BAB 1 PENDAHULUAN jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28 % dan pada tahun

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF DI RSJD SURAKARTA

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. cenderung lebih cepat. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan

SKRIPSI SULASTRI J

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR JENIS KELAMIN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI DESA LUWANG, GATAK, SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 11% dari seluruh jumlah penduduk dunia (± 605 juta) (World Health. meningkat menjadi 11.4% dibandingkan tahun 2000 sebesar 7.4%.

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

SRAGEN SKRIPSI JURUSAN FAKULTAS. Disusun oleh: J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

FIRMAN FARADISI J

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

A. PENDAHULUAN Endang Sawitri* Agus Sudaryanto**

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya (Padila, 2013). Pada tahun 2012, UHH penduduk dunia rata rata

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERGANTUNGAN DALAM ADL (ACTIVITY OF DAILY LIVING) PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DARMA BHAKTI PAJANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belumlah lengkap tanpa seorang anak. Kehadiran anak yang sehat dan normal

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kelompok, yaitu: gangguan cemas (anxiety disorder), gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder/gad),

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu Pada tahun 1980

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan. masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DESA CELEP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Lansia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang manusia, dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Menurut BPS Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28 % dan pada tahun 2020 menjadi sebesar 11,34%. Bahkan data biro sensus Amerika Serikat memperkirakan Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah lanjut usia pada tahun 1990-2025, yaitu sebesar 41,4% (Maryam, 2008). Prevalensi lansia di propinsi Jawa Tengah sebagai salah satu propinsi besar pada tahun 2000 mencapai 9,6 persen. Angka tersebut jauh di atas jumlah lansia nasional yang hanya 7,6 persen pada tahun 2000. Usia harapan hidup mencapai 64,9 tahun, dimana penduduk lansia wanita rata-rata 67,2 tahun dan pria 63,8 tahun. Secara kuantitatif kedua parameter tersebut berdampak pada berbagai persoalan yang akan dihadapi seperti masalah sandang, pangan, papan, kesehatan, ekonomi dan lainnya (Depkes, 2003). Semua orang pernah mengalami reaksi kecemasan, termasuk para lansia. Bila seseorang bertambah tua maka kemampuan fisik dan psikisnya perlahan-lahan akan mengalami penurunan yang berpengaruh pada kondisi mental dan psilokogi seperti kurang percaya diri, cemas, stress dan depresi. Gejala kecemasan sering terjadi dan sangat mencolok pada usia lanjut karena menghadapi masa tua. Gejala-gejala tersebut seperti ketakutan, panik, 1

2 gangguan perut, mual, muntah, diare, sembelit, sesak napas, dan ketidak mampuan bergaul dengan orang lain (Benson, 2001). Kecemasan adalah sebuah emosi, kekhawatiran yang tidak jelas serta suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan ini tidak memiliki obyek yang spesifik (Gail, 2006). Cara klasik mengatasinya adalah dengan relaksasi. Metode relaksasi terdiri dari beberapa macam yaitu (1) relaksasi otot (2) pernapasan diafragma (3) imageri training (4) biofeedback dan (5) hipnosis. Teknik relaksasi napas dalam telah diketahui efektif menurunkan ketegangan terhadap kecemasan untuk perawatan dan pencegahan gangguan pernapasan, hiperventilasi, penyakit darah tinggi, penyakit jantung, susah hendak tidur, sakit kepala disebabkan tekanan dan asma (Miltenberger, 2004). Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2011 di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta, di dapatkan lansia yang tinggal di panti tersebut berjumlah 85 orang. Hasil survey pendahuluan di dapatkan 7 dari 10 lansia mengalami kecemasan dengan gejala peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi denyut nadi, peningkatan frekuensi napas, dan mengalami gangguan tidur maka perlu adanya penangganan terhadap kecemasan, selain itu teknik relaksasi napas dalam di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta belum diterapkan. Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk mengangkat materi mengenai terapi relaksasi

3 napas dalam bagi lansia. Teknik relaksasi napas dalam ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penurunan kecemasan pada lansia. B. Perumusan masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu Apakah ada perbedaan tingkat kecemasan pada lansia sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi napas dalam di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta. C. Tujuan Peneliti 1. Tujuan Umum Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada lansia sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi napas dalam di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik tingkat kecemasan pada lansia di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta. b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada lansia sesudah dilakukan pemberian teknik relaksasi napas dalam di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta. c. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada lansia sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi napas dalam di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta.

4 d. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada lansia antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah diberikan post test di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi : 1. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat menjadi informasi dan barmanfaat bagi masyarakat khususnya lansia yang tinggal di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta untuk dapat mengerti tentang manfaat teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi kecemasan. 2. Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta adalah : Sebagai bahan masukan bagi perawat dalam penggunaan teknik relaksasi napas dalam, untuk mengurangi tingkat kecemasan pada lansia. 3. Peneliti : Menambah wawasan dan pengetahuan tentang perbedaan tingkat kecemasan pada lansia sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi napas dalam. E. Keaslian Penelitian Penelitian dengan judul yang sama yaitu Perbedaan tingkat kecemasan pada lansia sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi napas

5 dalam di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta, belum pernah dilakukan. Adapun Penelitian yang berkaitan yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sumaryanti (2000) tentang Pengaruh Teknik Guided Imagery Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Klien Pra Bedah Apendiktomi Di ruang Perawatan RS Abdul Moeloel Lampung pada tahun 2000 dengan hasil bahwa kecemasan yang dialami klien dapat berkurang dengan dilakukan latihan teknik Guided Imagery. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuniarti (2003) tentang Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Pada Klien Dengan Post Operatif Apendiktomi di Ruang Perawatan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2003. Jenis penelitian yang digunakan adalah Non-Equivalent Control Group. Berdasarkan uji statisti Wilcoxon Signed Rank Test menggunakan aplikasi SPSS for Window versi 10,0 dengan α = 0,05 didapat p= 0,000 terlihat nilai p < α, yang berarti teknik relaksasi napas dalam berpengaruh terhadap tingkat nyeri pada klien post operatif apendiktomi. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Saseno (2001) tentang Teknik Relaksasi Dapat Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ujian Di Akademi Perawat Departemen Kesehatan Magelang. Rencana penelitian eksperimental randomized control group pretest-posttest design, subjek penelitian 79 orang, alat ukur skala kecemasan T-MAS. Hasilnya sebelum pra uji tidak ada perbedaan setelah di uji menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua kelompok.

6 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah dalam hal subjek penelitian, variable penelitian, unit analisa data, fenomena, waktu dan tempat penelitian.