BAB I PENDAHULUAN. akad-akad yang digunakan dan mekanisme pengelolaan dana harus berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Michael E. Porter, Competitif Strategy, Erlangga, Jakarta, 1993, hlm. 16

BAB I PENDAHULUAN. masuknya para pesaing untuk ikut menikmati manfaat yang diberikan oleh

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi di bidang industri pengangkutan baik darat, laut

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Dimana baitul

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

PERMASALAHAN HUKUM ASURANSI SYARIAH DAN PENYELESAIANNYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat dalam segala bidang usaha. Hal ini terlihat pada banyaknya

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

LAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Budaya organisasi merupakan pembeda antara instasi satu dengan isntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bernegara yang diorganisasi dalam bentuk republik,

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Salah satu lembaga moneter ini adalah Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. lain risiko kematian, risiko kecelakaan, risiko kebangkrutan, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sebagai dasar utamanya yang berupa kepercayaan sebagai agent. melalui kredit dan kemudahan proses pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertanggungan merupakan sebuah institusi modern hasil temuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai - nilai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam perjalanan hidupnya pasti memiliki resiko dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan ketentraman di alam semesta. kepentingan bersama. Sebagai makhluk yang lemah, manusia harus senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. potensi ekonomi agar berhasil guna secara optimal. Kemajuan ekonomi telah

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi syariah merupakan salah satu instrumen lembaga keuangan yang dioperasikan dengan sistem yang sesuai dengan syari at Islam. Sehingga akad-akad yang digunakan dan mekanisme pengelolaan dana harus berdasarkan syari at Islam. Kebutuhan terhadap jasa asuransi syariah semakin dirasakan baik oleh perorangan maupun perusahaan terutama bagi masyarakat Islam. Karena asuransi syariah merupakan lembaga perlindungan terhadap berbagai resiko dalam kehidupan masyarakat seperti kematian dan kecelakaan. Selain itu, perusahaan sebagai badan usaha juga membutuhkan asuransi syariah untuk mengatasi berbagai masalah dalam aktivitas bisnis. Asuransi syariah sebagai lembaga bisnis yang berorientasi untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal menjadikan asuransi syariah lebih dituntut untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam menawarkan produkproduknya. Sehingga masyarakat akan tertarik untuk menjalin kerjasama dengan pihak asuransi syariah. Dengan demikian, peluang asuransi syariah untuk memperoleh keuntungan semakin besar. Asuransi syariah sebagai salah satu lembaga keuangan yang berbasis syari ah berperan penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Hal ini sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh 1

2 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yaitu fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an pada surah Al-Maidah ayat 2 : Artinya : Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. 1 Ayat ini memuat perintah (amr) tolong menolong antara sesama manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana sosial (tabarru ). 2 Sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN-MUI tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, bahwa kegiatan operasional utama asuransi syariah adalah memberikan jasa perlindungan dari berbagai resiko yang dihadapi oleh perusahaan maupun perorangan dengan prinsip saling tolong-menolong. Karena kegiatan utama asuransi syariah adalah sebagai pemberi jasa perlindungan kepada masyarakat. Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beraga islam mempunyai potensi yang luar biasa sebagai tempat berkembangnya kegiatan ekonomi 1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahnya, Edisi Terkini, ) Jakarta : CV. Karya Insan Indonesia 2 Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta : BUMI AKSARA, 1993), hal. 106

3 berbasis syariah termasuk asuransi syariah melihat potensi yang besar tersebut saat ini bermunculah perusahaan asuransi baru berbasis syariah selain itu saat ini hampir semua perusahaan konvensional membentuk unit (link) asuransi yang berbasis syariah. Asuransi syariah harus di bangun dengan fondasi dan prinsip dasar yang kuat serta kokoh. Dalam hal ini, prinsip dasar asuransi syariah ada sepuluh macam, yaitu: tauhid, keadilan, tolong-menolong, kerja sama, amanah, kerelaan, larangan riba, dan larangan gharar. 3 Secara garis besar, akad yang membentuk asuransi syariah dibedakan menjadi dua, yaitu akad tabarru dan akad ta awun (tolong-menolong) yang terwujud dalam pembayaran premi seorang peserta asuransi dengan motivasi awal untuk saling membantu peserta asuransi yang lain jika terkena musibah atau bencana. Sedangkan akad mudharabah adalah suatu akad yang mempunyai nuansa bisnis dan berorientasi untuk usaha mencari keuntungan profit. Imana peserta suransi berperan sebagai pemilik mdal yang menyetorkan uang (premi) kepada perusahaan asuransi selaku mudharib (lembaga pengelolaan dana). 4 Persaingan yang sangat ketat dimana semakin banyak organisasi atau penyedia jasa terlibat dalam upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta menempatkannya sebagai tujuan utama. Dengan demikian, diyakini bahwa kunci usaha untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan 3 Hasan Ali, Asuansi Dalam Perspektif Huku Islam, (Jakarta pernada media, 2004), hal 125 4 Ibid., hal. 187

