UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SDN 2 SIDOGEDE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Keyword:Question and answer, word card

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SDN 2 SIDOGEDE Prasanah 1, Ngatman 2, Tri Saptuti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Kepodang 67A Panjer, Kebumen e-mail: prasa18@ovi.com Abstract: Effort the Increasing of Social Studies Learning Through Make A Match Technique At The Fifth Grade Students Of SDN 2 Sidogede. The purpose of this study to describe the steps in a make a match the increase of learning social studies, increase of learning social studies, and to find problems and solution in the increase of learning social studies through make a match technique. The research was conducted in three cycles with each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. The subjects are students from the fifth grade of elementary school. Sources of data used in this study were students, teachers, and observers. The conclusion of this study is social studies learning can improve pass through cooperative learning make a match technique at the fifth grade students of SDN 2 Sidogede in the academic year 2013/2014. Key words : make a match, learning, social studies Abstrak: Upaya Peningkatan Pembelajaran IPS melalui Teknik Make A Match pada Siswa Kelas V SDN 2 Sidogede. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah Make a Match, meningkatan pembelajaran IPS, dan untuk menemukan kendala dan solusi. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan observer. Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran IPS dapat ditingkatkan melalui model kooperatif teknik make a match pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sidogede tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci: pembelajaran, IPS, make a match PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang ada dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar yaitu rendahnya dorongan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga menyebabkan hasil belajar juga rendah. Hal tesebut dikarenakan proses pembelajaran hanya diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi atau melalui metode ceramah kemudian latihan soal dan siswa memperhatikan penjelasan guru tanpa melakukan aktivitas sehingga siswa pasif. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang

mempelajari kehidupan sosial berdasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, dan sejarah. Salah satu tujuan mata pelajaran IPS sebagaimana termuat dalam KTSP (2008: 121) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Upaya peningkatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat menciptakan pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh siswa. Kenyataannya dalam pem-belajaran IPS kelas V SDN 2 Sidogede, karena keterbatasan waktu yang tersedia guru dalam mengejar target pencapaian kurikulum memilih jalan yang termudah dalam menginformasikan fakta dan konsep, yaitu melalui metode ceramah kemudian latihan soal dan siswa memperhatikan penjelasan guru tanpa melakukan aktivitas sehingga siswa pasif. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan model dan teknik pembelajaran yang inovatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Peningkatan Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif Teknik Make A Match pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Sidogede Tahun Pelajaran 2013/2014. Secara umum jika dihitung secara normal siswa kelas V SD ratarata berusia sekitar 10-11 tahun. Anak yang berusia 10-11 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret. Lebih jauh Piaget (dalam Labinowicz, 1990; Cain, 1990) yang mengemukakan bahwa sia-sia mengajarkan anak hal-hal yang bersifat abstrak karena anak mengerti operasional simbol-simbol dengan melalui aktivitas konkret. Anak memerlukan interaksi dengan materi atau benda-benda yang dipelajari, teman sebaya sebagai mitra kerja, serta orang dewasa sebagai pembimbing, pendorong, dan fasilitator (Padmono, 2012: 4). Dengan demikian, karakteristik siswa kelas V SD sesuai dengan penggunaan teknik make a match. Lie (2000) menyebut pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur (Isjoni, 2009: 23). Huda (2011: 135) berpendapat bahwa teknik make a match adalah teknik mencari pasangan, yang dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Dalam teknik ini siswa mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan. Teknik make a match dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran dan cocok untuk semua kelas atau tingkatan. Menurut Huda (2011: 135) langkah-langkah dalam teknik make a match yaitu: guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa topik yang mungkin cocok untuk sesi rewiew. Kemudian setiap siswa mendapatkan satu kartu. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai

kartu yang cocok dengan kartunya. Sedangkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dalam penelitian ini yaitu: (a) perencanaan, (b) aplikasi pembelajaran di kelas, (c) pengelompokkan/pembentukan kelompok, (d) observasi kegiatan pembelajaran, (e) presentasi hasil kerja, (f) pemberian semangat, (g) pengakuan tim/evaluasi, (h) penyimpulan materi, dan (i) evaluasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (a) bagaimana langkah-langkah dalam upaya peningkatan pembelajaran IPS melalui model kooperatif teknik make a match pada siswa kelas V SDN 2 Sidogede?, (b) Apakah pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 2 Sidogede dapat ditingkatkan melalui model kooperatif teknik make a match?, (c) apa kendala dan solusi dalam upaya peningkatan pembelajaran IPS melalui model kooperatif teknik make a match pada siswa kelas V SDN 2 Sidogede? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah: (a) mendeskripsikan langkah-langkah dalam upaya peningkatan pembelajaran IPS melalui model kooperatif teknik make a match pada siswa kelas V SDN 2 Sidogede, (b) mengetahui peningkatan pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 2 Sidogede, (c) menemukan kendala dan solusi dalam upaya peningkatan pembelajaran IPS melalui model kooperatif teknik make a match pada siswa kelas V SDN 2 Sidogede. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sidogede, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Sidogede Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 siswa terdiri dari 10 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai bulan April tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan observer. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif meliputi 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data. Miles dan Huberman menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono, 2009: 337). Indikator kinerja penelitian yang diharapkan adalah proses pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model a match 85% dengan KKM 75. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap perencanan, peneliti menyusun skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif teknik make a match.

