BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pre-eklamsia Keracunan Kehamilan adalah kumpulan gejala penyakit yang ditandai oleh trias atau disebut dengan hipertensi, proteinuria dan edema (Prawirohardjo, 2002 pp.282). Penyebab pre-eklampsi sampai sekarang belum diketahui. Telah banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, tetapi tidak ada yang memberi jawaban yang memuaskan. Ada Teori yang menyebutkan tentang penyebab pre-eklamsia yaitu iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit itu ( Prawirohardjo, 2007, pp.282-283). Kejadian pre-eklamsia dapat dicegah dengan cara cukup istirahat dan mengatur pola makan. Pekerjaaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet tinggi protein, dan rendah lemak, karbohidrat, garam, penambahan berat badan yang berlebihan perlu dihindari ( Prawirohardjo, 2007 p.290). Di Indonesia banyak wanita hamil yang belum mengetahui tentang hal itu. Padahal disini, pengetahuan sangatlah penting untuk mencegah terjadinya pre-eklamsia. 1
2 Angka kematian ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan ibu yang kurang baik menjelang kehamilan dan kelahiran tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. tingginya kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah. Di Indonesia menurut survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2009 angka kematian ibu (AKI) masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas 49,12%, bersalin 26,99%, hamil sebesar 23,89%. penyebab kematian adalah perdarahan 22,42%, pre-eklamsia-eklamsia sebesar 28,76%, infeksi sebesar 3,54%,dan yang lain sebesar 45,28 % dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan angka kelahiran hidup sebesar 117,02/100.000. angka tersebut telah memenuhi target dalam indikator indonesia sehat 2010 sebesar 150/100.000 (DINKES provinsi jateng, 2009). Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan tahun 2008, angka kematian maternal sebanyak 23.022 per 100.000 kelahiran hidup (KH) atau sekitar 86,87/100.000 KH. Pada tahun 2009, angka kematian maternal sebanyak 24.007/100.000 KH atau sekitar 191,61%.
3 Dan pada tahun 2010 jumlah kematian maternal sebanyak 18 kasus dari 22.494 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 80,02/100.000 KH pada umumnya disebabkan oleh perdarahan 13,3%, pre-eklamsia 18% (Dinkes Kabupaten Grobogan, 2010). Menurut menteri kesehatan RI (2008). Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara.melalui pengetahuan pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, beberapa faktor-faktor yang mempengruhi pengetahuan antara lain pendidikan, paparan media masa, ekonomi, hubungan sosial, pengalaman, akses layanan kesehatan (Notoatmodjo, 2007 p. 140). Berdasarkan studi pendahuluan Di BPS H Tegowanu Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, dimana data dari tahun 2010 rata-rata jumlah ibu hamil perbulannya 36 dan dari 10 wanita hamil. Penulis menemukan terdapat 8 wanita hamil yang tidak
4 mengetahui tentang pre-eklamsia, dan terdapat 2 wanita hamil yang mengetahui tentang pre-eklamsia. Berdasarkan latar belakang tersebut. peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan pengetahuan tentang pre-eklamsia Di BPS Tegowanu Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah Adakah Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Preeklamsia di BPS Tegowanu Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan dan menganalisis Hubungan Pendidikan Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Pre-Eklampsia. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil. b. Mendiskripsikan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Preeklamsia. c. Menganalisis Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu tentang Pre-eklamsia.
5 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat praktis a. Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) program yang akan datang yaitu menurunkan angka kematian ibu karena pre-eklamsia. b. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur ilmiah dalam bidan kebidanan terutama dalam Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang preeklamsia. c. Bagi Peneliti Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama tentang Hubungan tingkat pendidikan ibu hamildengan Pengetahuan tentang Pre-Eklampsi. 2. Manfaat teoritis a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan Untuk mengetahui secara spesifik hubungan pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang pre-eklamsia. b. Untuk metodologi penelitian Sebagai sumber informasi yang dapat dipergunakan untuk penelitian selanjutnya.
6 E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 : Keaslian penelitian No Nama dan Judul peneliti 1 Ayu lestari(2007) universitas muhammadiyah semarang Hubungan karateristik dengan pengetahuan ibu hamil tentang pre-eklamsia dan eklamsia Jumlah Desain Variabel Hasil Ibu hamil Deskriptif Variabel Ada hubungan trimester II analitik independent: antara umur dan III yang menggunakan hubungan dengan p memeriksakan penelitian karateristik sebesar 0,00 kehamilannya kuantitatif Variabel dengan dirsud Kota studi korelasi dependent:p pengetahuan Semarang dengan engetahuan ibu tentang sebanyak 190 pendekatan ibu hamil kejadian preeklamsia ibu hamil cross sectional tentang preeklamsia dan sedangkan dan eklamsia,ada jumlah sempel eklamsia hubungan sebanyak 38 dirsud antara paritas orang yang Kota dengan p 0,39 diambil Semarang dengan dengan teknik pengetahuan semel ibu tentang kuota,kuesion kejadian preeklamsi er sebagai dan instrumennya eklamsia dan ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan p 0,00