4 kepada para pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan para konsumen atau pelanggan. Proses pemasaran dalam perusahaan asuransi syariah tidak hanya bertumpu pada penjualan terhadap produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi lebih berorientasi pada penawaran keikutsertaan untuk saling menanggung (takaful) pada suatu peristiwa yang belum terjadi dalam jangka waktu tertentu sehingga uang saya di setor oleh pelanggan asuransi syariah merupakan dana tabarru yang sengaja diniatkan untuk melindungi dia dan nasabah lainnya dalam menghadapi peristiwa asuransi. 5 Terciptanya kepuasan nasabah dapat membeli manfaat diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi akrab, memberikan kesan yang baik bagi nasabah, membentuk suatu rekomendasi dari pelanggan yang satu ke nasabah yang lain yang dapat menguntungkan perusahaan dan terciptanya loyalitas nasabah. Loyalitas merupakan sejauh mana nasabah menunjukkan sikap positif terhadap suatu produk mempunyai komitmen pada produk tertentu, dan berniat untuk terus membelinya di masa depan. Mempertahankan nasabah sama dengan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, ini disebabkan karena mempertahankan nasabah, berarti dapat meningkatkan penerimaan atau pendapatan perusahaan dalam penjualan produk. Konsep tentang loyalitas nasabah bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia bisnis. Para pelaku bisnis telah lama menyadari banyak hal yang mempengaruhi 5 Ibid.,hal. 167

5 keungulan daya saing produk jasa yang mereka hancurkn di pasaran sehingga mampu menjadi market leader. Produk dari Bumiputera Syariah sendiri terdiri beberapa macam, yaitu Mitra Mabrur Plus, Mitra Iqra Plus, unit link syariah, AJSB Assalam, dan AJSB Assalam famili. Prinsip-prinsip syariah adalah tanggung jawab bersama, saling membantu dan bekerja sama, dan perlindungan bersama. Meskipun terdapat pelanggan yang loyal, namun juga terdapat pelanggan yang tidak loyal. Ketidak loyalan nasabah di tunjukkan jumlah nasabah yang berhenti meneruskan menggunakan jasa Asuransi Syariah sebelum waktunya. Mengingat saat ini muncul banyak asuransi syariah maupun konvensional yang menawakan berbagai produk. Tabel 1.1 Peningkatan Jumlah Nasabah Asuransi Tahun 2014-2016 Tahun Jumlah Nasabah 2014 1.800 2015 1.900 2016 2.025 Sumber: data nasabah asuransi syariah Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pelanggan asuransi syariah rata-rata setiap tahunya mengalami peningkatan. Dapat di lihat hasil tabel jumlah pelanggan asuransi syariah paling banyak terdapat di tahun 2016 dengan jumlah pelanggan sebanyak 2.025. Data ini diperoleh dari data jumlah nasabah

6 asuransi syariah Bumiputera Tulungagung. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah nasabah di asuransi syariah mengalami peningkatan. Namun demikian, pada kenyataannya umat islam masih ragu apakah asuransi syariah benar-benar menerapkan prinsip syariah atau hanya sekedar ganti nama. Perusahaan asuransi syariah harus meyakinkan dan membuktikan bahwa operasional perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan syariah. Selain itu, menciptakan produk yang lebih unggul disbanding produk perusahaan yang lain merupakan hal yang penting. Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperhatikan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan nasabah. Setelah suatu perusahaan mampu meningkatkan kualitas dari produk yang dimiliki, barulah kegiatan pemasaran menjadi salah satu kegiatan operasional perusahaan yang penting guna meningkatkan volume penjualan yang akan meningkatkan kuantitas nasabah serta mengenalkan barang dan jasa yang akan ditawarkan kepada masayarakat. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan tidak dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaan, keunggulan, di mana produk dapat diperoleh dan juga harga dari produk tersebut. Untuk itulah konsumen menjadi sasaran produk perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas dan lengkap. Salah satu masalah utama pada asuransi adalah produk dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu, dalam asuransi di tuntut untuk selalu menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kualitas pelayanan

