BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menurut dapat dimaknai sebagai proses hilangnya batas-batas suatu negara baik ruang dan waktu akibat kemajuan interaksi, teknologi, dan informasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:366). Bagi bangsa Indonesia globalisasi mampu memberi dampak positif dan negatif. Dampak positif adanya globalisasi adalah semakin berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi. Namun semakin berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi mampu mempercepat masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Dampak negatif globalisasi di Indonesia dapat dilihat dari semakin terkikisnya nilai-nilai luhur karakter bangsa Indonesia, misalnya banyak generasi muda yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba, minum-minuman keras, tawuran antar pelajar, dan penggunaan bahasa yang kurang santun. Persoalan lain yang muncul di masyarakat seperti maraknya kasus korupsi, pencurian, pencemaran lingkungan, dan kemiskinan telah menjadi penyakit sosial yang semakin mewabah. Dengan demikian diperlukan solusi untuk mengatasi masalahmasalah tersebut. Pendidikan merupakan cara yang tepat dalam mengatasi masalah terkikis dan hilangnya karakter bangsa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Menurut Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem 1
2 Pendidikan Nasional (2009:343), pemerintah telah mengatur tentang tujuan dan fungsi pendidikan nasional yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jadi sudah jelas fungsi dari pendidikan adalah untuk mengembangkan segala potensi yang ada di dalam diri peserta didik serta membentuk watak dan karakter suatu bangsa yang memiliki martabat dalam upayanya untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik. Selain itu, tujuan yang terkandung di dalam pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka menentukan masa depan bangsa, bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat baik di dalam pembinaan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan tumpuan solusi dari sekian banyak persoalan sumber daya manusia, problem kemasyarakatan, dan membentuk peradaban bangsa yang berkarakter. Karakter menurut Kemendiknas (dalam buku Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, 2010:3) merupakan watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang membuat seseorang berbeda dengan lainnya yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa, Pancasila, dan agama. Nilai-nilai kebaikan itu yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk berpikir, bersikap, dan bertindak seseorang. Kebaikan terdiri atas sejumlah nilai, moral,
3 norma, seperti kedisiplinan, kejujuran, religius, dan kreatif, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain dapat menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Pendidikan karakter dalam ruang lingkup sekolah menurut Kemendiknas (dalam buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, 2011:70) dapat diambil makna sebagai upaya pemberdayaan dan pembudayaan yang mengarah pada pengembangan dan penguatan perilaku peserta didik yang berdasarkan pada suatu nilai tertentu. Sekolah secara aktif mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan tetap didasarkan pada norma. Jadi pengembangan dan pembiasaan nilai karakter di lingkup sekolah tersebut diantaranya dengan diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dan dibiasakan di lingkungan sekolah akan menjadi kepribadian peserta didik. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pelajaran yang mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi di alam semesta, benda-benda yang ada di bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat di amati indera maupun yang tidak dapat di amati indera (Kardi dan Nur dalam Trianto, 2011:136). Melalui pembelajaran IPA peserta didik dilatih untuk berfikir secara ilmiah dengan melibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Pada kelas V anak berada di puncak usia perkembangan berfikir konkrit, rasional, dan dapat mengendalikan emosinya melalui peniruan dan pembiasaan (Yusuf dan Nani, 2011:63). Dengan demikian, pendidikan karakter sangat tepat apabila disisipkan melalui kegiatan pembelajaran IPA kelas V agar peserta didik nantinya menjadi warga negara yang
4 memiliki cara berpikir ilmiah, wawasan luas, dan bertindak yang sesuai dengan norma. Hasil observasi awal yang dilakukan di SDN Tlogomas 1 Malang, salah satu cara yang digunakan sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter yaitu dengan pengintegrasian ke dalam mata pelajaran. Hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya cukup akrab, tetapi dibalik keakraban terlihat beberapa peserta didik bertengkar dengan teman yang lain. Peran guru merupakan bagian yang terpenting dalam menyelesaikan persoalan, mengembangkan, dan menguatkan karakter siswa. Perilaku dan sikap guru sehari-hari merupakan contoh moral yang menyampaikan sikap khusus terhadap peserta didiknya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Tlogomas 1 Malang yang akan ditulis dalam bentuk skripsi. Penelitian ini akan memperoleh kondisi nyata bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, dan upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kendala pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang.
5 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, serta upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kendala pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. C. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ditulis dalam latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang? 2. Kendala apa saja yang dihadapi sekolah dan guru pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang? 3. Upaya apa saja yang dilakukan sekolah dan guru untuk mengatasi kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang.
6 2. Menjelaskan kendala yang dihadapi guru dan sekolah pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 3. Menjelaskan upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat untuk mendiskripsikan dan menjelaskan pelaksanaan pendidikan karakter khususnya dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang kebijakan pendidikan karakter, serta dapat mengetahui proses pelaksanaan pendidikan karakter khususnya dalam pembelajaran IPA kelas V di sekolah. b. Bagi siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengajak siswa untuk mengikuti program pendidikan karakter dengan baik, karena penelitian ini memberikan
7 pemahaman mengenai pendidikan karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran. c. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan pengetahuan dan menambah wawasan untuk meningkatkan atau memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter khususnya pada pembelajaran IPA kelas V yang diajarkan kepada peserta didiknya. d. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan masukan dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pendidikan karakter sehingga dapat menghasilkan lulusan yang bekualitas sesuai dengan visi misi sekolah. e. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan literatur untuk peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan pendidikan karakter. F. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami penelitian ini, maka perlu di buat batasan-batasan istilah dalam sebuah penelitian. Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan adalah proses dan cara untuk melakukan suatu rancangan atau keputusan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:176). Penelitian ini mengambil ruang lingkup pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang.
8 2. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter luhur bangsa kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai luhur tersebut (Samani dan Hariyanto, 2011:237). 3. Pembelajaran adalah serangkaian proses atau cara yang yang dilakukan seseorang agar dapat melakukan kegiatan belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:17). Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa kelas V SDN Tlogomas 1 malang. 4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang membahas gejala-gejala alam dan interaksi menyangkut kehidupan dan benda di bumi yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia (Samatowa, 2011:3). Penelitian ini akan mengambil ruang lingkup pada pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 5. Hambatan pendidikan karakter adalah hal-hal yang menghambat proses pelaksanaan nilai-nilai karakter di dalam pendidikan, khususnya pada pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 6. Upaya untuk mengatasi kendala pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk mengkaji hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang telah ditemukan, sehingga akhirnya dapat memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut.