nasabah, tentunya keuntungan tersebut berdasarkan kesepakatan, serta pihak bank memberi tahu harga pokok barang tersebut kepada nasabah. Secara umum jika penghimpunan dana yang dihasilkan oleh bank tinggi, maka dana yang disalurkan untuk kegiatan pembiayaan pun tinggi, maka hal tersebut akan mempengaruhi laba, sehingga laba yang dihasilkan tinggi. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Neni Sri Imanayati bahwa sebagian besar dana bank (baik yang berasal dari modal sendiri ataupun dari dana pihak 11 Rizal Yaya, dkk, Op.cit, hlm. 158 12 Adiwarman A. Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2006), Edisi Tiga, hlm. 280. 13 Dewi Wulan Sari dan Mohamad Yusak Ansbori, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah di Indonesia Periode Maret 2015- Agustus 2016), dalam jounal.unusa.ac.id/310-9-1-pb.pdf. diakses tanggal 16 September 2017.

6 ketiga) disalurkan dalam bentuk pembiayaan yang jika dikelola dengan hati-hati akan menghasilkan keuntungan yang tidak kecil. 14 Berikut ini data perbandingan tabungan wadiah dan tabungan mudharabah berdasarkan laopran keuangan PT Bank Panin Syariah Tbk. Tabel 1.1 Perbandingan Tabungan Wadiah dan Tabungan Mudharabah di PT. Bank Panin Syariah Tbk (dalam jutaan rupiah) Triwulan Tabungan Tabungan Wadi ah Mudharabah 2014 I 187,278 36.635 II 215,287 93.815 III 424,422 105.768 IV 395,881 66.185 2015 I 368,670 57.708 II 297,532 63.086 III 834,216 80.566 IV 536,859 50.741 2016 I 962,155 62.592 II 319,742 57.860 III 487,567 66.095 IV 506,012 92.802 2017 I 642,511 134.489 II 654,361 178.972 III 484,147 276.338 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Panin Syariah Tbk Dari data perbandingan tersebut tabungan wadiah dan tabungan mudharabah peningkatan penurunannya pada setiap triwulann sama, hanya saja pada triwulan ke II Tahun 2015 tabungan wadiah mengalami penurunan sedangkan tabungan mudharabah mengalami peningkatan dan pada triwulan ke III tahun 2017 pun mengalami hal yang sama. 14 Neni Sri Imanayati, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, (Banding: PT Rafika Aditama, 2010), hlm. 137

7 Berikut ini data perbandingan antara pembiayaan qard dan pembiayaan murabahah berdasarkan laporan keuangan PT Bank Panin Syairah Tbk. Tabel 1.2 Perbandingan Pembiayaan Qard dan Pembiayaan Murabahah di PT. Bank Panin Syariah Tbk (dalam jutaan rupiah) Triwulan Pembiayaan Pembiayaan Qard Murabahah 2014 I 7,572 1.095.381 II 14,594 914.886 III 5,499 755.573 IV 11,970 626.007 2015 I 12,289 539.357 II 11,035 619.337 III 7,294 448.519 IV 1,041 608.549 2016 I - - 547.370 II - - 878.452 III - - 989.639 IV 364 1.206.564 2017 I 342 1.421.436 II 210 1.508.065 III 921 1.417.785 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Panin Syariah Tbk Dari data perbandingan tersebut pembiayaan qard dan pembiayaan murabahah antara peningkatan penurunannya pada setiap triwulann berbeda. Pada tahun 2014 pembiayaan qard mengalami fluktuasi, sedangkan pembiayaan murabahah pada tahun 2014 setiap triwulannya mengalami penurunan. Pada tahun 2015 pembiayaan qard dan pembiayaan murabahah mengalami fluktuasi. Tahun 2016 pembiayaan qard pada triwulan pertama sampai dengan tiga tidak menyalurkan pembiayaan dalam akad qard. Pada tahun 2017 pembiayaan qard triwulan pertama dan kedua mengalami penurunan dan triwulan ketiga mengalami peningkatan, sedangkan pembiayaan murabahah triwulan pertama dan kedua mengalami peningkatan namun triwulan ketiga mengalami penurunan.

8 Dari tabel 1.1 dan tabel 1.2 penulis memilih Tabungan Mudharabah sebagai X1, dan Pembiayaan Murabahah sebagai X2. Berikut data Tabungan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah, dan Laba Operasional berdasarkan laporan keuangan PT. Bank Panin Syariah Tbk. Tabel 1.3 Tabungan Mudharabah dan Pembiayaan Murabahah dan Laba Operasional di PT. Bank Panin Syariah Tbk (dalam jutaan rupiah) Triwulan Tabungan Pembiayaan Laba Mudharabah Murabahah Operasional 2014 I 36.635 1.095.381 8.619 II 93.815 914.886 28.375 III 105.768 755.573 55.411 IV 66.185 626.007 97.511 2015 I 57.708 539.357 24.666 II 63.086 619.337 39.338 III 80.566 448.519 56.278 IV 50.741 608.549 77.926 2016 I 62.592 547.370 3.456 II 57.860 878.452 12.556 III 66.095 989.639 22.038 IV 92.802 1.206.564 27.496 2017 I 134.489 1.421.436 16.775 II 178.972 1.508.065 19.665 III 276.338 1.417.785 19.650 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Panin Syariah Tbk 15 Berdasarkan dari data diatas, menjelaskan bahwa tabungan mudharabah setiap triwulan di PT. Bank Panin Syariah tidak stabil yaitu mengalami peningkatan dan penurunan. Dapat dilihat pada tahun 2014 triwulan II, dan triwulan III mengalami peningkatan dari Rp.93.815 menjadi Rp.105.768, sedangkan pada triwulan IV mengalami penurunan menjadi Rp.66.185. Pada tahun 2015 triwulan I mengalami penurunan menjadi Rp.57.708, pada triwulan II sampai triwulan III 15 Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Panin Syariah Tbk dalam http://www.paninbanksyariah.co.id, diakses tanggal 13 September 2017