7 agar kepuasan pelanggannya meningkat. Asuransi perlu secara cermat menentukan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi harapan/keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Untuk dapat menentukan kebijakan pelayanan yang tepat, khususnya dalam pelayanan kepada pelanggan, diperlukan kajian tentang dimensi produk dan kualitas pelayanan terhadap loaylitas pelanggan asuransi jiwa syariah tulungagung. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini akan mengambil judul Pengaruh Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Asuransi Jiwa Syariah BUMIPUTERA 1912 Kantor Operasional Tulungagung. B. Identifikasi Dan Pembatas Masalah Dalam penelitian ini dibahas mengenai identifikasi cakupan yang mungkin muncul dalam penelitian dan pembatasan masalah, agar pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai yakni mengenai produk dan kualitas pelayanan yang mempengaruhi loyalitas nasabah asuransi jiwa syariah. 1. Identifikasi Masalah a. Produk Dimana produk merupakan urat nadi perkembangan usaha asuransi yang menjadi indikator utama loyalitas pelanggan pada produk asuransi syariah dimana peranan produk sangat penting karena dengan menawarkan produk serta menjelaskan mekanisme yang ada serta menggunakan prinsipprinsip syariah. Keputusan pembelian yang terdapat di AJB Bumiputera

8 pun juga tidak naik secara signifikan, ini karena promosi mengenai produk asuransi yang ditawarkan yang dilakukan oleh para agen yang kurang serta kurangnya pemahaman konsumen atau nasabah ini terhadap produk apa saja yang ada dan prinsip-prinsip apa yang digunakan oleh perusahaan. b. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan nasabah. Kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pembelian dengan persepsi para konsumen atas pelayanan yang kurang di mana jika kualitas pelayanan yang diterima lebih rendah maka kualitas di persepsikan rendah akan mengalami penurunan akan loyalitas nasabah. Maka nasabah akan memilih perusahaan lain karena kualitas pelayanan yang kurang. c. Loyalitas Nasabah Loyalitas nasabah merupakan sejauh mana nasabah menunjukkan sikap positif terhadap suatu produk mempunyai komitmen pada produk tertentu, dan berniat untuk terus membelinya di masa depan sejauh mana nasabah menunjukkan sikap positif terhadap suatu produk mempunyai komitmen pada produk tertentu, dan berniat untuk terus membelinya. Dalam hal ini kurangnya kualitas pelayanan mengenai produk-produk yang ditawarkan dan kurangya pemahaman atas produk di Bumiputera dalam hal ini jumlah nasabah akan berhenti meneruskan menggunakan jasa Asuransi Syariah sebelum waktunya.

9 2. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi untuk menghindari tidak terkendalinya batasan masalah yang berlebihan pada penelitian. Peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : a. Penelitian ini berfokus pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini hanya meliputi produk (X 1 ) dan kualitas pelayanan (X 2 ) sedangkan pada variabel terikatnya (Y) adalah loyalitas nasabah asuransi jiwa syariah Bumiputera. b. Data penelitian pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) didapatkan dari kuesioner (angket). c. Dalam penelitian ini akan membatasi ruang lingkup obyek penelitian yang hanya membahas dua variabel yaitu produk dan kualitas pelayanan. Dan peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada loyalitas nasabah yang ada pada Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera. C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan tersebut, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh secara signifikan antara produk terhadap loyalitas nasabah di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung?

10 2. Apakah ada pengaruh secara signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung? 3. Apakah ada pengaruh antara produk dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap loyalitas nasabah di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dalam penulisan proposal skripsi memiliki tujuan antara lain : 1. Untuk menguji apakah ada pengaruh secara signifikan antara produk terhadap loyalitas nasabah di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung? 2. Untuk menguji apakah ada pengaruh secara signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung? 3. Untuk menguji apakah ada pengaruh antara produk dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap loyalitas nasabah di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung? E. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini mengetahui pengaruh Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada

11 Perusahaan Asuransi Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Adapun manfaat dalam penelitian ini diharapkan agar bisa menjadi literature untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembacanya, serta, bisa memperluas hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bagi pihak-pihak yang membutuhkan serta dapat menambah informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan Asuransi Syariah. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi : 1) Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan. 2) Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan yang lebih baik di masa akan datang. Terutama untuk memberikan masukan dan tambahan informasi serta menyampaikan saran yang mungkin bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung. Mengenai masalah yang di hadapi di bidang Asuransi Syariah.

