ABSTRAK. Kata Kunci : motivasi, kinerja bidan desa, program KIA, Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K ) Stikes Widya Husada Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ditinjau dari Aspek Bidan Desa sebagai Pelaksana di Kabupaten Jepara

KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

EVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 2, Juni 2013

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI KABUPATEN SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB VII PENUTUP. Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Standar Pelayanan

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dilakukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan.kesehatan berimplikasi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan Millenium Development Goals

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

EKUITAS DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN (Studi Pada Ibu Pengguna Jampersal dan Non-Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Dupak Kota Surabaya)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

EVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI PUSKESMAS KARANG MALANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MGD s) atau tujuan pembangunan milenium

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia PANDUAN PENILAIAN KECAMATAN SAYANG IBU PELAKSANAAN REVITALISASI GERAKAN SAYANG IBU

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( )

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktor resiko kematian ibu dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi,

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Jurnal Kesehatan Kartika 27

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

ABSTRAK. Pengetahuan, Sikap dan Pendidika, PWS-KIA di Puskesmas. Volume 2 Nomor 2. Juli Desember JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DENGAN STIKER DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BATANG (Rinayati) ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Batang tiga tahun terakhir (2009 2011) terus meningkat, hal ini belum sesuai dengan target MDG s, dimana penyebab penyebab kasus kematian ibu sebenarnya dapat dicegah sebelumnya. Hal ini didukung dengan Program P4K, sebagai pelaksana utamanya adalah bidan desa, namun belum semua bidan desa melaksanakan program P4K sesuai standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker di Kabupaten Batang. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode survey analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan lembar observasi. Populasi adalah seluruh bidan desa (191) pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling (130), serta dilakukan cross check pada 19 kader posyandu dan stiker yang terpasang. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, Analisis bivariat menggunakan rank spearman. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar motivasi responden kurang (56,2%), dan kinerja (53,%) kurang. Motivasi terutama pada penghargaan.kinerja terutama pada operasionalisasi, dan peran bidan. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya hubungan signifikan antara motivasi (p=0,0001) dengan kinerja bidan.. Direkomendasikan pada DKK Kabupaten Batang untuk meningkatkan dana khusus guna pengadaan sarana prasarana berupa ceklist rapat koordinasi tingkat desa, blangko surat pernyataan kesediaan sarana transportasi, kartu ibu, buku KIA, mengikutsertakan bidan desa ke pelatihan program P4K, membuat SOP pelaksanaan program P4K di Kabupaten Batang. Kata Kunci : motivasi, kinerja bidan desa, program KIA, Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K ) Stikes Widya Husada Semarang PENDAHULUAN Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2011 AKI di Jawa Tengah adalah 116,01 per 100.000 kelahiran hidup. Sesuai dengan target MDG,s (Millenium Development Goals), hasil tersebut masih jauh diatas target yaitu AKI pada tahun 2015, 102 per 100.000 kelahiran hidup. 1 Selama tiga tahun terakhir AKI di Kabupaten Batang terus meningkat, Untuk tahun 2009 kematian ibu sebesar 135,11 per 100.000 kelahiran hidup. 2 Untuk tahun 2010 menjadi 156,82 per 100.000 kelahiran hidup. 3 Untuk tahun 1 2011 meningkat kembali menjadi 183,82

kelahiran hidup. 4 Angka kematian ibu di Kabupaten Batang masih berada diatas rata rata Jawa Tengah dan target MDG,s. Kematian ibu dapat dicegah dengan melakukan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker oleh bidan didesa. Sejak tahun 2007 Menteri Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir. 5 Program tersebut telah dilaksanakan di Indonesia termasuk Kabupaten Batang sejak tahun 2007. Care (ANC) yang dilakukan oleh bidan terkait dengan pelayanan kebidanan sosial komunitas yakni upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami, dan keluarganya tentang: semua kehamilan beresiko, bahaya kehamilan dan persalinan, mengajak ibu hamil, suami dan keluarga melakukan perencanaan tempat persalinan, penolong persalinan, keuangan dan calon donor darah, persiapan pakaian bayi, ibu hamil, serta perencanaan KB pasca salin. 5 Pada pedoman pelaksanaan program P4K disebutkan kegiatan dan apa yang harus dilakukan oleh bidan adalah: 1). Mendata semua ibu hamil dan rumah ibu hamil ditempel stiker P4K 2). Pelayanan ANC sesuai standar 3). Melakukan kunjungan rumah 4). Melakukan rujukan apabila diperlukan, 5). Membuat pencatatan, kartu ibu, kohort dan buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) 6). Membuat Pelaporan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS Program Perencanaan KIA) 7). Memberdayakan unsur-unsur Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker adalah salah satu kegiatan dalam pelayanan Ante Natal masyarakat 8). Pertolongan persalinan sesuai standar 9). Memberikan pelayanan nifas sesuai dengan standar melakukan 2

