22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah jenis penelitian eksperimen dan didukung dengan studi pustaka. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai dari pengajuan proposal pada bulan Desember 2010 hingga selesainya penelitian yaitu bulan April 2011. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah buah nanas jenis Queen yang dijual di Pasar Pedurungan, Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik konsekutif sampling yaitu semua sampel yang ada dan memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah yang diperlukan terpenuhi. Sampel dalam penelitian ini adalah kulit dan bonggol nanas dengan kriteria buah nanas yang sudah matang, ditandai dengan kulit yang telah berwarna kuning. 22
23 D. Variabel Variabel bebas dalam penelian ini adalah suhu inkubasi. Variabel terikat dalam penelian ini adalah kadar etanol. E. Pengambilan Data Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer yaitu pengambilan data langsung dari hasil percobaan. F. Analisis Data Data yang terkumpul, diolah, disusun dan dilakukan analisa menggunakan analisis oneway anova. G. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca teknis, neraca analitik, pipet volume 50 ml, spin ball, pipet tetes, beker glass 250 ml, blender, labu ukur 50 ml, gelas ukur, alat destilasi, botol fermentasi, piknometer 10 ml, almari es, inkubator, autoklaf, bunsen, kertas ph, kain saring, corong. 1. Bahan Bahan yang digunakan adalah kulit dan bonggol nanas, fermipan, aquadest, aceton.
24 H. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Kulit dan Bonggol Nanas Kulit nanas ditimbang + 75 gram dipotong kecil-kecil, dihaluskan, dan ditepatkan dengan aquadest sampai volume 100,0 ml. Lalu ph diatur menjadi 5, jika ph dibawah 5 dapat ditambah NaHCO 3 sedangkan jika ph diatas 5 maka dapat ditambah asam sitrat. Kemudian dipanaskan 70-80 0 C selama 15 menit dan didinginkan (Syahronie, Achmad (2008). Dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hal yang sama dilakukan pada bonggol nanas. 2. Fermentasi Kulit dan Bonggol Nanas Kulit nanas yang sudah disiapkan sebelumnya dimasukkan kedalam botol fermentasi kemudian ditambahkan ragi roti sebanyak 0,825 gr, botol ditutup hingga tidak ada udara bebas yang masuk, kemudian difermentasi dengan suhu inkubasi 21 0 C selama 4 hari dan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hal yang sama dilakukan dengan suhu inkubasi 24 0 C, 27 0 C, 30 0 C, dan 33 0 C serta pada bonggol nanas. 3. Penetapan Kadar Etanol Dipipet 50,0 ml hasil fermentasi filtrat kulit nanas yang telah dihilangkan CO 2 nya dimasukkan kedalam labu destilasi 250 ml. Kemudian ditambah aquadest sebanyak 50 ml dan didestilasi. Destilat ditampung pada labu ukur 50 ml dan diadkan dengan aquadest sampai volume 50 ml. Dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hal yang sama dilakukan pada hasil fermentasi bonggol nanas.
25 Perhitungan bobot jenis destilat dilakukan dengan cara: a. Menimbang piknometer kosong dan kering (gram) = a b. Menimbang piknometer kosong dan aquadest pada suhu 20 0 C (gram) = b c. Menimbang piknometer kosong dan destilat pada suhu 20 0 C (gram) = c BJ Destilat = = Berat destilat pada suhu 20 0 Berat aquadest pada suhu 20 0 (c) - (a) (b) - (a) Setelah diketahui BJ destilat, kemudian lihat kadar etanol pada tabel kadar etanol % b / b. a. Bobot destilat (g) = BJ x Volume (ml) b. Jumlah etanol (% b / b ) dalam destilat (g) = Kadar etanol (% b / b ) x Bobot destilat (g) c. Kadar etanol dalam sampel (% b / b ) = Kadar etanol dalam destilat (g) x Pengenceran (100/50) x 100% Bobot sampel
26 I. Definisi Operasional Buah nanas adalah sejenis tumbuhan tropis yang ada di Indonesia dan memiliki kandungan gula yang cukup tinggi sehingga pada kulit dan bonggol nanas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan etanol dengan fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Etanol adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, dan tak berwarna. Etanol mempunyai rumus kimia C 2 H 5 OH dan rumus empiris C 2 H 6 O, berat molekul 46,07 g/mol, titik leleh -114,3 0 C, titik didih 78,04 0 C, dan larut dalam air. Untuk menetapkan kadar etanol dalam sampel dapat dilakukan dengan cara destilasi kemudian dihitung menggunakan metode bobot jenis. Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama serta ditimbang pada suhu yang sama (biasanya 20 0 C). Piknometer adalah suatu alat untuk menetapkan bobot jenis suatu larutan atau cairan. Inkubasi adalah proses membiakkan mikroorganisme yang telah diletakkan pada media pertumbuhan dengan suhu tertentu sehingga dapat tumbuh secara optimal. Dalam penelitian ini fermentasi dilakukan dengan suhu inkubasi 21 0 C, 24 0 C, 27 0 C, 30 0 C, dan 33 0 C. Fermentasi adalah proses kegiatan mikroba memecah karbohidrat secara anaerobik (tanpa memerlukan oksigen) menjadi beberapa produk yang salah satunya etanol dengan tujuan menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.