BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menurut dapat dimaknai sebagai proses hilangnya batas-batas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian, penanganan, dan prioritas secara intensif baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai ujung tombak berdirinya nilai-nilai atau norma. mengembangkan akal manusia, mengingat fungsi pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. patriotisme, dan ciri khas yang menarik (karakter) dari individu dan masyarakat bangsa

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Sesuai dengan UU Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan hal yang marak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh akhlak bangsa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menurut dapat dimaknai sebagai proses hilangnya batas-batas suatu negara baik ruang dan waktu akibat kemajuan interaksi, teknologi, dan informasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:366). Bagi bangsa Indonesia globalisasi mampu memberi dampak positif dan negatif. Dampak positif adanya globalisasi adalah semakin berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi. Namun semakin berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi mampu mempercepat masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Dampak negatif globalisasi di Indonesia dapat dilihat dari semakin terkikisnya nilai-nilai luhur karakter bangsa Indonesia, misalnya banyak generasi muda yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba, minum-minuman keras, tawuran antar pelajar, dan penggunaan bahasa yang kurang santun. Persoalan lain yang muncul di masyarakat seperti maraknya kasus korupsi, pencurian, pencemaran lingkungan, dan kemiskinan telah menjadi penyakit sosial yang semakin mewabah. Dengan demikian diperlukan solusi untuk mengatasi masalahmasalah tersebut. Pendidikan merupakan cara yang tepat dalam mengatasi masalah terkikis dan hilangnya karakter bangsa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Menurut Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem 1

2 Pendidikan Nasional (2009:343), pemerintah telah mengatur tentang tujuan dan fungsi pendidikan nasional yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jadi sudah jelas fungsi dari pendidikan adalah untuk mengembangkan segala potensi yang ada di dalam diri peserta didik serta membentuk watak dan karakter suatu bangsa yang memiliki martabat dalam upayanya untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik. Selain itu, tujuan yang terkandung di dalam pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka menentukan masa depan bangsa, bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat baik di dalam pembinaan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan tumpuan solusi dari sekian banyak persoalan sumber daya manusia, problem kemasyarakatan, dan membentuk peradaban bangsa yang berkarakter. Karakter menurut Kemendiknas (dalam buku Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, 2010:3) merupakan watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang membuat seseorang berbeda dengan lainnya yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa, Pancasila, dan agama. Nilai-nilai kebaikan itu yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk berpikir, bersikap, dan bertindak seseorang. Kebaikan terdiri atas sejumlah nilai, moral,

3 norma, seperti kedisiplinan, kejujuran, religius, dan kreatif, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain dapat menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Pendidikan karakter dalam ruang lingkup sekolah menurut Kemendiknas (dalam buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, 2011:70) dapat diambil makna sebagai upaya pemberdayaan dan pembudayaan yang mengarah pada pengembangan dan penguatan perilaku peserta didik yang berdasarkan pada suatu nilai tertentu. Sekolah secara aktif mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan tetap didasarkan pada norma. Jadi pengembangan dan pembiasaan nilai karakter di lingkup sekolah tersebut diantaranya dengan diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dan dibiasakan di lingkungan sekolah akan menjadi kepribadian peserta didik. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pelajaran yang mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi di alam semesta, benda-benda yang ada di bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat di amati indera maupun yang tidak dapat di amati indera (Kardi dan Nur dalam Trianto, 2011:136). Melalui pembelajaran IPA peserta didik dilatih untuk berfikir secara ilmiah dengan melibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Pada kelas V anak berada di puncak usia perkembangan berfikir konkrit, rasional, dan dapat mengendalikan emosinya melalui peniruan dan pembiasaan (Yusuf dan Nani, 2011:63). Dengan demikian, pendidikan karakter sangat tepat apabila disisipkan melalui kegiatan pembelajaran IPA kelas V agar peserta didik nantinya menjadi warga negara yang

4 memiliki cara berpikir ilmiah, wawasan luas, dan bertindak yang sesuai dengan norma. Hasil observasi awal yang dilakukan di SDN Tlogomas 1 Malang, salah satu cara yang digunakan sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter yaitu dengan pengintegrasian ke dalam mata pelajaran. Hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya cukup akrab, tetapi dibalik keakraban terlihat beberapa peserta didik bertengkar dengan teman yang lain. Peran guru merupakan bagian yang terpenting dalam menyelesaikan persoalan, mengembangkan, dan menguatkan karakter siswa. Perilaku dan sikap guru sehari-hari merupakan contoh moral yang menyampaikan sikap khusus terhadap peserta didiknya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Tlogomas 1 Malang yang akan ditulis dalam bentuk skripsi. Penelitian ini akan memperoleh kondisi nyata bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, dan upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kendala pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang.

5 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang, serta upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kendala pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. C. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ditulis dalam latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang? 2. Kendala apa saja yang dihadapi sekolah dan guru pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang? 3. Upaya apa saja yang dilakukan sekolah dan guru untuk mengatasi kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang.

6 2. Menjelaskan kendala yang dihadapi guru dan sekolah pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 3. Menjelaskan upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kendala pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat untuk mendiskripsikan dan menjelaskan pelaksanaan pendidikan karakter khususnya dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang kebijakan pendidikan karakter, serta dapat mengetahui proses pelaksanaan pendidikan karakter khususnya dalam pembelajaran IPA kelas V di sekolah. b. Bagi siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengajak siswa untuk mengikuti program pendidikan karakter dengan baik, karena penelitian ini memberikan

7 pemahaman mengenai pendidikan karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran. c. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan pengetahuan dan menambah wawasan untuk meningkatkan atau memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter khususnya pada pembelajaran IPA kelas V yang diajarkan kepada peserta didiknya. d. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan masukan dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pendidikan karakter sehingga dapat menghasilkan lulusan yang bekualitas sesuai dengan visi misi sekolah. e. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan literatur untuk peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan pendidikan karakter. F. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami penelitian ini, maka perlu di buat batasan-batasan istilah dalam sebuah penelitian. Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan adalah proses dan cara untuk melakukan suatu rancangan atau keputusan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:176). Penelitian ini mengambil ruang lingkup pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang.

8 2. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter luhur bangsa kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai luhur tersebut (Samani dan Hariyanto, 2011:237). 3. Pembelajaran adalah serangkaian proses atau cara yang yang dilakukan seseorang agar dapat melakukan kegiatan belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:17). Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa kelas V SDN Tlogomas 1 malang. 4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang membahas gejala-gejala alam dan interaksi menyangkut kehidupan dan benda di bumi yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia (Samatowa, 2011:3). Penelitian ini akan mengambil ruang lingkup pada pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 5. Hambatan pendidikan karakter adalah hal-hal yang menghambat proses pelaksanaan nilai-nilai karakter di dalam pendidikan, khususnya pada pembelajaran IPA kelas V di SDN Tlogomas 1 Malang. 6. Upaya untuk mengatasi kendala pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk mengkaji hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang telah ditemukan, sehingga akhirnya dapat memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut.