BAB I PENDAHULUAN. syariat islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Maha Kuasa, langkah menuju kedewasaan, tanda kekalahan atau perbudakan,

Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. tahun 1999 terdapat 340 juta kasus baru infeksi menular seksual setiap

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. 1. kesadaran masyarakat akan hak-haknya dalam hal pelayanan kesehatan

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SIRKUMSISI PADA ANAK LAKI-LAKI. Di Dukuh Sambi Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TAHUN YANG AKAN MENJALANI KHITAN MASSAL DI PENDAPA AGUNG TAMANSISWA YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA (IBU) TENTANG PERAWATAN LUKA SIRKUMSISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

BAB I PENDAHULUAN. depan atau preputium penis dengan menyisakan mukosa (lapisan dalam kulit) dari

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi


No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu mulai berkembang dan pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB I PENDAHULUAN. dikerjakan di seluruh dunia, baik dikerjakan oleh dokter, paramedis, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. kelamin) (Manuaba Ida Bagus Gde, 2009: 61). Wanita yang mengalami

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidaknyamanan yang berkepanjangan sampai dengan kematian. Tindakan

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Syaifuddin Nasution Tempar / Tanggal Lahir : P.Siantar / 7 Mei 1989

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK SEBELUM TINDAKAN SIRKUMSISI DI BALAI PENGOBATAN ADHIA TUNGGUR SLOGOHIMO WONOGIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

BAB I PENDAHULUAN. melalui hubungan seksual. PMS diantaranya Gonorrhea, Syphilis, Kondiloma

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. - Keluar nanah dari lubang kencing, dubur dan vagina,

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO

Pemotongan Kelamin Perempuan/ Sunat Perempuan. Beberapa tipe pemotongan kelamin perempuan/sunat perempuan

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

[Referensi 3] Pendaftaran Vaksinasi dan Angket Pra Pemeriksaan Vaksin. Angket Pra Pemeriksaan Vaksinasi untuk [ Laki-laki Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan insidens dan penyebaran infeksi menular seksual (IMS) di seluruh dunia,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa

Faktor-faktor resiko yang Mempengaruhi Penyakit Menular Seksual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. awal dari usaha menjaga kesehatan wanita. Organ seksual/ reproduksi wanita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).

INDIKATOR MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental untuk

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau memberi izin. jadi pengertian Informed Consent adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan seksual (Manuaba,2010 : 553). Infeksi menular

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pelaku transeksual atau disebut waria (Wanita-Pria) belum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif kuantitatif. Deskriptif

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sirkumsisi merupakan proses membuang prepusium sehingga gland penis menjadi terbuka. Tindakan ini merupakan tindakan bedah minor yang paling banyak di kerjakan diseluruh dunia baik dikerjakan para dokter, para medis maupun dukun sunat (Basuki 2010). Sirkumsisi merupakan tuntutan syariat islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan dan tidak hanya orang islam orang yahudi, nasrani dan agama yang lainnya sekarang juga banyak yang menjalaninya karena terbukti memberikan manfaat terhadap berbagai macam masalah kesehatan (Hana, 2003). Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi mulai panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Sunat berarti memotong atau menghilangkan sebagian kulit penutup depan dari penis. Ujung kulit penutup itu terlihat jelas dari luar sehingga memotongnya pun bukan perkara yang susah. Tinggal ditarik, kulit teregang dan siap dipotong oleh benda tajam, baik dengan pisau, sembilau (Pisau dari bambu), gunting dan lain-lain. 1

2 Tetapi berapa tukang sunat seperti dukun sunat tidak mengindahkan aspek-aspek kesehatan. Peralatan sunat yang tidak higienis, juga tata cara sunat yang salah menyebabkan proses sunat rawan komplikasi. Meski dalam dunia kedokteran sunat termasuk operasi ringan, tapi komplikasi yang ditimbulkan tidakklah ringan. Kulit kelamin kaya akan pembuluh darah sehingga rawan terjadi perdarahan, selain itu bukan tidak mungkin bagian kepala penis ikut terpotong, bahkan terjadi infeksi dan menyebabkan penyakit lain (www.818.blogspot.com, 2010). Dan ada beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh orang yang mendampingi anak setelah sirkumsisi yaitu, pada hari pertama setelah sirkumsisi anak tidak boleh bergerak terlalu aktif, mengusahakan celana yang dipakai anak setelah sirkumsisi lebih longgar unruk menghindari gesekan, menjaga alat kelamin agar tetap bersih dan kering, apakah ada perdarahan yang berlebihan atau tanda-tanda infksi. Penyuluhan-penyuluhan seperti itu hanya diberikan di klinik-klink kesehatan saja dan jarang di temui ditempat-tempat sunat seperti dukun sunat (www.catatandokter.com, 2008). Dalam tindakan sirkumsisi sering timbul komplikasi yang tidak kita inginkan terkadang hal ini tidak pernah kita duga sebelumnya. Komplikasi yang sering terjadi diantaranya, Nyeri adalah komplikasi yang sering terjadi biasanya terjadi apabila efek anastesinya berakhir yang didahului rasa panas pada daerah genetalia, Edema sering timbul setelah tindakan sirkumsisi biasanya setelah hari ke 2 biasanya hal ini terjadi karena pemberian anastesi subkutan dengan konsentrasi yang tinggi menyebkan penarikan cairan di daerah subkutan yang longgar atau juga di picu oleh infeksi awal mereda

