BAB I PENDAHULUAN. II Pasal 3. hlm.5. 1 Undang-Undang RI, No. 20, Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Bab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mujadilah ayat 11

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah kewajiban. Sejarah telah membuktikan kemajuan-kemajuan Islam dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risma Rosyanti,2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan saranasarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan serta mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal tersebut selaras dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di dalam Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan 1 Undang-Undang RI, No. 20, Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3. hlm.5. 1

negara. 2 Menurut Mortimer J. Adler, bahwa Pendidikan adalah Proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan yang baik. 3 Dalam perspektif agama Islam, melaksanakan pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad SAW bersabda : عن حممد بن سري ين عن انس بن مالك :قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم:طلب العلم فريضة علىكل مسلم )رواه ابن ما جه ) Dari Muhammad bin Sayroni dari Annas bin Malik ra. Berkata : Nabi Muhammad telah bersabda: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim. (HR. Ibnu Majjah). 4 Dari hadist diatas, dalam Al-Qur an juga dijelaskan bahwa orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT, Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujaadillah ayat 11 : Pasal 1. hlm.2. hlm.12 2 Undang-Undang RI, No. 20, Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Bab I 3 Arifin, H.M. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara. 4 Muhammad Fuad Abdul Baihaqi, Al-Mu jam Al Mufarrash al-alfadz al Muhaditsinan- Nabawi (Madinah Al-Munawarah,1962).hlm.10. 2

... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs.Al- Mujadalah/58:11). 5 Pendidikan Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Allah SWT serta merealisasikannya dalam perilaku akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, dan pembiasaan. Mata pelajaran Aqidah Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaq yang terpuji melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 5 Departemen Agama RI, AL-Qur an dan Terjemahannya 3

Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetahuan tentang aqidah dan akhlaq, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengemukakan aqidah dan akhlaq itu dalam kehidupan sehari-hari. Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq menekankan keutuhan dan keterpaduan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku atau lebih menekankan pembentukan ranah afektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah kognitif. Jika dilihat dari tujuan setelah mempelajari mata pelajaran Aqidah Akhlaq adalah peserta didik mengetahui, memiliki dan membiasakan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari berkaitan erat dengan sikap dan disiplin siswa. Disiplin dipandang sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman. Disiplin merupakan suatu sistem pengendalian yang diterapkan oleh pendidik terhadap anak didik agar dapat berfungsi di masyarakat, dan disiplin merupakan proses yang diperlukan agar seseorang dapat menyesuaikan dirinya. Disiplin juga diartikan sebagai suatu proses belajar mengajar yang mengarah kepada ketertiban dan pengendalian diri. Belajar dengan disiplin yang 4

terarah dapat menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Disiplin adalah kunci sebuah keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya setelah berperilaku disiplin seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya manis. Disiplin memberikan manfaat besar dalam diri seseorang. MTs Negeri Ketanggungan Brebes, merupakan salah satu madrasah yang mengedepankan kualitas akhlaq siswa dalam pergaulan di madrasah maupun di masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi MTs Negeri Ketanggungan Brebes yaitu Mengedepankan IMTAQ dan IPTEK. Tentu tidak mudah untuk mewujudkan visi tersebut. Dimana, siswa di tuntut untuk beriman dan bertaqwa juga mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedisiplinan siswa MTs Negeri Ketanggungan Brebes yang sesungguhnya perlu diungkapkan dengan penelitian untuk selanjutnya dilihat korelasinya dengan pengetahuan siswa pada materi Aqidah Akhlaq. Secara lebih jauh akan dapat diketahui efektivitas pendidikan agama Islam yang diberikan para pendidik di MTs Negeri Ketanggungan Brebes. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan peserta didik untuk menjalankan ajaran itu. 5

Berdasarkan dari alur latar belakang di atas, maka penulis berkeinginan untuk meneliti lebih jauh yang dituangkan dalam judul skripsi Studi Korelasi Antara Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Pembelajaran Aqidah Akhlaq Dengan Kedisiplinan Siswa Kelas VIII Di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2016/2017. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs Negeri Ketanggungan Brebes? 2. Bagaimana kedisiplinan siswa MTs Negeri Ketanggungan Brebes? 3. Adakah Korelasi antara hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan kedisiplinan siswa? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa ranah kognitif pada pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs Negeri Ketanggungan Brebes? 2. Untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan siswa MTs Negeri Ketanggungan Brebes? 3. Untuk mengetahui bagaimana Korelasi antara hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan kedisiplinan siswa? 6

Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Secara Teoritis Memberikan masukan dan informasi secara teoritik ilmu bimbingan, khususnya korelasi antara hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan kedisiplinan siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi guru Dapat membantu memberikan bimbingan belajar, terutama berkaitan dengan cara mengajar pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan kedisiplinan siswa lebih meningkat dan memuaskan. b. Bagi peserta didik Diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan layanan pembelajaran yang diberikan guru, karena layanan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat membantu meningkatkan pembelajaran Aqidah Akhlaq. c. Bagi sekolah Sebagai bahan masukan serta informasi bagi guru dalam menentukan kebijakan, terutama yang berkaitan dengan layanan bimbingan pembelajaran bagi orang tua yang dapat meningkatkan pengetahuan Aqidah Akhlaq peserta didik. 7

d. Bagi peneliti Menambah pengalaman dan pengetahuan, karena diperoleh teori-teori baru yang diharapkan mendukung teori hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan kedisiplinan siswa. e. Bagi fakultas Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Pendidikan Agama Islam Khususnya. 8