BAB I PENDAHULUAN. proteinuria dan edema (Prawirohardjo, 2002 pp.282). Penyebab pre-eklampsi sampai sekarang belum diketahui.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dikenal dengan Millennium Development Goals (MDG s) hingga tahun 2015 adalah dengan menurunkan ¾ risiko jumlah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai tiga perempat resiko jumlah

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

BAB I PENDAHULUAN. membawa resiko bagi ibu. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Disusun oleh : Intiyaswati. membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein didalam urine

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2015, terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

ALI SADIKIN NIM : J

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan studi observasional

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar kasus kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan selama periode masa nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISS N KOMPETENSI BIDAN DALAM PENANGANAN AWAL PEB DAN EKLAMSIA PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pre-eklamsia Keracunan Kehamilan adalah kumpulan gejala penyakit yang ditandai oleh trias atau disebut dengan hipertensi, proteinuria dan edema (Prawirohardjo, 2002 pp.282). Penyebab pre-eklampsi sampai sekarang belum diketahui. Telah banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, tetapi tidak ada yang memberi jawaban yang memuaskan. Ada Teori yang menyebutkan tentang penyebab pre-eklamsia yaitu iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit itu ( Prawirohardjo, 2007, pp.282-283). Kejadian pre-eklamsia dapat dicegah dengan cara cukup istirahat dan mengatur pola makan. Pekerjaaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet tinggi protein, dan rendah lemak, karbohidrat, garam, penambahan berat badan yang berlebihan perlu dihindari ( Prawirohardjo, 2007 p.290). Di Indonesia banyak wanita hamil yang belum mengetahui tentang hal itu. Padahal disini, pengetahuan sangatlah penting untuk mencegah terjadinya pre-eklamsia. 1

2 Angka kematian ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan ibu yang kurang baik menjelang kehamilan dan kelahiran tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. tingginya kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah. Di Indonesia menurut survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2009 angka kematian ibu (AKI) masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas 49,12%, bersalin 26,99%, hamil sebesar 23,89%. penyebab kematian adalah perdarahan 22,42%, pre-eklamsia-eklamsia sebesar 28,76%, infeksi sebesar 3,54%,dan yang lain sebesar 45,28 % dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan angka kelahiran hidup sebesar 117,02/100.000. angka tersebut telah memenuhi target dalam indikator indonesia sehat 2010 sebesar 150/100.000 (DINKES provinsi jateng, 2009). Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan tahun 2008, angka kematian maternal sebanyak 23.022 per 100.000 kelahiran hidup (KH) atau sekitar 86,87/100.000 KH. Pada tahun 2009, angka kematian maternal sebanyak 24.007/100.000 KH atau sekitar 191,61%.

3 Dan pada tahun 2010 jumlah kematian maternal sebanyak 18 kasus dari 22.494 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 80,02/100.000 KH pada umumnya disebabkan oleh perdarahan 13,3%, pre-eklamsia 18% (Dinkes Kabupaten Grobogan, 2010). Menurut menteri kesehatan RI (2008). Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara.melalui pengetahuan pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, beberapa faktor-faktor yang mempengruhi pengetahuan antara lain pendidikan, paparan media masa, ekonomi, hubungan sosial, pengalaman, akses layanan kesehatan (Notoatmodjo, 2007 p. 140). Berdasarkan studi pendahuluan Di BPS H Tegowanu Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, dimana data dari tahun 2010 rata-rata jumlah ibu hamil perbulannya 36 dan dari 10 wanita hamil. Penulis menemukan terdapat 8 wanita hamil yang tidak

4 mengetahui tentang pre-eklamsia, dan terdapat 2 wanita hamil yang mengetahui tentang pre-eklamsia. Berdasarkan latar belakang tersebut. peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan pengetahuan tentang pre-eklamsia Di BPS Tegowanu Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah Adakah Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Preeklamsia di BPS Tegowanu Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan dan menganalisis Hubungan Pendidikan Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Pre-Eklampsia. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil. b. Mendiskripsikan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Preeklamsia. c. Menganalisis Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu tentang Pre-eklamsia.

5 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat praktis a. Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) program yang akan datang yaitu menurunkan angka kematian ibu karena pre-eklamsia. b. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur ilmiah dalam bidan kebidanan terutama dalam Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang preeklamsia. c. Bagi Peneliti Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama tentang Hubungan tingkat pendidikan ibu hamildengan Pengetahuan tentang Pre-Eklampsi. 2. Manfaat teoritis a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan Untuk mengetahui secara spesifik hubungan pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang pre-eklamsia. b. Untuk metodologi penelitian Sebagai sumber informasi yang dapat dipergunakan untuk penelitian selanjutnya.

6 E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 : Keaslian penelitian No Nama dan Judul peneliti 1 Ayu lestari(2007) universitas muhammadiyah semarang Hubungan karateristik dengan pengetahuan ibu hamil tentang pre-eklamsia dan eklamsia Jumlah Desain Variabel Hasil Ibu hamil Deskriptif Variabel Ada hubungan trimester II analitik independent: antara umur dan III yang menggunakan hubungan dengan p memeriksakan penelitian karateristik sebesar 0,00 kehamilannya kuantitatif Variabel dengan dirsud Kota studi korelasi dependent:p pengetahuan Semarang dengan engetahuan ibu tentang sebanyak 190 pendekatan ibu hamil kejadian preeklamsia ibu hamil cross sectional tentang preeklamsia dan sedangkan dan eklamsia,ada jumlah sempel eklamsia hubungan sebanyak 38 dirsud antara paritas orang yang Kota dengan p 0,39 diambil Semarang dengan dengan teknik pengetahuan semel ibu tentang kuota,kuesion kejadian preeklamsi er sebagai dan instrumennya eklamsia dan ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan p 0,00