12 3) Bagi Pihak Perusahaan Asuransi Syariah Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak Asuransi Syariah Dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan asuransi syariah tertutama pada produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman bagi manajer untuk mengambil keputusan di masa mendatang. F. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Masalah 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu adanya variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu produk dan kualitas pelayanan, sedangkan variabel dependennya yaitu loyalitas nasabah. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pelanggan pada Asuransi Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung. 2. Keterbatasan Masalah Penelitian ini dibatasi untuk menghindari tidak terkendalinya batasan masalah yang berlebihan pada penelitian. Peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Penelitian ini berfokus pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini hanya meliputi Produk (X 1 ) dan Kulitas Pelayanan (X 2 ) sedangkan pada variabel terikatnya (Y) adalah

13 Loyalitas Nasabah Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung. 2. Data penelitian pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) didapatkan dari kuesioner (angket). 3. Dalam penelitian ini akan membatasi ruang lingkup obyek penelitian yang hanya membahas dua variabel yaitu Produk dan Kualitas Pelayanan. Dan peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada Loyalitas Nasabah Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Kantor Operasional Tulungagung. G. Penegasan Istilah 1. Definisi Konseptual a. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 6 b. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau di konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. 7 c. Kualitas pelayanan adalah sebuah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dari perusahaan dengan seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan, serta kemampuan 6 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustak, 2007), Hal. 849 7 Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: UB Press, 2011), hal 74

14 perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan. 8 d. Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau mlkukan pembelian ulng produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk kesetian, ketaatan, kepatuhan. 9 2. Definisi Operasional a. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan mengenalkan suatu penawaran kepada nasabah dan tertarik atas produk yang ditawarkan pada Asuransi Syariah dapat memuaskan kenginan dan kebutuhan. Indikator dari produk yaitu, nama merk, pilihan gaya dan ukuran produk, jaminan-jaminan dan pengembalian barang, kualitas dan sifat-sifat barang. b. Kualitas pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan tingkat baik buruknya suatu program dalam perihal tata cara melayani nasabah pada Asuransi Syariah dan seberapa jauh kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka peroleh. Indicator dari kualitas pelayanan yaitu, keandalan, ketanggapan, jaminan dan kepastian, empati, dan berwujud. 129 8 Fandy Tjiptono, pemasaran jasa, (Malang: Banyu Media Publishing, 2011), hal. 346 9 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran Dan Loyalitaskonsumen, (Bandung: Alfabeta, 2010), Hal.

15 c. Loyalitas pelanggan yang dimaksud dalam pnelitian ini merupakan kesetiaan seorang pelanggan dari suatu Asuransi untuk terus melakukan transaksi di lembaga tersebut. Indikator dalam loyalitas nasabah yaitu, membeli antar produk, merekomendasikan kepada orang lain, pembelian ulang, dan menunjukkan kekebalan terhadap pesaing. H. Sistematika Penulisan Dalam sebuah karya ilmiah adanya sistematika pembahasan merupakan bantuan yang dapat digunakan oleh pembaca untuk mempermudah mengetahui urut-urutan sistematis dari isi sebuah karya ilmiah tersebut. Sistematika pembahasan ini dibagi dalam tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir, untuk lebih rincinya dapat dijelaskan sebagai berikut : Bagian awal yang berisi halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstrak. Bagian utama (Inti) yang merupakan inti dari hasil penelitian yang terdiri dari enam bab dan masing-masing bab terbagi dalam sub-sub bab. Bab I pendahuluan yang memberikan gambaran secara singkat apa yang akan dibahas dalam penelitian ini, dalam bab ini didalamnya menyajikan beberapa unsur yang terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian, Penegasan Istilah dan Sistematika Skripsi.

16 Bab II Landasan Teori, dalam bab ini diuraikan teori dan konsep yang berisi pembahasan mengenai asuransi syariah, hakikat keputusan pembelian, variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian, Kerangka Konseptual, Hipotesis Penelitian dan Penelitian Terdahulu. Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini terdiri dari Pendekatan dan Jenis Penelitian, Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian, Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian serta Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian, dalam bab ini berisi tentang deskripsi data dan pengujian hipotesa. Bab V Pembahasan Hasil Penelitian, dalam bab ini berisi pembahasan data dari hasil penelitian, presentase masing-masing variabel penelitian, serta analisis data. Bab VI Penutup, dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Bagian Akhir yang merupakan bagian akhir dalam skripsi yang memuat tentang daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian skripsi dan daftar riwayat hidup