1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pre-Eklampsia adalah kondisi khusus dalam kehamilan, ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinuria. Dapat berhubungan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu, sementara komplikasi pada janin meliputi restriksi pertumbuhan dan abrupsio plasenta (Shennan & Chappel, 2001). Eklampsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan Pre-Eklampsia yang tidak dapat disebabkan oleh hal lain (Cuningham, 2006, p.628). Etiologi penyakit ini sampai sekarang belum diketahui. Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban memuaskan. (Wiknjosastro, 2006, p.282). Terjadinya pre-eklampsia dipengaruhi oleh beberapa faktor predisposisi untuk terjadinya pre-eklampsia adalah molahidatidosa, diabetes militus, kehamilan ganda, hidrops fetalis, obesitas, dan umur yang lebih dari 35 tahun (Mochtar, 1998, p.201). Pre-Eklampsia dan Eklampsia merupakan kesatuan penyakit, yakni yang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana hal itu terjadi. Istilah kesatuan penyakit harus diartikan bahwa kedua peristiwa dasarnya sama dan bahwa eklampsia merupakan peningkatan yang lebih berat 1
2 dan berbahaya dari pre-eklampsia, dengan tambahan gejala-gejala tertentu (Wiknjosastro, 2006, p.281). Kematian ibu memang menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi Kesehaatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang meninggal. Setelah perdarahan dan infeksi, Diagnosa dini Pre-Eklampsia dan Eklampsia amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati Pre- Eklampsia ringan agar tidak berlanjut menjadi Eklampsia. Dan tidak menyebabkan kematian maternal dan perinatal.(mochtar, 2002, p.199). Di negara maju angka kejadian pre-eklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%, sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan preeklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi. Preeklampsia salah satu sindrom yang dijumpai pada ibu hamil di atas 20 minggu terdiri dari hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa edema (Amelda, 2009). Di Indonesia menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2009 Angka Kematian Ibu ( AKI ) masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. (SDKI, 2009) Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah masih tinggi. Hal itu bisa dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng yang menyebutkan pada 2008 AKI mencapai 114,42/100.000 kelahiran. Angka tersebut masih berada di atas target nasional yakni sebesar 102/100.000 kelahiran. (Semarang, CyberNews)
3 Berdasarkan laporan Puskesmas jumlah kematian ibu maternal di Kota Semarang pada tahun 2008 sebanyak 27 kasus dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 25.160 atau sekitar 0,107 %. (Dinas Kesehatan, 2008) Penyebab utama kematian ibu di Indonesia 90 % disebabkan oleh perdarahan, toksemia gravidarum (Pre-Eklampsia/ Eklampsia), infeksi, partus lama, dan komplikasi abortus (Irdjati, 2006). Frekuensi terjadinya pre-eklampsia dsn Eklampsia bertambah seiring dengan tuanya kehamilan, umumnya pada Primigravida Triwulan III, umur > 35 tahun, dan pada pendidikan ibu tidan bisa dijadikan penyebab yang pasti pada kejadian pre-eklampsia dan eklampsia (Mochtar, 2002, p.201). Berdasarkan data di RSUD Kota Semarang angka kejadian ibu hamil dengan Pre-Eklampsia sebesar 14 orang (24,6%) dari total kehamilan sebanyak 569 orang selama periode Desember 2009- Februari 2010. Berdasarkan uraian data di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Hubungan Karakeristik dengan Pengetahuan Ibu hamil tentang Pre- Eklampsia dan Eklampsia di RSUD Kota Semarang Tahun 2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang, maka rumusan dalam penelitian ini adalah Apakah ada Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan ibu hamil tentang Pre-Eklampsia dan Eklampsia di RSUD Kota Semarang Tahun 2010?
4 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang ada, maka peneliti menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan dan menganalisis Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan ibu hamil tentang Pre-Eklampsia dan Eklampsia di RSUD Kota Semarang Tahun 2010. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan umur ibu hamil. b. Mendeskripsikan paritas ibu hamil. c. Mendeskripsikan pendidikan ibu hamil d. Mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil. e. Menganalisis hubungan umur ibu dengan pengetahuan tentang Pre- Eklampsia dan Eklampsia. f. Menganalisis hubungan paritas ibu dengan pengetahuan tentang Pre- Eklampsia dan Eklampsia. g. Menganalisis hubungan pendidikan ibu dengan pengetahuan tentang Pre-Eklampsia dan Eklampsia. D. Manfaat Penelitian a. Bagi Institusi Kesehatan (RSUD) Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) program yang akan datang.
5 b. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur ilmiah dalam bidang kebidanan terutama dalam Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre-Eklampsia dan Eklampsia. c. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama tentang Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre-Eklampsia dan Eklampsia. E. Keaslian Penelitian a. Muti ah Walidah, (Tahun 2005) dengan judul penelitian: Hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian Pre-Eklampsia di RSUP Purbalingga Tahun 2004-2005 Jenis penelitian ini adalah korelatif yang dilaksanakan di RSUD Purbalingga tahun 2006 dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan Pre-Eklampsia di RSUD Purbalingga sebanyak 126 orang. Hasil dari penelitian tersebut Tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian Pre-Eklampsia dan ada hubungan antara paritas dengan kejadian Pre-Eklampsia. b. Rokhmiati, Tuti (Tahun 2004) dengan judul penelitian: Karakteristik ibu hamil dengan Pre-Eklampsia dan Eklampsia di RSUD Ambarawa pada periode Januari s. d. Desember 2004
6 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sederhana dengan pendekatan retrospektif. Cara pengambilan sampel menggunakan disproportionale stratified random sampling. Hasil penelitian tersebut Berdasarkan umur dan paritas ibu dengan Pre-Eklampsia dan Eklampsia didapatkan mayoritas termasuk golongan usia > 35 tahun sebanyak 50% dan 52, 5% responden masuk dalam kategori Primigravida. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa Pre-Eklampsia lebih sering didapatkan pada masa awal dan akhir usia reproduktif dan juga Pre-Eklampsia hampir merupakan penyakit pada wanita golongan primigravida. Sedangkan dalam penelitian ini penulis ingin meneliti tentang Hubungan Karakeristik dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre-Eklampsia dan Eklampsia di RSUD Kota Semarang 2010.