3 setelah hari ke 5 setelah sirkumsisi, Perdarahan kerap kali nuncul beberapa jam setelah sirkumsisi, Hematoma adalah perdarahan yang terjadi di bawah kulit atau mukosa terjadi karena penyuntikan efek anastesi yang mengenai pembuluh darah atau proses insisi, Infeksi biasanya diawali dengan tandatanda yaitu: color (Panas), dolor (Nyeri), rubor (Kemerahan), tumor (Pembengkakan). Pasien pada umumnya demam dan mengeluh nyeri pada pada sekitar genetalianya dan biasanya pada tempat lukanya terdapat nanah (Dr. Galih Endardita, 2008) Dukuh sambi desa ngrayun merupakan desa yang terpencil, untuk menjangkau dukuh sambi harus menempuh jarak sekitar 20km dengan jalan yang sulit sekali, dari jumlah penduduk desa ngrayun 6000 jiwa Sambi memiliki jumlah penduduk 3000 jiwa, setengah dari jumlah penduduk desa ngrayun, yang artinya dukuh yang populasinya lebih banyak dari dukuh lain (Humas Ponorogo, 2012). Dari data diatas peneliti berminat untuk meneliti dukuh sambi desa ngrayun karena tempatnya yang terpencil dari fasilitasfasilitaskesehatan yang mumpuni seperti rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan. Berdasarkan hasil survey yang di lakukan peneliti yang di lakukan di Dukuh Sambi Desa Ngrayun mengambil 10 responden ibu, dengan kriteria mempunyai anak laki-laki 5-12 tahun. Dari 10 ibu yang diminta untuk mengisi kuesioner tentang sirkumsisi di dapatkan semua ibu yang yang mengisi kuesioner semuanya berpengengetahuan buruk. Sirkumsisi merupakan proses membuang prepusium sehingga gland penis menjadi terbuka (Basuki 2010). Sirkumsisi merupakan tuntutan syariat

4 Islam yang sangat mulia dan di syariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan dan tidak hanya orang islam tapi orang yahudi, nasrani dan agama yang lainnya sekarang juga banyak yang menjalaninya karena terbukti memberikan manfaat terhadap berbagai macam masalah kesehatan (Hana, 2010). Sirkumsisi sangat bermanfaat bagi kesehatan pria, pria yang di sirkumsisi, resiko HIV dan virus lain termasuk beberapa infeksi menular seksual bakteri jauh lebih rendah di bandingkan pria yang tidak di sirkumsisi. Manfaat sirkumsisi tidak hanya untuk pria, tetapi juga bermanfaat untuk kaum wanita, wanita yang di sirkumsisi resiko terkena kanker serviks dan infeksi seperti HPV dan klamidia juga jauh lebih rendah. Indikasi melakukan sirkumsisi yaitu indikasi agama, sosial, dan medis. Indikasi agama yaitu pada agama tertentu mewajibkan kepada umatnya untuk disirkumsisi karena sebagai tanda menuju kedewasaan, sebagai ritual penduduk setempat, dan sebagai persembahan kepada leluhur. Adapun indikasi medisnya yaitu fimosis, parafimosis pencegahan tumor, kondiloma akuminata, dan kelainan-kelainan yang lain terbatas pada prepusium (dr. Sumiardi Karakata, 1990). Seiring dengan semakin berkembangnya tehnologi dan ilmu pengetahuan terutama dibidang kesehatan, metode sirkumsisi pun semakin berkembang. Saat ini telah diciptakan bnyak peralatan dan obat-obatan untuk membantu melaksanakan sirkumsisi, sehingga sirkumsisi menjadi proses yang lebih aman dan yang lebih tidak menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang yang mulai di kembangkan dalam pelaksanaan

5 oleh sirkumsisi sehingga proses sirkumsisi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, walaupun banyak hambatan untuk melakukan sirkumsisi tetapi semakin lama ilmu pengetahuan dibidang kesehatan semakin berkembang akan dapat memberikan informasi yang berguna bagi orang tua. Dari latar belakang dan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui pengetahuan Ibu tentang Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki di Dukuh Sambi Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Ponorogo. 1.2 Rumusan Masalah Bedasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitain ini adalah, Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang sirkumsisi pada anak laki? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang sirkumsisi pada anak laki-laki. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Teoritis Dapat meningkatkan usaha keperawatan pada keperawatan komunitas, serta sebagai dasar penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan atau meningkatkan asuhan keperawatan dan tehnologi keperawatan di masa mendatang. 1.4.2 Praktis 1.4.2.1 Bagi iptek Dapat meningkatkan usaha keperawatan pada keperawatan komunitas, serta sebagai dasar penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan atau

6 meningkatkan asuhan keperawatan dan tehnologi keperawatan di masa mendatang. 1.4.2.2 Bagi masyarakat Hasil penelitian dapat di gunakan sebagai masukan informasi bagi masayarakat dengan harapan masyarakat dapat berperilaku positif terhadap dilakukannya sirkumsisi. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian yang pernah di lakukan: 1. Penelitian oleh Dian milasari, dkk dengan judul Pengetahuan Sikap, Dan Prilaku Ibu Terhadap Sirkumsisi Pada Anak Perempuan. Desain penelitian Cross Sectional dan metode penelitian yang digunakan adalah Convenient Sampling. Data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi sendiri oleh para ibu ( Self administered questionnaire). Hasil: hampir seluruh responden melakukan sirkumsisi pada anak perempuan mereka 97,2% dari 106 orang responden. Perbedaannya peneliti mengambil Pengetahuan Sikap, dan Perilaku Ibu Tentang Sirkumsisi Pada Anak Perempuan, lebih mengacu pada pengetahuan sikap dan perilaku ibu terhadap sirkumsisi pada anak perempuan, dengan metode Convenient Sampling.