Kunjungan Nifas (KF, KF2, KF lengkap), dan memberikan pelayanan neonatus sosialisasi program program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) lain dengan Kunjungan Neonatus KN2). 5 (KN1, seperti desa siaga, posyandu. 2. Dana pendukung untuk pelaksanaan Berdasarkan survey pendahuluan mengindikasikan bahwa kinerja bidan desa dalam melaksanakan program P4K belum optimal yang ditunjukkan dengan belum sepenuhnya melaksanakan tugas pokok mereka, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap program ini dan program P4K dengan stiker tidak ada, seperti dana untuk pengadaan buku KIA, kartu ibu, dana transportasi untuk koordinasi dengan masyarakat, kunjungan rumah dsb. 3. Pada tahun 2011 cakupan K1 dan ibu yang rumahnya tertempel stiker didapatkan pula beberapa permasalahan mencapai 96,74 %. Cakupan K4 yang berhubungan dengan rendahnya mencapai 89,37 %. Angka ini kinerja bidan desa dalam pelaksanaan mengalami penurunan bila Program P4K dengan stiker. Dinas Kesehatan Kabupaten Batang sudah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan Program P4K dengan stiker, Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga DKK Kabupaten Batang pada bulan Juli 2011 didapatkan informasi mengenai program P4K dengan stiker sbb : 1. Selama ini sudah ada sosialisasi tentang program P4K dengan stiker meskipun pelaksanaannya bersamaan dibandingkan dengan cakupan K1 dan ibu yang rumahnya tertempel stiker pada tahun 2010 yaitu sebesar 97,41% dan K4 sebesar 90,95%. 5 Cakupan K4 tersebut berada dibawah target Standar Pelayanan Minimal (SPM) 95%. 4. Upaya-upaya yang sudah dilakukan DKK Kabupaten Batang dalam pelaksanaan Program P4K adalah menerbitkan Surat Edaran Kepala Dinas Kabupaten Batang Nomor 441.7/251/III/2010 yang menegaskan bahwa untuk mendukung percepatan 3