Peneliti juga menyiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk pengamatan proses pembelajaran berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan tes. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tiap pertemuan, hasil akhir siklus I-III adalah sebagai berikut: Berdasarkan tabel 1 hasil observasi pada aktivitas guru, selama pelaksanaan tindakan melalui model a match setiap siklus mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator kinerja penelitian sebesar 85% pada siklus III. Tabel 1. Hasil Observasi pada Guru skor Persentase Kategori I 2,95 73,75% C II 3,20 80% B III 3,55 88,75% B Tabel 2. Hasil Observasi pada Siswa skor Persentase Kategori I 2,7 67,5% C II 3,15 78,75% B III 3,5 87,5% B Berdasarkan tabel 2 hasil observasi siswa bahwa setiap siklus aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut menandakan perbaikan-perbaikan setiap komponen dilaksanakan dengan baik dan telah mencapai indikator kinerja penelitian sebesar 85%. Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar Ketuntasan Kelas Ket I 67 45,5% - II 74 73,0% Meningkat III 78 88,5% Meningkat Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama tiga siklus yang dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan, secara keseluruhan upaya peningkatan pembelajaran IPS melalui model kooperatif teknik make a match pada siswa kelas V SDN 2 Sidogede dinyatakan telah berhasil dengan baik. Berdasarkan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik make a match, peneliti menemukan beberapa kendala dalam menerapkan model a match, yaitu (a) peneliti kesulitan dalam mengkondisikan anak/peneliti kurang menguasai kelas; (b) pada saat mencari pasangan kartu, kerja sama antar siswa masih kurang; (c) penggunaan waktu tidak sesuai dengan rencana; (d) banyak siswa yang masih malu jika pasangannya lawan jenis. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif teknik make a match dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) perencanaan, b) aplikasi pembelajaran di kelas, c) pengelompokan/ pembentukan kelompok, d) observasi kegiatan pembelajaran, e) presentasi hasil kerja, f) pemberian semangat, g)

pengakuan tim/evaluasi, h) penyimpulan materi, dan i) evaluasi. (2) Peningkatan pembelajaran ditunjukkan dengan adanya peningkatan proses dan hasil belajar IPS dengan KKM 75 dan indikator kinerja 85%. Terbukti aktivitas guru meningkat dari 73,75% menjadi 80% dan 88,75%. Aktivitas siswa meningkat dari 67,5% menjadi 78,75% dan 87,5%. Ketuntasan belajar siswa meningkat dari 45,5% pada siklus I menjadi 72,5% pada siklus II, dan mencapai 88,5% pada siklus III. (3) Kendala dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik make a match antara lain: a) peneliti kesulitan dalam mengkondisikan anak/peneliti kurang menguasai kelas, b) pada saat mencari pasangan kartu, kerja sama antar siswa masih kurang,(c) penggunaan waktu tidak sesuai dengan rencana, d) banyak siswa yang masih malu jika pasangannya lawan jenis. Adapun solusi dari kendala yang dihadapi dari penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik make a match yaitu: (a) peneliti lebih meningkatkan penguasaan kelas dan membuat berbagai aturan agar siswa lebih terkoordinasi; (b) peneliti memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa agar bertanggung jawab untuk menemukan pasangannya; (c) peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan pada rencana pembelajaran; (d) peneliti memberikan pengarahan kepada siswa agar siswa tidak lagi merasa malu, walaupun pasangannya lawan jenis. Berdasarkan simpulan tersebut, ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu: (1) siswa disarankan lebih fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, lebih semangat, dan lebih meningkatkan kerja sama dalam proses pembelajaran; (2) Guru disarankan melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dengan tepat, lebih meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas, dan memanfaatkan waktu dengan efektif; (3) Sekolah hendaknya menambah wawasan tentang kurikulum agar pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dapat diterapkan sebagai upaya peningkatkan pembelajaran siswa. DAFTAR PUSTAKA Disdikbud. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Huda, M. (2011). Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2011). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Padmono. (2012). Pembelajaran Terpadu untuk Guru SD. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.