9 tabungan mudharabah mengalami peningkatan dari Rp.63.086 menjadi Rp.80.566, akan tetapi pada triwulan IV mengalami penurunan menjadi Rp.50.741. Pada tahun 2016 triwulan I mengalami peningkatan menjadi Rp.62.592, pada triwulan II mengalami penurunan menjadi Rp.57.860, akan tetapi pada triwulan III dan triwulan IV mengalami peningkatan sebesar Rp.66.095 dan Rp.92.802. Dan pada tahun 2017 setiap triwulannya tabungan mudharabah mengalami kenaikan. Pembiayaan murabahah pada tahun 2014 dari tiwulan ke II sampai triwulan IV mengalami penurunan, pembiayaan murabaha triwulan II sebesar Rp.914.886, triwulan ke III sebesar Rp.755.573, twiwulan ke IV sebesar Rp.626.007. Pada tahun 2015 triwulan I mengalami penurunan menjadi Rp.539.357, pada triwulan II mengalami peningkatan menjadi Rp.619.337, pada triwulan III mengalami penurunan menjadi Rp.448.519, pada triwulan IV mengalami peningkatan kembali menjadi Rp.608.549. Pada tahun 2016 triwulan I mengalami penurunan menjadi Rp. 547.370, triwulan II dan triwulan III mengalami peningkatan menjadi Rp. 878.452, Rp.989.639, sedangkan pada tirwulan ke IV naik menjadi Rp. 1.206.564. Pada tahun 2017 triwulan pertama sebesarrp.1.421.436, pada triwulan II mengalami peningkatan menjadi Rp.1.508.065, pada triwulan III mengalami penurunan menjadi Rp.1.417.785. Selanjutnya, Laba Operasional pada tahun 2014 triwulan II, triwulan III, triwulan IV mengalami peningkatan Rp.28.375, Rp. 55.411, dan Rp.97.511. Pada tahun 2015 triwulan I mengalami penurunan menjadi Rp.24.666, akan tetapi triwulan II sampai triwulan IV mengalami peningkatan setiap triwulannya menjadi Rp.39.338, Rp. 56.278, dan Rp.77.926. Pada tahun 2016 triwulan I mengalami penurunan menjadi Rp.3.456,akan tetapi pada triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV mengalami peningkatan menjadi Rp. 12.556, Rp.22.038, dan Rp. 27.496. Dan

10 Pada tahun 2017 triwulan I sebesar Rp.16.775, pada triwulan II pembiayaan mengalami peningkatan menjadi Rp.19.665, dan pada triwulan III turun menjadi Rp.19.650. 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 Chart Title 800.000 600.000 400.000 Tabungan Mudharabah Piutang Murabahah Laba Operasional 200.000 - I II III IV I II III IV I II III IV I II III 2014 2015 2016 2017 Grafik 1.1 Tabungan Mudharabah Pembiayaan Murabahah dan Laba Operasional PT. Bank Panin Syariah Berdasarkan grafik di atas menunjukan perkembangan Tabungan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah dan Laba Operasional pada tahun 2014 hingga tahun 2017. Dari data tersebut terlihat bahwa Tabungan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah, dan Laba Operasional mengalami tingkat yang fluktuatif dari tahun ke tahunnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tabungan Mudharabah, dan Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Operasional padai PT Bank Panin Syariah Tbk.

11 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan sebelmnya, bahwa Pengaruh Tabungan Mudharabah dan Pembiayaan Murabahah diduga memiliki pengaruh terhadap Laba Operasional. Selanjutnya, penulis merumuskannya kedalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Seberapa besar pengaruh Tabungan Mudharabah secara parsial terhadap Laba Operasional PT. Bank Panin Syariah Tbk? 2. Seberapa besar pengaruh Pembiayaan Murabahah secara parsial terhadap Laba Operasional PT. Bank Panin Syariah Tbk? 3. Seberapa besar pengaruh Tabungan Mudharabah dan Pembiayaan Murabahah secara simultan terhadap Laba Operasional PT. Bank Panin Syariah Tbk? C. Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang disampaikan diatas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Tabungan Mudharabah secara parsial terhadap Laba Opersional PT. Bank Panin Syariah Tbk; 2. Untuk mengetahui dann menganalisa pengaruh Pembiayaan Murabahah secara parsial terhadap Laba Operasional PT. Bank Panin Syariah Tbk; 3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Tabungan Mudharabah dan Pembiayaan Murabahah secara simultan terhadap Laba Opersional PT. Bank Panin Syariah Tbk.

12 D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki kegunaan baik secara akademik maupun secara praktis, seperti penulis uraikan sebagai berikut. 1. Kegunaan Akademik a. Memperkaya khasanah intelektual dalam bidang ekonomi syariah khususnya perbankan syariah sehingga berguna untuk dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya; b. Mendeskripsikan pengaruh Tabungan Mudharabah dan Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Operasional PT. Bank Panin Syariah Tbk; c. Memperkuat penelitian sebelumnya yang mengkaji pengaruh Tabungan Mudharabah dan Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Operasional; d. Memberikan masukan dalam mengembangkan teori keuangan serta dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. 2. Kegunaan Praktis a. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai referensi bagi pimpinan dan pihak manajemen PT. Bank Panin Syariah Tbk, untuk mengevaluasi dan bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam meningkatkan Tabungan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah, dan Laba Operasional; b. Bagi pemerintah merumuskan kebijakan penting dalam menjaga stabililitas ekonomi dan moneter.