penurunan AKI dilakukan:1). Pertolongan persalinan oleh 2 bidan yang memiliki kompetensi dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) serta manajemen Asfiksia 2). Dukun menjadi pengasuh pasca persalinan 3). Memaksimalkan fungsi (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) PONED 4). Semua desa supaya menjadi Desa Siaga Strata III 5). Melatih bidan desa tentang desa siaga. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja personal, dilakukan kajian terhadap teori kinerja, diantaranya Penelitian ini merupakan penelitian observasional, metode penelitian ini adalah survey yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana proses pengambilan data dilakukan dalam waktu yang sama untuk semua variabel bebas dan terikat. Variabel bebas terdiri dari faktor motivasi, variabel terikat adalah kinerja kinerja bidan desa dalam pelaksanaan Program P4K dengan stiker. Sebagai populasi adalah seluruh bidan desa yang berada di 21 puskesmas kabupaten Batang. Sampel sebesar 130 dipilih dengan menggunakan ada tiga faktor yang mempengaruhi teknik metode non probability sampling kinerja yakni faktor indivindu yang terdiri yaitu consecutive sampling. Analisis data dari pengetahuan, faktor psikologis yang dilakukan secara univariat dan bivariat terdiri dari sikap yang diyakini, motivasi, faktor organisasi terdiri dari sumber daya, dan desain pekerjaan. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi, dengan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker di Kabupaten Batang. METODE PENELITIAN 4 dengan menggunakan Distribusi Frekuensi, Spearman rank. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Cross check terhadap jawaban responden mengenai kinerja dalam pelaksanaan program P4K dengan melihat bukti-bukti langsung atau wawancara dengan pihak terkait.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN jaminan pekerjaan. 7 Dalam hal ini motivasi yang dimiliki bidan desa Hasil Penelitian kurang sehingga belum membantu 1. Karakteristik Responden 2. Sebagian besar bidan desa di Kabupaten Batang berumur muda yakni 26 tahun, memiliki masa kerja singkat yakni 3 tahun, memiliki status menimbulkan antusiasme untuk mengejar tujuan keberhasilan program P4K dengan stiker. Tabel 1. Distribusi Respoden Berdasarkan Variabel Penelitian kepegawaian PTT (66,2%), dan berstatus belum kawin (83,1%). 3. Analisis Univariat 4. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah responden yang memiliki motivasi kurang sebanyak (56,2%). Dalam penelitian ini diperoleh informasi bahwa motivasi responden sebagian besar kurang (56,2%). Terutama dalam hal Keberhasilan pelaksanaan program P4K dengan stiker menentukan jumlah pelatihan yang diikuti, ada teman yang bersedia menggantikan bertugas apabila dia berhalangan. Hal ini sesuai dengan teori motivasi menurut Herzberg dorongan dari eksternal berupa mutu hubungan pribadi dengan rekan kerja dan penghargaan yang diterima, N o Variabel Penelitian Kategori 1 Motivasi Kurang Baik 2 Kinerja Bidan Desa Kurang Baik Sebagian besar responden memiliki kinerja kurang (53,1%), terutama dalam hal pemanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendata sarana data transportasi rujukan, mengisi pertanyaan pada stiker P4K secara lengkap, meminta tandatangan pada amanat persalinan, mengajak kader untuk melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil agar sepakat dalam pengisian stiker, mencapai target cakupan K4, f 73 57 69 61 % 56, 2 43, 8 53, 1 46, 9 5

target cakupan K1. Di Kabupaten Batang ada kesesuaian antara target pencapaian penurunan AKI dengan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan Program P4K dengan stiker. Hal ini sesuai dengan teori yang baik (73,7%) lebih besar dari pada bidan desa yang mempunyai motivasi kurang dan kinerjanya baik (26,0%). Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara menyatakan ada kesesuaian antara motivasi dengan kinerja bidan desa keberhasilan organisasi dengan kinerja indivindu. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan indivindu yang didalamnya memiliki kinerja baik. 6 5. Analisis Bivariat Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hubungan Variabel Bebas dan variabel Terikat dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker di Kabupaten Batang ( p = 0,000 dan nilai r = 0,508 ). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori motivasi menurut Herzberg dorongan dari internal berupa pengakuan dan eksternal berupa mutu hubungan pribadi dengan rekan kerja,penghargaan yang diterima, serta supervisi dari puskesmas, yang membantu Kinerja Bidan Desa 1 Motivasi Kurang Baik Kurang 54 74,0 19 26,0 Baik 15 39,1 42 73,7 0,0001 menimbulkan antusiasme untuk Bidan desa yang mempunyai motivasi kurang dan kinerja kurang (74,0%) lebih besar dari pada bidan desa yang mempunyai motivasi baik dan kinerjanya kurang (39,1%). Sedangkan persentase bidan desa yang mempunyai motivasi baik dan kinerja mengejar tujuan keberhasilan program P4K dengan stiker. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Sebagian besar responden memiliki motivasi (56,2%), kinerja bidan desa dalam pelaksanaan Program P4K 6

dengan Stiker (53,1%) dalam kategori kurang. 2. Motivasi bidan desa masih kurang berupa penghargaan dan dukungan rekan kerja. Persepsi sumber daya masih kurang terutama dalam hal ceklist rapat koordinasi, form surat pernyataan kesediaan sarana transportasi, panduan mekanisme pembiayaan persalinan, dana serta pelatihan tentang Program P4K dengan Stiker. Desain pekerjaan masih kurang terutama dalam hal penjelasan tugas tugas yang harus dikerjakan bidan desa dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker, kondisi desa tempat 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Untuk meningkatkan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program P4K dengan Stiker dengan cara : a. Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan menyediakan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker antara lain: cek list rapat koordinasi di tingkat desa, blangko surat pernyataan kesediaan sarana transportasi, format panduan mekanisme pembiayaan persalinan, kartu ibu, Buku KIA, serta anggaran khusus guna menunjang bekerja, serta supervisi yang akan pelaksanaan program P4K. didapat. Kinerja masih kurang terutama b. Peningkatan pengetahuan bidan operasionalisasi, output, serta peran desa tentang pelaksanaan program bidan dalam Stiker. program P4K dengan P4K dengan Stiker dengan cara mengikutsertakan bidan desa dalam 3. Terdapat hubungan antara motivasi (p value = 0,001) dengan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program P4K dengan Stiker. Saran kegiatan seminar / pelatihan tentang Program P4K, Desa siaga, APN, Manajemen Asfiksia, dengan biaya dari Dinas Kesehatan sehingga terjadi pemerataan kesempatan 7

mengikuti seminar / pelatihan bagi bidan desa. c. Memberikan penghargaan bagi bidan desa yang memiliki kinerja baik dengan memberikan kesempatan pendidikan lanjut, dan terutama pada pertanyaan siapa calon pendonor dan siapa yang bersedia meminjamkan sarana transportasi untuk rujukan 3) Meminta tandatangan keluarga pada amanat persalinan, 4) Meningkatkan bagi bidan yang masih berstatus peran kader untuk melakukan PTT dengan cara memperpanjang masa bakti sebagai bidan PTT selama 3 tahun kedepan. d. Menerbitkan SOP pelaksanaan Program P4K dengan Stiker, dalam rangka memfasilitasi peran serta masyarakat dalam pengadaan sarana transportasi, golongan darah hidup di Kabupaten Batang. 2. Bagi bidan desa a. Meningkatkan operasionalisasi program P4K dengan stiker di kunjungan rumah dengan cara menemui ibu hamil setelah pelaksanaan posyandu 5) meningkatkan diskusi dengan keluarga ibu hamil dalam pengisian stiker dengan cara menganjurkan suami ikut mengantar dan menemani saat pemeriksaan kehamilan. b. Meningkatkan peran bidan desa dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker dengan cara : 1. tingkat desa, dengan cara :1) Menyusun jadwal kunjungan bagi Memanfaatkan pertemuan bulanan sasaran yang tidak datang, dan di tingkat desa seperti pertemuan memanfaatkan pertemuan PKK, rembug desa, LPMD, untuk posyandu, kelas ibu hamil dll, 2) meningkatkan partisipasi bekerja sama dengan puskesmas masyarakat dalam pengadaan sarana transportasi, 2) Melengkapi guna melakukan pemeriksaan kadar hb pada semua ibu hamil, 3) daftar pertanyaan pada stiker P4K Melaksanakan pemeriksaan 8

kehamilan sesuai dengan standar, 4) Melakukan pertolongan persalinan dengan APN c. Membuat kesepakatan awal antara bidan desa agar mau saling menggantikan apabila bidan desa berhalangan bertugas dengan menyusun pendampingan bidan desa. DAFTAR PUSTAKA penjadwalan 1. Dinas Kesehatan Propinsi. Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Semarang, 2011. 8. Dun, William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Gajah Mada University, Yogjakarta, 2003. 9. Winarno, B., Kebijakan Publik Teori dan Praktek. Buku Kita, Jakarta, 2009 10. Wahab, S.A. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2008. 11. Wiryana, Djoko. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Airlangga University, Surabaya, 2000. 12. Gibson, dkk., editor Agus Dharma. Organisasi Perilaku Struktur Proses, Erlangga, Jakarta, 1997. 2. Dinas Kesehatan Propinsi. Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Semarang, 2009. 3. Dinas Kesehatan Propinsi. Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Semarang, 2010. 4. Dinas Kesehatan Kabupaten Batang. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Batang, 2011 5. Depkes RI. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dengan Stiker, Depkes RI, Jakarta, 2009. 6. Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999. 7. Dale, A Timpe. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia, Kinerja. PT Gramedia Asri Media, Jakarta, 1999. 9